PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 31 Maret 2017

Sinopsis Chief Kim Episode 19 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS

Sung Ryong dan Seo Yool datang mencegat jalan Ketua Park saat di lobby, Sung Ryong mengatakan kalau Ada sesuatu yang ingin disampaikan. Yaitu Surat dakwaan untuk pemaksaan penipuan pembukuan keuangan. Seo Yul juga memberitau  Surat dakwaan untuk paper company dan real estate.
“Surat dakwaan untuk dana ilegal.” Kata Sung Ryong
“Surat dakwaan untuk pelanggaran sistem rekening. dan penggelapan pajak.” Kata Seo Yul
“Surat dakwaan karena telah melakukan percobaan pembunuhan padaku.”kata Sung Ryong
“Surat dakwaan untuk memenjarakan dan menganiaya.” Kata Seo Yul
“Terakhir, surat dakwaan karena telah melakukan percobaan pembunuhan pada Kepala Lee Eun Seok.” Ucap Sung Ryong

Ia lalu membahas pada Seo Yul sebagai jaksa ingin tahu Ketua Park  dihukum berapa lama. Seo Yul pikir kalau itu Kira-kira selama 7 atau 8 Piala Dunia. Sung Ryong menghitung kalau Ketua Park akan keluar dari penjara setelah 2045. Ketua Park dengan nada penuh amarah bertanya apa yang dinginkan oleh mereka.
“Jangan datang ke Kantor Kejaksaan dengan kursi roda atau ambulans.” Kata Seo Yul tahu trik para pejabat yang mangkir dari hukum dengan berpura-pura sakit.
“Anda harus merapihkan rambut dan di makeup sebelum tiba disana. Karena mereka akan mengambil gambar Anda.” Pesan Sung Ryong, Ketua Park hanya tertawa lalu berjalan pergi. 


Sung Ryong melihat Ketua Park cukup sulit dan sedikit binggung karena atasanya itu tidak merasa terkejut. Seo Yul pikir  Yang begini tidak akan membuat Ketua Park terkejut. Sung Ryong pikir Tapi untuk deklarasi perang, lumayan dan Sekarang pertempuran sesungguhnya dimulai.
“Do to the O. Ketua Park Hyun Do.” Ucap Sung Ryong dan semua ingikuti seperti gaya rapper lalu pergi

Min Young berjalan dengan Ketua Park mengatakan  akan menelpon tim hukum untuk melakukan tindakan. Ketua Park pikir tak perlu lau menghubungi seseorang seperti meminta bantuan.
Min Young di ruangan memarahi Ketua Lee dan Ma Geun dengan yang keduanya sudah lakukan, kalau mereka hampirmenghancurkan semuanya. Ma Geun minta maaf merasa seperti dihipnotis
“Jika kalian ingin menetap, jangan membuat masalah Dan terus tutup mulutmu.” Perintah Min Young
“Aku... khawatir tentang apa yang kami katakan pada jaksa.” Ucap Man Geun ketakutan
“Kau bilang Kau khawatir? Aku akan mengurusnya kali ini. Jika sesuatu seperti ini terjadi lagi, kalian akan dihadapkan dengan sesuatu yang tak terbayangkan. Jadi Camkan itu.” Ucap Min Young, Keduanya menganguk mengerti. 

Keduanya keluar ruangan, Ma Geun pikir Suka atau tidak, TQ yang membayar gaji mereka jadi mereka  harus berbakti pada perusahaan. Ketua Lee pun setuju tidak akan dibutakan oleh apapun lagi dan akan setia kepada perusahaan. Tiba-tiba Seo Yul sudah ada dibelakang keduanya yang membuat bawahanya itu terlonjak kaget.
“Kenapa kaget begitu? Apa Kalian habis lihat hantu?”ejek Seo Yul. Keduanya pun memanggil Seo Yul dengan panggilan  Jaksa.
“Jangan panggil aku itu. Panggil saja aku Direktur seperti sebelumnya.” Kata Seo Yul, keduanya terlihat masih gugup.
“Kelihatannya kalian... habis bertemu dengan Direktur Cho. Apapun yang dia katakan, kita harus berada di perahu yang sama. Kalian harus berkelahi sesuai dengan keadilan dan aturan. Bukankah begitu?” kata Seo Yul, Keduanya mengangguk.
“Kalian berdua pendukungku yang paling terbaik. Kalian adalah yang terbaik.” Kata Seo Yul lalu memberikan semangat lalu berjalan pergi.
Keduanya kebingungan dengan nasibnya dan berpikir lebih baik mati saja. 

Ha Kyung menanyakan tentang deklarasi perang. Suk Kyung mengatakan kalau itu Lancar sekali dan bertanya pada Manager Cho apakah sudah mendapatkan tanda tangan dari orang-orang di daftar PHK. Manager Cho ada beberapa yang tak didapatkanya dan sisanya akan diurus besok.
“Saat semuanya beres, serahkan itu pada Go and Goo. Kita akan mengajukan gugatan untuk pemecatan yang tidak adil.” Kata Sung Ryong, Manager Cho mengerti
“Bertahanlah. Jika kita menang, kau akan terus disini.” Kata Ha Kyung ingin  membuat Manager Cho tenang.
“Jika memang tidak berhasil, tidak apa-apa. Selama aku bisa menjatuhkan Ketua” ucap Manager Cho dendam
“Kita jangan bicarakan ini dihadapan Myung Seok.” Pesan Sung Ryong. Manager Cho mengangguk mengerti. 


Seo Yul duduk di kursi tempat Sung Ryong, Manager Cho baru datang menyapa jaksa yang datang ke ruangan mereka. Sung Ryong meminta agar jangan memanggilny seperti itu lebih baik Direktur saja
“Jaksa, apa yang Anda lakukan di sini?” tanya Sung Ryong melihat Seo Yul duduk di meja kerjanya.
“Aku takut kantorku disadap atau di bawah pengawasan.” Kata Seo Yul sediki menyindir dengan menaikan kaki ke atas meja.
“Kalau begitu, kau harus duduk di kantormu dan tetap tenang. Kau membuat semua orang di sini merasa tidak nyaman.” Ucap Sung Ryong melihat semua timnya gelisah.
“Kau bilang Tidak nyaman? Apa aku membuatmu tidak nyaman?” ucap Seo Yul,
“Tidak begitu, tapi aku tidak merasa tidak nyaman juga.” Akui Sung Ryong, Seo Yul pikir tidak masalah untuknya.

Seo Yul bertanya pada semua karyawan apakah membuatnya tak nyaman, semua menggeleng dengan terpaksa. Ia pun menegaskan pada Sung Ryong kalau semua baik-baik saja. Sung Ryong memberitahu semua timnya itu orang suci karena Seo Yul seorang jaksa jadi membuat mereka tidak nyaman.
Ha Kyung pikir lebih baik membiarkan saja,  karena mereka hanya akan mengerjakan tugas yang harus dikerjanya. Seo Yul pun mengucapkan terimakasih atas dukunganya lalu mengajak mereka semua makan ramyun karena melihat mereka makan sangat nikmat. Sung Ryong hanya bisa mengumpat pada rekan kerjanya. 

Sung Ryong akhirnya membuatkan mie dipantry dan Seo Yul makan dengan alas koran agar tak mengenai bajunya.  Sung Ryong mengeluh Seo Yul Itu  memang sangat merepotkan. Seo Yul seperti baru merasakan ramyun meminta tambahan nasi.  Sung Ryong menyuruh Seo Yul makan ramyu saja dan menyuapinya potongan kimchi.
Sementara Ha Kyung seperti tergesa-gesa meminta izin  akan menjenguk Kepala Lee di rumah sakit. Manager Cho pun mengizinkanya lalu melihat ke arah pantry dengan wajah sedikit gugup. 

Ketua Park bertemu dengan Jaksa yang selama ini membantunya, Si Jaksa merasa kalau segala hal menjadi rumit. Ketua Park pikir  . Ini semua salahku. Si Jaksa pikir kalau Manajer Choi membuat kesalahan kecil jadi perlu menyelesaikan hal mendesak yang harus diurus.
“Terima kasih. Kalau saja itu bisa diurus...” kata Ketua Park sedikit  gugup
“Jika semuanya sudah terluruskan, maka kau perlu membuka lembaran baru. Aku ingin bertemu denganmu pada acara-acara yang baik.”kata Jaksa, Ketua Park pun akan mengingatnya pesanya.
“Omong-omong... Aku mendengar, ulang tahun Anda diadakan tiga minggu yang lalu.  Aku menyiapkan hadiah kecil untuk mengharapkan kesehatan yang baik untuk Anda.” Kata Ketua Park memberikan sebuah kotak, Jaksa melihat isinya seperti barang berlapis emas dan terlihat bahagia.
“Rasanya aku bisa hidup selama seribu tahun.” Ucap Jaksa lalu mereka pun mulai bersulang. 

Di dalam mobil
Surat atas nama PARK HYUN DO. Manager Choi bertanya Apakah ini semua dakwaan yang diterima, Ketua Park membenarkan. Manager Choi memperingati agar Ketua Park tidak boleh menyembunyikan apapun darinya. Ketua Park mengatakan kalau tidak menyembunyikan apapun. Manager Choi keluar dari mobil dan akan menghubunginya nanti. 

Setelah Manager Choi turun, Ketua Park menelp Min Young memberitahu kalau sudah menceritakan semuanya padanya, tapi tidak bisa mengatakan tentang percobaan pembunuhan. Min Young pikir itu bagus, dan akan mengurus itu.
“Pastikan kau terus mengawasi Kepala Lee. Ini akan menjadi buruk jika dia melakukan pergerakan.” Perintah Ketua Lee. Min Young mengerti. 

Ha Kyung masuk ruangan terlihat tak percaya mendengar kedaaan ketua Lee. Istrinya memebritahu Keadaannya sudah jauh lebih baik sekarang. Jika terus seperti ini, mungkin akan bangun, Ha Kyung pun yakin Ketua Lee akan segera bangun.
“Oh, ya. Aku melihat artikel tentang Ketua Park.” Ucap Istri Ketua Lee
“Tidak akan lama lagi sampai Kepala Lee melihat keadilan. Aku tidak percaya itu. Padahal baru saja beberapa bulan.” Kata Ha Kyung, Istri Ketua Lee mengucapkan terimakasih pada Ha Kyung.
“Kau bisa berterima kasih pada Kepala Kim nanti.” Ucap Ha Kyung dengan senyuman bahagia menatap Ketua Lee yang sudah mulai membaik. Anak buah Min Young melaporkan baru saja di rumah sakit

Jaksa Park didatangi oleh Manager Choi, Manager Choi meminta agar Jaksa Kim agar  Semua bukti dan kesaksian tentang Ketua Park akan hancur dan Juga, tunda bukti lebih lanjut atau dakwaan yang lain sebanyak yang bisa dilakukanya dan mengabaikan mereka saja.
“Tapi aku tidak bisa membuat keputusan sendiri...” kata Jaksa Kim lalu melihat ponselnya berdering dan itu dari Kantor Kejaksaan. Manager Choi pun menyuruh agar mengangkatnya. Jaksa Park pun langsung menganguk-angguk setuju saja.
“Apa Sudah dengar? Kau hanya lakukan itu saja.” Perintah manager Choi, Jaksa Park pun tak bisa mengelak. 

Ketua Park pulang ke rumah, Nyonya Jang langsung bicara pada suaminya kalau saja mengakui kejahatan dan mengundurkan diri, maka akan menjatuhkan kasus tentang para dewan. Ketua Park tetap mengak kalau benar-benar tidak tahu apa-apa tentang ini.
“Kau harus mengakui semuanya sekarang. Jangan mencoba untuk bertahan lebih lama lagi.” Ucap Nyonya Jang
“Aku tidak ingin. Dan tidak ada yang harus di akui, Karena aku tidak melakukan sesuatu yang salah.” Ucap Ketua Park, Nyonya Jang menyindir suaminya itu sangat percaya diri.
“Katakanlah aku bisa memaafkan caramu menjalani hidup dengan meraup keuntungan sendiri dan membuat sengsara karyawanmu. Tapi aku tidak bisa memaafkanmu, karena telah menganggap kehidupan seseorang tak berharga. Aku akan memastikan, kau akan membayar perbuatan jahat yang kau perbuat.” Tegas Nyonya Jang
“Kau tidak boleh mengatakan...ini tanpa bukti.” Balas Ketua Park tak takut.
Nyonya Jang  menegaskan bahwa baginya Tuan Park sendiri buktinya.  Ketua Park pikir Nyonya Jang boleh berpikir semaunya, Nyonya Jang pun berharap setidaknya Tuan Park itu bisa bersimpati lalu masuk ke dalam kamarnya. 


Jaksa Han binggung karena Ada sebanyak 8 tuntutan yang diberikan dan tidak satupun dari mereka dapat diterima. Jaksa Park memberitahu kalau Tuduhannya bukan dijatuhkan jadi juniornya harus berhati-hati. Jsak Han meminta senornya agar Jujur saja.
“Ada seorang petinggi di kantor yang menghentikan ini. Jadi Berhenti membuat alasan. Anda hanya harus jujur saja.” Kata Jaksa Han
“Baik. Kau benar kalau Mereka menekanku. Jika kau tidak ingin mereka untuk menghentikan ini, bawa sesuatu yang lebih menentukan.” Kata Jaksa Park
“Jika aku membawa sesuatu yang menentukan, apa Anda akan menyetujuinya?” tanya Jaksa Han
“Aku tidak peduli apa yang Kepala Jaksa katakan. Aku akan menyetujuinya.” Jadi Bawakan saja, Anda sudah berjanji.” Ucap Jaksa Park
“Aku akan segera membawa sesuatu.” Ucap Jaksa Han penuh amarah 

Seo Yul berteriak marah sampai semua dalam ruangan kaget,  lalu berkata kaalu Tidak ada gunanya untuk meyakinkan dia dan akan segera menemuinya besok.  Sung Ryong bertanya apa terjadi sesuatua, Seo Yul memberikan kode agar mereka bicara berdua saja. Ha Kyung dan Manager Cho saling berpandangan.
“Aku tidak bisa mengatakan apa-apa, karena ada mereka di dalam. Kita perlu membuat rencana.” Ucap Seo Yul
“Kita butuh base camp di mana kita bisa tinggal bersama-sama untuk membuat rencana.” Kata Sung Ryong
“Kalau begitu, kita harus pesan kamar hotel.” Ucap Seo Yul
“Musuh bisa menemukan kita di sana. Kita perlu memilih tempat yang lebih rahasia, agar mudah untuk memasok barang, dan bisa fokus.” Ucap Sung Ryong, Seo Yul pun bertanya apakah ada tempat seperti itu. 
Manager Cho sedang duduk dan melihat Seo Yul serta Sung Ryong datang dan langsung menyambutnya. Sung Ryong mengatakan kalau rumah manager Choo sebagai base camp. Manager Cho sedikit gugup karena Seo Yul datang ke rumahnya.
“Oh, ini adalah rumah Tn. Choo.” Ucap Seo Yul melihat sekeliling, Manager Choo mengaku memiliki rumah yang sangat sederhana. Seo Yul berkomentar kalau rumahnya Sangat nyaman. Saat Ha Kyung menelp
“Apa Kau perlu sesuatu di sana?” tanya Ha Kyung yang sedang berbelanja.
“Oh, ya. Aku ingin kaki babi dan cumi-cumi yang sampai dari peternakan dan juga ingin beberapa bir hitam, daging kepiting palsu juga.” Ucap Sung Ryong, Seo Yul tahu Ha Kyung ada di supermarket ingin bicara juga.
“Ha Kyung, Aku Seo Yul.. Aku ingin Wine kering dari Chili  danJuga, Camembert keju serta nachos.” Kata Seo Yul

“Ini aku, Nam Ho. Aku ingin dua botol Soju, satu bungkus pangsit beku, dan sup minyak ikan instan.” Kata Manager Choo
“Hentikan!” teriak Ha Kyung mendengar semua permintaan yang macam-macam. Semua pun melonggo mendengarnya.
“Katanya, kita akan mengadakan rapat, bukan pesta. Tidak ada yang membantuku juga disini. Bagaimana aku bisa membawa semuanya sendiri? Dan Juga, aku tidak ingat semuanya. Aku hanya akan membeli apa pun yang aku ingat. Mengerti?” tegas Ha Kyung
Seo Yul tak percaya sangat menakutkan. Sung Ryong sudah tahu kalau Ha Kyung memang sedikit sering marah-marah. Manager Choo pikir klau TQ Psycho yang sebenarnya adalah Ha Kyung, Ha Kyung tiba-tiba memberikan suara kalau masih belum menutup teleponnya. Sung Ryong pun panik karena seharusnya menutup telp lebih dulu sebelum bicara. 


Ma Geun keluar dari parkiran merasa kalau tak yang memahami selain mereka sendiri. Manager Lee membenarkan, Ma Geun mengatakan aakan terus bergantung, begitu juga Manager Lee dan mereka akan pergi minum.
Tiba-tiba dua orang langsung menghadangnya, Keduanya binggung dan ingin kabur tapi di depan mereka sudah ada mobil dan membuat mereka seperti di kepung. 

Ha Kyung datang, semua ingin melihat barang-barang yang dibeli oleh Ha Kyung.  Sung Ryong mengeluh tidak membelikan daging kepiting palsu. Seo Yul juga tidak melihat ada nachos. Sung Ryong seperti tumpukan belanjaan yang acak-acakan. Manage Choo pun menanyakan sup minyak ikan instant.
“Sudah kubilang untuk beli Bir Hitam, bukan bir biasa.” Keluh Sung Ryong
“Makan saja yang ada!!!” teriak Ha Kyung dengan nada penuh amarah
“Ya. Pasti aku akan kekenyangan kalau ditambah daging kepiting.” Ucap Sung Ryong tak ingin kena marah
“Lebih baik aku tidak memakan nachos. Aku suka makan Wine dengan chrysalis.” Ucap Seo Yul ketakutan
“Aku akan beli sup minyak ikan ke tempat lain.” Kata Manager Choo. 

Mereka pun mulai dengan rapat untuk membuktikan penggelapan Ketua Park. Seo Yul mengatakan kalau  mereka perlu mengetahui siapa yang melindunginya. Jika tidak, tidak peduli berapa banyak bukti yang kita miliki, maka mereka hanya akan terus menghentikan yang mereka sudah lakukan
“Ketiga, kita harus menebus dana tertentu Ketua Park ketika semuanya sudah terselesaikan.” Ucap Ha Kyung . Manager Choo pikir Yang ketiga adalah yang paling sulit.
“Sebagian besar dana tertentu itu tidak pernah ditebus bahkan ketika mereka didakwa dan dihukum. Itu bukan uang miliknya. Itu milik TQ. Kita harus menebusnya.” Kata Ha Kyung
“Itu yang paling sulit. Mengambil uang yang tersembunyi.” Kata Sung Ryong Seo Yul pikir mereka  K harus menemukan rute penggelapan dengan tepat.
Manager Choo pikir bisa melakukan bersama dengan Ha Kyung. Seo Yul pun ingin tahu tugasnya,  Sung Ryong pikir mereak akan mulai dengan Manajer Choi karena adalah jembatan.


Ma Geun bicara dengan istrinya kalau hanya sedang perjalanan bisnis dan mengaku banyak yang dilakukan jadi tak tahu kapan pulang. Anak buah Manager Choi pun mengambil ponsel dari tangan Ma Geun.
“Kalian berdua sudah selesai berbicara pada istri kalian.” Ucap Manager Choi, Semua menganguk
“Tapi kenapa Anda membawa kami di sini?” tanya Ketua Lee. Manager Choi menyindir keduanya yang tidak tahu
“Kenapa kalian harus angkat bicara? Kalian berdua berebutan untuk berbicara pertama.” Ucap Manager Choi, Ma Geun pikir Manager Choi ingin  mencoba untuk melakukan sesuatu untuk mereka
“Ini adalah dunia yang menakutkan. Kami tidak bisa melukai seseorang. Jadi Kalian bisa tinggal di sini sampai semuanya selesai. Ada penjaga di sini dan Kalian sedang diawasi, Maka Kalian hanya perlu diam. Kami akan memberikan makan tiga kali sehari. Jangan khawatir. Hanya untuk beberapa minggu. Oke?” ucap Manager Choi
Keduanya panik mengetahui harus tak pulang  Beberapa minggu. Manager Lee mengaku tidak bisa tinggal jauh selama berminggu-minggu, karena mengkonsumsi obat untuk mengobati tiroidnya. Manager Choi tak peduli menyuruhnya untuk diam dan mengancam jika  mereka melakukan hal lain, maka tidak bisa memperlakukan keduanya seperti manusia. 

Sung Ryong mengetik berkas lalu melihat Seo Yul yang ketiduran di sofa dengan memegang berkas, akhirnya dengan baik hati mengambil berkas dan nyelimutinya agar tak kedinginan.
Pagi hari, keduanya terlihat tidur bersama dengan saling berhadapan. Seo Yul bangun berteriak panik dan langsung menjauh. Sung Ryong pun terbangun bertanya apa yang terjadi. Seo Yul binggung karena Sung Ryong tidur dekat-dekatnya. Sung Ryong merasa udara sangat dingin di pagi hari.
“Aku hanya berbaring di dekatmu, supaya kita bisa berbagi suhu hangat tubuh kita.” Ucap Sung Ryong
“Tingkahmu aneh sekali, Kau sudah menciumku tiga kali.” Jerit Seo Yul, Sung Ryong malah semakin mengoda Sung Ryong dengan mendekatinya.
Seo Yul menjerit ketakutan agar Sung Ryong jauh darinya. Sung Ryong mengajak agar tidur lagi karena masih belum waktunya untuk bekerja. Sung Ryong berusaha kabur ingin membuka pintu, tapi malah Pegangannya copot lagi.
“Pintu ini hanya bisa dibuka dari luar.” Kata Sung Ryong, Seo Yul panik berteriak meminta Manager Choo agar mengeluarkanya. Sung Ryong makin mendekat.
“Jangan sentuh aku...Aku pernah jadi jaksa.” Ucap Seo Yul tapi Sung Ryong sudah bisa menariknya dan memeluknya karena kedinginan.
“Kalian berdua berisik sekali. Mereka memang dalam usia bersenang-senang. Aku akan membiarkan mereka bersenang-senang. Ini Masa bulan madu mereka.” Komentar Manager Choo dari lantai bawah membiarkan atapnya tak terbuka. Seo Yul terdengar berteriak histeris agar Sung Ryong melepaskan tanganya. 



Manager Lee dan  Ma Geun duduk terikat, Manager Lee ingin tahu apakah ada makanan karena sangat lapar tapi melihat ponselnya, ia tahu Mereka memblokir semua panggilan masuk jadi bisa menelpon seseorang.
Ma Geun tak percaya, Manager Lee pun mengajak agar mereka berkerja sama untuk mendorong. Mereka berdua pun saling mendorong agar bisa berjalan sampai ke dalam kamar tempat ponsel tergeletak. Beberapa saat kemudian, Manager Lee sudah ada didepan ponselnya. Ma Geun menyuruh segera menelp
Manager Lee bertanya dengan apa menelpnya, Ma Geun pun berpikir karena tangan mereka terikat.  Manager Lee pernah melihat kalau  seseorang yang menelpon dengan hidungnya lalu mencoba dengan hidung membuka kucni tapi gagal.
“Kenapa lama sekali?” keluh Ma Geun kesal karena harus sedikit berjinjit agar Manager Lee bisa membuka dengan hidungnya.
“Pak.. Ini bukan ponselku, Padahal modelnya sama.” Ucap Manager Lee, Ma Geun menahan amarahnya, Manager Lee pun merasa  mereka harus pindah ke tempat semula, Ma Geun hanya bisa menghela nafas. 

Sung Ryong berjalan ditrotoar sambil mebahas kalau Seo Yul itu  menjadi seorang eksekutif yang paling brengsek. Seo Yul mengaku sudah seperti ini sejak SMP. Sung Ryong tahu, tapi bukan itu inti nya karena Dari titiknya berdiri, Seo Yul berperan sebagai jaksa yang habis menyamar, jadi meminta agar memainkanlah peran itu. Seo Yul ingin tahu apa yang harus dilakukan.
“Jangan merendahkan atau kasar kepada orang lain. Terutama kepada atasanmu.” Kata Sung Ryong
“Berani sekali... Apa Kau bilang begitu, karena aku selalu kasar padamu?” ucap Seo Yul, Sung Ryong pikir tak peduli
“Setelah semua yang kau katakan padaku, kenapa juga aku peduli sekarang?” kata Sung Ryong, Seo Yul mengerti.
“Kau harus terlihat sopan jika kau ingin semua orang untuk percaya bahwa kau sedang memainkan peran. Dan kau juga tidak boleh kasar terhadapku Terutama ketika ada orang lain. Mereka akan mencurigaimu.” Perintah Sung Ryong
“Kurasa kau sudah mulai mengontrolku sejak aku dikurung.” Keluh Seo Yul Sung Ryong pikir Seo Yul  bukan boneka jadi  tidak mengontrol apa-apa.
“Yang lain sedang memperhatikan, jadi Jangan memaki” perintah Sung Ryong, Seo Yul pun hanya bisa diam lalu berjalan pergi. 

Anak buah Min Young melihat keduanya dari dalam mobil lalu memberitahu kalau keduanya baru saja masuk gedung. Tiba-tiba pria dengan kepala beruban sudah ada di samping jendela, mengejeknya kalau sedang memata-matai bosnya. Si pria terlihat ketakutan.

Myung Seok masih berkerja menempel struk belanja, lalu menatap manager Choo dan Ha Kyung berbicara di ruang pantry dengan berbisik. Manager Choo membahas kalau mereka tahu bagaimana cara mengantongi uang, maka otomatis bisa menjatuhkan tuntutan untuk penghindaran pajak. Ha Kyung tahu.
“Kau akan tahu ini, tapi aku 100 persen yakin dia menggunakan paper company.” Ucap Manager Choo
“Kita semua menduga begitu, tapi bahkan jaksa saja tidak bisa menemukan bukti.” Ucap Ha Kyung
“Aku seorang manajer umum dengan 22 tahun pengalaman. Aku melakukan beberapa pencarian. Apa Ingat saat kita menelusuri TQ Groceries? Ada TQ Kosmetik. Semua keuntungan TQ Groceries masuk semua kesana.” Ucap Manager Choo bangga, Ha Kyung mengingatnya.
“Aku sudah menelusuri TQ Kosmetik. Kedua cabang perusahaan itu tengah kesulitan, tetapi mereka berinvestasi dalam dana. Di Tanzania. Ini adalah offshore fund [ Yuridiksi bebas pajak di luar negeri] “ ucap Manager Choo Ha Kyung berpikir kalau itu 

Manager Choo pikir Ini adalah ciri-ciri paper company dan Ketua akan menggunakan berbagai rute untuk mengirim uang di sana. Tiba-tiba Myung Seok membuka tirai menyuruh mereka agar bicara diluar saja dan tak perlu mempedulikan dirinya, Manager Choo pikir lebih memilih untuk berbicara di pantry.
“Apa yang terjadi sekarang, Myung Seok?” tanya Ha Kyung melihat Myung Seok terlihat gelisah.
“Aku akan menelusuri semua itu, Tanzanian paper company. Kalian tidak bisa bahasa Tanzania. Apa menurut kalian berbisik di sini akan mendapatkan sesuatu?” ucap Myung Seok. Ha Kyung dan Manager Choo melonggo tak percaya. 

Ha Kyung datang mendekati meja Myung Seo merasa  Ini adalah masalah yang sangat sensitif dan bisa sangat berbeda dari. ketika memberikan file TQ Kosmetik pada Kepala Kim, selain itu mereka mungkin benar-benar akan menikung Ayahnya.
“Kami tidak ingin menempatkanmu dalam posisi itu.” Kata Ha Kyung merasa tak tega membuat Myung Seok dalam posisi yang salah.
“Itulah sebabnya. Aku tahu, jika aakhirnya membantu kalian saat ini, itu benar-benar bisa menjatuhkan Ayahku. Jika ada yang tidak beres, aku akan jadi anak terburuk yang pernah ada. Aku tidak melakukan ini karena mencintai keadilan atau karena tidak tahan dengan ketidakadilan. Itu bukan aku.” Ucap Myung Seok. Ha Kyung bertanya apa alasanya.

“Aku melakukan ini untuk ayahku. Jika kita membiarkan dia seperti ini, maka dia benar-benar akan kehilangan kendali. Dia akan terus menyakiti semua orang lebih dari ini.” Ungkap Sung Ryong
“Aku seharusnya tahu dari awal kalau kau orang yang hebat.” Puji Ha Kyung
“Aku seharusnya tahu dari awal kalau kau ahli membuat seseorang merasa malu.” Balas Myung Seok
Ha Kyung mengaku kalau Ini pertama kalinya respek pada rekan junior. Myung Seok juga tidak pernah tahu Ha Kyung sangat ahli mempermalukan seseorang. Ha Kyung pun menyuruh Myung Seok agar Hentikan dan pergi dengan penuh semangat.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar