PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 24 Mei 2016

Sinopsis Another Miss Oh Episode 7 Part 1

Hae Young terus memainkan lampu pemberian dari Do Young, sampai akhirnya Do Kyung berteriak “Berisik.” Akhirnya Hae Young memilih untuk mematikan lalu tertidur dengan senyuman bahagia.
Do Kyung dalam kamarnya membereskan alat rekamnya, lalu melihat kembali bayangan Hae Young yang mengatakan “Hangat....Tanganmu.”. Wajah Do Kyung nampak terlihat sudah terbiasa, lalu melirik ke arah kamar Hae Young yang tak terdengar suara kembali. 

Hae Young terbangun lalu menyalakan lampu mejanya, melihat jam wekernya masih pukul setengah lima pagi. Lalu melangkah perlahan keluar dari kamar dengan menyalakan lampu dan sepatu olaraganya dan berlari keluar dari rumah.
Lalu ia datang dengan dengan mengunakan taksi dan dua buah tas belanja penuh dengan makanan. Orang tua Hae Young kaget, pagi-pagi buta mendengar teriakan anaknya yang meminta agar dibukakan pintu. Ibunya bertanya ada apa, Hae Young memberitahu kalau harus membuat kotak makan siang.
Ibu Hae Young teringat saat ada dikamar anaknya, Do Kyung masuk memperingatakan untuk tak masuk kamarnya kalau sedang tak ada dirumah. Dengan gesit, Ibu Hae Young mengambil kotak makan bambu yang disimpan di rak paling atas dengan mencucinya lebih dulu, Lalu Hae Young meminta bantuan ayahnya memasangkan celemeknya.
Keluarga Oh pun mulai sibuk meracik semua bahan yang dibawa Hae Young, bahkan Ayah Hae Young membuatkan kulit seperti mandu yang berwarna hitam. Hae Young juga membuatkan telur gulung. Tuan Oh meminta rol pin, ibu Hae Young langsung melemparkanya, tanpa melihat Tuan oh bisa menangkapnya. 

Tuan Oh layaknya chef profesional menaburkan tepung lalu membuat kulit pangsit, ketiganya pun sudah duduk dimeja makan dengan mengisi tahu yang sudah diberi bumbu dan sayuran lalu menambahkan satu ekor udang diatasnya agar terlihat sangat cantik, dibentuk seperti Ekkado.
Matahari pun sudah mulai terang, Hae Young berlari keluar rumah dengan kotak makan sianganya lalu menaiki taksi yang sudah menunggu didepan rumah orang tuanya. Ibunya berpesan agar tak mengoyangka kotak makannya nanti bisa hancur. Ayahnya pun tak lupa membawakan kotak makan yang lainnya untuk sang anak.
Apa tidak masalah kalau mengirim undangan pernikahan dua kali dalam setahun ?”tanya tuan Oh
Nanti dikritik.... Setidaknya tunggu setahun.” Ucap ibu Hae Young nampak sangat berharap. 

Do Kyung melotot kaget melihat Hae Young tiba-tiba datang dengan membawa sekotak makanan tepat didepan wajahnya. Hae Young heran Do Kyung yang nampak kaget, sambil memberitahu kalau yang dibawa itu bukan bom Tapi kotak bekal. Do Kyung tetap saja diam, Hae Young akhirnya menaruh diatas meja.
“Ini sebagai penganti lampu meja dan juga kaca jendela. Anggap ini impas. “ ucap Hae Young lalu kembali ke kamarnya, Do Kyung terlihat kebinggungan melihat kotak bekal yang ada diatas mejanya. 

Do Kyung akhirnya pergi berkerja dengan berjalan menuruni tangga rumah, langkahnya tiba-tiba terhenti lalu kembali lagi, tapi hanya beberapa langkah menaiki tangga ia kembali menuruni tangga. Wajahnya nampak gelisah, sampai tiga kali mondar mandir menaiki dan menuruni tangga akhirnya ia memilih untuk kembali ke kamarnya.
Kotak makan Hae Young ada didepan rumah, seperti sengaja ditaruh dan mungkin ada orang yang akan mengambilnya. Lalu ia memastikan tak ada orang yang melihat membawa kotak makan, menurutnya tak peduli lagi apapun lebih baik dicoba saja dulu. Sesampai di mobil, Do Kyung pun menaruh disamping kemudi dan menjaganya agar tak jatuh.

Episode 7
Seandainya aku wanita satu-satunya di dunia.


Hae Young memejamkan matanya dengan tangan menopang kepalanya diatas meja. Soo Kyung datang menemui Sung Jin memberikan berkas dengan melepas agar bisa membuat review lagi laporanya dengan benar. Tiba-tiba Hae Young terjungkal dari tempat duduknya yang membuat semuanya kaget.
Oooh ... dasar.. Berhenti bikin kaget. “ ucap Sung Jin dengan semua orang yang memegang dadanya.
Maaf.... Aku kurang tidur. “ ucap Hae Young terlihat setengah sadar, Sung Jin bertanya ada apa sebenarnya dengan bawahanya dan melirik pada Soo Kyung yang ada dibelakang Hae Young.
“Apa Isadora belum datang ? Aku mau tidur dulu.  Bangunkan kalau sudah datang. “ ucap Hae Young kembali tertidur.

Sung Jin membangunkan Hae Young kalau Soo Kyung sudah ada dibelakangnya, Hae Young sempat bangun dan menengok ke arah kanan dengan kesal mengomel pada Sung Jin kalau Soo Kyung itu belum datang dan kembali tertidur.
Aku ada.... Dibelakangmu ...” ucap Soo Kyung mengetuk meja dan berdiri disamping. Hae Young melotot kaget dan langsung menegakan badanya, Soo Kyung pun memberikan pijatan di pundak Hae Young lalu pergi meninggalkanya.


Hae Young membuat secangkir kopir sambil menguap, Sung Jin pikir mulut Hae Young bisa sobek.  Hae Young mengaku sebelumnya sudah pernah sobek, jadi tidak mudah sobek lagi, lalu menawarkan kopi pada managernya. Sung Jin pun meminta es Americano dingin. Hae Young pun membuat untuk dirinya yang panas dan Sung Jin es kopi sambil bersenandung.
Omong-omong, apakah Ada hal baik kemarin ?” tanya teman wanita yang berkumpul dengan teman yang lainnya. Hae Young mengelengka kepala kalau Tidak ada yang spesial.
Tapi, hari ini kau terlihat gembira sekali. “ ungkap temanya.
Pasti karena kopinya enak.  Apa Kalian mau juga ?” kata Hae Young mencoba berdalih dengan menawarkan kopinya. 

Di sebuah lapangan terbang
Do Kyung dan timnya berlari-lari membuat suara dalam adegan lomba lari, langkah mereka harus sama dan pria tambun pun memegang mic dibagian bawah. Bahkan Park Hoon mengikuti langkah perlari yang menyalip, lalu Do Kyung berusaha untuk yang paling depan.
Semua nampak sangat kelelahan dan Do Kyung berteriak “Cut”, nafas terengah-engah pun terdengar bahkan si pria berkumis sampai membuka bajunya. Do Kyung mengomel pada adiknya karena Langkah kakinya tidak singkron.
Park Hoon membela diri Tidak bisa singkron kalau tidak kelihatan. Do Kyung menegaskan kalau bisa dilihat dari bahunya bergerak. Nafas terengah-engah masih sangat terdengar, Do Kyung menyuruh mereka mengulanginya, semua pun mulai kembali berlari. Do Kyung berteria “cut” adiknya menjerit kesal, si pria tambun memberitahu ada pesawat yang lewat. Salah satu pegawai meminta agar Do Kyung memberi waktu mereka untuk makan lebih dulu. 

Semua berjalan bersama-sama nampak kebinggungan karena peta dari jalan mereka tak terlihat, Park Hoon mengeluh kalau kakinya sangat sakit. Do Kyung pun berjalan paling belakang.
Aku kira, kita mau mengambil proyek film dewasa.  Tapi dia malah memilih  proyek melelahkan begini. “ keluh Park Hoon
Ada 1 restoran sundae-gukbab dalam jarak 10km.” Kata si pria mencar informasi tempat makan, salah seorang berpikir kalau itu kejauhan, tapi pria yang menyupir tak begitu jauh karena mereka sedang dipinggir kota.
Semua masuk ke dalam mobil, Park Hoon menyuruh kakaknya untuk masuk mobil bersama. Do Kyung hanya diam sambil menatap ke belakang. Park Hoon pikir kakaknya itu tak ingin makan, Do Kyung hanya menunjuk kesana, Park Hoon rasa Do Kyung tak ingin makan sundae-gukbab.
Do Kyung mengatakan di mobil, Park Hoon tak mengerti kenapa dengan mobil kakaknya. Do Kyung tetap menjawab “dimobil” . Park Hoon emosi berteriak “Mobilnya kenapa ?!” Do Kyung pun membalas dengan berterak Di mobilku ada kotak makan siang!” Semua melonggo mendengarnya dan akhirnya turun dari mobil. Do Kyung mengeluarkan kotak makan dan langsung memberikan pada adiknya, semua menjerit bahagia melihat ada kotak makan. 

Di tumpukan pertama ada ekkado, daging, kimbap, nasi bola, semua menjerit bahagia melihat isi kotak makan dan duduk diatas tikar, di pinggir lapangan terbang. Semua terlihat senang tapi Do Kyung nampak tak peduli memilih untuk minum saja.
Park Hoon tak percaya ada beef tenderloin. Si pria berkumis pikir Do Kyung orang sibuk dan bertanya-tanya kapan punya waktu mencari pacar, Si pria muda bertanya apakah wanita itu yang mereka lihat sebelumnya Yang berlari, memeluk dan melingkari kakinya kepada Do Kyung. Park Hoon pikir Aura dari wanita itu tidak meyakinkan, tapi ternyata pandai memasak.
Apa pekerjaannya ? Bagaimana kalian bertemu ?” tanya Park Hoon penasaran
Bukan seperti itu... Makan saja dan jangan berisik.” Kata Do Kyung dingisn
Pria tambun mengajak Do Kyung untuk makan bersama saja karena rasanya sangat enak. Do Kyung menolaknya, Park Hoon memberitahu ada 2 hal yang tidak bisa dilakukanya, yaitu memakai topi ulang tahun di hari ulang tahunnya dan memakan bekal buatan pacarnya, karena itu bisa membuatnya malu setengah mati.

Semua pun tertawa mengoda Do Kyung yang malu jadi tak mau makan bekal, Park Hoon mengajak kakaknya untuk makan saja menurutnya wanita itu akan tanya enak atau tidak Jadi Setidaknya makan sedikit. Do Kyung hanya diam saja, Park Hoon akhirnya mengambil tahu isi kalau tidak akan memasukan kedalam mulutnya, Do Kyung pun mau tak mau memakanya.
Dia malu sekali ! Dia tidak mengerti hati wanita !” ejek Park Hoon pada kakaknya dengan gaya bebek yang mengoyangkan tanganya.
Semua tertawa bahagia mengejeknya, tangan Do Kyung pun melayang dikepala adiknya yang membuat Park Hoon tersedak, tiga pria pun mendapatkan muncratan makan. Si pria kumis mengomel membuat makananya yang ada dimulut juga muncrat. Semua berteriak kalau itu jorok, Do Kyung membersihkan nasi yang jatuh dan memakanya sendiri tanpa dipaksa. 


Hae Young membuka kotak makannya yang sangat lengkap, dua wanita temanya melonggo tak percaya semua makan yang sangat enak dan banyak macam, berpikir Hae Young sendiri yang memasaknya. Hae Young mengaku  membuat dengan ibu dan ayahku jadi menyuruh makan bersama. Sung Jin datang dengan membawa nampan nasi, bisa mengerti temanya itu ngantuk karena membuat kotak makan.
Kau mungkin tidak membuatnya untuk dirimu sendiri” kata Sung Jin
“ini memang Buat seseorang, sisanya kubawa. “akui Hae Young. Sendok ditangan Sung Jin jatuh karena tanganya terasa lemas.
“Jadi si brengsek itu yang kami lihat waktu itu ?”ucap Sung Jin, Hae Young membela kenapa harus memanggilnya “Si brengsek padahal managernya itu tidak mengenalnya.
Kau baru saja membatalkan pernikahan. Gampangan sekali.” Sindir Sung Jin
Dia keren sekali. Apa pekerjaannya ?” tanya salah satu wanita, Hae Young dengan bangga menjawab Di bidang film. Semua langsung menjerit bahagia mendengarnya. 

Si cantik Hae Young datang dengan nampak melihat banyak sekali makanan diatas meja temanya. Sung Jin langsung menyuruh Si cantik Hae Young untuk duduk, Hae Young melirik sinis karena Sung Jin malah menyuruh untuk duduk bersama dengan sainganya.
ini makanan dari orang tua Wakil Oh.  Orang tuanya bekerja keras agar putrinya bisa menikah.” Ejek Sung Jin
Tidak banyak orang tua yang mau membuatkan bekal untuk pacar putrinya.” Balas pegawai wanita membela, dua Hae Young saling menatap.
Mungkin mereka pikir dia tidak akan bisa menikah lagi.” Ejek Sung Jin lalu mencoba makan dan merasakan makanya enak, berpikir orang tua Hae Young punya restoran. Hae Young ingin bicara tapi si cantik Hae Young lebih dulu menyela.
Bekal Hae Young sudah terkenal sejak jaman sekolah dulu.  Agar tetap hangat, ibunya selalu menunggu di depan gerbang sekolah untuk memberikan bekal makan siangnya Ayahnya juga sering datang.” Cerita Si cantik Hae Young dan mencoba satu kimbapnya, lalu memuji makannya masih enak. 

Kotak makan Do Kyung pun dengan cepat habis, Park Hoon melihat masih ada sisa kimbap dan ingin mengambilnya. Si pria tambun menghalanginya karena Yang terakhir, punya pemilik bekal.  Park Hoon melirik kakaknya, Do Kyung pun mengambil sisa kimbap terakhir dan memakanya.
Semuanya tanpa banyak bicara terlihat tak percaya karena Do Kyung memakan, setelah itu mereka berteriak mengucapkan terimakasih makananya sambil menyusun kembali kotak makan. Do Kyung mengajak semua kembali berkerja sebelum malam. 

Si cantik Hae Young melihat isi kotak yang berisi foto kenangan dengan Do Kyung selama pacaran lalu melihat ponsel yang masih disimpanya, lalu menyalakanya.
Flash Back
Nyonya Heo menyuruh Hae Young mendengarkannya, menurutnya Kalau calon menantunya itu menikah tanpa mendengarnya, maka akan menyesal seumur hidup.
Hae Young melihat lagi file rekaman di ponselnya lalu menyambungkan ke dalam laptopnya. 

An Na berteriak memanggil Park Hoon sambil berlari dan Park Hoon pun turun dari mobil siap menangkapnya. An Na pun melompat ke pelukan pacarnya. Do Kyung hanya bisa menghela nafas melihat pasangan beda usia, An Na pun mendaratkan ciuman di pipi Park Hoon karena sangat merindukanya.
Park Hoon menurunkan An Na sebentar dan menyuruh kakaknya tak pergi dulu, lalu mengambil bekas kotak makan dalam mobil dan menyuruh kakaknya untuk membawanya. Do Kyung pikir mereka bisa membawanya saat nanti kembali kerumah saja.
Harusnya kau bawa dan bilang kau menikmatinya.  Kau bahkan tidak mengiriminya foto.  Wanita itu pasti penasaran, kau makan bekalnya atau tidak.  Cuci sampai bersih lalu kembalikan ke dia. “ ucap Park Hoon, An Na tak percaya ternyata Do Kyung itu sudah punya pacar.
Undang saja ! Kita bisa kencan ganda ! Ayo main sama-sama !” ajak An Na penuh semangat
Do Kyung tak menjawab memilih untuk pergi sambil membawa kotak makannya, Park Hoon mengajak pacarnya untuk segera pergi saja, An Na merengek ingin tahu pacar dari kakak iparnya itu. Do Kyung berjalan pulang melihat Hae Young ada diujung jalan melihat kearahnya, Akhirnya Hae Young memilih berbalik arah ke jalan pulang. 

Keduanya pun berjalan bersama, Hae Young meminta Do Kyung memberikan kotak makanya agar membawanya, Do Kyung menolaknya. Hae Young tetap memintanya dan Do Kyung tetap bersikeras untuk membawanya. Suasana nampak sangat canggung.
Aku menikmatinya… Rasanya enak. “ ucap Do Kyung
Tentu saja, makanan siapa dulu yang membuatnya?” balas Hae Young bangga dan tersenyum bahagia, Do Kyung melihat senyuman Hae Young.

Bunga sakura tiba-tiba jatuh didepan mereka sangat lebat, keduanya pun berhenti berjalan melihat bunga sakura yang berguguran. Mata Hae Young berkaca-kaca melihatnya, tak percaya bunga itu sangat cantik seperti si brengsek, dan membuatnya ingin menangis. Do Kyung mengeluh Hae Young malah mengumpat.  Hae Young mengaku karena sangat menyukainya.
Keduanya pun terhanyut dengan bunga sakura yang guguran, Do Kyung pun berjalan lebih dulu lalu Hae Young mengikutinya. Dari belakang terdengar suara orang yang berbicara dengan bahasa Prancis, Do Kyung menengok ke belakang dan langsung menarik Hae Young pergi, Hae Young binggung, Do Kyung memberitahu ada kakaknya. 


Di lorong yang gelap, Do Kyung dan Hae Young bersembunyi agar tak ketahuan oleh Soo Kyung. Hae Young panik ketika merasakan tangan Do Kyung kembali menyentuhnya dan membuat mereka berjalan mundur agar tak ketahuan.
Suara Soo Kyung makin mendekat, dan Do Kyung makin erat memegang tangan Hae Young untuk berjalan mundur agar tak terlihat. Soo Kyung tepa berhenti didepan lorong, keduanya terlihat tegang dengan menyadarkan badanya di dinding. Soo Kyung yang mabuk terus saja bicara sendiri, Do Kyung kembali memegang tangan Hae Young seperti ingin membuatnya tenang, tapi Hae Young nampak gugup dan berusaha mengontrol agar tak terlihat.
Sebuah motor datang dari arah berlawanan, Do Kyung panik berpikir akan lewat didepan mereka dan langsung melindungi Hae Young agar tak terserempet motor. Jantung Hae Young seperti berdegup sangat kencang  karena berada sangat dekat, Do Kyung juga terdiam melindunginya. Motor pun berbelok ke arah lain dan Soo Kyung pun pergi.

Keduaya terlihat masih membeku dengan saling berhadapan, sampai akhirnya Soo Kyung benar-benar tak terlihat Do Kyung pun mundur, keduanya sama-sama saling menatap tapi berusaha untuk memalingkan wajahnya karena merasa sangat gugup. Lalu keduanya berjalan keluar dari lorong bersama-sama.
“Itu Hangat.... Tanganmu....” kata Hae Young, Do Kyung terdiam karena ucapan Hae Young sama yang dilihat di matanya.
Aku kira dingin.  Tapi, kenapa kita sembunyi ? Apa Kita ... melakukan sesuatu ?” tanya Hae Young heran, keduanya pun saling menatap. Do Kyung tak menjawabnya memilih untuk menatap ke arah depan 


Dari lorong terlihat seorang pria yang keluar, ternyata Jin Sang meminta izin untuk lewat diantar keduanya. Hae Young sampai kaget melihat Jin Sang dari arah belakang. Jin Sang mengaku ada dilorong karena sedang buang air kecil.
Do Kyung nampak panik dan langsung menyembunyikan kotak makan dibalik badanya, Jin Sang ingin bicara tapi Do Kyung memberi kode untuk tak banyak omong, akhirnya Jin Sang dengan wajah kesal sendiri memilih pergi. Hae Young binggung menatap keduanya, Jin Sang kembali menengok ingin bicara, hanya dengan matanya Do Kyung bisa membuat Jin Sang segera pergi saja. 

Do Kyung baru pulang, langsung menerima umpatan dari Jin Sang kalau temanya itu sudah gila. Do Kyung menegaskan Jin Sang tak perlu berlebihan dan marah karena mereka berdua tidak melakukan apa-apa.  Jin Sang bertanya apa yang tadi mereka lakukan di lorong yang gelap. Do Kyung mengatakan mereka bersembunyi dari kakaknya.
Sembunyi ? Kenapa sembunyi ? Untuk apa Kalian sampai harus sembunyi ? Lalu, apa-apaan kotak bekal itu ? Apa Kalian berdua gandeng tangan dan pergi piknik ?” ucap Jin Sang menahan Do Kyung tak pergi.  
Wanita itu memecahkan kaca jendelaku, jadi dia menggantinya dengan memberiku bekal.” Jelas Do Kyung
“Apa Kau kira itu masuk akal? Dasar bocah gila,   Jangan membodohi aku.  Itu terlihat sekali ! Kapalnya sudah berlayar ! Kalian berdua pasangan ! Meskipun aku sering mengacau,  Tapi aku tidak gila sepertimu.” Tegas Jin Sang, Do Kyung terdiam seperti berusaha untuk menahanya amarahnya.

Apa kalian sedang bikin film  "Romansa Menggoda" ,"Cinta Terlarang" Atau "Tidur dengan musuh ?" Atau kau merasa bersalah  sudah menghancurkan hidup wanita itu ?Makanya kau kasihan dan tidak enak ? Bahkan tidak sekali dua kali kau senyum padanya ?! Apa jangan-jangan, bocah ini hanya napsu dengan orang bernama "Oh Hae Young" ?” kata Jin Sang terus mengomel.
Do Kyung ingin memukul temannya, Jin Sang berteriak marah kenapa harus “Oh Hae Young” lagi, lalu mengingatkan kalau Han Tae Jin akan membunuhnya sedang ada penjara,  bahkan Kalau sampai dia tahu Do Kyung merusak pernikahannya dan menggoda calon istrinya, maka temanya itu bisa dicabik-cabik ditempat. Do Kyung hanya bisa diam saja mendengar temanya terus mengoceh.

Waah, wanita itu juga lucu ... Pernikahannya belum lama dibatalkan.  Tapi cepat sekali jatuh cinta,  dan membuatkan bekal ke tetangga lelakinya ...” keluh Jin Sang dengan nada menyindir.
Sudah kubilang berhenti !” teriak Do Kyung sudah tak bisa menahan amarahnya lagi.
“Apa Kau suka wanita itu ? Hei.. Sadarlah, Park Do Kyung.  Han Tae Jin akan dibebaskan.  Lelaki yang akan dinikahi wanita itu,  sebentar lagi keluar penjara!” Tegas Jin Sang, Do Kyung terdiam seperti menyadari sesuatu. 


Hae Young berada dikamar sambil memainkan lampunya kembali dengan senyuman bahagia. Do Kyung mondar mandir di balkon rumahnya nampak sangat gelisah. Hae Young terus memainkanya, Do Kyung melirik ke arah kamarnya yang bisa menembus kamar Hae Young disampingnya.
Sambil berbaring diatas tempat tidur, Hae Young menyalakan musik box yang diberikan Do Kyung pada hari ulang tahunya, senyumanya tak bisa dihentikan. Didepan mata Hae Young ada dua benda pemberian dari Do Kyung.
Terdengar suara pintu terbuka, Hae Young mematikan lampunya sambil berteriak “Selamat tidur.” Lalu tertidur. Do Kyung masih nampak gelisah sambil memegang kepalanya dan kembali menatap ke arah kamar Hae Young. 

Hae Young minum jusnya dengan senyuman bahagia, Hee Ran yang melihatnya masih ingat Hae Young yang ingin pindah dari rumahnya. Hae Young pikir mereka bisa lihat nanti. Hee Ran hanya bisa menghela nafas mendengarnya.
“Hei, Park Do Kyung hati-hati sekali.  Saat dia memberiku sesuatu, dia selalu bilang itu barang lama. Kotak musiknya barang lama, dan Lampu mejanya juga barang lama.” Cerita Hae Young, Hee Ran pikir Do Kyung itu lugu, Hae Young pikir juga sepertinya begitu.  
Maksudku, tadinya kukira dia tidak akan mau  karena pernah pacaran dengan Oh Hae Young. Jadi Tidak heran. Wanita licik, cenderung memilih lelaki naïf Agar mudah dimanipulasi. “ pikir Hee Ran
Berhenti membahas soal Oh Hae Young.” Ucap Hae Young kesal 

Do Kyung duduk di ruangan kontrolnya, melihat ada email dari Oh Hae Young dengan subject Apa Yang Terjadi Hari Itu Mousenya sudah ingin menghapusnya tapi nampak ragu dan menaruh tangan dipunduknya, sambil terus menatap ke arah layar monitor. Akhirnya ia membuka email dari Hae Young.
Kau mungkin berpikir lama untuk membuka email ini atau tidak. Aku juga begitu.  Aku menulis ini setelah lama dalam dilema. Hari disaat aku mendengar rekaman yang dikirim ibumu kepadaku ...
Do Kyung membaca dengan menopang dagunya, lalu memutar rekaman suara yang dikirimkan Hae Young. Ia mendengar suaranya yang berteriak “Aku mana tahu apa artinya cinta ?! Orang harus dicintai agar tahu mencintai !” Lalu terdengar suara ibunya juga.
Flash Back
Hae Young satu tahun yang lalu mendengarkan dari dalam mobil rekaman suara dari ibu Hae Young.
Setidaknya salah satu dari kalian harusnya tahu ! Gadis itu, dibesarkan oleh neneknya sejak umur 7 tahun.  Sejak itu, berfoto dengan keluarganya, sekalipun tidak pernah. Kau kira, kau bisa bahagia dengan orang sepertinya ?” ucap Ibu Do Kyung
Aku, tidak bisa mencampakkannya karena kasihan padanya. Mana mungkin aku mencampakan orang yang diabaikan oleh orang tuanya sendiri ? Gadis itu, baik sekali pada orang lain. Agar dia tidak diabaikan oleh orang lain.  Dia mirip seperti seekor anjing yang selalu ramah.  Bahkan saat tersenyum,  matanya selalu gemetar. Karena dia takut pada orang, dia takut dibuang oleh orang.  Mana bisa aku mencampakkan dia ?!” teriak Do Kyung, Hae Young yang mendengarnya di dalam mobil nampak tak bisa bicara apapun.
Apa itu cinta ? Itu namanya kasihan.”ucap Ibu Do Kyung  
Kasihan juga tidak apa-apa !” terak Do Kyung

Hae Young seperti nafasnya terhenti sejenak, seperti dadanya terasa sesak mendengar pengakuan Do Kyung kalau hanya mengasihinya. Lalu ia keluar dari mobil agar bisa bernafas, tubuhnya lemas dengan bersandar di mobil.
Hari itu pertama kalinya aku hiperventilasi (Sesak Napas) Aku merasa kelemahanku yang paling besar, terungkap pada orang yang seharusnya tidak mengetahuinya.  Berpura-pura seolah aku tumbuh dengan cinta, tanpa ada kekurangan apapun.
“Berpura-pura kalau orangtuaku berjiwa bebas, dan bukan orang immoral, Berpura-pura kalau aku tidak punya luka apapun. Aku berpura-pura tersenyum dalam menjalani hidupku. Tapi, kau bisa melihat segalanya, meski sudah kututupi.

Hae Young melamun saat Do Kyung mengantarnya pulang, Do Kyung meihat Hae Young nampak lelah. Hae Young mengaku sedikit lelah karena Ada banyak hal yang perlu dibereskan. Do Kyung pun mengatakan akan menjemputnya, Hae Young menolak karena bisa pergi sendiri dan mereka akan bertemu di salonl lalu turun dari mobil. Do Kyung melihatnya dan Hae Young berjalan dengan tatapan kosong dan menahan tangisnya.
Setelah aku pergi ... Tiap malam, aku merasa sangat marah karena malu... tapi saat pagi,  aku menangis karena rindu padamu. Begitu caraku melalui satu tahun ini. Mengingat orang yang kucintai setengah mati  sebagai kenanganku yang paling memalukan.  Tapi, sepertinya aku tidak bias melakukan apa-apa lagi.
Do  Kyung membaca pesan dari Hae Young, menundukan kepala sambil terus memegang punduknya, karena memang kesalahanya. 

Hae Young di kantor sedang sibuk berkerja sambil anak buahnya datang memberikan data preferensi konsumen. Hae Young pun menerimanya sambil mengucapkan terimakasih. Do Kyung masih terdiam dan berdiri menatap diam, ternyata semua kesalahanya juga.  

Hae Young nampak bahagia berjalan di trotoar, lalu melihat seorang nenek perjual makanan di pinggir jalan sambil berjongkok bertanya berapa harga sayuranya, Si nenek memberitahu 5rb won. Hae Young pun meminta untuk dibungkus, lalu menunjuk tananam seperti ginseng.
Si nenek memberitahu itu Bunga teratai ini kualitasnya bagus dan akan memberi diskon kalau membeli dua buah harganya 5000 won saja. Hae Young pun meminta untuk membungkus semuanya. Nenek itu nampak terkejut Hae Young mau membeli semua sayuran nenek. Nenek itu berdoa agar Hae Young diberi berkat karena membeli semuanya. 

Hae Young pun berjalan ke trotoar dengan membawa sekantung belanjaan, tiba-tiba langkahnya terhenti melihat sebuah poster film dan berjongkok didepanya, lalu wajahnya tersenyum melihat tulisan “Pengarah Suara : Park Do Kyung”
Seorang pria datang berjongkok disamping Hae Young meminta waktunya sebentar, Hae Young kaget dan binggung. Pria itu bertanya apakah Hae Young mau makan siang dengannya. Hae Young makin binggung kenapa tiba-tiba mengajaknya makan. Pria itu mengatakan ingin makan bersama dengannya.
Hae Young berdiri kembali bertanya alasanya, Si pria mengaku karena Hae Young adalah tipenya, Hae Young memberitahu tidak percaya hal aneh begitu dan ingin pergi. Si pria menahanya memberikan kartu nama dan memastikan kalau itu memang benar nomor telpnya, bahkan bisa meeriksa ke asosiasi pengacara. Hae Young menatapnya, Si pria tetap memohon agar bisa makan bersamanya.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar