PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 08 April 2017

Sinopsis Strong Woman Do Bong Soon Episode 13 Part 1

PS : All images credit and content copyright : JBTC

Bong Soon datang sambil menangis meminta tolong pada Min Hyuk kalau  Kyung Shim diculik jadi meminta agar pacarnya itu menemukan keberadaan Kyung Shim. Min Hyuk menatap Bong Soon yang menangis sesunggukan didepanya.
“Kau bisa menemukan seseorang, siapa saja 'kan? Jika aku melaporkan ini ke polisi katanya, ia akan membunuhnya. Jangan bertanya lagi. Beritahu aku keberadaan bajingan itu, dan keberadaan Kyung Shim..” Ucap Bong Soon
“Apa yang akan aku lakukan jika kita menemukannya?” tanya Min Hyuk
“Namanya Kim Jang Hyun. Dia pemilik toko barang rongsokan. Aku sudah baru saja ke sana Tapi dia tidak ada di sana. Aku juga tidak bisa menemukan Kyung Shim.” Ucap Bong Soon

“Aku akan menemukannya. Tapi kau harus pergi bersamaku. Jangan pergi ke sana sendirian.” Kata Min Hyuk meminta Bong Soon berjanji
“Kyung Shim... Jika sesuatu terjadi padanya, aku tidak bisa...” ucap Bong Soon terus menangis.
Min Hyuk memegang wajah Bong Soon meminta agar menatapnya, lalu menyakinkan kalau Kyung Shim akan baik-baik saja adi meminta agar Jangan khawatir, karean si pelaku hanya ingin mengumpulkan para wanita dan tidak akan pernah membunuhnya. Ia pun meminta agar Bong Soon tak menangis lagi, Bong Soon mengangguk dan Min Hyuk pun memeluknya dengan erat.


[Episode 13 - Meskipun begitu...]
Gook Doo memberikan berbicara dengan Ketua Yook menjelaskan kalau awalnya Tuan Kim hanya menargetkan wanita yang kurus dan lemah Tapi ada titik balik, karena selama ini mendengar, dan tahu cara kerja polisi. Dimana mereka tahu target Tuan Kim adalah wanita kurus
“Lalu ia beralih taktik dan mulai menculik orang secara acak. Itu dimulai dengan Kyung Shim.” Ucap Gook Doo. Ketua Yook membenarkan
“Tapi... gara-gara Bong Soon...Tapi, Tuan Kim kewalahan. Dan ada sesuatu yang salah.” Ucap Gook Doo, Ketua Yook bertanya apa yang salah
“Sejak itu, pola kejahatannya jadi berubah dengan metode yang memungkinkan dia untuk membalas dendam. Dia menjadi lebih obsesif. Aku kelewatan poin penting itu..” Ucap Gook Doo sedikit kesal 

Bong Soon duduk di sofa diruangan bawah tanah, Min Hyuk pikir mereka   tidak tahu apa yang mungkin dilakukan Pelaku selanjutnya. Ia melihat Tuan Kim membuat jebakan dengan menggunakan Jo Hee Ji dan memikat polisi padahal yang selama ini yang dincar adalah Kyung Shim.
“ Kyung Shim... Masalahnya... Dia sekarang tahu kalau Kyung Shim dan kau berteman. Dia tidak akan membiarkannya saja. Itu yang paling aku khawatirkan.” Ucap Min Hyuk lalu berjongkok di depan Bong Soon.
“Bong Soon... Apa pun itu, jangan coba untuk melakukannya sendiri. Oke?” kata Min Hyuk
Ia pun memberikan sebuah kalung bentuk kunci dengan bergumam “Aku harap ini bisa melindungimu dan kau tahu betapa aku ingin membuatmu terasa aman.” Lalu memberitahu Bong Soon kalau kalung itu  akan melindunginya, jadi meminta agar jangan pernah dilepaskan. Ia pun akan mengantar pulang meminta Bong Soon untuk tidur dan akan bertemu  di kantor besok dan ia akan mencoba untuk melakukan sesuatu.

Bong Soon masuk kamarnya terlihat masih khawatir, Min Hyuk dalam perjalanan pulang memikirkan  Kim Jang Hyun, Toko barang rongsokan. Sementara di tempat barang rongsokan di bawah tanah, Kyung Shim berada didalam sel tahanan dengan tangan terikat sambil menangis. 

Detektif Lain memberikan informasi  Karyawan yang bekerja di toko barang rongsokan. Namanya Jang Kwang Seok, lahir pada tahun 1976, tinggal dengan Ibunya yang sudah tua dan tidak memiliki catatan kriminal. Sementara Kim Jang Hyun, dibebaskan dari wajib militer karena penyakit mentalnya.
“Saat ia berusia 15 tahun, ia membakar sesuatu dan membunuh seseorang. Ia pernah ditahan di Pusat Penahanan Di Bawah Umur.” Ucap Detektif Lain, Gook Doo terlihat serius mendengarnya.
“Aku tahu dia menyembunyikan sesuatu.” Ucap Ketua Yook
“Aku melihat ke dalam riwayat perjalanan Kim Jang Hyun. Karyawan itu berbohong tentang Kim Jang Hyun yang pergi ke Sudan. Dia tidak pernah keluar negeri.” Kata Gook Doo menambahkan
“Lalu, apa maksudnya? Maksudmu, Kim Jang Hyun berbohong padanya, atau mereka bekerja sama?” kata Ketua Yook
“Mereka bekerja sama.” Ucap GooK Doo yakin, Ketua Yook bertanya bagaimana Gook Doo bisa mengetahuinya. Gook Doo mengaku  Nalurinya yang mengatakan demikian. Ketua Yook tertawa mengejek Gook Doo yang sudah mirip denganya.
“Kita tidak punya surat izin penggeledahan dan penyitaan. Jadi Kita adakan perang gerilya di rumahnya.” Ucap Ketua Yook
“Aku akan pergi ke tempat barang rongsokan dulu.” Kata Gook Doo, Detektif Kim pikir Gook Doo sudah melihatnya dan tak ada apa-apa.
“Tapi aku masih merasa resah. Yang kita lihat bukanlah keseluruhannya.” Kata Gook Doo, Ketua Yook pun membiarkan Gook Doo mengikuti naluri yang dikatakanya.
“Brown Bear dan Kaca Pembesar, kita geledah rumahnya. Kau harus pergi menemui psikiaternya dan memeriksa catatan kesehatannya. Dan Clumsypants, apa tugasmu?” ucap Ketua Yook pada anak buahnya, Si pria tambun bisa tahu tugasnya pergi dan mengawasi para pengawas polisi.
“Gook Du, kau harus pergi ke tempat barang rongsokan, dan...” ucap Ketua Yook terhenti karena tak melihat Gook Doo dalam ruangan.  Detektif Kim pikir Gook Doo itu mungkin detektif tercepat di Asia.


Bong Soon terbangun dengan posisi duduk disamping tempat tidur dan alarm yang berbunyi. Min Hyuk pun terbangun dengan posisi duduk di depan komputer dan kembali mencari sesuatu. Bong Soon selesai mandi dengan tangan sedikit gemetar mengambil ponselnya.
Ia melihat kembali video yang dikirimkan, lalu mendengar Kyung Shim yang meminta agar jangan menolongnya dan saat itu kena pukul Tuan Kim sambil menjerit. Bong Soon mencoba kembali mendengarnya lebih jeli, karena mengingat suara yang gaduh dibagian dalam sama dengan yang didenganya semalam. 

Sek Gong masuk ruangan memberitahu  Berkas untuk rapat hari ini sudah disiapkan. Lalu melihat di tempat Bong Soon yang masih kosong padahal menyuruhnya untuk ke Tim Perencanaan dan Pembangunan tadi pagi. Min Hyuk yang hanya diam saja sambil menatap serius ke layar monitor.
“Apa dia masih belum datang karena begadang semalaman untuk mempersiapkan Presentasi Super Girl Bong Soon?”ucap Sek Gong, Min Hyuk menyuruh agar menunggu saja.
“Haruskah aku meneleponnya?” kata Sek Gong mengeluarkan ponselnya. 

Agari sudah bersiap-siap dengan kemeja dan jas, Bong Ki datang bertanya mau kemana. Agari menjawab ingin pulang. Bong Ki memberitahu kalau mereka masih belum diperbolehkan pulang.
“Apa Aku sedang di penjara? Apa ini penjara? Aku bisa pulang, jika menginginkanya” ucap Agari
“Tapi...Apa Nama Anda sungguh "Agari"?” kata Bong Ki melihat papan nama dan arti dalam bahasa Korea adalah rahang
“Aku berasal dari Naju, Agari dari Naju. Namaku artinya "pohon plum yang indah." Agari.” Ucap Agari. Anak buah yang lain seperti tak percaya kalau itu nama aslinya.
“Agari-ssi, jika Anda benar-benar ingin pulang Anda harus mengikuti semua prosedur, jika ingin dipulangkan. Aku akan memberikan resep obatnya.” Ucap Bong Ki, Agari pun tak melawan dengan tanda oke mengunakan tanganya. 

Kwang Bok terus mengangkat bagian belakangnya dengan bahasanya mengatakan “Pantatku gatal.” Agari bisa mengerti yang dikatakan Kwang Bok kalau pantatnya gatal. Bong Gi memberitahu Perbannya masih belum boleh dilepas.
“Sepertinya ada serangga di pantatku.” Ucap Kwang Bok dengan suara tak jelas, Hyun Dong tak mengerti meminta agar mengatakanya perlahan.
Agari kali ini tak mengerti dan nebak-nebak kalau Kwang Bok menanyakan  Xia Junsu lalu memberitahu kalau sedang wajib militer. Lalu kembali berpikir maksudnya Shinsegae, Shin Se Kyung. Kwang Bok terlihat lelah tak ada yang mengerti. Agari lalu melihat anak buahya yang sedang membaca buku puisi lalu  bertanya siapa “Yangjae-dong Madam Itik” dengan judul buku Kalian Saja yang Memikirkan Judulnya.

Baek Tak menuliskan buku dengan nama inisial “Aku Yangjae-dong Madam Itik. Jangan tanyakan kenapa aku menamakan seperti itu. Aku tidak bisa memberi nama dengan "Madam Ayam". Kalian yang harus memikirkannya.
Biksu datang, Baek Tak memberitahu kalau ia sekarang sedang  menulis puisi, dan Sudah tiga tahun sejak mulai menulis puisi sebagai "penyair tak berwajah." Serta memiliki lebih dari lima koleksi puisi. Keduanya pun kembali saling memberikan hormat dengan mengatakan “Namaste.”
“Kita tidak pernah tahu bagaimana kehidupan kita mulai, atau bagaimana akhirannya. Aku memutuskan untuk meninggalkan semua hubunganku dengan dunia luar dan berfokus untuk berlatih asketisme selama sisa hidupku. Bagaimana menurutmu?” ucap Baek Tak

“Aku harus pergi sekarang, ke super market. Aku butuh kunci mobilmu.” Ucap Biksu, Baek Tak bingung karena tak membawa mobil dan juga Biksunya itu ingin membeli apa.
“Kau memakan semua kariku Dan kau jadi semakin gemuk. Aku harus menguncir rambutku. Aku pakai sumpit untuk menguncir rambut sekarang. Aku membutuhkan perawatan untuk rambutku.” Kata Biksu.
“Kurasa, kau bisa membeli yang seperti itu di toserba kecil saja.” Kata Baek Tak yang berpikir meninggalkan dunia luar tapi Biksu malah ingin pergi ke minimarket.
“Aku pernah adu mulut dengan pekerja paruh waktu di sana. Jadi Rahasiakan ini. Dia memintaku untuk menunjukkan kartu identitasku, tapi aku tidak punya.” Ucap Si Biksu Keduanya kembali saling memberikan hormat. 


Bong Soon berjalan ke tempat rongsokan pesan dari Sek Gong asuk [Datang ke Tim Perencanaan dan Pengembangan pagi ini jam 10. Tolong datang tepat waktu]. Tapi akhirnya Bong Soon memilih untuk tetap pergi ke tempat rongsokan.
Sek Gong sudah menunggu di ruang rapat, Min Hyuk datang melihat Bong Sook yang belum datang. Sek Gong memberitahu kalau Bong Soon tidak menjawab teleponnya. Akhirnya Min Hyuk meminta maaf untuk menunda presentasinya dan keluar dari ruangan.
Bong Soon sudah menemui Tuan Jang menanyakan keberadan Tuan Kim  Jang Hyun. Tuan Jang mengaku kalau bosnya itu tak ada di tempat dan mengaku tidak tahu tapi yakin kalau Tuan Kim pasti sedang bersama temannya. Bong Soon tetap memaks agar Tuan Jang bisa memberitahu keberadaan Tuan Kim sekarang. Tuan Jang tetap mengaku tak tahu.

Akhirnya Bong Soon berteriak memanggil Kyung Shim disekeliling ruang rongsokan, lalu mendorong semua mobil dan membalikan mencari tahu keberadaan temanya. Didalam ruangan CCTV, Tuan Kim terlihat panik melihat kekuatan Bong Soon yang bisa membalikan mobil.
Saat itu Min Hyuk seperti menemukan ruangan bawah tanah dan tiba-tiba melihat sinyal yang diberikan Bong Soon ada di dekat tempat Kyung Shim disekap. Ia berusaha menelp tapi ponsel Bong Soon tak diangkat, Bong Soon terus mencoba mencari sampai akhirnya menemukan pintu masuk ruang bawah tanah. 


Tuan Kim memukul Kyung Shim sampai pingsan lalu membawanya keluar, Bong Soon berjalan masuk ke lorong yang gelap sampai menemukan cermin yang sudah dipakai oleh temanya. Ia pun memberanikan diri untuk masuk lebih dalam. Saat itu di menemukan beberapa orang dalam sel yang meminta agar diselamatkan.  Bong Soon pun meminta agar mereka mundru dari pintu dan bisa melepaska dengan mudah.
Ketiganya akhirnya bisa terlepas dari penjara, sementara Tuan Kim sudah membawa Kyung Shim memerintahkan Tuan Jang agar menghancurkan semuanya lalu berkata kalau pada Kyung Shim kalau temanya ituakan mati hari ini dan kalau Bong Soon mati maka Kyung Shim juga akan tamat.
Bong Soon yang berhasil membuka semua pintu tak menemukan Kyung Shim,  Salah satu korban pikir kalau Kyung Shim pasti dibawa keluar. Bong Soon kebingungan tapi akhirnya mencoba menolong wanita yang mengunkan pakaian pengantin yang lemas.

Tuan Jang sibuk menumpahkan bensin di sekitar mobil rongsokan dan menyulutnya dengan api, saat itu juga ledakan pun terjadi sampai  ke bawah tahan. Bong Soon dan yang lainya sempat terpental.  Gook Doo sedang dalam perjalanan melihat ada ledakan dari tempat rongsokan.
Bong Soon melihat api sudah berkobar dan beberapa kayu pun jatuh ingin menimpanya. Tapi beberapa saat kemudian, Bong Soon bisa keluar dengan mendorong mobil yang menghalangi jalanya. Tuan Jang sampai melotot kaget melihat. Bong Soon pun membantu ketiga korban untuk duduk dan kembali menanyakan keberadan Tuan Kim pada Tuan Jang.
“Sekarang Yang tidak ada disini hanya temanku. Tolong beritahu aku dimana dia. Kumohon.” Ucap Bong Soon, Tuan Jang tetap mengaku tak tahu. Bong Soon terlihat benar-benar marah.
Saat itu Gook Doo datang langsung menangkap Tuan Jang dengan memborgolnya seperti aturan kalau bisa memanggil pengacara dan memiliki hak untuk tetap diam. Ketiga wanita itu pun terlihat ketakutan walaupun berhasil keluar dari tahanan. 


Beberapa saat kemudian, Polisi dan ambulance datang membawa korban. Bong Soon yang sedang menutupi kepalanya dengan Hoddie lalu berjala keluar, saat itu Min Hyuk baru datang melihat Bong Soon lalu turun dari mobil dan membuka pintu. Bong Soon tak banyak berkata-kata naik ke mobil dan pergi ke pinggir sungai Han.  
“Sudah kubilang, aku akan membantumu. Aku memintamu untuk pergi denganku.” Ucap Min Hyuk menahan amarahnya, Bong Soon hanya tertunduk meminta maaf.
“Wanita-wanita itu... Apa Kau yang menyelamatkan mereka? Bagaimana dengan Kyung Shim?” ucap Min Hyuk. Bong Soon mengelegngkan kepala. 

Ketua Yook turun ke bagian bawah tanah dan melihat Tempatnya jadi berantakan lalu meminta agar mereka mengambil gambar kejadian.  Lalu melihat Tim Investigasi Khusus juga datang padahal Gook Doo yang menemukan tempat persembunyian lebih dulu jadi merka yang akan mengurus sisanya.
“Inspektur mengatakan kepada kami untuk bekerja sama.” Kata Kepala Tim khusus
“Jadi Maksudmu, kau yang ingin enaknya saja?” ucap Ketua Yook sinis,
Tiba-tiba dilantai atas Gook Doo berteriak meminta Ketua Yook melihatnya. Mereka pun bergegas naik ke lantai atas dan dikejutkan pada sebuah ruangan dengan layar monitor CCTV yang digunakan oleh pelaku. Mereka pun melihat banyak foto wanita dalam bingkai termasuk foto Bong Soon. Gook Doo yakin kalau Tuan Kim itu benar-benar seorang psikopat. 

Nyonya Hwang dkk menonton berita dari ponsel “Tiga orang yang diculik di persimpangan Chungwoon semuanya telah diselamatkan. Polisi menemukan bahwa mereka dikurung di ruang bawah tanah di tempat barang rongsokan. Polisi mengira bahwa Tn. Jang yang berada di TKP adalah kaki tangan pelaku.”
“Polisi telah menangkapnya dan sedang diselidiki. Pelaku sesungguhnya, Tn. Kim adalah pemilik tempat barang rongsokan. Dia masih belum ditemukan. Polisi sedang mengejarnya dan masih belum mengatakan apapun tentang bagaimana cara mereka menyelamatkan korban.”
“Menurut tetangga yang berada di lingkungan itu sebelum mereka diselamatkan korban ada kebakaran dan ledakan. Warga bertanya-tanya apakah polisi melakukan operasi khusus. Semua korban telah dibawa ke rumah sakit dan menerima pengobatan. Menurut petugas rumah sakit korban mengalami shock yang serius. Dia mengatakan mereka juga akan menjalani pengobatan psikiater dan  juga mengatakan bahwa anggota rumah sakit akan melakukan yang terbaik untuk membantu para korban pulih.
Ketua Yook berada di lorong rumah sakit dengan para wartawan yang sudah mengepung lalu meminta mereka pergi karena tidak boleh mewawancarai para korban.
Saat itu Ketua Yook mencoba mewawancarai salah satu korban ingin tahu cara mereka keluar dari sana ketika  ada ledakan yang keras disana. Korban hanya memalingkan wajahnya seperti enggan memberikan mengingat kembali kejadian yang membuatnya ketakutan. 


Bong Soon duduk diam memegang cermin milik temanya memikirkan Kyung Shim yang belum bisa ditemukan. Min Hyuk yang tak bisa tidur melampiskan amarahnya dengan memukul samsak tinju.
Esok paginya, Min Hyuk menonton berita “Pelaku Kasus Penculikan di Chungwoon membuat ruang bawah tanah rahasia di tempat barang rongsokan nya.< Dia memberi makan dan mengunci para korban di sana. Dia melakukan kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia adalah penggemar berat drama "Si Kumis Biru dan Tujuh Pengantin".”
Saat itu Sek Gong masuk ruangan melihat Min Hyuk terlihat serius  menonton berita memilih untuk menutup kembali dan membiarkanya. Min Hyuk mematikan TV dan duduk dengan wajah penuh tekanan memikirknya. 

Nyonya Hwang juga menonton TV meminta agar Bong Soon memberitahu Kyung Shim untuk jangan ke Seoul dulu, karena mereka juga tidak tahu di mana pelakunya jadi harus lebih hati-hati. Bong Soon hanya diam saja karena Nyonya Hwang belum tahu dan bergegas pergi. Nyonya Hwang pun menatap binggung. 

Gook Doo melihat rekaman video yang dikirimkan Tuan Kim, lalu memamarhi Bong Soon yang harusnya memberitahu bukan datang sendiri. Bong Soon pikir itu urusannya dengan Tuan Kim. Gook Doo tak setuju karena Tuan Kim sudah jadi buron. Bong Sook mengatakan harus melakukan ini sendiri.
“Aku akan menangkapnya. Kau jangan ikut campur.” Ucap Gook Doo
“Dia mengirim video itu untukku. Aku yang sedang dia incar.” Kata Bong Soon. Gook Doo mengatakan kalau Bong Soon itu tak boleh seperti ini.
 “Tidak mungkin. Jika polisi terlibat dalam ini, Kyung Shim akan berada dalam bahaya besar.” Kata Bong Soon
“Polisi memang sudah mengerjakan kasus ini.” Ucap Gook Doo

“Tapi kita tidak bisa membiarkan warga tahu tentang ini. Aku mohon, Gook Du. Bantu aku. Dia mengatakan akan membunuh Kyung Shim. Katanya, dia akan membunuh Kyung Shim jika aku bilang ke polisi.” Kata Bong Soon ketakutan sambil menangis.
Min Hyuk datang melihat Gook Doo yang memberikan tissue pada Bong Soon, perasan seperti terasa sakit. Gook Doo menyakinkan Bong Soon kalau mereka  akan melakukan investigasi tertutup. Bong Soon pun mengucapkan Terima kasih dan meminta agar jangan sampai warga tahu tentang bagaimana caranya menyelamatkan para korban. Gook Doo mengerti dan meminta Bok Soon agar jangan mengkhawatirkan hal itu. 


Keduanya meninggalkan cafe, bertemu dengan Min Hyuk. Gook Doo langsung pamit pergi. Min Hyuk yang terlihat marah menarik Bong Soon ke perpustakaan, dengan nada marah bertanya artinya ia dimata Bong Soon. Bong Soon mencoba menjelaskan tapi Min Hyuk lebih dulu menyela.
“Aku tahu, aku bukan orang yang penting untukmu Dan aku tahu Kau punya kelebihan. Aku juga tahu, aku tidak boleh seperti ini sekarang. Lalu Apa lagi yang aku tahu? Aku tahu, karena mencintaimu, aku harus berbeda dari orang lain. Aku tahu, saat kau berada dalam bahaya, aku tidak bisa dan tidak boleh menghentikanmu. Itu artinya Aku sudah tahu banyak, kan? Berapa banyak lagi yang harus aku ketahui tentangmu?” ucap Min Hyuk marah
“Aku sudah bilang ini dari awal... Sudah kubilang, aku berbeda.” Kata Bong Soon
“Aku tahu kau berbeda... Aku sangat tahu itu. Tapi ini membuatku gila. Aku sangat cemas. Rasanya itu sangat membunuh diriku. Saat aku memikirkan kau pergi kesana untuk bertemu dengannya... Itu membuatku gila.” Kata Min Hyuk

“Lalu kenapa kau melatihku selama ini? Bukankah, kau tahu bahwa ini mungkin akan terjadi?” kata Bong Soon
“Tidak, aku tidak tahu itu.Aku tidak tahu kalau aku akan sangat mencintaimu seperti ini.” Ucap Mi Hyuk
“Kita tidak bisa bersama. Sepertinya, berkencan sangatlah mewah untukku. Aku akan hidup seperti ini, sebagai monster. Jalanilah hidupmu seperti biasanya. Yang pasti, kita memang tidak cocok.” Kata Bong Soon
Min Hyuk tak percaya Bong Soon memutuskan hubungan begitu saja, Bong Soon pikir lebih baik hentikan sampai disini dan sudah seharusnya seperti ini. Min Hyuk merasa kalau Bong Soon itu tahu kalau dirinya yang sangat mencintainya dan membuatnya meremehkannya. Bong Soon tak peduli pergi begitu saja. Min Hyuk berteriak memanggilnya tapi Bong Soon tak peduli pergi begitu saja. 


“Aku ingin hidup seperti orang biasa juga. Tapi aku tidak bisa hidup seperti itu.” Gumam Bong Soon di depan rak buku
“Aku tidak ingin kehilangan seseorang yang aku cintai. Tidak akan lagi.” Gumam Min Hyuk didepan jendela
“Kau mungkin akan terluka jika kau tetap berada di sisiku.” Gumam Bong Bong Soon melihat ke arah Min Hyuk
“Apa Kau tidak bisa berada di sisiku saja?” gumam Min Hyun seperti tak ingin lepas dari Bong Soon
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

Tidak ada komentar:

Posting Komentar