PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 03 Agustus 2016

Sinopsis Doctors Episode 14 Part 1

PS : All images credit and content copyright : SBS

Restoran Kedai Sup Nenek terlihat  masih buka di malam hari. Ji Hong berdiri seberang jalan menatapnya dari kejauhan.
Memasuki hidup seseorang berarti,  mengetahui hal yang tidak ingin dibicarakan orang itu.  Itu berarti kau akan tahu mengenai luka masa lalu mereka, tapi tidak menanyakannya. Aku tidak seharusnya bertanya, tapi harus tetap memihak padanya.  Pertama, aku perlu tahu apa luka itu. Gumam Ji Hong terus menatapnya lalu menyebrang jalan. 

Tuan Oh sedang sibuk memasak sup  di kopor lalu menyapa tamu yang baru datang, wajahnya tersenyum sumringah melihat Ji Hong yang masuk kedainya. Ji Honbg mengatakan kalau ingin makan sup milik Nenek Kang, Tuan Oh dengan senang hati menyambutnya karena  Semua teman Hyejung selalu diterima, di kedainya.
Aku tidak makan disini, tapi pesan 3 untuk dibungkus untuk dibawa pulang” kata Ji Hong, Tuan Oh meminta Ji Hong untuk menunggu dan akan segera kembali
Oh ya ! Apa Anda kenal dokter Jung Yoon Do ?” tanya Tuan Oh, Ji Hong sempat terdiam mendengar nama Yoon Do lalu mengatakan mengenalnya, Tuan Oh menunjuk ke arah tempat duduk kalau Yoon Do ada di restoranya juga. 

Yoon Do baru selesai makan kaget melihat Ji Hong yang datang disaat yang bersamaan. Ji Hong akhirnya minum soju bersama dengan juniornya lalu bertanya apakah ia menjadi pemimpin operasi. Yoon Do membenarkan karena itu dapat banyak poin dari situ dimata ayah Hye Jung.
“Apa Kau masih belum menyerah juga ?” tanya Ji Hong kaget.
Aku harap hatiku punya risleting, Agar bisa kubuka dan kututup.” Kata Yoon Do kesal sendiri
Aku tahu kenapa kau ditolak.  Jangan katakan soal risleting hati itu.” Saran Ji Hong
Tidak ada alasan kenapa aku ditolak, tapi Hanya tidak ada tempat buatku. Itu saja” kata Yoon Do. Tuan Oh membawakan dua bungkus sup, satu pesanan Ji Hong dan Yoon Do diberikan segara gratis. Yoon Do pun mengucapkan terimakasih. 

Di rumah
Hye Jung bertanya apakah Ji Hong pergi menemui ayahnya. Ji Hong mengatakan kalau pergi ke Kedai sup nenek. Hye Jung pikir itu sama saja. Ji Hong mengatakan itu tidak sama karena Tujuannya beda.
Aku kesana untuk membeli Sup Nenek dan kau bilang tidak masalah”jelas Ji Hong  
Aku memang bilang begitu, tapi ... Aku tidak suka dokter menemui ayahku” ucap Hye Jung
Aku tidak suka kau bilang tidak suka kalau aku menemuinya” balas Ji Hong, Hye Jung binggung kenapa Ji Hong seperti ini. Ji Hong balik bertanya seperti apa maksudnya.
Kenapa tidak pernah mengalah padaku ?” tanya Hye Jung kesal
Kalau kubiarkan kau menang  Maka Kau tidak akan mengerti betapa berharganya ketika orang lain membiarkanmu menang.” Jelas Ji Hong

Hye Jung kesal melihat Ji Hong terdengar seperti seorang guru sekarang. Ji Hong pikir itu pekerjaannya jadi tentu saja akan bersikap seperti itu. Hye Jung merengek kesal, Ji Hong menasehati Hye Jung harus melalui ini juga menurutnya Setelah ditegur oleh Hye Jung sebelumnya membuatnya trauma sekali, jadi Hye Jung juga harus lalui ini. Hye Jung mengeluh Ji Hong memang sungguh tidak berubah yaitu masih pendendam seperti dulu.
Ji Hong membalas siapa yang bicara padanya seperti itu, karena Hye Jung juga punya sifat yang sama lalu dengan senyuman menyuruhnya makan. Hye Jung sempat tersenyum mulai makan tapi tak mau menyentuh sup buatan ayahnya, Ji Hong hanya bisa melihatnya tanpa berkomentar. 


Yoon Do melihat laporan dari pasien, lalu memarahi Dokter Kang yang sebelumnya memintanya meruncingkan steroid tapi kenapa belum melakukan. Dokter Kang menjawa sudah menyuruh Kang Soo melakukannya,  tapi IGD sedang sangat sibuk.
Apa cuma Kang Soo satu-satunya orang yang harus melakukanya ? Kalau Kang Soo sibuk,  harusnya kau lakukan sendiri.  Kau ini masih residen.  Apa Kau hanya mencatat dan memberi perintah ?” teriak Yoon Do berdiri marah, Dokter Kang hanya bisa tertunduk meminta maaf.
“Apa Kau mau merusak pagiku dengan sikap seperti ini ?” kata Yoon Do kesal. Dokter Kang tetap tertunduk diam.

Hal ini tidak bermasalah pada terapi radiasi Hae.  Lupakan saja, lebih baik bawa Joong Dae kembali.  Kalau tidak, belajar atasi  pekerjaan tanpa Joong Dae.” Kata Seo Woo yang ada disana.
Yoon Do terlihat kesal memilih mengajak Seo Woo untuk segera pergi. Dokter Kang yang tertunduk akhirnya kesal sendiri bertanya-tanya dimana sebenarnya Joong Dae itu. 

Soon Hee masuk ke dalam restoran di lantai dua, lalu dikagetkan melihat Dokter Ahn sudah ada di restoran sambil mengelep lantai lalu bertanya apa yang dilakukan dalam restoranya. Dokter Ahn dengan bangga mengangkat kain pelnya kalau sedang memberesihkanya.
“Apa Kau tidak kembali ke rumah sakit ? Ini sudah 2 hari. “ kata Soon Hee binggung
“Aku Tidak mau kembali, karena tidak akan masalah kalaupun aku pergi sekarang.  Aku mau menyembuhkan diri selama  seminggu, lalu pulang kerumah.” Kata Dokter Ahn penuh semangat. 
“Jadi Kau mau menyembuhkan diri disini ?” ucap Soon Hee binggung, Dokter Ahn mengatakan kalau direstoran Soon Hee itu nyaman dan bertanya apa lagi yang bisa dikerjakan setelah ini.

Soon Hee bertanya apakah Dokter Ahn sudah makan. Dokter Ahn menjawab tentu saja sudah  karena makan yang ada di kulkas. Soon Hee kesal Dokter Ahn yang membuka kulkas orang lain tanpa meminta izin. Dokter Ahn membela diri kalau Soon Hee itumengunci pintu jadi tidak bisa keluar.
Lalu  Apa aku harus kelaparan sampai mati ?” kata Dokter Ahn
Siapa yang menyuruhmu mati ?! Kau bisa telpon aku untuk membukakan pintu !” jerit Soon Hee
Kalau dokter Yoo tahu bagaimana ? Aku bisa diseret kembali ke rumah sakit.” Kata Dokter Ahn
“Hei... Aku bisa mengadu langsung ke Hye Jung.” Balas Soon Hee, Dokter Ahn memohon agar tak melakukan hal itu tapi yakin Soon Hee bukan orang seperti itu. Soo Hee pun menyuruh agar Dokter Ahn kerja yang rajin dan menganggap kalau restoran ini miliknya. Dokter Ahn mengerti. 


Dokter Choi membaringkan kepalanya di meja karena merasa sangat lelah,   merasa tanpa Joong Dae bisa gila. Dokter Pi yang duduk didepanya berkomentar kalau dari awal pasti akan seperti itu. Dokter Kang masuk ruangan mengomel karena beraninya juniornya tak  menelpon sama sekali. Dokter Pi mengatakan kalau Dokter Ahn itu menghubunginya. Dokter Park tak percaya lalu melihat ponsel Dokter Pi.
Aku tidak bisa lagi, diperlakukan tidak manusiawi. Hyung, terima kasih.  Aku tidak akan kembali lagi.” Tulis Dokter Ahn pada Dokter Pi
Dokter Kang yang membacanya bertanya Siapa yang tidak manusiawi, Keduanya hanya diam menatapnya. Dokter Kang kembali bertanya apakah itu dirinya. Dokter Pi membenarkan. Dokter Choi merasa senioranya itu kolot sekali. Dokter Kang terlihat masih belum sadar juga.

Dokter Choi menyinggung kenapa jaman sekarang masih saja memukul orang. Dokter Kang membela diri melakukan begitu demi kebaikan mereka semua. Dokter Choi mengatakan kalau memang demi meeka lebih baik membeli  jokbal (kaki babi) seperti yang dilakukan Dokter Pi pada mereka lalu memberikan tanda cintanya dengan jarinya.
Dokter Pi pun membalasnya dengan tanganya tanda cinta, Dokter Kang mengumpat kesal pada keduanya yang seenaknya, mennurutnya mana mungkin Junior di tahun kedua itu malah  melarikan diri padahal Tahun pertama saja masih disini. Dokter Pi pun menasehati kalau Dokter Kang itu harus lebih baik padanya dan bertanya kenapa harus memukul perutnya kemarin.
Dokter Kang kesal sendiri karena keduanya menjadikan dirinya itu orang jahat, karena menurutnya yang kabur adalah orang yang salah dan diirnya yang harusnya kabur dari rumah sakit lalu keluar dari ruangan sambil memukul Dokter Choi yang duduk disebelahnya. Dokter Pi bertanya pada Dokter Choi kenapa tidak menelp Dokter Ahn lebih dulu.


Nam Dal terlihat tenang dan sudah diperban kepalanya sambil mengambar di ruang rawat. Ia mengambar ayahnya bertuliskan [AYAHKU TERSAYANG] Yoon Do dan Seo Woo datang menyapa dua pasienya yang masih sangat muda dan memberikan hadiah rubik pada keduanya. Nam Hae terlihat senang dan masih terlihat terus tertawa.
“Nam Hae, apa hari ini kondisimu baik ?” tanya Yoon Do, Nam Hae mengangguk kalau sangat baik.
“ Apa Hari ini Nam Hae akan melakukan  terapi radiasi dengan dokter ?” ucap Yoon Do, Nam Hae mengangguk akan melakukan.
“Kau akan pakai frame mirip robot kesukaanmu.  Apa kau bisa berbaring diam selama 30-40 menit ?” tanya Seo Woo, Nam Hae yang penurut pun mengangguk.
Yoon Do mengatakan kalau ini hari pertamanya melakukan terapi jadi meminta agar high five. Nam Hae pun memberikan high five sebelum menjalani terapi. Nam Dal terlihat asik dengan mainan rubik yang diberikan Yoon Do. 

Hye Jung sedang melihat laporan pasien di receptionist. Pria dari bagian admin datang menemui Perawat Hyun bertanya apakah pernah lihat wali dari Nam Dal dan Nam Hae karena seharus membayar biaya operasi jadi harus bertemu. Perawat mengatakan kalau malam hari sepertinya akan datang.
Pria Admin meminta aga kalau Tuan Nam datang untuk segera menemuinya. Perawat Hyun mengerti. Hye Jung yang berdiri disampingnya hanya melihat si pria akhrinya pergi. Perawat Hyun menceritakan  merasa kasihan pada ayahnya Nam Hae karena mendengar certa kalu istrinya meninggal  karena kanker jadi hutangnya banyak.
Sekarang anak-anaknya masuk rumah sakit lalu Dia harus bagaimana sekarang ?” ucap Perawat Hyun merasa kasihan. Hye Jung hanya diam lalu melihat Ji Hong yang datang dan bertanya apakah mereka akan pergi sekarang. Ji Hong mengangguk. 

Hye Jung memberitahu sudah memberi Nam Dal pereda sakit untuk mengontrol sakitnya dan Muntahnya tidak terlalu banyak.  Ji Hong bertanya Ada terjadi kejang, Hye Jung mengatakan Tidak ada lalu bertanya Apa rencananya  setelah berkeliling nanti.
“Aku akan menemui Dokter Kim karena Kami akan melakukan proyek baru.” Kata Ji Hong, Hye Jung bertanya proyek apa.
DBS,  Proyek sensor dopamin.” Kata Ji Hong, Hye Jung ingin tahu apa itu maksudnya.
Singkatnya, sesuatu dapat mengubah  kekuatan dalam rumah sakit ini.” jelas Ji Hong, Hye Jung terlihat tegang mendengarnya. 

Nam Dal dan Nam Hae sedang berdiri di jendela melihat ke bawah, Hye Jung dan Ji Hong melihat bisa tersenyum melihat tingkah keduanya. Hye Jung lalu memanggil keduanya kalau dokter mereka sudah datang Nam Hae berlari menghampirinya begitu juga Nam Dal dengan menyeret kakinya. Ji Hong meminta Nam Dal itu pelan-pelan berjalannya.
“Nam Dal, apa yang sedang kau lakukan?” tanya Hye Jung, Nam Dal mengatakan mereka sedang menunggu ayahnya.
“Nam Dal, apakah merasa sakit?” Nam Dal menunjuk ke bagian kepala bagian belakang yang terasa sakit.
Ji Hong berjongkok merabanya bertanya apakah terasa sakit sekali ? Nam Hae mengatakan tidak terlalu sakit. Ji Hong tersenyum bertanya tahu dari mana Nam Hae kalau itu tak sakit karena yang merasakan itu adiknya. Nam Hae mengatakan tahu semuanya. Nam Dal membenarkan kalau kakaknya itu tahu segalanya tentang dirinya karena mereka itu melakukan segalanya bersama.
Nam Hae menceritakan ayahnya yang menyuruh untuk menjaga adiknya kalau ayah mereka sedang tak ada. Nam Dal menambahkan kalau ayahnya juga meminta patuh pada kakaknya kalau ayahnya sedang tak ada. Hye Jung ikut tersenyum mendengarnya. Ji Hong bertanya apakah keduanya tidak merasa sakit dan mual. Hye Jung mengatakan tidak karena keduanya makan dengan baik.
Setelah itu bertanya pada penjaga bertanya keberadaan Tuan Nam ingin bertemu. Penjaga mengatakan kalau Tuan Nam siang hari berkerja sebagai valley parki dan malam harinya menjadi sopir panggilan. Hye Jung mengerti. 

Tuan Nam sebagai valley parking membawakan mobil pelanggan sampai ke depan pintu. Lalu melihat ponselnya yang berbunyi, tertulis di layar [ADMINISTRASI RUMAH SAKIT GUKIL] lalu mengangkatnya. Pria dari bagian admin bertanya apakah ini nomor dari Wali dari Nam Hae dan Nam Dal. Tuan Nam membenarkan.
Kami belum terima pembayaran operasi dan rawat inap.  Biaya operasinya 20 juta won dan Biaya rawat inap akan berubah sesuai lama perawatan.” Jelas Admin.
Ya, aku akan segera membayar.” Kata Tuan Nam, Petugas admin meminta agar segera ke bagian adiminstrasi kalau memang datang ke rumah sakit. Tuan Nam mengerti. 

Nam Hae melakukan radiasi dalam ruangan, Yoon Do dan Seo Woo melihatnya dari ruang kontrol. Hye Jung datang masuk ke dalam ruangan, Seo Woo dengan sinis bertanya kenapa Hye Jun datang. Hye Jung mengatakan kalau Nam Hae itu kakak dari Nam Dal jadi harus memperhatikan kakak pasiennya juga.
Seo Woo menyindir Hye Jung itu menganggu, Yoon Do membela kalau seorang dokter itu sedikit usil. Seo Woo menyuruh Yoon Do diam karena tak perlu bicara pada saat seperti ini menurutnya Yoon Do itu Tidak sensitif. Hye Jung berkomentar Yoon Do memang kadang kurang sensitif.  Yoon Do membalas Yoo Hye Jung, selalu menggantung orang demi menyelamatkan dirinya sendiri. Hye Jung terdiam lalu melihat pesan yan masuk ke dalam ponselnya [Kru TV sudah datang.

Dokter Choi membawakan kopi untuk para kru TV memberitahu Hye Jung akan segera datang. Hye Jung masuk ke dalam ruangan. Dokter Choi menunjuk salah satu pria sebagai sutradara dari progam  "Focus People" Pria bernama Kim Do Jin memperkenalkan diri dengan memberikan kartu namanya. Dokter Choi pun pamit pada semuanya.
Aku nyaris mati tanpa Joong Dae.” Keluh Dokter Choi berbisik pada seniornya, Hye Jung menyuruh Dokter Choi kembali berkerja saja.
Tuan Kim menyuruh Hye Jung untuk duduk, Hye Jung pikir seharusnya ia yang melakukan hal itu, Tuan Kim pikir benar juga karena rumah sakit ini tempat Hye Jung berkerja. Hye Jung pun langsung bertanya cara kerjanya. 

Dokter Kim berbicara di telp sambil melihat berkas ditangan kananya, lalu berkata Jika DBS sensor dopamin dikembangkan maka pasien dengan tremor (getaran) ditangan dapat mengurangi bahaya pada otak.  Ia juga akan diskusikan lebih jauh dengan Prof Hong Ji Hong dan aka menelpnya nanti.
Ji Hong masuk ruangan dan duduk didepan seniornya,  Dokter Kim memberitahu MH Meditech sudah setuju mengambil proyek ini sebagai timbal balik dari pendanaan dan penelitian adalah hak paten dan royalti. Ji Hong pikir tak masalah dan bertanya berapa investasi yang diberikan.  Dokter Kim mengatakan jumlahnya 60 miliar won. Ji Hong pikir itu sangat bagus, dengan begitu bisa mengunakan ini di rapat direksi melawan pusat kesehatan manula milik Dokter Jin. Dokter Kim mengangguk setuju, Ji Hong menawarkan kopi dan akan membawakan untuk seniornya. 

Ji Hong kembali ke ruangan dengan membawa sebuah kotak besar lalu membukanya dan melihat foto ayahnya yang ada dalam ruangan, lalu mengingat kembali saat terakhir kali melihat ayahnya tertidur yang terlihat seperti bayi, lalu mengingat saat itu Dokter Kim menyuruh seorang perawat menjaganya.
Perawat Yoo masuk ruangan dengan wajah tertunduk. Ji Hong pun menyuruhnya duduk, mengaku beberapa kali ingin bertanya,  tapi berharap perawat Yoo datang padanya lebih dulu. Perawat Yoo dengan wajah tertunduk meminta maaf dan merasa menyesal.  
Aku merasa bersalah, jadi tidak tahu  bagaimana menghadapimu.  Jika aku tetap diberada diruangan, Tuan Hong pasti baik-baik saja.” Kata Perawat Yoo, Ji Hong membenarkanya.

Kalau Ia ditemukan lebih cepat, maka hal itu tidak terjadi padanya.” Ucap Ji Hong, Perawat Yoon pun meminta maaf.
Apa alasanmu meninggalkan ruangan untuk waktu yang lama ?” tanya Ji Hong
Direktur Jin memintaku keluar karena Ia mau bicara dengan Ketua, jadi aku pergi. Lalu aku menerima panggilan dari Perawat lain” jelas Perawat Yoo  
“Apa yang kau maksud Direktur Jin Sung Jong datang menemuinya ?” tanya Ji Hong nampak tegang, Perawat Yoo membenarkan. 


Ji Hong menemui Tuan Jin diruangan, Tuan Jin pun menyambutnya bertanya apa yang ingin dibicarakan. Ji Hong mendengar Direktur Jin adalah orang terakhir yang ditemui ayahnya. Tuan Jin membenarkan. Ji Hong bertanya apakah Tuan Jin melihat hal yang tidak biasa sebelum ayahnya pingsan
Kalau aku melihatnya ... apa kau kira aku akan pergi ?” ucap Tuan Jin
Hari itu dia baik-baik saja, kami bahkan makan malam bersama.  Jadi aku penasaran apa yang terjadi saat kalian berdua berbicara.” Jelas Ji Hong
Hmm, tidak banyak.  Doo Shik dan aku saling mengerti  meskipun kami tidak banyak bicara.” Kata Tuan Jin menutupinya

Menurut Perawat Yoo,  anda memintanya keluar agar kalian bisa bicara.  Apa kau memintanya keluar agar bisa membahas hal penting ?” tanya Ji Hong, Tuan Jin bertanya apa sebenarnya yang ingin dikatakan Ji Hong. 
Aku tahu kalau anda berdua punya masalah manajemen soal rumah sakit.  Aku harap moment terakhir ayahku itu bahagia.  Itu adalah harapanku sebagai putranya yang tidak ada disisinya saat itu.  Jika tidak begitu ... Aku tidak akan bisa memaafkan siapapun itu orangnya.” Tegas Ji Hong
Kami selalu punya perbedaan.  Tapi lalu berbaikan kembali dan Kali ini sama juga.” Kata Tuan Jin menutupi semua kebohongannya. 


Hye Jung baru saja akan menuruni tangga lalu melihat ayahnya yang menelp dengan terpaksa akhirnya mengangkat telp dari ayahnya. Tuan Oh sudah membawa kantung berisi sup mengatakan lewat di rumah sakit setelah berbelanja, Hye Jung mengeluh kenapa ayahnya harus melakukan seperti ini. Tuan Oh mengatakan kalau ada yang ingin diberikannya.
Tuan Oh bertemu dengan anaknya ditaman, lalu memberikan sebuah amplop merasa anaknya menginginkan hal ini dan hanya tersisa satu saja miliknya. Hye Jung menerima amplop dari ayahnya dan membuka melihat foto seorang wanita yang sedang ada di taman bunga.

Ini foto ibumu saat kuliah di tahun kedua.  Sekitar 6 bulan setelah Ia bertemu denganku. Aku merusak segalanya karena merasa minder padanya.  Aku ingin memberitahumu, tapi pasti tanggapanmu buruk padaku.” Cerita Tuan Oh
Apa pendapatku penting buatmu ? Apakah kau akan sebaik ini  seandainya aku tidak jadi dokter ? Apakah kau akan mendekatiku seperti saat ini ?” ucap Hye Jung sinis
Kau ... selalu pikir aku lebih buruk dari sebenarnya.  Aku bukan orang yang jahat sekali.  Coba Pikirkan dirimu  Meskipun kau menolakku, maka kau tetap punya kemiripan denganku.” Tegas Tuan Oh lalu memberikan sup untuk anaknya dan pergi. Hye Jung hanya diam menahan amarahnya. 


Hye Jung masuk ruangan Ji Hong yang baru saja melepaskan jas dokternya, mengatakan kemarin sudah mengantarnya pulang, jadi kali ini Ji Hong yang harus mengantarnya pulang. Ji Hong pikir sudah pasti lalu bertanya apa yang dibawanya. Hye Jung memberitahu ayahnya tadi datang dan memberikan pada Ji Hong untuk memakanya saja.
Apa yang salah dengan makanan ini ? Kau juga ingin memakannya ‘kan. Harusnya kau membedakan makanan dengan ayahmu.” Kata Jin Hong
Aku belum bisa membedakanya” kata Hye Jung, Ji Hong pun akhirnya memutuksan akan memakan semuanya lalu bertanya apakah akan pergi sekarang.
Sebelum pulang kerumah, ayo lakukan "PR-ku" sama-sama.” Ucap Hye Jung, Ji Hong senang karena sangat menyukai hal itu. Hye Jung menegaskan memiliki aturan.
Dokter Kim terlihat sudah masuk lebih dulu ke dalam sebuah restoran, Hye Jung dan Ji Hong masih ada didalam mobil melihatnya. Hye Jung meminta agar Ji Hong tetap didalam mobil. Ji Hong bertanya apakah mereka tidak bisa bertemu sama-sama saja. Hye Jung mengatakan kalau Belum waktunya menunjukan kartunya.
Kalau yang kulakukan tidak berhasil, maka waktunya dokter memberi suntikan.” Ucap Hye Jung
“Ahh... kau bilang  Suntik, aku mengerti. Beritahu aku kapan saja.” Kata Ji Hong dengan senang hati. Hye Jung pun turun dari mobil sendirian. 


Dokter Kim dengan wajah sinis bertanya apa sebenarnya perkerjaan dari Hye Jung itu, karena hanya memberiku nomor telpnya tapi tidak memberitahu siapa dirinya, menurutnya kalau yang dilakukanya itu benar kenapa tak bilang siapa dirinya yang sebenarnya.  
“Ini Bukan karena aku merasa tindakanku salah.  Tapi Aku belum memutuskan apakah anda perlu tahu siapa aku.” Tegas Hye Jung
Sepertinya aku melihatmu di rumah sakit Gukil.  Hanya sebentar, tapi setelah kupikir sepertinya benar.” Kata Dokter Kim
Kenapa mendadak penasaran soal identitasku ?” tanya Hye Jung
Aku ingin kita bicara.  Menurutku sebaiknya kau bicara dengan Prof Hong Ji Hong.” Kata Dokter Kim
Aku fellow di rumah sakit Gukil.” Akui Hye Jung, Dokter Kim tertawa mengejek mendengarnya kalau Hye Jung itu memiliki ijin seorang dokter tak menyangka Hye Jung melakukan hal ini pada dokter lain.
Hye Jung membenarkan, Dokter Kim menyindira Pasti enak punya otak yang sederhana menurutnya kalau istrinya itu menderita berbulan-bulan karena kesalahan rumah sakit maka akan abaikan semuanya, karena dirinya itu seorang dokter jadi  tahu apa artinya kesalahan. Hye Jung menegaskan tidak akan mengubah pikiranya berdasarkan cara pikir tentang dokter.
“Tapi Anda hanya perlu cerita padaku apa yang terjadi di ruang operasi hari itu.  Sisanya aku putuskan bagaimana nantinya” tegas Hye Jung
Tidak ada yang khusus hari itu.” Kata Dokter Kim
Flash Back
Dokter Jin terlihat mengoperasi dan melihat bagian kankernya itu   Lebih besar dari perkiraan. Dokter Kim sebagai assitenya mencoba mengarahkan kamera dengan benar. Dokter Jin berteriak marah menyuruhnya untuk memegang kameranya yang benar.

Dokter Kim menegaskan Dokter Jin sudah melakukan sebisanya dan menyakinkan kalau yang dilakukan itu jujur karena kantung darah yang dibawa oleh perawat itu pasti untuk operasa lain dan didalam itu ada banya ruangan operasi.
Hari itu hanya nenekku yang dioperasi.” Ucap Hye Jung, Dokter Kim agak gugup dan bertanya tahu dari mana tentang hal itu.
Jadi, aku benar ‘kan?  Padahal aku hanya menebak.  Baiklah... ini memberiku keberanian.  Setidaknya kita sama-sama pernah masuk ruang operasi.  Bagaimana kalau kita maju lebih jauh ?” kata Hye Jung, Dokter Kim terlihat gugup memikirkanya. 

Seo Woo datang melihat Nam Hae yang duduk di atas tempat tidurnya, Nam Hae terlihat banyak mengeluarkan keringat lalu muntah. Nam Dal yang menangis bertanya apakah kakaknya akan meninggal. Seo Woo menenangkan kalau kakaknya itu akan baik-baik saja.
Yoon Do datang menanyakan keadaan pasienya, Seo Woo memberitahu Nam Hae yang muntah terus dan tidak punya tenaga. Yoon Do menyuruh Seo Woo minggir lalu memeriksa bagian mata Nam Hae dan meminta agar mengenggam tanganya. Nam Hae mengingatnya dengan erat,
“Apa Kau ingat apa yang kau makan tadi ?” tanya Yoon Do, Nam Hae mengangguk.
Itu, diberikan pada anak yang kuat dan keren.  Kau itu anak yang kuat dan keren, jadi rasanya akan sedikit lebih berat.  Apa Bisa ditahan ?” kata Yoon Do ramah, Nam Hae mengangguk.
Yoon Do memuji Nam Hae itu Anak hebat dan menyuruhnya untuk tidur, setelah itu menyuruh Seo Woo untuk  memberikan vitamin dalam minumannya karena Nam Hae belum bisa makan, jadi setidaknya harus minum itu. Seo Woo mengerti lalu berjongkok bertanya pada Nam Dal dimana keberadaan ayahnya. Nam Dal mengatakan kalau ayahnya sedang pergi mencari uang.
Seo Woo bertanya apaka mereka berdua hanya sendirian itu baik-baik saja. Nam Dal mengatakan  mereka selalu sendirian jadi tak masalah karena ayahnya pasti akan datang nanti. Seo Woo lalu membantu Nam Hae untuk berbaring dan akan membawakan selimut yang baru nanti. 

Seo Woo dan Yoon Do keluar dari ruangan bersama-sama, lalu Seo Woo berkomentar Meskipun uang itu penting,  menurutnya kenapa Tuan Nam itu meninggalkan anaknya sendirian. Yoon Do menegsakan Sekarang tahu kenapa dirinya tidak bisa punya percikan pada Seo Woo.
Aku tahu kenapa aku menolakmu secara tidak sadar.  Saat kau tanya, kenapa ayah Dal tidak ada maka Hatiku terasa jatuh” kata Yoon Do, Seo Woo bertanya kenapa seperti itu.
Pertanyaan paling mengerikan saat aku masih kecil adalah "dimana ibumu?"
“ kata Yoon Do, Seo Woo binggung kenapa Yoon Do malah menghubungkan hal itu.
“Apa Kau tahu yang dibutuhkan anak-anak itu saat ini ? Dia adalah Ayahnya. Mereka lebih butuh dia dibandingkan dirimu.  Apa Kau tahu kenapa aku tertarik pada wanita yang pernah terluka ? Orang yang punya pernah terluka, maka tahu caranya mengasihi orang lain.” Tegas Yoon Do lalu mengajaknya untuk segera pergi. Seo Woo hanya bisa tertunduk diam. 


Seo Woo masuk ke ruangan Dokter Pi dengan wajah lesu, bertanya apa yang dilakan apakah sedang sibuk. Dokter Pi bertanya balik ada apa lagi. Seo Woo bertanya apakah boleh melakukan hal buruk padanya. Dokter Pi mengatakan boleh karena itu sudah menjadi tugasnya. Seo Woo menghela nafas menurutnya Tidak bisa, kalau Dokter Pi bersikap seperti ini.
Dokter Pi pikir lebih baik ia saja yang melakukanya, Seo Woo pun mempersilahkan untuk melakukan apa saja. Dokter Pi berdiri dan langsung memeluknya. Seo Woo kaget karena Dokter Pi itu malah memeluknya yang selama ini tak dapat dirasakan oleh pria lainya. 

Dokter Ahn melamun saat mengelap meja dan langsung bersemangat saat melihat Soon Hee yang datang.  Son Hee mengeluh karena Dokter Ahn itu sungguh-sungguh tidak mau kembali ke rumah sakit. Dokter Ahn menegaskan tak akan mau kembali, karena Semuanya kesusahan karena dirinya.  
Tapi, pasti susah sekali menjadi dokter.  Kenapa kau menyerah ? Cepat Kembali.” Ucap Soon Hee
“Aku ini ingin sekali jadi dokter,  bahkan membuang semua kehidupan pribadiku.  Tapi apa semua ini ?”keluh Dokter Ahn
Kalau begitu pulang saja jangan tinggal terus didalam restoran” ucap Soon Hee kesal
Mana bisa aku pulang ? Setelah bilang ingin masuk kedokteran, maka orang tuaku membantuku habis-habisan.  Berapa banyak uang yang mereka habiskan buatku.  Kalau aku melarikan diri,  maka ayahku akan membunuhku.” Cerita Dokter Ahn
Soon Hee bertanya apakah Ayah Dokter Ahn itu  menyeramkan. Dokter Ahn membenarkan sangat menyeramkan. Soon Hee mengaku ayahnya juga seperti itu tapi menurutnya mana bisa tidur ditempat seperti ini. Dokter Ahn mengatakan phobia pada kuman jadi tidak bisa tidur di motel. Soon Hee mengeluh Dokter Ahn itu berlebihan. Dokter Ahn memilih untuk kembali mengelap meja sampai bersih. 


Ji Hong akhirnya mengantar Hye Jung sampai ke depan rumah, Hye Jung melepaskan sabuk pengamanya, lalu mengucapkan terimakasih tapi terhenti saat akan membuka pintu lalu menawarkan apakah Ji Hong Mau masuk minum teh. Ji Hong  mengangguk karena merasa akan terluka kalau Hye Jung tak menawarkan seperti itu dan  ingin sekali melihat bagaimana pacarnya itu hidup selama ini. 

Di dalam rumah
Soon Hee sudah membawa Dokter Ahn masuk memberitahu kalau ia punya hati yang lembut, Karena Dokter Ahn tidak punya tujuan,  jadi mengijinkan tinggal dirumahnya beberapa hari saja. Dokter Ahn tersenyum bahagia mendenagrnya, Soon Hee mengatakan akan tidur di kamar Hyejung.
Terdengar suara Hye Jung dari luar Soon Hee dan aku belum pernah membawa laki-laki kerumah sebelumnya. Soon Hee melotot kaget karena temanya itu sudah datang, Dokter Ahn pun ikut panik yan harus dilakukan agar tak ketahuan. Soon Hee menyuruh Dokter Ahn untuk segera bersembunyi dan menariknya masuk ke dalam kamarnya. 

Hye Jung dan Ji Hong akhirnya masuk rumah, Ji Hong mengaku baru pertama kali masuk rumah seorang wanita. Hye Jung pun memberikan sandal untuk di dalam rumah dan melihat Soon Hee sudah pulang karen sepatunya ada didepan pintu lalu bertanya sepat siapa itu. Ji Hong pikir itu sepatu pria, Hye Jung terlihat gugup lalu menyuruh Ji Hong untuk segera duduk saja.
Soon Hee dan Dokter Ahn sedang menguping didepan pintu kamar, Soon Hee panik bertanya apa yang harus dilakukanya. Dokter Ahn juga tak tahu. Soon Hee mendorong dokter Ahn untuk menjauh darinya. Hye Jung memanggil Soon Hee bertanya apakah sudah ada dirumah. Soon Hee pun menyahut meminta Hye Jung menunggu sebentar lagi. Sebelum pergi, Soon Hee memperingatakan Dokter Ahn untuk jangan pernah bergerak sedikit pun lalu keluar dari kamar. 

Soon Hee berlari kegirangan menyambut Hye Jung yang pulang lebih cepat dari biasanya lalu memeluknya. Hye Jung binggung bertanya kenapa Soon Hee malah pulang lebih cepat. Soon Hee mengaku hanya ingin mengambil sesuatu. Hye Jung bertanya sepatu siapa di depan pintu. Soon Hee terlihat gugup lalu mengaku sengaja mengambilnya sebagai aksesoris. Hye Jung binggung.
Sekarang sedang trend memakai sepatu laki-laki.” Kata Soon Hee lalu mencoba mengalihkan dengan bertanya sejak kapan Guru Hong itu datan,
Aku daritadi sudah disini dan Kau saja yang tidak sadar.” Ucap Ji Hong, Soon Hee seperti memang tak sadar.
Apa ada hal yang butuh perbaikan dirumah ini ?” tanya Ji Hong, Soon Hee berteriak sambil berdiri kalau tak ada yang harus dilakukan.
“Hei , kau bilang lampu kamarmu harus diganti.” Ucap Hye Jung, Ji Hong pun siap untuk mengantinya.
Soon Hee langsung mendorong Ji Hong karena tak perlu melakukanya. Ji Hong dan Hye Jung kaget melihat Soon Hee mendorong dengan keras sampai duduk dikembali di sofa. Soon Hee mengatakan akan melakukanya sendiri. Hye Jung merasa temanya hari ini bersikap aneh. Soon Hee beralasan itu karena gurunya akhirnya datang menyapa secara resmi.
Ji Hong yang masih dengan posisi bersandar di sofa terlihat kesal karena untuk apa datang menyapa anak muridnya.  Hye Jung setuju kalau Soon Hee itu mantan muridnya jadi buat apa Ji Hong menyapanya. Soon Hee kesal kalau sekarang Hye Jun itu memperlakukan Ji Hong lebih baik dibanding dirinya, tak menyangka temanya bisa bersikap seperti ini.
Hye Jung melirik Ji Hong kebinggungan, Ji Hong hanya bisa tersenyum. Soon Hee dengan wajah marah memperingatkan keduanya untuk tak masuk kamarnya dan jangan mencarinya karena tak akan membukakan pintu. Lalu menghadap ke arah Ji Hong dengan membungkuk ramah mengucapkan selamat datang.
Sebelum pergi Soon Hee memperingatkan kembali untuk Jangan pernah datang untuk mencarinya. Hye Jung binggung ada apa dengan temanya. Ji Hong yakin Soon Hee untuk menyembunyikan sesuatu. Soon Hee sampai dikamar dengan nafas terengah-engah. Dokter Ahn langsung mendekat berbisik ditelinga apa yang terjadi diluar sana.
Soon Hee langsung memukul dan mendorongnya, keduanya langsung mendekat di pintu ingin tahu yang terjadi diluar. Soon Hee menyuruh Dokter Ahn untuk berhenti bernafas di telinganya. 
Ji Hong masuk kamar Hye Jung lebih dulu, matanya langsung melihat boneka yang berjejer diatas tempat tidur dan beberapa yang lainya terlihat ada dirak. Lalu melihat ada buku diatas meja dan berjalan ke rak buku menemukan sebuah buku yang tebal dan melihat didalamnya ada tulisan saat masih menjadi guru SMA.
Flash Back
Hye Jung meminta Ji Hong memberikan buku sebagai hadiah karena menjadi peringkat satu di pelajaran matematika Lalu memilih sebuah buku. Ji Hong bertanya kenapa memilih ibuku itu, Hye Jung mengatakan karena ingin saja dengan buku itu. Ji Hong berkomentar Hye Jung itu memang aneh. Hye Jung membuka bagian depan buku meminta agar Ji Hong memberikan tanda tanganya.
Ji Hong membaca tulisan dibawahnya yang ditulis oleh Hye Jung Aku akan bekerja keras agar dukunganmu tidak sia-sia.Hye Jung masuk kamar, Ji Hong tak percaya Hye Jun masih menyimpanya, Hye Jung pikir sudah pasti, walaupun awalanya ingin membuang tapi karena harganya mahal jadi lebih baik disimpan. Ji Hong hanya bisa tersenyum melihat tingkah Hye Jung yang tak mau mengaku sengaja menyimpanya. 


Hye Jung duduk diatas tempat tidurnya, Ji Hong berpikir kalau ini pertama kalinya masuk kamar pacarnya, Hye Jung mengangguk-anggukan kepala. Ji Hong menatapnya lalu berpikir harus pamit pergi sekarang. Hye Jung sedih bertanya kenapa harus pergi.
“Hanya sendirian saja dikamarmu itu itu sedikit berlebihan, terasa ada sesuatu yang bergairah” kata Ji Hong
Kita memang perlu sedikit bergairah” goda Hye Jung terlihat berani.
Ji Hong mengatakan kalau bisa melakukanya, lalu mendorong Hye Jung diatas tempat tidurnya. Hye Jung melotot kaget karena posisi Ji Hong berada diatasnya, Ji Hong mengatakan bisa melakukan lebih baik dari ini jadi meminta Hye Jung untuk tak mengadonya. Hye Jung menganguk mengerti.
Akhirnya Ji Hong pun kembali duduk, Hye Jung terlihat gugup sambil merapihkan rambutnya. Ji Hong pun meminta agar Hye Jung mengantarnya sampai ke mobil, bahkan lebih suka kalau dipeluk dari belakang lalu berjalan pergi. Hye Jung tersenyum lalu berlari memeluk Ji Hong dari belakang. Ji Hong pun memegang tangan Hye Jung yang memeluknya lalu bertanya apakah mereka harus kembali ke tempat tidur. Hye Jung langsung mengajak mereka untuk segera pergi saja. Ji Hong pun setuju.  
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar