PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 31 Mei 2017

Sinopsis Fight My Way Episode 4 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Moo Bin melihat ponselnya yang berdering, telp dari Manager Administrasi. Ae Ra pikir Moo Bin harus  pergi sekarang. Dong Man pun ingin mengajak Ae Ra untuk segera pergi, Moo Bin langsung mengatakan akan makan ramyeon itu. Dong Man langsung marah mendengarnya.
“Kau bertanya kepadaku apakah aku mau makan ramyeonnya.” Kata Moo Bin. Kali ini Dong Man mengumpat pada Ae Ra yang mengatakn hal itu.
“Aku bilang itu untuk menggodanya.” Kata Ae Ra
“Saat aku kembali ke ruang IGD.., aku tidak mau makan apapun. Aku jadi terlalu lapar. Kita bisa makan ramyeon bersama, kan? Ayo kita naik bersama. Aku akan memasakkanmu ramyeon. Aku sangat jago memasak ramyeon.” Kata Moo Bin penuh semangt.
“Aku tidak bisa membiarkan ini. Seharusnya aku beritahu ayahmu. Aku akan bilang kepadanya kalau kau tinggal sendiri.., lalu makan ramyeon dengan pria.Aku akan beritahu dia.” Ucap Dong Man menceri nomor telp Ayah Ae Ra di ponselnya.
“Astaga, ada apa denganmu hari ini? Apa Kau mabuk?” ucap Ae Ra mengambil ponsel dari tangan Dong Man
“Apa  Kau ingin memasakkannya ramyeon?” ucap Dong Man seperti penuh rasa cemburu
“Memangnya kenapa jika aku memasakkannya ramyeon atau makanan 18 piring?” ucap Ae Ra merasa tak ada yang salah.
“Baiklah. Aku mengerti. Mungkin ini terlalu cepat. Itu kelihatan seperti bukan tindakan pria baik hati. Kau berpikir seperti itu juga, kan? Aku pikir kau bisa jadi wanita Jadi Tolong undang aku ke rumahmu nanti. Hari ini, mari beli ramyeon dan makan di sini. Aku yang traktir.” Kata Moo Bin menarik tangan Ae Ra untuk pergi.
Dong Man tiba-tiba menarik tangan Ae Ra seperti tak ingin pergi. Ae Ra pun kesal melihat tingkah keduanya,  Dong Man mengatakan ingin akan  makan ramyeon juga. Moo Bin hanya bisa melonggo mendengarnya. 

Ketiganya pun makan bersama dengan Dong Man duduk sedikit lebih jauh. Ae Ra pun mengucapkan Terima kasih pada Moo Bin yang memberikan sumpit dibandingkan Dong Man yang cuek saja.
“Jika kalian satu sekolahan dulu.., apa kalian berdua dekat?” kata Ae Ra. Keduanya langsung menjawab Tidak sama sekali.
“Aku tidak bisa berteman dengan tiap orang. Apalagi dengan brengsek yang suka ngoceh.” Kata Dong Man menyindir Moo Bin
“Aku tidak berteman dengan cuma sekadar atlet. Guru kami sering menghukumnya.”balas Moo Bin
Saat itu Dong Man seperti merasa tak sanggup makan ramyun, Ae Ra pun bertanya apakah memang Dong Man itu sangat ingin makan ramyeon. Moo Bin mengaku kalau sungguh keluar jalur untuk bertemu dengan Ae Ra hari ini dan mungkin saja bisa dipecat sesampainya di RS nanti. Ae Ra merasa tak enak hati Moo Bin sampai melakukan itu.
“Kita bisa ketemuan lain kali.” Ucap Ae Ra merasa Moo Bin tak perlu sampai seperti ini.
“Aku harus menemuimu. Dari hari pertama aku menemuimu sampai hari ini.., bahkan aku memikirkan tentangmu berkali-kali. Aku memikirkanmu 50 kali sehari. Jika aku tidak melihatmu, maka aku tak bisa melakukan apapun.” Ungkap Moo Bin. Dong Man yang mendengarnya merasa sangat kepanasan.
Ae Ra merasa Moo Bin itu cukup blak-blakkan, Moo Bin pun mengajak untuk bertemu di kencan selanjutnya besok dan sudah merencanakan sepanjang sore yaitu Full-course. Ae Ra tak percaya Moo Bin sampai menyiapkan  Full-course.
“Sekarang aku memikirkan ini, kau suka menarik kejutan.” Kata Ae Ra dan Moo Bin hanya bisa tersenyum bahagia. Tiba-tiba Dong Man menarik kursi Ae Ra agar mendekat.
“Hei, ramyeonmu melar. Berhenti bicara dan makanlah, lalu Pulanglah segera.” Ucap Dong Man
“Kenapa kau menarik kursiku? Kau tidak harus menarik kursiku.” Keluh Ae Ra dan mulai memakan ramyunnya. 


Seol Hee memakan es krim sambil menatap gaun yang ada didalam etalase, saat itu Joo Man berjalan dan Seol Hee langsung menghampirinya. Joo Man terlihat sangat kaget, Seol  Hee heran melihat Joo Man yang kaget apakah tak tau kalau sudah menunggunya.
“Aku memikirkan sesuatu.” Akui Joo Man. Seol Hee bisa mengerti karena  Mungkin ada orang dari tempat kerja mereka.
“Kenapa kau makan es krim setelah banyak makan daging? Bahkan Kau sampai menumpahkannya.” Kata Joo Man membersikan baju Seol Hee.
“Aku lapar, karena sibuk memanggang daging untuk memakannya.” Kata Seol Hee.
“Apa Kau harus pakai seragam? Bukankah ini sulit dibersihkan?” kata Joo Man
“Kita bisa berpakaian biasa jika mau.” Ucap Seol Hee. Joo Man pun ingin tahu alasan Seol Hee yang selalu memakai seragam.

“Bukankah kau ingin terlihat cantik?” kata Joo Man
“Kalau begitu aku akan menggantinya setidaknya 3 kali seminggu. Aku tak mampu membeli pakaian dan  lebih bagus pakai seragam.” Ucap Seol Hee
Joo Man pikir bisa membelikannya pakaian dan kenapa tak memintanya, karena sudah punya penghasilan dan bisa menghabiskannya untuknya. Seol Hee pikir tak mungkin bisa menghabiskannya, karena Joo Man itu mendapatkannya dengan kemampuan dan bekerja sangat keras jadi  tidak bisa menghabiskannya hanya untuk pakaian.
Joo Man melihat gaun di etalase lalu bertanya apakah Seol Hee menginginkanya.  Seol Hee pikir pakaian itu sangat mahal. Joo Man mengatakan akan membelikannya untuknya.  Seol Hee menolak karena itu harganya sangat mahal. Tapi Joo Man menarik Seol Hee untuk masuk toko. 

Seol Hee sudah mengunakan pakaian dan melihat di cermin, lalu merasa kalau warnanya tidak cocok untuknya. Pegawai toko melihat Kulit Seol Hee yang sangat putih jadi sudah pasti gaun itu cocok. Seol Hee mengatakan bukan seperti itu tapi ukurannya.
Pegawai pikir masih bisa disesuikan dibagian belakang, dan kelihatan jadi langsing. Seol Hee pikir kalau gaun itu bukan stylenya. Joo Man mendengar ucapan Seol Hee tahu kalau itu cara agar tak membelikanya, lalu memberitahu pegaai kalau akan membayarnya. Seol Hee tetap ingin menolak tapi Joo Man sudah pergi ke kasir. 
Seol Hee pun membawa tas berisi baju, mengaku tidak menginginkannya tapi Joo Man malah pergi dan membayarnya, lalu bertanya-tanya kemana akan mengunakan pakaian itu. Joo Man menegaskan kalau gaun itu bisa dipakain untuk berkerja.

“Kau bisa Gunakan pink, warna favoritmu, Berperilaku prima dan tepat. Jangan biarkan yang lainnya berjalan di atasmu. Jangan panggang daging!” ucap Joo Man dengan nada tinggi.
“Kenapa kau berteriak?” ucap Seol Hee binggung. Joo Man menegaskan kalau itu agar Seol Hee bisa mengerti.
“Aku tidak ingin gaunnya. Ini bukan style-ku.” Ucap Seol Hee. Joo Man pun bertanya apa stylenya itu. Seol Hee binggung.
“Kau pikir itu Murah, murah, murah... Itu style-mu!!! Aku tahu dengan sangat baik, tapi kau berakhir seperti ini mendukung pria miskin sepertiku selama 6 tahun. Aku sangat bersyukur atas itu. Tapi sekarang, rasanya hampir mencekik.” Kata Joo Man mengeluarkan semua amarahnya.

Seol Hee terlihat kaget melihat Joo Man yang berteriak, Joo Man akhirnya tersadar meminta maaf karena kehilangan akal sehatnya tadi. Sul Hee yang sakit hati memilih untuk membuang tas belanja lalu menghentikan taksi
Di dalam taksi, Seol Hee menangis sendirian lalu melihat agro taksi sudah 8ribu won, lalu meminta supir agar berhenti di stasiun terdekat. Joo Man terlihat kebinggungan di pinggir jalan karena tak mendapatkan taksi, tiba-tiba Yee Jin menghentikan mobilnya melihat Joo Man yang masih ada  didekat restoran.
“Kau tak akan dapat taksi, Naiklah.” Ucap Yee Jin mengajak untuk pergi bersama. Joo Man menolaknya karena tak ingin Seol hee salah paham
“Masuklah sebelum kita menyebabkan macet.” Kata Ye Jin terus membujuk. Joo Man terlihat binggung. 
Ae Ra sudah ada didepan rumah kembali dan meminta agar Moo Bin segera pergi. Moo Bin meminta agar Ae Ra yang pergi lebih dulu. Karena melihatnya pulang dengan aman. Ae Ra pun memutuskan  akan masuk rumah lalu menaiki tangga. Moo Bin berteriak akan menelpnya nanti.
Tiba-tiba Ae Ra berhenti sebelum sampai didepan rumahnya, Dong Man seperti mengerti dan mengandeng tangan Ae Ra untuk naik lebih keatas lagi. Ae Ra binggung kenapa Dong Man itu naik terus. Dong Man mengatakan kaalu tidak ingin Moo Bin tahu tempatya tinggal dan  bisa turun lagi nanti.
“Baiklah, kalau begitu. Pimpin jalannya.” Ucap Ae Ra gugup dan Dong Man berjalan lebih dulu.
Moo Bin masih menunggu, Ae Ra melambaikan tangan agar menyuruh Moo Bin segera pergi. Dong Man yang melihatnya merasa Ae Ra jadi aneh hari ini dan mengejeknya kalau sedang ikut Miss Korea. Ae Ra menyuruh Dong Man lebih baik diam saja. Dong Man pun menarik Ae Ra untuk segera pergi. 

Joo Man sudah berada di dalam mobil lalu melihat Sul Hee yang menelpnya, tapi memilih untuk tak mengangkatnya. Ye Jin melihat tas yang dibawa Joo Man kalau itu kelihatan sepert pakaian wanita. Joo Man sedikit gugup karena tak bisa mengatakan yang sejujurnya. Ye Jin tersipu malu melihat kalau Warnanya pink.
“Pak Kim... Aku sangat suka pink.” Ucap Ye Jin  lalu memperlihatkan jarinya.
“Cantiknya.”komentar Joo Man, Ye Jin makin tersipu malu di puji oleh Joo Man yang cantik. Joo Man menjelaskan kalau Kukunya yang cantik.


Joo Man meminta turun di dekat restoran toppoki. Ye Jin pikir  Joo Man bisa turun di depan rumahnya. Joo Man beralasan ingin makan toppoki, Yee Jin meminta izin agar bisa bergabung, dan bisa telepon supir lain karena merasa lapar.
“Ye Jin,  Lain waktu. Aku akan mengumpulkan seluruh pegawai magang dan mentraktir kalian.” Ucap Joo Man menolak secara halus, Yee Jin pun bisa mengerti.
“Terima kasih tumpangannya.” Ucap Joo Man turun dari mobil.

Ye Jin tiba-tiba turun dari mobil memanggil Joo Man, lalu mengatakan “tidak” Joo Man binggung. Ye Jin menjelaskan Jangan panggil semua intern tapi hanya mentraktirnya saja.
Akhirnya Joo Man pulang dengan sebungkus toppoki sambil berbicara sendiri kenapa hanya Ye Jin. Lalu melihat mesin boneka dan mengambil boneka yang berwarna pink. 


Di atap, Ae Ra akhirnya melihat Moo Bin yang pergi. Dong Man mengumpat marah dengan Ae Ra yang dekat dengan Moo Bin. Ae Ra tak ingin membahasnya tapi ingin tahu alasan Dong Man yang  berhenti membasmi serangga, apakah karena ingin Masuk MMA. Dong Man membenarkan.
“Aku akan ada pada ketinggian dan melihatmu jatuh.” Ucap Dong Man
“Jadi kau akan berhenti dengan bekerja yang menggajimu untuk memukul orang di ring?”ucap Ae Ra dengan nada tak setuju.
“Itu adalah seni aktual dari bertarung.” Kata Dong Man. Ae Ra melarangnya bahkan tak boleh mencobanya. Dong Man heran Ae Ra malah melarangnya.
“Kau belum berpengalaman selama 10 tahun. Kau hanya akan dipukuli.” Ucap Ae Ra
“Aku tidak suka caramu mengatakan itu. Kau bisa jadi penyiar setelah bertahun-tahun... dan apa aku tidak bisa begitu?” ucap Dong Man marah
“Kau menyebutkan MMA dulu dan sekarang..,jadi aku melihatnya dan orang cuma dipukuli di sana. Hidung mereka patah dan kehilangan darah.” Kata Ae Ra khawatir
Dong Man kesal dengan Ae Ra yang berpikiran dirinya akan dipukul dan menyakinkan kalau bisa menang. Ae Ra yakin Dong Man masih akan dipukuli, karena melihat itu semua, kalau Dong man akan mendapat pukulan kalah atau menang, jadi ia tidak bisa membiarkan Dong Man dipukuli.
“Jadi.. Apa maksudmu kau bilang itu karena kau khawatir?” kata Dong Man heran
“Siapa yang bilang aku khawatir? Aku tidak ingin kau dipukuli. Memang kau ingin Baek Hee dipukuli?” kata Ae Ra menutupi rasa khawatirnya.
“Apa?!! Kau membandingkanku dengan anjing?!!”teriak Dong Man marah
“ Bahkan jika anjing peliharaanmu terpukul, maka kau akan marah.”tegas Ae Ra
“Kau beruntung terlahir sebagai wanita. Jika kau pria, aku pasti sudah...” kata Dong Man ingin segera memukulnya. 


Ae Ra pun  memperingatakn Dong Man agar bersiaplah untuk cari pekerjaan besok atau yang akan mencarikannya. Dong Man tiba-tiba menarik Ae Ra kepelukanya, keduanya tiba-tiba merasa gugup. Dong Man bertanya mau kemana dan mengajak untuk bicara lagi.
“Kenapa kau... Ini tidak membuatmu jadi pria kasar Tapi membuatmu jadi bajingan.” Kata Ae Ra langsung mendorong Dong Man agar menjauh.
“Ada apa denganmu? Aku sudah bilang kepadamu, tak ada sentuhan. Jangan sentuh.” Kata Ae Ra menutup badanya.
“Terserah. Aku akan melakukan apa yang kumau. Bermainlah denganku. Jangan pergi ke full-course apalah itu, dengan kunyuk itu.” Kata Dong Man menarik Ae Ra untuk duduk disampingnya
Ae Ra ingin tahu alasan Dong Man yang mengumpat Moo Bin dengan panggilan "Kunyuk itu". Dong Man pikir Moo Bin memang kunyuk jadi tak ada pilihan lain. Ae Ra pun ingin tahu alasan Dong Man ingin bersama mereka. Dong Man mengaku kalau lapar. Ae Ra heran melihat Dong Man yang sangat aneh  dan kau bersikap tidak dewasa bahkan peduli dengan orang yang ditemuinya.
“Lalu apa? Haruskah aku tidak peduli dengan segalanya? Apa kita orang asing?” ucap Dong Man
“Ya, kita orang asing. Sangat asing.” Kata Ae Ra, Dong Man heran mendengar Ae Ra yang mengatakan hal itu. Ae Ra tiba-tiba memegang wajah Dong Man aga menatapnya lebih dekat.
“Dengarkan aku. Kau mungkin tidak paham dengan yang kukatakan.., tapi di dunianya orang dewasa, tingkahmu tadi tidak bisa diterima. Perhatikan sikapmu. Jangan membuat bingung gadis sederhana dari desa. Aku bersumpah aku akan membunuhmu.” Tegas Ae Ra lalu mendorongnya dan berjalan pergi. Dong Man hanya bisa mengumpat kesal melihat sikap Ae Ra. 



Dong Man berbaring di tempat tidur merasa kebingungan lalu duduk dengan memeluk bantal mengeluh Ae Ra yang dulu suka Chewbacca. Ae Ra terlihat juga  tak bisa tidur berpikir Dong Man sedang pubertas atau semacamnya.
“Sial. Kenapa dia terus tambah cantik?”ucap Dong Man mulai merasakan perasaanya.
“Kenapa tangannya sangat besar?” kata Ae Ra yang bisa merasakan perbedaan setiap Dong Man memeluknya. 

Seol Hee mencoba gaun yang dibeli pacarnya. Joo Man melihatnya memuji Seol Hee yang kelihatan sangat cantik dan menceritaka kalau sudah membersihkannya, jadi nodanya hilang. Tapi akhirnya berpikir kalau Seol Hee tidak boleh memakainya. Seol Hee merasa kalau itu terlihat membuatnya lebih pendek.
“Ini terlalu spektakuler. Ini memperlihatkan betapa hebatnya dirimu terlalu banyak.” Ucap Joo Man memuji,
“Benar. Aku terlihat pendek.” Kata Seol Hee ingin membuka gaunya. Joo Man ingin membantu tapi memilih untuk memeluknya dari belakang.
“Sul Hee... Apa Kau mau tidur di lantai bawah lagi?” kata Joo Man merayu. Sul Hee mendorong Joo Man agar melepaskanya.
“Maafkan aku. Kubilang padamu aku minta maaf.” Ucap Joo Man, Sul Hee pun menanyakan Joo Man itu ingin meminta maaf untuk apa.
“Untuk semuanya. Aku minta maaf.” Kata Joo Man. Sul Hee bertanya semua untuk apa.
“Aku minta maaf karena membelikanmu gaun dan karena aku membesarkan suaraku.” Ucap Joo Man
Sul Hee bertanya apa lagi, apakah hanya itu  kesalahannya. Joo Man terlihat sedikit gugup. Sul Hee merasa Joo Man yang  tidak tahu hal yang dilakukan itu salah dan ingin membahasnya. Tapi Joo Man langsung membahas kulit Sul Hee hari ini.
“Apa Kau melakukan sesuatu? Ini Tidak umum, tidak terlihat basah. Kulitmu terbakar. Kau tahu api lebih bagus daripada air, kan?  Terbakar yang terbaik dan Kulitmu terbakar.  Ah.. Apakah "terbakar" sedikit berlebihan?” kata Joo Man seperti sengaja mengalihkan pembicaraan. Sul Hee melihat wajahnya dan Joo Man bisa berbahagia karena bisa membuat Sul Hee tak membahasnya. 




Hye Ran menaiki tangga rumah melihat seorang pria yang sedang mengelas besi, lalu memanggilnya Ahjussi, dengan membahas keamanan tidak bagus di tempat seperti itu, lalu bertanya harga sewa tempat ini dan mengejek kalau dibayar per bulan. Si bibi membuka topinya. Hye Ran kaget ternyata ahjumma.
“Apa Kau mau tinggal di sini? Kau punya uang 10,000 dolar (10jt won) di tubuhmu. Kenapa kau bertanya soal sewa di tempat seperti ini?” ucap Si bibi
“Aku tidak pernah bilang ingin tinggal di tempat seperti ini. Dan siapa Ahjumma bertanya seperti itu?”ucap Hye Ran meremehkan.
“Aku.....pemilik "tempat seperti ini". Aku tidak menyewakan ke wanita cantik. Yaitu Wanita cantik berisik. Yah.. Sudah takdir mereka berisik, dan juga hidup mereka.” Ucap si bibi sambil melepaskan ikatan rambutnya kalau tahu tahu dari pengalaman
 “Takdirku cukup baik dan  Cerai bukan apa-apa pada jaman sekarang dan pada umurku ini.” Ucap Hye Ran bangga.

Si bibi seperti baru tahu Hye Ran itu bercerai, lalu memberitahu kalau Tempatnya itu harus tenang, sehat dan jadi villa yang damai. Hye ran menegaskan kalau dirinya sehat.
Si Bibi menaiki tangga dan melihat Sul Hee dan Joo Man keluar rumah bersama, dengan tatapan dingin memperingatkan kalau tak boleh menginap Sul Hee memberitahu kalau tidur terpisah semalam. Joo Man menarik tangan Sul Hee karena tak perlu memberitahu orang lain, keduanya tiba-tiba kaget melihat Hye Ran sudah ada didepan rumah Dong Man.

“Bukankah kalian temannya Dong Man?”ucap Hye Ran, Sul Hee mengingat Hye Ran pacarnya Dong Man yang dulu.
“Ya. Aku datang mau menemuinya” kata Hye Ran, Sul Hee langsung menahan Hye Ran yang ingin menekan bel dan berteriak memanggil Hye Ran.
Ae Ra akhirnya keluar rumah dengan tatapan sinis melihat Hye Ran yang berani datang. Hye Ran membahas Ae Ra yang mengatakan kalau Dong Man itu menikah setelah meninggalkan kota dan ingin tahu alasan berbohong. Ae Ra pikir itu tak perlu harus memberitahu yang sebenarnya. Sul Hee membisikan sesuatu.
“Aku tidak bisa mendengarkanmu.” Kata Ae Ra lalu mendorong Sul Hee akan menjauh saja karena harus bicara dengan Hye Ran.   Joo Man mengajak pergi saja. Sul Hee tetap ingin mereka tinggal disana.

“Kau menempel kepada Oppa seperti lem.” Kata Hye Ran
“Dong Man tidak segampang yang kau pikirkan. Jika kau kembali setelah membuangnya.., Apa kau pikir dia mau balikan?” ucap Ae Ra. Hye Ran dengan yakin kalau Dong Man akan kembali.
“Jujurlah. Kau berpikir sama.” Ejek Hye Ran. Ae Ra tak bisa menahan amarah kalau bisa memukul wanita
Saat itu Dong Man keluar dari rumah kaget melihat semua berkumpul. Hye Ran memanggil Dong Man dengan panggilan “Oppa” dan nada merengek. Sul Hee mengumpat gaya Hye Ran yang sangat  Menjengkelkan dan mulai lagi. Hye Ran kebali memanggil “Oppa” dengan nada merengek.
“Berhenti panggil dia Oppa.. dengan nada centilmu itu.” Kata Ae Ra kesal.


Flash Back 
Ae Ra dan Dong Man dengan pakaian tentara berjalan bersama sambil makan sate kue beras. Ae Ra merasa kalau itu makanan bau dari kehidupan dan makanan sempurna. Saat itu tiba-tiba Hye Ran sudah berjongkok sambil menangis memanggilnya “Oppa” seperti membutuhkan perhatian.
 “ Oppa... Aku putus dengannya.” Ucap Ae Ra. Dong Man hanya terdiam menatapnya. Ae Ra yang melihatnya mengumpat Hye Ran itu sudah gila. 

Tiga sekawan sedang jalan bersama. Ae Ra menanyakan tentang  kencan buta Dong Man. Joo Man menanyakan apakah wanita itu cantik.  Dong Man menceritakan kalau wanita itu  kelihatan seperti Kim Hyo Jin. Keduanya langsung memuji kalau itu sangat keren.
“Bukan, Bukan Kim Hyo Jin yang itu.” Kata Dong Man. Keduanya tertawa, Joo Man pikir wanita itu pasti lucu.
Tiba-tiba Hye Ran datang memeluk dari belakang dengan rengekan memanggil “Oppa.” Dong Man kaget melihat Hye Ran sudah ada dibelakanya. Ae Ra mengeluh si gila datang lagi. 

Empat sekawan sedang bermain bersama dan Ae Ra harus kalah dengan kena hukuman dipukul bagian punggungnya. Terdengar suara bel rumah. Dong Man pikir pesanan mereka datang tapi ternyata Hye Ran datang dengan merengekan memanggil “Oppa” dan langsung menciumnya.
Ae Ra dkk langsung bersembunyi didapur, membiarkan mereka berciuman dengan wajah melonggo. Ae Ra binggung kenapa mereka bersembunyi. Joo Man balik bertanya apakah mereka akan keluar sekarang. Sul Hee mengumpat Hye Ran itu wanita jalang. Ae Ra memberikan jempol sebagai pujian.
“Hye Ran seperti racun bagi Dong Man.., dan kami tak ingin memberi kan racun.” Gumam Ae Ra dengan melihat Hye Ran yang masih mencium Dong Man. 

Joo Man melihat Seol Hee yang melepaskan rompinya seperti siap berkelahi, Seol Hee merasa kalau Hye Ran itu Menjengkelkan. Hye Ran mengatakan kalau akan pergi hari ini tapi meminta Dong Man untuk mengangkat telpnya.
“Kenapa dia tidak bisa bicara?” keluh Sul Hee. Joo Man yakin temanya itu pasti merasa tertegun dan dipag hari pula.
“Aku akan menemui kalian lagi.” Ucap Hye Ran dengan nada meremehkan pada ketiganya.
“Hei, kau... Dong Man mungkin jadi idiot saat itu.., tapi kau tahu aku sudah mendapatkan dia kembali, dan aku ini keras kepala.” Kata Ae Ra. Sul Hee dan Joo Man pun ikut mendukung juga.
“Eonni, jauhkah hidungmu dari ini.” Kata Hye Ran memperingatinya.
“Aku akan terus memakai hidungku "dalam" ini.., jadi lumpuhkan aku dulu jika kau ingin mendapatkannya. Kau harus menembakku dulu.” Ucap Ae Ra dengan dukungan dari dua temanya.
“Ae Ra. Fighting... Cobalah yang terbaik.” Ucap Hye Ran dengan nada mengejek lalu pamit pergi.


[Kamus Teman]
Ae Ra dan Dong Man berjalan bersama menaiki tangga dan akan masuk rumah, tiba-tiba Ae Ra dengan gaya manisnya mengajak Dong Man untuk makan ramyun bersama di rumahnya.
["Kau mau datang untuk makan ramyeon?" artinya...]
Dong Man pun setuju, keduanya makan ramyun bersama sambil menonton bola. Bahkan Dong Man meminta Ae Ra agar membawakan nasi untuknya. Ae Ra pun mengambilkan nasi untuk Dong Man. Keduanya terlihat senang makan ramyun sambil menonton bola
[Artinya hanya sekadar makan ramyeon.]
Bersambung ke episode 5

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

2 komentar: