PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 14 Agustus 2016

Sinopsis Cinderella and Four Knights Episode 2 Part 2

PS : All images credit and content copyright : TVN

Yoo Na dengan mata melotot tak percaya kalau Ha Won adalah Wanita Jacpot Nasional, dengan nada mengejek tak mungkin adik tirinya itu  jadi tunangan Kang Hyun Min dan tak akan mungkin bisa datang ke pernikahan itu. Ha Won mengatakan kalau sebelumnya terjadi sesuatu.
Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Yoo Na penasaran dengan nada tinggi.
Aku tidak bisa memberitahumu, tapi ... Aku kesana bukannya karena aku ingin pergi kesana. Aku benar-benar serius mengatakanya, Unni!” ucap Ha Won memperlihatkan wajah melasnya.
Berhenti belagak sok suci dan sok melas,  Eun Ha Won. Bukankah ini yang kau inginkan untuk melarikan diri dari hidupmu dan merayu anak orang kaya? Jadi kenapa bisa kau mengalami kejadian pernikahan kemarin?” kata Yoo Na sambil mendorong tubuh Ha Won.
Tidak ada di antara kami, sungguh!!! Dan aku tidak ingin memanfaatkan seseorang untuk mengubah hidupku. Aku tidak akan minta-minta dari orang lain.” Ucap Ha Won
Yoo Na yang sudah sangat marah mengusir Ha Won untuk keluar dari rumah sekarang juga sambil melempar krim ke baju adik tirinya,  Ha Won memohon agar tak melakukanya. Yoo Na mengulang kata-kata Ha Won yang tak mau manfaatkan orang lain, tapi pada kenyataan  adik tirinya itu baru saja melecehkan keluarganya.
Ha Won mengatakan kalau mereka ini ‘kan keluarga, Yoo Na menegaskan kalau tidak pernah menganggap Ha Won itu sebagai keluarga dan menyuruhnya untuk segera menghilang dari kehidupanya, lalu mendorong Ha Won sampai keluar dari rumah. Nyonya Park pun memberitahu kalau besok Tuan Eun akan pulang. Yoo Na menjerit tak mau memikirkanya dan kembali ke kamarnya.
Didepan pintu rumahnya, Ha Won melihat baju satu-satunya yang dimiliki sudah terkena noda dan pasti susah menghilangkanya. Tapi dengan penuh keyakinan berjalan keluar dari rumah. 


Hyun Min masuk kamarnya melihat baju seragam Ha Won, bertanya-tanya harus diapakan baju itu sekarang, setelah itu menaruhnya disofa dan membanting tubuhnya di tempat tidur. Pikiranya kembali menerawang, mengingat saat mencium Hye Ji sebelumnya dan perkataanya.
Aku akan tetap percaya bahwa ada sesuatu yang membuatmu seperti ini 10 tahun silam...masih bersemayam di sana.
Hyun Min bangun mengambil sebuah figura yang ada diatas rak, terlihat foto saat masih kecil dengan satu wanita dan dua pria yang ada disana. 

Pegawai hotel memberikan tas Ji Woon memberitahu sudah check out hari ini, Ji Woon binggung lalu memberikan kartu kreditnya akan check in kembali di hotel. Pegawai hotel pun mengesek kartu kredit tapi sudah tak bisa digunakan lagi. Ji Won hanya bisa menghela nafas panjang.
Yoon Suk menelp memberitahu kalau Tuan Kang ingin Ji Woon kembali ke Kediaman Haneul lagi. Ji Woon menegaksan tidak mau. Yoon Suk memberikan peringatakan kalau Ji Woon tidak bisa  dapat tunjangan apapun dari Haneul Group. Ji Woon menegaskan bisa hidup tanpa hal semacam itu.

Yoon Suk melaporkan pada Ketua Kang yang duduk dibelakang, kalau Ji Woon selalu sedih belakangan ini Dan sepertinya tidak bisa terbiasa dengan Kediaman Haneul. Tuan Kang hanya diam saja. Yoon Suk pikir merasa kurang sopan, tapi menurutnya sulit membuat Ji Woon kembali ke Kediaman Haneul.
Karena itulah kita harus membuat dia kembali ke sana secepat mungkin. Aku sudah punya rencana.” Kata Tuan Kang yang duduk didalam mobil.
Ji Woon berjalan sendirian menyebarangi jembatan, tatapan kosong karena walaupun memiliki uang banyak ternyata tak ada gunanya juga. Ia pun hanya diam saja ketika lampu hijau menyeberang sudah menyala, hanya bisa menghelaan nafasnya sangat panjang. 

Ha Won berkerja di bioskop dengan mengecek karcis untuk penonton, temanya bertanya apakah Ha Won sudah selesai berkerja. Ha Won mengangguk. Temanya mengajak Ha Won menonton film karena tak ada penonton di Theater tiga dan sudah mempersiapkan pop corn ukuran besar. Ha Won melihat kalau Film dan popcorn Sepertinya seru.
Keduanya masuk ke dalam bioskop yang tak ada penontonya, tiba-tiba temanya melihat ponselnya yang berdering, akhirnya buru-buru pamit keluar pada Ha Won untuk mengangkat telpnya. Ha Won pun tak bisa berbuat apa-apa karena lampu bioskop sudah gelap.
Ji Woon yang tak punya tujuan memilih untuk menonton film, Ha Won yang duduk sendirian sambil memakan popcornya. Beberapa saat kemudian, Ha Won sudah tertidur pulas, Ji Woon pun sadar ada Ha Won yang tertidur duduk didekatnya. Ha Won akhirnya terbangun melihat Ji Won yang menatapnya, memilih untuk buru-buru kabur. 

Tapi baru sampai depan kursi berpikir untuk apa kabur,  karena tak membuat kesalahan apapun. Saat membalikan badanya, Ha Won langsung menjerit kaget karena Ji Woon sudah ada tepat didepan wajahnya. Ji Woon dengan memalingkan wajahnya bertanya apakah Ha Won punya uang. Ha Won tak bisa menahan tawanya. Keduanya akhirnya keluar dari bioskop bersamaan.
Apa kau itu memang orang kaya? Mana mungkin orang kaya tak punya 10.000 won?” ejek Ha Won, Ji Woon menyuruh Ha Won berhenti bicara saja.
Jadi kau punya uang, atau tidak? Jawab saja pertanyaannya.” Tegas Ji Woon

Aku punya dan Mungkin aku akan punya uang itu, kalau kau bayar utang makanan di mini market waktu itu.” Balas Ha Won yang harus membayar semua belajaan Ji Woon
Lalu ia terlihat bahagia karena memiliki uang 5.000 won, Ji Woon mengejek ternyata banyak sekali uang yang dimiliki Ha Won itu dan milih untuk pergi meninggalkanya, saat itu suara perut laparnya berbunyi. Ha Won tersenyum, mengejek kalau perkataan Ji Woon itu tak sesuai dengan tingkahnya sebagai seorang pria, dan tahu kalau pasti lapar. Ia meminta Ji Woon menunggu sebentar, akan berganti baju lebih dulu setelah itu segera keluar, sambil menegaskan dengan uang 5ribu Won bisa mengajaknya makan. 


Dua ramen cup pun bisa dibeli oleh Ha Won untuk makan mereka berdua, Ha Won mengatakan kalau makanan ini sebagai bayaran dari utangku karena membantunya di hotel itu. Jadi memperingatkan agar Ji Woon tak mengungkit kalau masih punya hutang padanya.
“Jadi Bantuanku padamu Cuma bernilai 1.500 won?” ucap Ji Woon tak terima
Bagaimana dengan biaya tambahan kejunya? Harganya jadi 2.500 won, apa kau tahu!” kata Ha Won kesal
Aku orang yang mengajarkanmu kalau makanan ini enak ditambah keju!” kata Ji Woon tak mau kalah.
Ha Won mengatakan sudah tahu tapi tadi hanya lupa saja, Ji Woon hanya bisa menghela nafas. Ha Won mengartikan Ji Woon itu mengabaikan ekstra 1.000 won yang dibayarkannya, lalu meminta agar mengembalikan keju yang suda dibelikanya. Ji Woon menarik mangkuk mienya dan melihat Tuan Kang sudah ada didepan minimarket sengaja mengikutinya.

Dengan wajah kesal, Ji Woon menaruh mie diatas meja seperti nafsu makannya jadi hilang. Ha Won merasa tak enak hati hanya karena di minta mengembalikan kejunya membuat Ji Woon marah akhirnya meminta maaf dan mengajak Ji Woon untuk kembali makan. Ji Woon pun hanya diam saja.
Ha Won membuang sisa makan ke tempat sampah, ketika kembali ke meja tak melihat sosok Ji Woon ada disana. Dengan wajah kesal tak percaya ternyata Ji Woon itu punya kebiasan setelah makan langsung pergi begitu saja. Ia menghela nafas panjang, kalau hari ini ponselnya hilang, diusir dari rumah, menjerit kesal ada apa sebenarnya dengan harinya ini.
Akhirnya ia pergi ke kasir agar bisa berhutang untuk mencharger ponsel yang mati, Temanya mengingatkan kalau ada CCTV jadi bosnya pasti akan tahu. Ha Won pun meminta izin untuk meminjamkan ponsel temanya itu. 

Ji Woon bertemu dengan kakeknya di dalam mobil, merasa kalau kakeknya itu bisa menyadari bahwa tak ada gunanya menahan kartu kreditnya. Tuan Kang menegaskan bisa membuat Ji Woon  lebih parah lagi kalau tak kembali ke rumah. Ji Woo mengatakan  takkan pernah kembali ke sana.Tuan Kang meminta agar Ji Woon segera kembali, Ji Woon tetap menolaknya karena yang diinginkan adalah hidupnya kembali normal.
Kau menyadari apa artinya, 'kan? Segala sesuatu yang menjadi milikmu bisa menghilang dalam sekejap. Itulah kekuasaan yang kupegang Dan itu juga akan segera menjadi milikmu.” Ucap Tuan Kang
Aku tidak perlu kekuasaan semacam it dan Berhenti membujukku lagi. Aku akan hidup sebagai Han Ji Woon sekarang.” Tegas Ji Woon lalu keluar dari mobil.
Tuan Kang menyuruh Yoon Sung segera pergi sekarang. Yoon Sung bertanya apakah tak masalah jika meninggalkan Ji Woon sendirian seperti itu. Tuan Kang yakin tak akan ada masalah karena Ji Woon akan datang sendiri nanti. 

Seo Woo keluar dari rumahnya berbicara di telp siapa yang menelpnya. Ha Won bisa menelp ponselnya mengatakan kalau pemilik dari ponsel itu dan bertanya kenapa tak mengangkat telpnya sedari tadi sudah menelpnya. Seo Woo sambil masuk ke dalam mobilnya memberitahu kala ia juga sudah lama menunggu telepon darinya.
“Tapi Bagaimanapun, aku tidak bisa baca pesan yang masuk karena kau!” ucap Ha Won dengan helaan nafasnya, Seo Woo melihat memang banyak yang masuk pesan ke dalam ponselnya.
Benarkah? Mungkin itu dari orang rumah! Apa Kau bisa buka kunci ponselku? Akan kuberitahu passwordnya.. 5-7-2-9-4-3-8-6-1.” Ucap Ha Won.
Seo Woo terlihat binggung akhirnya memilih untuk memakai speaker,  Ha Won meminta agar Seo Woo memindahkan saja jarinyake arah mana angka-angka di keypad-nya. Seo Woo heran melihat password yang sudah berpikir kalau pemilik ponsel ini artis. Ha Won meminta agar Seo Woo mengarah Arah jarinya 5-7-2-9-4-3-8-6-1 dengan membuat garis perlahan-lahan, Seo Woo akhirnya menjerit kalau berhasil.
Ha Won langsung bertanya siapa yang mengirimkan pesan padanya, Seo Woo melihat itu Dari "Yoo Na Unni..." Ha Won penasaran apa yang dikatakanya dan meminta segera memberitahunya. Seo Woo sempat terdiam melihat pesan yang ada di layar ponselnya, lalu mengatakan kalau makan malam bersama besok karena besok ayahnya pulang. Ha Won terlihat bersemangat mengetahui  Ayah pulang ke rumah dan meminta agar makan malam bersama, bertanya kembali kalau yang didengarnya itu sungguhan.
Seo Woo kembali membaca pesan yang ada dilayar terdengar sangat kasar  [Dasar jalang! Pergilah kau dari rumah setelah makan malam besok!] untuk menutupinya, mengatakan kalau yang dikatakan itu memang benar. Ha Won pun mengucapkan terimakasih lalu menanyakan keberadaanya. 

Ha Won mengetuk jendela mobil mengatakan ingin mengambil ponsel miliknya, Seo Woo seorang artis tak ingin dikenal wajahnya langsung mengulurkan tanganya keluar dari sela jendela meminta ponselnya. Ha Won heran berpikir kalau di dalam itu seorang artis. Seo Woo membuka kacamatanya, baru menyadari kalau itu tunangan Hyun Min kemarin.
Ia langsung buru-buru menghapus pesan umpatan dari Yoo Na, lalu keluar dari mobil untuk mengembalikan ponselnya. Akhirnya mereka bertukar ponselnya, Ha Won melihat ponselnya binggung karena tak melihat ada pesan yang masuk. Seo Woo sedikit gugup beralasan kalau tak sengaja menghapusnya.
Pokoknya, mereka memberitahumu  makan malam dengan mereka besok.” Ucap Seo Woo menyakinkan.
“Apa benar  mereka menyuruhku  makan malam besok Dan dia sungguh bilang Ayah pulang besok?” kata Ha Won tak percaya. Seo Woo membenarkan.
Terima kasih sudah menemukan ponselku.... Aku pergi dulu” ucap Ha Won buru-buru pergi. Seo Woo melihat Ha Won terlihat binggung karena perasaanya jadi gelisah seperti itu. 

Di tempat sauna beberapa orang sedang menonton TV sambil menikmati telur rebus, dibalik bangku Ha Won berbaring sambil menatap ponselnya, lalu mengirimkan pesan pada ayahnya.
Kudengar Ayah pulang besok... setelah mengetik, langsung menghapusnya.
Kenapa Ayah tidak menghubungiku  sama sekali?  untuk kedua kalinya, Ha Won memilih untuk menghapusnya. Akhirnya ia mengirimkan pesan pada ayahnya Sampai jumpa besok. Lalu tertidur dengan mengerutkan badanya karena merasa dingin. 

Ha Won kembali berjalan ke mini market untuk mulai dengan pekerjaan part timennya. Beberapa orang terlihat sedang ribut merasa sudah menunggu laam tapi belum datang juga orang yang mereka tunggu. Tiba-tiba salah satu wartawan menjerit menunjuk pada Ha Won, si  Wanita Jackpot Nasional, semua wartawan langsung mengerubungi Ha Won bertanya apakah memang itu benar dirinya.  Ha Won yang tak tahu apa-apa terlihat binggung banyak kamera.
Apa kau tunangan dengan Tn. Kang Hyun Min dari Haneul Group? Bagaimana kalian berdua bisa bertemu?” tanya wartawan
Aku tak punya hubungan apapun dengan orang itu!” kata Ha Won lalu meminta maaf pada semuanya untuk pergi.
Wartawan terus mendesaknya agar memberika komentar, Ha Won kebingungan meinta maaf pada semuanya. Hyun Min tiba-tiba datang langsung memeluk Ha Won untuk menutupinya dari wartawan. Ha Won sempat kaget dan Hyun Min pun langsung membawa Ha Won segera pergi dengan masuk ke dalam mobilnya. Semua wartawan terus bertanya kapan mereka bertemu dsb, Hyun Min mengangkat tangan tak ingin menjawab. 

Di sebuah jalanan yang sepi, mobil Hyun Mi akhirnya berhenti. Dengan bangga Hyun Min mengatakan kalau dirinya itu hebat, karena Ha Won punya julukan, "Wanita Jackpot Nasional "setelah bertemu dengannya, lalu diselamatkan oleh seorang pria dalam situasi tadi.
Apa kau tidak menyadari  situasi gravitasi di sini?” kata Ha Won kesal.
“Kau bilang Situasi gravitasi? Apa Maksudmu bagaimana aku menyelamatkanmu?” kata Hyun Min binggung.
Lihatlah betapa rumitnya situasi ini karena kebohonganmu itu! Cepat beritahu wartawan kalau kita tidak punya hubungan apapun.” Kata Ha Won, Hyun Min memastikan kalau memang itu yang diinginkanya, Ha Won membenarkan.
Hyun Min pun meminta waktu lima menit saja dan akan membuat namanya hilang dari internet. Ha Won tak percaya berpikir kalau Hyun Min itu seperti hacker jenius atau penyihir yang bisa melakukan itu. Hyun Min heran kenapa tidak bisa percaya padanya, lalu mengeluarkan ponselnya. 

Hyun Min menelp Joon Myung, mengetahui temanya yang berkerja di  situs portal nomor satu di Korea, langsung membahas  Berita tentang tunangannya terpampang di mana-mana dan itu jelas merupakan  fitnah dan pencemaran nama baik serta bisa merugikan kebebasan dan martabat seseorang, dengan menatap Ha Won yang duduk disampingnya.
Kau tidak bisa begini, hanya demi keadilan sosial. Apa Kau ingin aku mengejanya supaya kau bisa mengerti?” ucap Hyun Min, sepertinya temanya tak mau menghilangkan beritanya. 
Aku akan menarik semua iklan kami  dari situsmu! Sekarang Cabut semua segala berita yang berkaitan dengan "Tunangan Kang Hyun Min."” Tegas Hyun Min lalu menutup telpnya. Ha Won hanya bisa melonggo Hyun Min bisa melakukan secepat itu. 

Hyun Min dengan percaya dirinya merasa kalau Ha Won pasti sudah jatuh cinta padanya sekarang, menurutnya Ha Won itu pasti bukan manusia kalau tak jatuh cinta setelah apa yang dilakukan tadi. Ia saja sampai tertegun melihat betapa kerennya dirinya, yang bisa melaukan ini semau.
Mana mungkin ini bisa terjadi seperti tadi?”ucap Ha Won tak percaya.
Tentu saja tidak bisa, bagi kebanyakan orang. Sejujurnya, aku pikir sungguh menakjubkan kali ini.” kata Hyun Min merasa tak percaya mendengarnya sampai membuat semua badanya merasa merinding.
Kata orang kau bisa mengontrol situs portal kalau kau punya cukup uang jadi itu semua benar? Aku sangat percaya pada sumber internetku! Tapi ini tak mungkin.” Kata Ha Won masih tak percaya.
Hyun Min mengeluh melihat tingkah Ha Won yang  memikirkan  hal itu pada saat seperti ini. Ha Won bingung, Hyun Min mengatakan  hanya memikirkan satu hal yang tak bisa dibeli oleh uang. Ha Won bertanya apa itu. Hyun Min menjawab dengan nada mengoda kalau itu senyumanya. Ha Won hanya bisa menghela nafas, menegaskan kalau bukan urusannya dan tak lupa  mengucapakan terima kasih sudah mencabut semua beritanya, lalu keluar dari mobil. 

Ha Won menerima ponselnya yang berdering, matanya langsung melotot kaget karena ayahnya itu mengambil guci milik mendiang ibunya. Sementara Ji Won dengan senyum bahagia menyapa semua teman-temanya yang ada dibengkel. Suasana tiba-tiba berubah dingin dan diam, JI Woon bertanya ada apa. Si bos menyuruh Ji Woon segera Pergilah dari sini dan meminta anak buahnya untuk membersihka meja.
Ji Woon binggung bertanya apa yang terjadi sebenarnya, Bos menyuruh Ji Woon tak banyak tanya dan menyuruhnya segera pergi saja lalu masuk ke dalam ruangan. Ji Woon mencoba untuk tetap tersenyum menagatakan akan datang lagi.

Temanya memanggil Ji Woon saat berjalan keluar dari bengkel, memberikan uang tabungan milik Ji Woon yang ada dibengkel. Ji Woon menerimanya, Temanya meminta maaf agar Ji Woon jangan datang ke bengkel lagi. Ji Woon makin binggung.
Kami sudah janji pada kakekmu bahwa kita tidak akan pernah bertemu lagi...dan kami akan berpura-pura tidak pernah mengenalimu. Dia memberikan kami cukup uang! Haneul Grup itu memang sangat berkuasa, Sepertinya mengubah hidup seseorang adalah mainan bagi mereka.” Ucap temanya.
Baguslah, kalau begitu.” Komentar Ji Woon dengan senyuman, temanya binggung.
Tentu saja kalian harus banyak uang karena kalian sudah menjualku.” Ucap Ji Woon masih tersenyum, temanya tak enak hati hanya  bisa tertunduk sedih, Ji Woon menenangkan kalau ia baik-baik saja, setelah berjalan pergi wajahnya terlihat dingin. Temanya segera berteriak meminta maaf 

Di pinggir sungai Han
Ji Woon duduk diatas motornya, Yoon Sung datang menemuinya. Ji Woon  bertanya Apa ini kekuasaan yang dimaksud oleh Kakek, yaitu Kekuasaan untuk membeli orang. Yoon Sung mengatakan kalau Tuan Kang akan menghapus segala sesuatu yang disayangi jika terpaksa. Ji Woon mengejek kakeknya itu memang hebat.
Tidak ada orang seperti Han Ji Woon di dunia ini dan Hanya ada Kang Ji Woon sekarang.” Kata Yoon Sung
Aku bilang, aku ini Han Ji Woon.” Tegas Ji Woon tak ingin dianggap sebagai Keluarga Kang
Kau juga tidak bisa hidup sesukamu lagi.” Ucap Yoon Sung dan keduanya saling menatap tajam. 

Dalam club, teman Hyun Min menceritakan pewaris K Grup membicara cerita yang  jelek tentang Hyun Bin bahkan berusaha memastikan supaya  Hyun Min tak bisa berbisnis dengan orang lain lagi. Hyun Min merasa tak peduli.
Temanya melihat Hyun Min memang sangat cuek, dan mengingatakan kalau Perjodohan memang sudah biasa untuk orang-orang seperti mereka jadi  Tak ada gunanya kalau Hyun Min itu tak bisa dapat istri yang pantas dimata orang tuan mereka.
Bagaimana jika kau akhirnya membahayakan posisimu sebagai pewaris dengan melakukan hal ini?” tanya teman satunya, Hyun Min binggung.
Yah bisa kau lihat, Kang Seo Woo tinggal di  Kediaman Haneul sekarang dan Kang Ji Woon muncul tiba-tiba. Sekarang Banyak sainganmu!” kata Temannya, Hyun Min hanya  bisa terdiam. 

Ji Woon pergi ke sebuah tempat penginapan, seperti losmen lalu mengatakan akan menyewa satu bulan. Saat itu melihat ID Cardnya bernama Kang Ji Woon bukan Han Ji Woon, akhirnya dengan wajah kesal langsung membuang dompetnya ke tong sampah. 

Nyonya Ji terlihat kaget mengetahui ternyata wanita yang kemarin itu  bukan tunangan Hyun Min. Tuan Kang menjelaskan kalau Ha Won seperti itu hanya karena uang. Nyonya Ji mengumpat Ha Won itu anak yang kurang ajar. Tuan Kang menceritakan  menyuruhnya tinggal di  Kediaman Haneul dengan cucunya.
Apa kau sangat menyukai anak itu?” tanya Nyonya Ji terkesan ketakutan kalau sampai suaminya memberikan hartanya ke orang lain.
Meskipun aku kaya, aku sering bertanya-tanya siapa yang bertanggungjawab, aku atau uang. Namun, anak perempuan itu tidak kehilangan jati dirinya saat melihat uang. Sepertinya dia lebih pantas  merawat cucuku.” Kata Tuan Kang, Nyonya Ji terlihat semakin khawatir.  

Yoon Sung masuk ruangan, Tuan Kang langsung menanyakan hasilnya.  Yoon Suk mengatakan sudah membereskan masalah mengenai Ji Woon. Tuan Kang bertanya dengan anak gadis yang bernama Ha Won itu. Yoon Sung melaporkan sudah menugaskan seseorang untuk mengawasinya tapi menurutnya Ha Won takkan berubah pikiran dan tidak niat menyetujui kesepakatannya. Tuan Kang sudah menduganya jadi  tak boleh kehilangan anak gadis itu.

Ha Won pulang kerumah melihat ayahnya ada dimeja makan, Ibu tirinya menyapa Ha Won dengan ramah, bahkan Yoo Na mengajaknya untuk makan bersama. Ha Won dengan menahan rasa sedihnya bertanya dimana ibunya pada Tuan Eun. Nyonya Park mengatakan kalau ibunya ada didepanya.
Kudengar Ayah mengambil guci ibuku!” kata Ha Won marah
Ibumu didepanmu, jadi siapa sebenarnya yang kau cari ?”ucap Tuan Eun dingin, Nyonya Park merendah kalau ia baik-baik saja. Ha Won memilih untuk pergi ke kamarnya dan melihat gudang sudah rapih dan melihat sebuah bungkusan yang ditutup dengan kain putih. 


Teganya Ayah melakukan ini?!!  Kudengar Ayah belum pernah bayar biaya krematorium! Mereka bilang kita berutang lima juta won, jadi aku sudah bayar empat juta won! Jika Ayah bayar sisanya, maka aku bisa membiarkan Ibu beristirahat dalam damai!” ucap Ha Won marah kembali ke meja makan.
Kenapa aku harus buang-buang uang untuk orang yang sudah mati?” kata Tuan Eun sinis
Ha Won mengingatkan kalau ibunya itu istri dari ayahnya, Tuan Eun merasa kalau abu itu tak penting,  karena Orang zaman dulu menghamburkan abunya di sungai atau laut, jadi menurutnya Ha Won tak perlu berlebihan.  Ha Won marah karena Ibu kehilangan tempat peristirahatan terakhirnya dan dia dibuang seperti ini jadi tak mungkin bisa diam begitu saja.
Beraninya kau bertingkah begini.. di depan ibu tirimu, yang membesarkanmu selama ini? Cengkeram saja mendiang ibumu seperti itu.” Ucap Tuan Eun marah
Sayang, tak masalah. Aku juga akan cari uang untuk bayar sewa krematorium itu. Aku punya uang tabungan untuk kuliah Yoo Na dan Ha Won.” Kata Nyonya Park bersikap baik didepan suamianya

Kau bilang padaku kcuma bisa membayar kuliah salah satu dari kami.” Kata Ha Won membuka kebusukan ibu tirinya
Ha Won. Aku tahu kau marah, tapi kau tidak perlu berbohong seperti itu!” ucap Nyonya Park membela diri.
“Dan Juga, mana barang-barangku yang ada di gudang? Kau mennyingkirkan semua barang-barangku. Terakhir kali juga seperti itu, karena Ayah sudah datang. Aku harus lama mencari barang-barangku karena foto ibuku menghilang!” teriak Ha Wo marah
Bicara apa kau?  Barangamu ada  di kamarmu dan Kamarmu dengan Yoo Na!” ucap Nyonya Park
Tidak, kamarku itu Cuma digudang” tegas Ha Won

Nyonya Park tak percaya Ha Won itu membuat terlihat dirinya yang begitu jahat didepan ayahnya. Ha Won berteriak kalau ia cuma bicara fakta yang terjadi pada dirinya. Tuan Eun berteriak mengebrak meja menyuruh Ha Won berhenti karena bicara kasar pada ibunya, menurutnya Ha Woon itu bahkan tidak menghargai kebaikannya membesarkannya selama bertahun-tahun Dan sekarang berusaha membuatnya seperti seorang pembohong.
Ha Won tak menyangka ayahhnya itu sama sekali tak percaya dengan ucapanya. Tuan Eun langsung menampar Ha Won, Yoo Na dan Nyonya Park melonggo kaget melihatnya. Tuan Eun merasa menyesal membesarkan anak orang lain. Ha Won terdiam lalu menatap ayahnya bertanya maksud dari ucapanya.
Tuan Eun memberitahu bahwa Ibunya melahirkan anak dari pria lain, Ha Won mengartikan kalau ia bukan anak kandung ayahnya. Tuan Eun mengatakan selama ini ingin percaya Ha Won  putri kandungnya. Nyonya Park nampak binggung. Yoo Na menyakinkan kalau Ha Won itu  tidak ada hubungan darah sama sekali dengan Ayahnya dan mereka memang bukan keluarga, wajahnya terlihat bahagia.
Ha Won memilih untuk pergi dari rumah. Nyonya Park menahanya,  mengatakan kalau ayahnya bilang begitu karena sedang marah, tapi berisik dengan tatapan sinis kalau Ha Won itu memang harus pergi karena semua akan baik-baik saja setelah itu. 


Ha Won keluar rumah dengan membawa guci milik ibunya, tangisnya bercampur dengan air hujan yang turun cukup deras, ketika melihat ke arah jalan mengingatkan saat masih kecil tinggal dengan bahagia bersama ayah dan ibunya.
Flash Back
Ketiganya berlari melewati hujan dengan jaket yang menutup kepala, lalu sama-sama bersandar di dinding depan rumah untuk mengatur nafas yang terengah-engah karena sehabis berlari. Tuan Eun merasa istrinya itu marah karena Ha Won tak mendapatkan sabuk hitam, Ha Won mengangguk setuju.
Eun Ha Won. Apa yang Ibu bilang?” ucap ibu Ha Won
“ Nomor 36 Tipu Muslihat, Bab 1, Bagian 4. "Tunggulah dimana musuhmu berjerih." Tunggu sampai waktu yang tepat datang.” Kata Ha Won menahan tangisnya.
Betul! Kau bisa berhasil tepat waktunya, benarkan Ha Won?” ucap Ibunya menyakinkan. Ha Won langsung menghapus air matanya, kembali bersemangat kalau sangat yakin. Ketiganya terlihat bahagia, bahkan sang ayah memeluk erat ibunya. 

Ha Won berjalan dengan menyusuri jalan dengan hujan yang semakin deras mencoba menelp Ja Young tapi tak diangkat, lalu ponselnya berdering. Tuan Kang menelp bertanya apakah sudah mempertimbangkan tawarannya. Ha Won sempat kaget mengetahui Tuan Kang yang menelpnya.
Penawaranku masih berlaku. Jadi, bagaimana? Apa jawabanmu masih sama  seperti terakhir kali? Kediaman Haneul terbuka untukmu.” Ucap Tuan Kang, 

Ji Woon sedang menyadarkan kepalanya di tempat kost yang sempit, lalu melihat pesan masuk ke dalam ponselnya  [Semuanya akan berubah di Kediaman Haneul. Datang dan lihatlah sendiri.] akhirnya memilih untuk keluar kamar membawa jaketnya.
Hyun Min masih ada di club, terlihat menyendiri sementara dua teman yang lainya sedan asyik melihat sesuatu dari ponselnya. Pesan masuk dengan tulisan yang sama pada ponsel Hyun Min, ia pun pamit pergi pada temanya meninggalkan club.
Manager Seo Woo buru-buru masuk mobil memberitahu kalau terakhir adala acara radio, Seo Woo mengerti dan Managernya mengajak Woo Suk sang sopir untuk istirahat setelah itu. Seo Woo memeriksa ponselnya matanya melotot melihat pesan yang sama, lalu berteriak menyuruh untuk memutar mobil. Managernya bertanya ada apa. Seo Woo memberitahu ini pesan dari kakeknya, Managernya langsung segera memutar balik mobil.
Mobil Hyun Mi menyusuri jalan terlihat didalam mobil, Hyun Mi memikirkan yang terjadi. Ha Won sudah berdiri ditengah-tengah lapangan depan rumah dengan hujan yang turun cukup deras, sambil bergumam pada ibunya, apaka tak akan masalah kalau tinggal ditempat itu. 

Yoon Sung datang membawa payung agar Ha Won tak kehujan dan mengajaknya untuk segera masuk. Mobil Hyun Mi lebih dulu sampai lalu, Seo Woo dan Ji Woon datang dengan motornya. Ketiganya pun turun dari kendaraan bersamaan, Yoon Sung memberikan satu syarat yang  harus dipatuhi saat tinggal di rumah itu, yaitu berkencan dilarang keras dalam Kediaman Haneul. Ha Won melihat tiga pria didepanya yang terlihat tampan dan juga kaya raya.
bersambung ke episode 3 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. hahahaa berkencan dilarang. tapi disodorin cowok cowok cakep gituu
    tapii kok judulnyaa four knight yaa. padahal masih 3 yg nongol

    lanjuut terus yaa mbak dyah

    BalasHapus