PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 27 Agustus 2016

Sinopsis W Two Worlds Episode 10 Part 2

PS : All images credit and content copyright :MBC

Presiden seperti mendatangi Hyun Suk mengataan Pemerintah bahkan tidak bisa membayar kerja keras, jadi meminta maaf yang sebesar-besar. So Hee sedang mendampingi melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya, Kang Chul mengirimkan foto Yeon Joo dengan wajah melas bertanya “ Apa Kau mengenal gadis ini? So Hee terlihat binggung.
Sementara di rumah sebuah barang bukti ditaruh diatas meja, pakaian dalam baju dan juga uang, serta makanan. Pesan So Hee masuk ke dalam ponsel Kang Chul Aku belum pernah melihatnya. Siapa dia? Kang Chul memberitahu Yeon Joo kalau si pemilik rumah bahkan tak mengenalnya, lalu bertanya darimana Yeon Joo bisa tahu password rumah Soo Hee. Yeon Joo hanya diam dengan memalingkan wajahnya.
Yeon Joo.... Jika kau tidak menjelaskannya, maka aku akan menghubungi polisi. Katakan padaku. Kenapa kau datang kemari? Kenapa kau berada di sini?” tanya Kang Chul duduk diatas meja.
Aku sangat lapar.” Kata Yeon Joo, Kang Chul tak bisa mendengarnya. Yeon Jo mengaku sangat lapar sekali.
Aku belum makan selama tiga hari.” Ucap Yeon Joo menahan tangisnya, Kang Chul merasa itu tak masuk akal.
Jika kau lapar, belilah makanan. Kenapa justru datang kemari?” Ucap Kang Chul. Yeon Joo mengaku tidak punya uang sama sekali. Kang Chul tak percaya karena Yeon Joo itu seorang dokter.
Yeon Joo mengaku bukan sebagai dokter dirumah sakit itu jadi kemarin Kang Chul hanya salah paham. Kang Chul mengetahui Yeon Joo bukan dokter lalu bertanya kenapa di hari kejadian ada dalam UGD. Yeon Joo tak bisa menjawab. Kang Chul merasa Yeon Joo itu  bukan hanya seorang pencuri lalu menyuruh pengawal memanggil polisi. Pengawal mengerti lalu keluar dari rumah.
Kau tahu keadaan belakangan ini, kan? Tidak peduli sekecil apa pun itu, maka aku harus memeriksa setiap hal yang mencurigakan. Polisi akan segera tiba,  jadi kau harus membuat pernyataan di kantor polisi.” Jelas Kang Chul, Yeon Joo mengerti.
“Apa Kau tidak peduli harus masuk penjara?” ucap Kang Chul binggung melihat reaksi Yeon Joo
Lebih baik berada di sana. Mereka memberimu makan, dan juga di sana aku bisa tidur.” Ucap Yeon Joo
“Apa Kau bahkan tidak mengetahui seperti apa rasanya penjara? Kau pasti mengira tempat itu seperti hotel.” Kata Kang Chul, Yeon Joo mengetahuinya karena sudah pernah dipenjara jadi lebih baik serahkan saja dirinya ke polisi.
Tapi... sebelum mereka datang, bisakah aku makan ramyun? Airnya sudah mendidih. Aku hanya benar-benar merasa lapar. Hanya itu saja permintaanku” kata Yeon Joo, Kang Chul melirik ke arah kompor dengan panci yang sudah meletup-letup. 


Kang Chul akhirnya memasakan ramyun, sambi melihat Yeon Joo terlihat sangat kelaparan tak sabar ingin memakanya. Ia lalu bertanya siapa nama pada Yeon Joo. Yeon Joo menjawab  Oh Yeon Joo. Kang Chul ingin tahu nama sebenarnya. Yeon Joo tetap menyebutkan nama aslinya.  Kang Chul ingin tahu Di mana tempat tinggal dan alamatnya. Yeon Joo mengaku tak memilikinya. Kang Chul bertanya apakah Yeon Joo punya keluarga, Yeon Joo mengaku tak memilikinya.
Kau bilang kau sudah menikah dan Kau bilang suamimu mirip denganku.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo hanya menatap Kang Chul. Akhirnya Kang Chul tak bisa bicara lagi melihat tatapan Yeon Joo lalu menaruh panci ramyun yang sudah di depan Yeon Joo.
Apa kau mau kimchi juga?” kata Kang Chul menawarkan, Yeon Joo tak menolaknya.
Kang Chul mengambilkan kimchi dari kulkas, Yeon Joo buru-buru meniup ramyon dan langsung memakanya, tapi menjerit kesakitan karena luka yang ada di bibirnya. Kang Chul berkomentar dingin, sudah pasti rasanya sakit. Yeon Joo pun makan sambil menahan tangis, sementara Kang Chul memilih untuk pergi. Kang Chul kembali datang langsung mengoleskan salep di bibir Yeon Joo yang terluka.
Akan terasa sakit sampai beberapa hari ke depan.” Ucap Kang Chul, Yeon Joo terdiam merasakan tangan Kang Chul yang memegang bibirnya, lalu meminta agar Kang Chul tak perlu melakukanya.
“Sudahlah.. Diam saja...  Kau bilang terasa sakit.” Kata Kang Chul terus mengoleskan salep dibibir Yeon Joo

Aku bilang hentikan. Kenapa kau menyentuhku? Kenapa kau membuatku sedih?” teriak Yeon Joo, Kang Chul binggung melihat reaksi Yeon Joo.
Aku mencoba yang terbaik untuk tidak mengharap padamu. Aku tidur di tempat terbuka selama lebih dari seminggu. Aku mencuri, bahkan aku tidak meminta uangmu. Aku ingin menjauh dari hidupmu. Lalu kenapa kau muncul dan bersikap begitu perhatian dan baik? Ini Membuatku frustasi!” ucap Yeon Joo kesal sambil membanting sumpitnya.
Kang Chul binggung kenapa Yeon Joo bisa frustasi karena hal itu,   Yeon Joo mengaku memang sudah menikah dan dikalungnya itu adalah cincin pernikahannya tapi  tidak memiliki suami bahkan Tak ada seorang pun yang bisa dimintai bantuan. Kang Chul binggung Bagaimana bisa Yeon Joo tidak punya suami padahal sudah menikah. Yeon Joo mengaku kalau suaminya itu menghilang.
Dia tidak mati, dan kami belum bercerai. Tapi Dia menghilang begitu saja. Kami bahkan belum melakukan banyak hal dan hanya melakukan empat hal romantis. Dia menghilang setelah melakukan keempat hal tersebut. Dia pergi hanya dalam sehari. Bukankah itu lucu menurutmu?” ucap Yeon Joo menatap Kang Chul.
Dia bahkan tidak pernah... mengatakan padaku bahwa dia mencintaiku, Hanya aku yang terus mengatakannya. Lalu dia menghilang. Aissshhh....  Ini sangat tidak adil. Seharusnya dia memiliki akhir bahagia, maka aku mencoba melupakannya. Tapi yang terjadi sekarang tidak seperti itu.” Ucap Yeon Joo dengan terisak. Kang Chul menatap Yeon Joo yang menangis didepanya. 
Dan, aku merasa sia-sia berpisah dengannya. Dia bahkan tidak mengenaliku. Aku tidak tahu apa yang kulakukan di sini. Aku ingin pulang, tapi tidak mengerti caranya. Aku tidak mengenal siapa pun di sini, bahkan Aku tidak punya uang.” Keluh Yeon Joo sambil menangis histeris
Apakah aku terlalu bodoh? Aku tidak mengerti sama sekali penjelasanmu.” Kata Kang Chul benar-benar bingung, Yeon Joo berharap Kang Chul tak perlu mengerti jadi lebih baik abaikan saja dan kembali makan ramyun sambil menangis.
Kang Chul pun hanya bisa menghela nafas panjang, Pengawal datang memberitahu kalau polisi sudah datang, Kang Chul melihat Yeon Joo makan ramyun dengan sisa tangisannya. 


Didepan apartement
Kang Chul menjabat tangan polisi mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya, setelah polisi pergi bersama dengan pengawalnya masuk ke dalam mobil. Yeon Joo duduk dikursi belakang binggung karena Kang Chul tak menyerahkan pada polisi.  Kang Chul merasa Yeon Joo terlihat lebih nyaman di sekitar polisi jadi tidak ingin melepaskannya begitu saja.
Tidak ada yang perlu kau ketahui, Aku hanya seorang pencuri.” Kata Yeon Joo, Kang Chul tak peduli menyuru pengawalnya untuk segera pergi.

Saat mobil berjalan , Yeon Joo bertanya kenapa Kang Chul melakukan ini padanya, dengan wajah cemberut memperingatkana agar tak boleh tertarik padanya.  Kang Chul merasa itu Kedengaran aneh karena dirnya itu bukannya tertarik pada tapi mencurigainya.
Ponsel Kang Chul berdering, Hyun Suk masi diruma sakit menanyakan keberadaanya. Kang Chul mengataan akan ke kantor karena harus berbicara dengan keluarga korban. Hyun Suk meminta agar Kang Chul datang ke rumah sakit dulu sebelum pergi ke kantor. Kang Chul setuju akan datang lalu meminta pengawal agar pergi ke RS Sungjin dulu.


Seminggu berlalu setelah insiden penembakan, namun pelaku masih belum tertangkap. 80% masyarakat meercayai bahwa... dia merupakan pelaku yang sama pada pembantaian keluarga Tuan Kang Chul di tahun 2006.
Lebih dari itu,  70% masyarakat berpikir bahwa... Ketua Dewan Han Cheol Ho harus bertanggung jawab atas insiden ini, karena dia salah menuduh Tuan Kang sebagai pelaku kejahatan 10tahun lalu. Insiden ini diperkirakan berpengaruh serius... atas pencalonannya sebagai presiden.
Jaksa Han menonton dengan atasanya, Pertinggi partai mematikan TV mengatakan kalau semua suda selesai sekarang karena  Si pembunuh telah mengakuinya sendiri. Jaksa Han tak bisa terima, karena menurutnya bukan itu yang dimaksud.
Dua kasus ini tidak berhubungan. Mereka tidak memiliki bukti bahwa...”kata Jaksa Han yakin
“Coba Kau Lihat... 10 orang meninggal akibat penembakan brutal. Artinya permainan sudah berakhir sekarang. Sekarang Ajukan pengunduran diri.” Ucap pertinggi partai, Jaksa Han tak menyangkan petinggi partai menyuruhnya mundur sekarang
Jangan menyeret siapa pun untuk jatuh bersamamu. Lebih baik Jatuh saja sendiri.” Kata si petinggi parta, Jaksa Han terlihat benar-benar marah. 

Jaksa Han menjerit histeris di dalam mobilnya terlihat sangat marah, lalu mendengar ponselnya berdering dari nomor private. Si penelp memastikan kalau itu ponsel milik Jaksa Han Chul Ho. Jaksa Han bertanya siapa yang menelpnya. Si penelp malah balik bertanya apakah jaksa Han tidak mengenalnya.
Aku orang yang paling terkenal saat ini.” kata si pria misterius, Jaksa Han bertanya siapa yang menelpnya. Terlihat Tuan Han duduk dalam rumahnya sambil mengangkat kakinya.
Aku menelepon untuk menghiburmu. Kau pasti sedang berada dalam kesulitan karenaku.” Ucap Tuan Han, Jaksa Han melihat nomor private lalu sengaja merekam percakapanya dan menduga kalau yang menelp si pembunuh.
Benar.... Aku. Jika aku tertangkap, apa kau tahu yang akan kulakukan? Tapi Aku tahu.... Kau akan membunuhku, lalu Kau akan memerintahkan gangster untuk mengaburkannya sebagai bunuh diri dan kau akan meninggalkan pesan terakhir palsu untuk mengarahkan kesalahan pada Chul.” Ucap si pembunuh sudah tahu cerita yang akan dibuat oleh Tuan O dalam bayangnya.

Jaksa Han mengumpat karena beraninya bicara seperti itu padanya. Sopirnya bertanya siapa yang menelp atasanya. Jaksa Han meminta agar sopirnya diam, Tuan han yakin kalau Jaksa pasti berpikir seperti itu  dan akan melakukan hal itu jika sampai dirinya tertangkap yaitu akan membunuh agar bisa jadi presiden Sama seperti ketika mengajukan hukuman mati pada Chul 10tahun lalu karena ingin menjadi politisi.
Aku tahu segalanya. Apa Kau ingin kuberi tahu apa yang akan terjadi... pada kita berdua? Kita memainkan peran agar Kang Chul memiliki akhir bahagia dan akan saling bunuh. Apa kau pikir... kita perlu melakukannya? Tapi Untuk siapa?” kata Tuan Han, Jaksa Han yang mendengarnya melotot tajam.
Aku akan menjadikanmu presiden selanjutnya.” Kata Tuan Han, Jaksa Han sedikit tak percaya, Tuan Han mengatakan akan membantunya, karena tahu banyak tentang Kang Chul.


Ketiganya sampai dirumah sakit, Kang Chul meminta pengawalnya untuk tetap di mobil dan awasi Yeon Joo. Pengawalnya mengangguk mengerti. Yeon Joo bertanya pada pengawal Apakah polisi sudah menangkap pelakunya. Pengawal mengatakan Polisi belum berhasil menemukanya. Yeon Joo mendengar polisi tidak menemukan bukti sama sekali. Pengawal kembali membenarkan, Yeon Joo benar-benar dibuat binggung oleh semua yang terjadi pada dunia Webtoon dan juga dirinya. 

Tuan Han berkata meminta agar membuat pernyataan sekarang jadi meminta Tuan Oh menuliskan. Tuan Oh seperti boneka yang digerakan, langsung menaruh tanganya diatas keyboard. Tuan Han mengatakan kalau yang pertama adalah bagian Kang Chul.
“Kang Chul : "Tinggalkan aku sendiri, Ayah" Lalu Ayah Chul mengatakan... "Kau minum alkohol, kan? Dasar Kau berandal!"

Hyun Suk sudah sadar dengan ditemani istrinya. Kang Chul masuk kamar dan istri Hyun Suk terlihat senang bertemu dengan atasan suaminya. Sang istri memegang tangan Kang Chul memberitahu suaminya kalau Kang Chul sudah datang. Hyun Suk terlihat berbeda menatap Kang Chul, seperti tatapan orang yang marah
Istri Hyun Suk yang perhatian yakin Kang Chul pasti sangat lelah dan bertanya apaka suda makan siang. Kang Chul menganguk. Hyun Suk meminta istrinya agar bisa meninggalkan mereka berdua untuk berbicara. Istrinya sempat binggung, Hyun Suk meminta agar jangan ada siapapun yang masuk. Istrinya bisa mengerti lalu keluar dari ruangan. 

Kang Chul duduk didepan Hyun Suk langsung bertanya Apakah terjadi sesuatu. Hyun Suk membenarkan kalau terjadi sesuatu, langsung menceritakan Sehari sebelum insiden itu, mendapatkan e-mail, tapi tidak sempat memeriksanya dan baru membukanya tadi, ternyata  laporan dari seseorang. Kang Chul bingung laporan lalu bertanya apakah tentang si pembunuh. Hyun Suk membenarkan.
Bukan pembunuh pada insiden kali ini, tapi pembunuh 10tahun lalu. Ini rekaman suara. Kau harus mendengarnya.” Kata Hyun Suk mengeluarkan ponselnya.
Terdengar suara Kang Chul yang meminta agar meninggalkan  sendiri pada sang ayah. Tuan Kang tahu pasti Kang Chul baru minum alkohol  dan langsung mengumpat marah. Kang Chul kaget mendengar suara seperti pertengkaran dengan ayahnya, bertanya apa maksudnya ini.
Aku bilang tidak akan diam saja jika kau memukulku dengan sabuk lagi.” Kata Kang Chul marah. Terdengar jeritan ibunya meminta keduanya untuk berhenti,
Kau kurang ajar.  Keluar dan jangan pernah kembali lagi. Aku tidak butuh anak sepertimu. Aku tidak percaya telah membesarkan dia...” ucap Tuan Kang marah besar lalu terdengar suara tembakan.

Kang Chul binggung apa sebenarnya ini semua, Hyun Suk pikir itu yang harus menanyakanya. Kang Chul mencoba memastikan rekaman dengan mendengarnya didekat telinganya, wajahnya benar-benar tak percaya. Hyun Suk dengan menahan sakit berbicara   sejak hari itu hingga saat ini, tidak pernah meragukan sama sekali kalau Kang Chul tidak bersalah,
Kau bilang tidak pulang ke rumah hari itu, lalu apa ini?” ucap Hyun Suk, Kang Chul yakin itu hanya  rekayasa, Hyun Suk seperti tak percaya
Tidak masuk akal. Percakapan itu tidak pernah terjadi.” Kata Hyun Suk yakin
Bagaimana bisa ini hasil rekayasa? Aku mengingat suara orang tuamu. Bagaimana bisa suara orang yang telah meninggal 10tahun lalu direkayasa? Jika ada yang kau sembunyikan, beritahukan padaku sekarang. Bagaimana jika kau ternyata tidak bisa ingat karena sedang mabuk?” kata Hyun Suk
Apa kau... mencurigaiku?” kata Kang Chul, Hyun Suk menegaskan  ingin tahu kebenarannya.
“Kang Chul.... Sekarang, aku sangat ketakutan. Apa kau sungguh... tidak bersalah?” ungkap Hyun Suk.
Kang Chul bertanya siapa yang mengirimkan email ini karena yakin hasil rekayasa, merasa tidak tahu bagaimana bisa mendapatkan suaranya... lalu tiba-tiba Hyun Suk terkena tembakan entah dari mana. Kang Chul kebingungan, Istri dan perawat di luar bisa mendengar suara tembakan dari kamar lalu bergegas masuk, polisi yang sedang berjaga ikut masuk.
Di kamar, Kang Chul binggung tiba-tiba Hyun Suk terkena tembakan dan memegang darah yang mengalir. Lalu tanganya tiba-tiba memegang pistol, istri dan perawat masuk langsung menjerit histeris. Polisi masuk melihat, Hyun Suk sudah terkena tembakan, Kang Chul melihat dua bukti yang memberatkan posisinya langsung mengancam polisi dengan pistol, meminta untuk menyingkir.

Polisi langsung mengangkat tangan meminta agar Kang Chul tenang, Kang Chul berjalan mundur dan keluar dari ruangan dengan pistol ditanganya. Semua yang ada dilorong menjerit ketakutan melihat Kang Chul berlari dengan membawa pistol. Di kamar polisi meminta bantuan karena terjadi pembunuhan diruang rawat.
Kang Chul ingin turun mengunakan lift tapi polisi lain suda ada didepanya, akhirnya ia berlari menuruni tangga darurat. Polisi mengejarnya dan sempat memberikan tembakan peringatan. Sampai didepan rumah sakit, Kang Chul menarik pengawalnya keluar mobil dan duduk dibelakang kemudi. Semua polisi sudah menodongkan pistolnya, Kang Chul tak peduli langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Yeon Joo kebinggungan berpegangan karena Kang Chul mengemudikan mobil sangat cepat, bertanya apa yang terjadi dan kemana mereka akan pergi sekarang. Kang Chul menelp Do Yoon dari mobil, Do Yoon kaget bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Kang Chul mengatakan kalau semua ini  jebakan. Do Yoon tak  mengerti, Kang Chul yakin  Polisi tidak bisa menyelesaikannya, jadi ia melarikan diri dan akan menghubunginya nanti.
Setelah menutup telp Kang Chul melihat tanganya yang berdarah, Yeon Joo bertanya apakah Kang Chul terluka dan ingin tahu dibagian mana.  Kang Chul mengatakan akan menurunkan di suatu tempat, jadi bisa pergi kemanapun yang dinginkanya. Yeon Joo melihat Kang Chul yang terluka dan meminta agar menghentikan mobilnya. Kang Chul merasa tak memiliki banyak waktu.

Keduanya sampai di jalanan yang cukup sepi, baju Kang Chul sudah terlihat banyak darah dan merasa sangat kesakitan. Yeon Joo meminta Kang Chul menghentikan mobil dan akan mengemudi. Kang Chul tetap berusaha tetap mengemudi, Yeon Joo kemali meminta agar menghentikan mobil karena kalau tidak mereka berdua bisa mati bersama. Kang Chul akhirnya memilih untuk meminggirkan mobil.
Yeon Joo membuka pintu depan meminta Kang Chul untuk duduk dikursi belakang, Kang Chul menyuruh Yeon Joo pergi saja karena dirinya sekarang adalah buronan polisi,dan dirinya itu lebih buruk dari seorang pencuri seperti Yeon Joo jdai dengan bersama maka tak akan baik. Yeon Joo binggung kemana dirinya akan pergi karena  tidak punya tempat tujuan.
Aku tidak tahu harus kemana dan juga tidak mengenal siapa-siapa. Keluar dari mobil sekarang.” Kata Yeon Joo, Kang Chul pun dibantu Yeon Joo pindah ke kursi belakang dengan memegang bagian luka yang terkena tembak.
Kenapa kau bisa terluka?” tanya Yeon Joo, Kang Chul hanya diam saja.
Yeon Joo meminta Kang Chul memberikan dompet miliknya, Kang Chul binggung. Yeon Joo memberitahu  harus membeli obat, tapi tidak punya uang. Akhirnya Kang Chul memberikan dompet miliknya. 

Yeon Joo berlari ke sebuah apotik yang masih buka, seorang kakek sipemilik apotik melayaninya. Yeon Joo meminta perban, antiseptik dan obat penghilang rasa sakit. Si kakek pun mengambilnya, sementara di TV menayangkan berita terkini.
Kami memiliki berita mengejutkan, Tuan Son meninggal sekitar pukul 6 sore. Beliau...yang sebelumnya tertembak ketika syuting W, beliau baru saja diserang di rumah sakit. Beliau ditembak oleh Presdir Kang Chul. Saat ini, Presdir Kang Chul tengah melarikan diri.
Yeon Joo melotot kaget mendengarnya, anak dari si kakek melihat berita tersebut tak percaya karena Kang Chul  membunuh seseorang dan melarikan diri. Si kakek tak mempercayai hal itu karena tak mungkin menurutnya Kang Chul membunuh seseorang. Si anak merasa yakin karena kalau tidak kenapa Kang Chul harus kabur, menurutnya Kang Chul itu melarikan diri karena sudah membunuhnya.
Akhirnya, semua misteri terpecahkan. Ayah dan Kang Chul berencana menyingkirkan si pembunuh... namun gagal. Gumam Yeon Joo 

Dia tertembak dan sudah meninggal. Tepat setelah insiden tersebut, Kang Chul melarikan diri... dengan membawa sebuah pistol.
Jaksa Han menonton berita binggung apa sebenarnya yang terjadi. Sekertarisnya juga merasa aneh dan  membuat menjadi keadaan darurat, tapi menurutnya kenapa Kang Chul sampai menenembak Tuan Son, Jaksa Han benar-benar tak mengerti lalu meminta sekertarisnya mencari tahu.
Ponsel Jaksa Han berdering, Jaksa Han mengetahui nomor Detektif Park baru saja ingin menelp dan ingin tau kenapa Kang Chul bisa melakukan hal itu. Detektif Park mengatakan sudah mengetahui alasan Kang Chul membunuh Son dan akan memberitahukanya.  Jaksa Han penasaran kenapa Kang Chul sampai membunuhnya.
“Ternyata Benar bahwa Chul membunuh ayahnya. Dia yang melakukannya dan Kami memiliki bukti.” Kata detektif Park, Jaksa Han binggung bukti apa yang dimiliki polisi.
Kau benar dan Aku menghargaimu, Jaksa Han” ucap Detektif Park. Jaksa Han meminta agar menjelaskan lebih detail lagi, senyumannya terlihat bahagia karena bisa membuat Kang Chul dituduh sebagai pembunuh sebenarnya.
Sekarang, kita berada di dunia yang dikontrol oleh si pembunuh. Dunia berdasar aturan penjahat. Gumam Yeon Joo

Yeon Joo berlari masuk ke mobil bertanya apakah ada tempat untuk Kang Chul bersembunyi kali ini. Ketika menengok melihat Kang Chul sudah berbaring seperti tak berdaya menahan rasa sakitnya. Yeon Joo kebinggungan kemana mereka akan pergi, lalu mencoba mengemudikan mobil mencari tempat persembunyian sementara.
Akhirnya Yeon Joo sampai disebuah hotel yang terlihat sepi, lalu berlari masuk ke dalam. Beberapa saat kemudian kembali ke dalam mobil meminta agar Kang Chul bangun sebentar. Kang Chul bisa duduk dengan menahan sakit dibagian pinggangnya. Yeon Joo membantu Kang Chu memapahnya sampai ke dalam lift.
Yeon Joo melihat ada CCTV di dalam lift dan meminta Kang Chul tak mengangkat wajahnya karena bisa terekam CCTV. Kang Chul menatap wajah Yeon Joo bertanya apakah mereka saling kenal. Yeon Joo hanya menatapnya, Kang Chul  bertanya apakah Yeon Joo itu mengenalnya. Yeon Joo melihat mereka sudah sampai di lantai kamar hotel, lalu meminta Kang Chul untuk menahannya sampai masuk ke dalam kamar. 

Ketika masuk kamar hotel terlihat ada bercak darah yang menempel di pintu dan jatuh di lantai. Yeon Joo membantun membaringkan Kang Chul diatas tempat tidur lalu masuk kamar mandi, akhirnya dengan handuk Yeon Joo bisa menghentikan darah pada luka Kang Chul. Kang Chul sedang menahan sakitnya melihat Yeon Joo yang menangis.
“Kenapa kau menangis? Apa aku akan mati?” ucap Kang Chul binggung, Yeon Joo mengatakan Kang Chul tak akan mati dan menyangkal kalau sudah menangis sambil menghapus air matanya.
Dimana kita?” tanya Kang Chul seperti baru sadar, Yeon Joo mengatakan mereka ada di hotel dan sengaja  memilih tempat yang paling tidak mencurigakan karena ia masih khawatir, sambil menempelkan perban.

Tuduhan itu tidak benar, kan? Itu tidak masuk akal. Bukan karena itu kau melarikan diri ‘kan? Aku akan mencoba mencari tahu yang terjadi dan membantumu menyelesaikannya. Aku pikir sesuatu yang serius telah terjadi dan belum mengetahui apa itu.” Ucap Yeon Joo, Kang Chul hanya menatapnya.
“Dengan Tetap di sini sangat berbahaya. Kau juga membutuhkan lebih banyak obat. Itulah kenapa.. aku harus keluar dari sini. Apa kau baik-baik saja sendirian di sini?” kata Yeon Joo, Kang Chul terlihat masih binggung. Yeon Joo meminta agar Kang Chul tetap disini dan menunggunya.
Aku tidak mengerti... semua perkataanmu. Apa maksudmu? Bagaimana kau akan membantuku?” kata Kang Chul benar-benar binggung.
Aku adalah salah satu orang... yang mengharapkan akhir bahagia untukmu. Perpisahan kita seharusnya menghasilkan sesuatu.” Ucap Yeon Joo

Keduanya saling menatap, lalu Kang Chul bertanya siapa sebenarnya Yeon Joo itu, Yeon Joo hanya berkata kalau harus keluar dari tempat ini, jadi berharap semua ini akan berhasil. Kang Chul binggung menatapnya, perlahan Yeon Joo mendekat lalu mencium Kang Chul. Kang Chul hanya bisa diam menerima ciuman dari Yeon Joo. Saat itu juga tulisan “bersambung” terlihat.
Yeon Joo langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi. Kang Chul tak bisa mengejarnya karena lukanya masih terasa sakit. Yeon Joo akhirnya kembali ke dalam kamar dokter memegang bibirnya seperti tak percaya akan kembali mencium Kang Chul. Sementara Kang Chul yang binggung melihat ditanganya kalau air matanya yang mengalir. 
bersambung ke episode 11


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar