PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 27 Agustus 2016

Sinopsis W Two Worlds Episode 11 Part 1

PS : All images credit and content copyright :MBC

Dimana kita?” tanya Kang Chul seperti baru sadar, Yeon Joo mengatakan mereka ada di hotel dan sengaja  memilih tempat yang paling tidak mencurigakan karena ia masih khawatir, sambil menempelkan perban.
Tuduhan itu tidak benar, kan? Itu tidak masuk akal. Bukan karena itu kau melarikan diri ‘kan? Aku akan mencoba mencari tahu yang terjadi dan membantumu menyelesaikannya. Aku pikir sesuatu yang serius telah terjadi dan belum mengetahui apa itu.” Ucap Yeon Joo, Kang Chul hanya menatapnya.
“Dengan Tetap di sini sangat berbahaya. Kau juga membutuhkan lebih banyak obat. Itulah kenapa.. aku harus keluar dari sini. Apa kau baik-baik saja sendirian di sini?” kata Yeon Joo, Kang Chul terlihat masih binggung. Yeon Joo meminta agar Kang Chul tetap disini dan menunggunya.
Aku tidak mengerti... semua perkataanmu. Apa maksudmu? Bagaimana kau akan membantuku?” kata Kang Chul benar-benar binggung.
Aku adalah salah satu orang... yang mengharapkan akhir bahagia untukmu. Perpisahan kita seharusnya menghasilkan sesuatu.” Ucap Yeon Joo
Keduanya saling menatap, lalu Kang Chul bertanya siapa sebenarnya Yeon Joo itu, Yeon Joo hanya berkata kalau harus keluar dari tempat ini, jadi berharap semua ini akan berhasil. Kang Chul binggung menatapnya, perlahan Yeon Joo mendekat lalu mencium Kang Chul. Kang Chul hanya bisa diam menerima ciuman dari Yeon Joo. Saat itu juga tulisan “bersambung” terlihat.
Yeon Joo langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi. Kang Chul tak bisa mengejarnya karena lukanya masih terasa sakit. Yeon Joo akhirnya kembali ke dalam kamar dokter memegang bibirnya seperti tak percaya akan kembali mencium Kang Chul. Sementara Kang Chul yang binggung melihat ditanganya kalau air matanya yang mengalir. 


Yeon Joo berlari keluar dari kamar pergi ke tempat obat mengambil semua obat yang dibutuhkan oleh Kang Chul. Setelah itu pergi membawanya dengan plastik. Beberapa saat kemudian, Ia sudah sampai didepan rumah ayahnya, tapi terlihat pintu pagar yang dibiarkan terbuka begitu saja.
Akhirnya Yeon Joo masuk memanggil Soo Bong, tapi tak ada sahutan lalu  ia pun masuk ke dalam ruangan ayahnya. Terlihat ayahnya yang duduk sambil membalikan badanya.
Ayah... Kenapa Ayah melakukannya? Katanya Ayah ingin menutup W dengan akhir bahagia tapi... Kenapa Ayah membunuh semua orang itu  dan menjebak Kang Chul? Tidak bisakah Ayah membuat semua orang bahagia?” keluh Yeon Joo kecewa dengan ayahnya. Tuan Oh hanya diam saja.
Yeon Joo memanggil ayahnya, Tuan Oh tetap saja diam. Yeon Joo berjalan kesamping ayahnya melihat foto iblis yang sudah robek di lantai. Perlahan mendekati ayahnya, jeritan langsung terdengar karena melihat wajah ayahnya tak berwujud. Dengan nafas terengah-engah Yeon Joo berlari ke depan rumah. 

Soo Bong masuk ke ruang dokter tanpa mengetuk pintu, Suk Bum dan perawat lainya sampai kaget. Ponsel Soo Bong saat itu juga berdering, Soo Bong langsung meminta maaf keluar ruangan dan mengangkat telp dari Yeon Joo. Dengan panik bertanya keberadan Yeon Joo sekarang, karena ada dirumah sakit tapi Yeon Joo tak ada ditempat.
Aku di rumah Ayah, tapi... apa yang sebenarnya terjadi?” kata Yeon Joo binggun
Menghilang... Wajah Tuan Oh menghilang.” Ucap Soo Bong, Yeon Joo tahu tapi kenapa hal itu bisa terjadi pada ayahnya.
Dia tidak memiliki mata, hidung, maupun bibir...” kata Yeon Joo benar-benar binggung.
Flash back
Soo Bong masih pingsan setelah mengalami Shock akhirnya tersadar sendiri matanya melihat Tuan Oh yang mengambar dengan mendengar perintah “Tembak direktur tepat di jantungnya. Gambar sebuah pistol di tangan Kang Chul.” Soo Bong menjerit histeris kembali dan memilih untuk keluar dari rumah.
Dia menggambar sebagaimana diperintahkan padanya.” Cerita Soo Bong
Kalau begitu... si penjahat yang membuat Ayah menggambar semua ini?” ucap Yeon Joo menyimpulkan
Aku tidak tahu.... Aku tidak tahu.... aku hanya... hanya... Aku terlalu takut!” kata Soo Bong gugup lalu akhirnya menangis.
Lalu apa yang akan terjadi pada Ayah? Kalau begitu...” kata Yeon Joo melihat ke belakang pintu rumanya.

Noona!!!! Sudah kubilang aku tidak mengerti! Di sana berbahaya jadi cepat pergi, kumohon?” kata Soo Bong khawatir dengan nasib Yeon Joo
Kang Chul tertembak pistol. Jika kubiarkan saja, dia bisa mati.”jelas Yeon Joo
Soo Bong merasa yang terburuk bukan itu, tapi Yeon Joo yang akan mati duluan, karena yang dilihatnya sekarang bukan Tuan Oh yang mereka kenal dan orang yang ada didalam ruangan bukan ayah Yeon Joo. Suk Bum dan perawat keluar ruangan mendengar percakapan Soo Bong terlihat ketakutan. Yeon Joo makin binggung, Soo Bong meminta Yeon Joo cepat pergi dari sana dan tutuplah pintunya.
Akhirnya Soo Bong menutup ponselnya, Suk Bum menepuknya dari belakang. Soo Bong masuk ketakutan langsung menjerit histeris, si perawat pun ikut menjerit karena kaget begitu juga Suk Bum. Soo Bong bernafas lega melihat yang menepuknya itu Suk Bum dan langsung memeluknya lalu mendorongnya masuk ruangan karena Seseorang mungkin akan datang.

Yeon Joo memberanikan diri masuk ke dalam rumah, perlahan berjalan masuk melewati lorong lalu mengintip dari depan pintu ruangan ayanya. Terlihat Tuan Oh masih duduk diam dengan membelakangi meja kerjanya. Dengan langkah perlahan, tak mau diketahui ayahnya, Yeon Joo akan mengambil komputer milik ayahnya.
Ketika tanganya memegang komputer, tiba-tiba wajah ayahnya berbalik. Yeon Joo kaget melihat wajah ayahnya yang rata, tepat didepan wajahnya. Lalu dari luar ruangan terdengar suara gaduh jeritan seperti ada perkelahian antara anak dan bapak. 

Polisi mengeledah semua rumah Kang Chul dari baju yang digantung, sampai akhirnya polisi menemukan sebuah pistol yang biasa disembunyikan Kang Chul dibawah bantal. So Hee kebinggungan melihat semua berkas milik Kang Chul dibawa polisi, lalu diminta agar membuka berangkas. Semua digeledah karena Kang Chul sebagai tersangka.
Hey... Tuan So Do Yoon, kau harus ikut dengan kami. Investigasinya akan memakan waktu lama. Kalau memikirkan bagaimana aku tertipu oleh kalian, hingga memberi informasi dan bersikap kooperatif, Rasanya...” ucap Detektif Park dengan memperlihatkan alat bukti Kang Chul menyimpan pistol dibawah bantal, terlihat sangat marah ingin memukul Do Yoon.
Yah... memang, memikirkannya lagi, siapa yang bisa tahu. Bahkan Tuan Son yang sudah mengenalnya selama 30th juga dibodohi dan terbunuh.” Kata Detekif Park tak percaya. Do Yoon hanya diam saja.  
Polisi lain memberitahu kalau mendapatkan jalur kabur Kang Chul. Do Yoon melotot kaget mendengarnya. Detektif Park bertanya dimana tepatnya. Polisi mengatakan Terakhir Kang Chul terlihat di jalanan Yongin di Provinsi Gyeonggi, satu jam lalu dan menghilang di perempatan Baekbong. Ia yakin mereka akan segera menemukannya karena mendengar Kang Chul tertembak, jadi tidak akan bisa pergi jauh.

Patroli polisi pun dibuat, tiap mobil dihentikan memberitau para pengemudi mereka akan melakukan inspeksi karena sedang mencari seorang buronan jadi akan memeriksa bagasi. Dua polisi lainya sampai ke depan hotel, bertanya pada bagian depan apakah Kang Chul ada ditempat itu.
Si pegawai tidak tahu karena baru saja mengambil alih tugas jaga beberapa waktu lalu. Polisi pun meminta izin untuk melihat daftar tamu. Si pegawai memberikan daftar tamu hotel. Polisi akhirnya naik ke lantai dua, untuk memeriksa kamar 209. Mereka bersiap-siap dengan pistol saat mengetuk pintu.
Tamu hotel bertanya siapa yang datang, Polisi memberitahu sedang mencari buronan jadi meminta izin untuk memeriksa sebentar saja. Di kamar paling belakang terlihat ada bekas darah yang menempel di pintu dan jatuh dilantai.

Kang Chul berusaha menahan rasa sakitnya, lalu terdengar suara polisi yang memeriksa kamar karena sedang mencari buronan. Dengan sekuat tenaga, Kang Chul mengambil pistol di saku bajunya dan sudah siap menembak saat polisi masuk ke dalam kamarnya.
Polisi akan memeriksa kamar 213, saat itu pintu kamar Kang Chul menghilang seperti terhapus. Kang Chul sudah siap dengan pistolnya, tetesan darah pun bisa terhapus dilantai. Polisi melihat tak ada pintu kamar 213, polisi lain berpikir mungkin salah data. Kang Chul terus mengacungkan pistolnya ke arah pintu. Polisi melaporkan sudah selesai memeriksa lantai dua dan akan naik ke lantai tiga. Pistol Kang Chul diturunkan. Didalam lift, kamera CCTV juga dihapus.


Yeon Joo sudah sibuk mengambar dalam kamar ayahnya, terdengar kegaduhan di luar ruangan tapi Yeon Joo terus berkonsetrasi mengambar dengan mengubah warna mobil Kang Chul warna putih dan plat nomor belakang 1623.
Polisi mencoba memeriksa ke parkiran melihat plat nomor yang berbeda dengan mobil milik Kang Chul. Akhirnya Polisi meninggalkan hotel karena tak menemukan jejak Kang Chul.
Yeon Joo mengeluarkan semua obat-obatan yang dibawanya dari ruma sakit dan mulai mengambar dari botol obat. Sementara di luar ruangan Tuan Oh berusaha masuk dengan menarik-narik gagang pintu. Sambil mengambar, Yeon Joo berharap agar Kang Chul bisa menahan sebentar saja. Selesai dengan obat, lalu mengambar suntikan, pencapit dan obat-obat yang lainya. 

Kang Chul terbaring diruangan, terlihat hampir tertidur bayangan saat satu keluarga dibunuh kembali datang. Lalu Hyun Suk yang ingin memastikan kalau Kang Chul itu terlalu mabuk sampai tak bisa mengingat kejadian 13 tahun yang lalu. Kang Chul tak percaya kalau Hyun Suk sekarang curiga padanya.
Aku ingin tahu kebenarannya.” Kata Hyun Suk lalu saat itu juga tiba-tiba terkena tembakan didepan mata Kang Chul entah darimana asalnya.
Kang Chul mengingau kalau bukan dia pelakunya pada Hyun Suk, saat itu disamping lampu meja terlihat gambar obatan dan deringan bunyi suara alarm jam. Kang Chul membuka mata menyalakan lampu dan mematikan alarm, lalu melihat ada semua obat dan memanggil Oh Yeon Joo bertanya apakah itu dia yang membawa semuanya.
Tolong jawab aku. Di mana kau?” kata Kang Chul terlihat tak berdaya. Tak ada sahutan apapun.
Kang Chul melihat ada selembar kertas diatas meja, lalu melihat surat yang dituliskan Yeon Joo Sadarlah dan lekas bangun. Aku tidak bisa ke sana sekarang. Jadi kau harus merawat dirimu sendiri. Aku mohon tolong bangunlah.Yeon Joo sengaja menuliskan surat untuk Kang Chul dalam komputer ayahnya. Kang Chul membacanya terlihat langsung jatuh pingsan. 

Yeon Joo terus memberusaha mengambar dan masih terdengar suara ayahnya yang menarik pintu. Tiba-tiba layar komputer ayahnya bersinar terang. Terdengar suara Tuan Han bertanya siapa yang ada didepan komputer, Yeon Joo terlonjak kaget.
Tuan Han melonggokan wajahnya ke langit-langit, lalu bertanya apaka itu Oh Yeon Joo, lalu bertanya kapan kembali dari dunia Webtoon. Yeon Joo kebinggungan, saat itu juga tangan Tuan Han keluar dari layar langsung mencekik leher Yeon Joo.
Yeon Joo kesulitan bernafas mencoba untuk meraih sesuatu yang ada didekat meja, Akhirnya ia menekan tombol power off. Saat itu juga Tuan Han jatuh dari langit-langit rumahnya. Tuan Oh yang menarik gagang pintu dan mengendornya pun langsung jatuh tak sadarkan diri, seperti jiwanya terputus karena diambil oleh Tuan Han yang ada dalam dunia webtoon. Tuan Han kebinggungan lalu matanya mendelik marah. 

Yeon Joo memegang lehernya sambil mengatur nafasnya yang masi sesak, lalu tersadar tak mendengar kegaduhan dari depan pintu. Ia perlahan membuka pintu melihat ayahnya dengan  tanpa wajah sudah tak sadarkan diri di lantai.
Tangan Yeon Joo memegang tubuh ayahnya, Tuan Oh hanya diam saja. Akhirnya Yeon Joo hanya bisa menangis melihat keadaan ayahnya. Yeon Joo berhasil membawa ayahnya ke kamar dan membaringkanya, matanya masih menangis melihat keadaan ayahnya. 

Di depan rumah
Soo Bong datang dengan wajah ketakutan, Suk Bum berdiri disampingnya akhirnya bisa melihat kantor produksi komik W lalu mengajak Soo Bong segera masuk. Soo Bong masuk terlihat ketakutan meminta agar menahanya sebentar saja. Suk Bum masuk lebih dulu ke dalam rumah, Soo Bong yang ketakutan langsung mengandeng  tangan Suk Bum sangat erat.
Ini pertemuan pertama kita. Dengan bergandengan tangan agak terasa aneh, kan? Mari saling mengenal satu sama lain perlahan.” Kata Suk Bum melepaskan tangan Soo Bong
Soo Bong menarik lengan Suk Bum karena tak mau jauh-jauh darinya, Su k Bum berusaha melepaskan meminta agar bisa memahaminya. Soo Bong akhirnya meminta maaf. 
Yeon Joo ada didalam kamar ayahnya terus menatap ke layar monitor, terdengar suara pelahan Soo Bong yang memanggilnya. Soo Bong melonggo dari pintu lalu berlari menghampiri Yeon Joo berpikir terjadi sesuatu karena Yeon Joo tak menyahut panggilanya, lalu menanyakan keadaan Yeon Joo karena melihat wajahnya terluka setelah itu menanyakan keberadaan  Tuan Oh.
Aku membaringkannya di kamar dan mengunci pintunya. Aku tidak punya pilihan lain.” Kata Yeon Joo. Tuan Oh masih berbaring dikamar Yeon Joo saat masih tinggal dirumah itu. 
Suk Bum sedang asyik melihat kantor komik W menurutnya cukup bagus, lalu melihat poster Kang Chul dalam figura seperti merasa kagum. Ia juga melihat gambar karakter lain dalam jendela lalu melihat sebuah pintu yang ada didekatnya. Ia ingin tahu keberadaan kamar mandi sambil mencoba membuka pintu tapi ternyata terkunci.
Di ruang Kerja Tuan Oh
Yeon Joo menceritakan saat mematikan layar,  ayahnya mendadak diam. Soo Bong binggung berpikir ketika mereka  matikan layar computer maka keduanya tidak bisa saling berkomunikasi. Yeon Joo pikir seperti itu tapi tak begitu yakin juga. Soo Bong menghela nafas memikirkan yang harus mereka lakukan dengan Tuan Oh.
Haruskah kita menggambarnya sebagai mimpi lagi seperti terakhir kali?” kata Yeon Joo
“Ah... Mimpi? Sebuah mimpi... mimpi! Benar, kita harus melakukannya! Jadi Haruskah kita kembali ke waktu itu? Saat Kang Chul masih sangat remaja, 10tahun lalu, Sebelum keluarganya tewas. Yaitu Sebuah mimpi sebelum kemunculan si pelaku! Dengan begitu segalanya akan beres, kan?” kata Soo Bong penuh semangat.
Tapi kita tidak bisa menyalakan tabletnya.  Bagaimana kalau si penjahat menunggu aku menyalakannya? Aku tidak bisa menggambar apa-apa sekarang.” Kata Yeon Joo ketakutan sambil menutup wajahnya.
Soo Bong juga binggung apa yang harus mereka lakukan sekarang. Terdengar ketukan pintu, Suk Bum masuk memanggil Yeon Joo, lalu terkesima melihat ruangan kerja Tuan Oh yang mengambar komik W. Soo Bong terlihat kebinggungan memikirkan keadaanya sekarang.
Bagaimana dengan Yeon Joo?” tanya Suk Bum, Soo Bong menunjuk kalau Yeon Joo ada disampingnya.
Dimana?” tanya Suk Bum binggung, Soo Bong menghela nafas lalu menengok melihat Yeon Joo sudah tak ada disampingnya.
Akhirnya Soo Bong hanya bisa tertawa sendiri karena Yeon Joo kembali hilang, Suk Bum melihat Soo  Bong tertawa berpikir otaknya sudah tak waras lalu keluar ruangan. Soo Bong memanggilnya berusaha menjelaskanya. 


Yeon Joo yang menutup wajahnya, tersadar saat mendengarkan suara yang menyebut namanya. Lalu melihat foto dirinya saat ada didalam mobil Kang Chul. Seorang pria bertanya Siapa gadis bernama Oh Yeon Joo itu. Yeon Joo kebinggungan, melihat sekeliling ruangan dan diatas meja terlihat papan nama Han Chul Ho.
Benar, kita harus mulai mencarinya, Maka kita bisa menangkap Kang Chul. Inilah adalah karma... Berarti Surga masih memihak keadilan dan dunia berjalan dengan baik.” Kata Jaksa Han berbicara di telp. Yeon Joo langsung merunduk, berjalan jongkok berusaha keluar dari ruangan.
Sudah kubilang, Kang Chul adalah psikopat. Kelihatannya mereka akan mengungkapkannya saat Kang Chul ditahan. Jadi Lebih baik dia ditembak mati. Jika dia bersikukuh menyesal, itu lebih baik lagi.” Kata Jaksa Han penuh dendam.

Yeon Joo berusaha membuka gagang pintu perlahan, tapi Jaksa Han bisa mendengarnya lalu bertanya siapa wanita yang ada diruanganya. Yeon Joo hanya menatapnya. Jaksa Han bertanya siapa yang berani masuk ke dalam ruanganya. Yeon Joo meminta maaf lalu memilih untuk berlari kabur.  Jaksa Han mengejarnya dan melihat semua pegawai didepan pintu hanya diam saja, lalu bertanya siapa wanita itu. Sekertarisnya terlihat binggung,
Apa kalian sudah gila? Bagaimana bisa kalian membiarkan sembarang orang masuk?! Sekarang Apa yang kalian lakukan? Cepat tangkap dia!” teriak Jaksa Han, semua pun langsung bergegas mengejar Yeon Joo. 


Yeon Joo bisa cepat masuk lift saat pintu lift terbuka, beberapa orang terlihat heran, akhirnya Yeon Joo melepaskan ikat rambut untuk menutup wajahnya. Akhirnya Yeon Joo bisa sampai di tengah trotoar dengan nafas terengah-engah.
Apa-apaan itu? Kenapa harus di ruangan Han Chul Ho? Kenapa dia? Apa dia sedang mencariku? Apa Han Chul Ho yang membuatku terseret kemari? gumam Yeon Joo kebinggungan.
Teringat kembali saat sinar layar komputer ayahnya, Tuan Han bertanya apakah itu Oh Yeon Joo, dengan nada marah kapan ia bisa kembali dari dunia W.
Kalau begitu terakhir kali... bukan Kang Cheol yang mencariku. Apakah Si penjahat yang mencariku? Apakah Tokoh utamanya tidak mencariku? Tapi Kenapa mendadak sekali?” gumam Yeon Joo memikirkan semua kejadian yang dialaminya. 

Jaksa Han terlihat tegang dalam ruanganya, Sekertarisnya akhirnya kembali lagi. Jaksa Han bertanya apakah mereka bisa menangkapnya. Sekertarisnya mengelengkan kepala karne wanita itu berhasil melarikan diri.
Bagaimana bisa seseorang masuk ke dalam ruangan tanpa diketahui?” ucap Jaksa Han marah, sekertarisnya hanya bisa tertunduk meminta maaf
Siapa gadis itu?” kata Jaksa Han, lalu melirik pada jejeran foto yang ada dimeja. Matanya melotot binggung karena mengetahui wanita tadi itu adalah Oh Yeon Joo. 
Yeon Joo masuk ke dalam minimarket, bertanya pada kasir  Tanggal berapa sekarang. Si kasir memberitahu tanggal 22. Yeon Joo bertanya kembali  Jam berapa sekarang. Si kasir menjawab pukul 11 malam. Yeon Joo bertanya Apa si kasir tahu  yang terjadi pada Kang Chul. Si kasir binggung, Yeon Joo mengaku  tidak bisa melihat berita.
Ah, dia melarikan diri dan Sepertinya belum tertangkap.” Ucap si kasir, Yeon Joo pun mengucapkan terimakasih lalu berlari keluar dari minimarket. 

Di pinggir jalan Yeon Joo berusaha untuk memberhentikan taksi karena masih jam 11 malam jadi dalam dunia Webtoon masih berlalu 2 jam, tapi yang terjadi seperti dunia Webtoon berjalan dengan sangat cepat, seperti sebelumnya. Yeon masih berdiri di pinggir jalan tapi waktunhya berubah saat pagi hari.
Yeon Joo kembali masuk ke minimarket, bertanya apakah kasir itu tahu tahu tanggal berapa hari ini. Si kasir menjawab tanggal 22. Yeon Joo heran karena Sebelumnya si kasir juga bilang tanggal 22. Si kasir seperti tak mengingat apapun, Yeon Joo menebak itu maksudnya tanggal 22 September. Kasir itu membenarkan. Yeon Joo berbicara sendiri kalau waktu sudah berlalu 1 bulan lamanya.
Maaf... apa kau tahu yang terjadi pada Kang Chul?” tanya Yeon Joo, Si kasir binggung Kang Chul yang mana.
Ya, aku baru kembali dari luar negeri jadi tidak bisa melihat berita.” Kata Yeon Joo
Dia masih buron, Apa kau tidak tahu? Sudah sebulan berlalu, tapi dia belum tertangkap” ucap si pelanggan lain yang datang ke meja kasir.
“Yang Kudengar dia sudah meninggal. Dia melarikan diri dalam keadaan tertembak.” Kata si kasir itu membahas tentang Kang Chul.
Dia tidak bisa mati semudah itu!, karena Dia harus ditangkap dan dihukum! Dia bahkan harus dipenjara seumur hidup!” kata seorang pelanggan terlihat penuh amarah. Yeon Joo memilih untuk keluar dari minimarket dan langsung berlari dengan memberhentikan taksi.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar