PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 07 Juni 2017

Sinopsis Fight My Way Episode 5 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Ae Ra merawat kulit dengan memakai masker, Dong Man melihat dari kejauhan lalu berkomentar Seseorang yang memainkan bola untuk bersenang-senang tidak akan menjadi pemain profesional. Joo Man yang duduk didepanya menonton TV siaran bola.
Sementara Ae Ra sibuk dengan Seol Hee membahas apakah harus  mengikatnya atau terurai. Seol Hee menyuruh Ae Ra  harus mengikatnya karena harus melihat garis lehernya dan memastikan kalau Ae Ra itu tak lupa dengan gerakan yang diajarkanya.
“Ah.. Benar. Gerakan yang membuat Joo Man jatuh cinta?” kata Ae Ra. Seol Hee membenarkan dan Ae Ra pun mengibaskan rambutnya dengan memperlihatkan bagian lehernya seperti gaya mengoda. Dong Man pun bertanya apakah memang seperti itu.
“Aku berpura-pura suka itu dan Dia melakukannya tiap hari.” Bisik Joo Man. Dong Man pun mengejek temanya itu  sungguh luar biasa.
“Siapa yang takkan jatuh cinta karena itu? Semua pria akan jatuh cinta. Bahkan aku jatuh cinta karenanya.” Kata Seol Hee yakin dan Ae Ra yang saling bergaya imut.
“Hei, berhentilah melakukan pertunjukkan.” Ucap Joo Man merasa geli melihatnya. Seol Hee pun menanyakan apakah ini  rencana kencan Ae Ra.
Ae Ra membenarkan kalau mereka  akan nonton minum teh, minum wine. Seol Hee merasa sangat iri mendengarnya. Dong Man berteriak kesal melihat Ae Ra yang memakai parfum. Ae Ra makin marah karena Dong Man malah berteriak padanya.
“Pastikan kau pulang sebelum matahari terbenam.” Ucap Dong Man, Ae Ra mengejek kalau ia bukan anak-anak.

“Kembalilah jam 7 malam, oke?” kata Dong Man tak ingin Ae Ra berlama-lama.
“Siapa kau memangnya mengaturku? Hei, mari luruskan ini. Aku Choi Ae Ra. Birkan aku bilang kepadamu level kita ini. Jika aku di sini.., maka kau ada di bawah sini. Kau dulu membawakan tasku saat sekolah. Beraninya kau!! “ ucap Ae Ra dengan nada tinggi.
“Pulanglah ke rumah jam 7 malam. Jika kau pulang terlambat, aku akan bilang ke ayahmu, "Dia memakai parfum untuk berkencan dengan pria dan dia belum kembali." “ cerita Dong Man

Ae Ra kesal Dong Man yang selalu mengadu pada ayahnya, lalu melihat ponselnya kalau Dong Man hampir sampai dan panik yang harus dilakukanya. Seol Hee menyuruh Ae Ra agar bisa bersiap. 


Ae Ra keluar dari rumah dengan pakaian rapih,  Si bibi memanggil Ae Ra. Ae Ra binggung siapa bibi itu. Si Bibi memberitahu kalau ia  tinggal di lantai lima dan pemilik tanah yang baru serta pemilik villa. Ae Ra pun mengangguk mengerti karena baru pertama kali melihatnya.
“Apa Kau tidak lihat SMS-ku kemarin?” tanya si bibi. Ae Ra dengan gugup mengaku sudah melihatnya tapi sedang menghadapi perubahan.
“Bolehkah aku bayar akhir bulan?” kata Ae Ra. Si bibi menebak Ae Ra itu baru saja dipecat. Ae Ra hanya terdiam.
“Kalau begitu... bayar aku sebisamu sekarang. Keluarkan apa yang kau punya.” Ucap Si bibi meminta Ae Ra mengeluarkan dompetnya.
“Apa dia mencuri uang dariku?”gumam Ae Ra ketakutan. 

Sementara di dalam mobil Moo Bin bertanya di forum dengan  ponselnya “Apa wanita jatuh cinta dengan pria yang menyetir dengan baik?” lalu menemukan jawaban “Ya, 100%. Pastikan menyetir dengan satu tangan. Kau harus memegang tempat duduk penumpang dengan tangan kanan dan Tangan kiri untuk membantu. Semoga beruntung.”
Moo Bin memperagakan dengan satu tangan di kemudi dan tangan kanan dibagian belakang kursi dan melihat ke belakang untuk mundurkan mobilnya, Ia pun merasa kalau cara melakukannya sudah baik dan membuatnya pasti bisa jadi lebih baik.
Ae Ra sedih melihat dompet yang kosong untuk membayar sewa, saat itu Dong Man sudah menunggu di luar mobil. Ae Ra sedikit kaget karena melihat Dong Man yang datang sangat awal. Dong Man pun mengajak Ae Ra agar segera masuk karena mereka akan sibuk hari ini. Ae Ra pun menurut lalu masuk ke dalam mobil.

“Aku senang kau ikut dalam perjalanan. Kita bisa berkencan di hari liburku.” Kata Moo Bin . Ae Ra pun menyetujuinya dengan sedikit gugup.
“Aku harus melakukan perjalanan panjang saat aku sedang ada di sini. Jadi Tunggu saja rencana hari ini. Aku sudah merencanakan kencan yang sempurna.” Ucap Moo Bin sambil memperlihatkan gaya mundurkan mobilnya.
Ae Ra terdiam melihat Moo Bin, Moo Bin tersadar kalau ternyata tanganya malah menyentuh kepala Ae Ra, lalu dengan gugup memuji  Ae Ra yang punya rambut yang halus. Ae Ra merasa kalau Cara unik untuk memundurkan mobil, Moo Bin pun hanya bisa meminta maaf karena malu. 


Joo Man duduk di halte menanyakan apakah Seol Hee tidak bisa membatalkan reservasi. Seol Hee mengaku sudah terlanjur walapun sudah tahu Joo Man tak bisa pergi karena perkerjaan jadi  tidak boleh melalaikannya. Joo Man padahal sudah mengatakan untuk tidak pergi.
“Aku benci berpikir kau akan ke sana tanpaku.” Kata Joo Man
“Aku harus pergi. Ini ulang tahun pertama bayi sepupumu. Jadi Aku akan mampir sejenak.” Kata Seol Hee yakin
Pesan terus masuk ke dalam ponsel Joo Man tapi dibiarkan saja. Seol Hee bertanya Kenapa tidak memeriksa chatnya. Joo Man sedikit gugup, lalu mengaku Ini chat grup kerja jadi sangat Menjengkelkan untuk dicek. Keduanya akhirnya naik mobil bersama, Ae Ra betanya siapa saja yang ada di chat.
“Apa Kim Chan Ho ada di dalamnya?” tanya Seol Hee. Joo Man sedikit binggung. Seol Hee menjelaskan yang dimaksud Intern Kim Chan Ho. Joo Man heran Seol Hee bisa tahu Chan Ho.
“Ah... Benar, aku menyebutkan namanya kemarin.” Kata Joo Man mengingatnya. Seol Hee pun mengingat kalau Chan Soo yang meminta bantuan,  akhir pekan ini. Joo Man pun membenarkan.
“Dia berjanji kepadamu untuk mentraktir iga dan wine, Yang terlemah dari semua intern. Aku harus bilang kepadanya saat bertemu dengannya.” Kata Seol Hee. Chan Soo panik akan mengatakan apa.
“Kalau dia harus menyiapkan presentasi sendiri, bukannya minta bantuanmu.” Ucap Seol Hee. Joo Man pun hanya diam saja. 


Joo Man pun memberitahu tentang makanan Supnya merah menurutnya Daripada kubis, alangkah lebih baiknya pakai kimchi lobak. Yee Jin yang menemaninya bertanya apakah sudah mendapat pesannya kemarin. Tapi Joo Man tidak menjawabnya.
“Tentu. Kita bisa menyiapkannya bersama di akhir pekan. Kita harus melakukan pekerjaan dengan bagus.” Ucap Joo Man seperti tak ingin mengubrisnya.
“Kalau begitu, aku akan mereservasi restoran bagus untuk makan malam. Kita bisa lihat kembang api setelah kita selesai.. lalu bisa memesan makanan.” Kata Yee Jin. Joo Man binggung tiba-tiba Yee Jin mengatakan hal itu.
“Daripada pergi terlalu jauh..,kita bisa menyiapkannya di kantor. Begitu juga makan malamnya dan kita bisa pesan jjajangmyeon. Sementara kita makan, kita undang Chan Ho dan Min Jung. Aku akan menghubungi mereka.” Kata Joo Man
Yee Jin merasa kalau dirinya itu baru saja ditolak, lalu mengatakan kalau Presentasinya akan melakukan sendiri. Joo Man tetap tak peduli kembali memasak. Yee Jin kembali membalikan badan menceritakan  putus dengan mantan pacarnya karena selingkuh. Joo Man tak berkomentar.

“Aku tak yakin kenapa, tapi melihat kau menolakku seperti itu membuatku lebih percaya. Kurasa kau akan melakukan hal yang sama kepada wanita lain. Karena itulah aku... Aku menyukaimu lebih lagi. Aku ingin berkencan denganmu. Kau tidak punya pacar, kan?” ucap Yee Jin berani blak-blakan.
Joo Man binggung, saat itu Manage Choi masuk dapur mengetahui kalau  hidangan hari ini sup pereda mabuk karena sudah minum sangat banyak sampai muntah semalam bahkan Bersendawa saja membuatnya merasa mabuk dan meminta semangkuk sup.


Ae Ra makan es dengan Moo Bin, Seol Hee mengirimkan pesan bertanya apakah sudah coba triknya. Moo Bin membahas kalau  nonton akan lebih bagus tapi trailernya ada di sana semua. Ae Ra mulai mengelengkan kepala agar bisa memperlihatkan bagian lehernya. Sementara Moo Bin hanya bisa melonggo.
“Apaan ini? Kenapa kau menatap seperti itu?” tanya Ae Ra
“Kau kelihatan seperti jerapah. Apa lehermu sakit?” ucap Moo Bin khawatir.Ae Ra seperti salah tingkah karena ternyata Moo Bin tak tergoda.
“Aku bisa lihat kalau tulang belakang serviksmu terulur.” Ucap Moo Bin.Ae Ra mengaku kalau itu otot trapeziusnya.  Moo Bin merasa kalau itu Ae Ra yang pasti banyak bekerja.

Seol Hee berkerja mengirimkan pesan pada Joo Man “ Kau sedang makan dengan siapa? Makanlah denganku.” Joo Man seperti masih marah mengaku kalau masih kenyang dan tidak makan. Seol Hee bertanya alasanya tapi tak dibalas akhirnya memilih untuk istirahat.
Beberapa saat kemudian Seol Hee pergi ke bagian makanan dan melihat Yee Jin membawa bahan makanan masuk dapur. Yee Jin bertanya apa yang harus dilakukan pada makanan itu. Joo Man menyuruh Yee Jin agar memberikan pada Chan Soo.
Saat Chan Soo sedang mengaduk sup malah membuat kuah sup terciprat bagian dada Joo Man karena panas. Joo Man berteriak kesakitan karena terkena cipratan kuah panas, Yee Jin panik dengan tissue mengelap dada Joo Man dan mengajaknya agar dibawa ke rumah sakit. Joo Man merasa tak enak meminta agar jangan menyentuhnya.

“Kelihatannya cinta sedang berbunga-bunga.” Ejek Manager Choi melihat keduanya. Seol Hee yang melihatnya akhirnya berani masuk ke dalam dapur.
“Sul Hee, apa perlu apa kemari?” tanya Manager Choi. Seol Hee mengatakan kalau harus tahu seperti apa rasanya untuk menjualnya.
“Dia itu profesional jadi Berikan dia semangkuk.” Perintah Manager Choi. Seol Hee lalu menanyakan apakah pria itu bernama Chan Ho. Chan Ho membenarkan. 

Joo Man berjalan membawa berkas dan tak sengaja melihat Seol hee bicara dengan dengan Chan Soo di pantry, Seol Hee mengaku penggemar Park Chan Ho. Chan Soo mengerti kalau yang dimaksud itu  pemain baseball, lalu memberitahu namanya itu Kim Chan Ho.
“Dia pahlawan saat IMF.” Ucap Seol Hee. Chan Ho mengerti dan mengaku  dulu banyak makan es krimnya. Seol Hee mengaku tak banyak makan es krimnya
“Apa kau punya sesuatu yang ingin dikatakan kepadaku?” tanya Chan Ho saat itu Joo Man datang memanggil Chan Soo, kalau  seharusnya menyiapkan presentasi dan harus bertemu akhir pekan ini untuk menyiapkannya, Chan Soo pun membenarkan. Joo Man pikir mereka harus bertemu akhir pekan ini. Chan Soo lalu membahas tentang Ye Jin akan mengerjakan semuanya. Seol Hee hanya mengigit bibir dengan cemberut. 

Chan Soo berjalan bersama dengan Joo Man lalu merasa kalau Seol Hee yang pasti tertarik padanya. Joo Man terlihat sedikit kesal mendengarnya. Chan Soo menceritakan kalau Seol He tahu namanya dan bilang soal Park Chan H menurutnya imut. Jo Man mengejek Chan itu sangat kocak.
“Apa Kau tahu presentasinya? Kumpulkan dan berikan padaku.” ucap Joo Man. Chan Soo bingung apakah harus Sekarang Joo Man tak peduli menyuruh Chan Soo agar segera melakukanya. 

Dong Man kembali berlatih, Pelatih Hwang mengeluh Dong Man yang tak bisa Konsentrasilah, bahkan mengecek waktu saat sedang latihan. Lalu mengancam Dong Man agar pergi saja kalau tidak akan melakukannya dengan benar, Dong Man pun akhirnya pergi tapi terhenti.
“Kenapa? Kenapa kau tidak membiarkanku melakukannya? Aku mencari tahu siapa yang berkompetisi. Hanya ada Ahjussi yang bertinju untuk kehilangan badan dan bahkan anak SMA. Kenapa kau tidak mau membiarkanku berkompetisi?” teriak Dong Man kesal.
“Hei... Ini karena kau lebih buruk dari anak SMA dalam keputusanmu.” Ucap Pelatih Hwang lalu merasa kalau tadi yang dikeluarkan Dong Man  bukan kaitan, tapi tendangan.

Saat itu Tak Soo bersama Pelatih Choi masuk ke dalam ruang latihan. Dong Man kesal melihat keduanya yang datang. Pelatih Choi mengaku kalau datang untuk mendiskusikan sesuatu jadi mengajaknya untuk bicara bersama. Pelatih Hwang malah merasa gugup lalu keluar dari ring.
“Kudengar... dia datang. Tae Hee tinggal di sini, kau  pasti tahu. Aku tahu semua yang dia lakukan. Hei. Apa kau bahkan tahu apa yang dulu dia lakukan?” ucap Tak So mengejek.
“Hyung..  Aku sibuk.” Ucap Dong Man seperti tak mempedulikanya. Tak So makin mengejek kalau Dong Man itu berlatih untuk debut. Dong Man membenarkan.
Tak Soo mengejek kalau Dong Man itu masih naif, Pelatih Hwang pun mengejek Tak Soo yang  masih brengsek besar lalu menanyakan alasan mereka. Pelatih Choi mengatakan kalau ingin mendiskusikan sesuatu yang baik untuk semua orang. Pelatih Hwang tak peduli karena tahu pasti hanya baik untuk Tak Soo.

“Sebenarnya, tak ada kebaikan yang datang untuk Tak Su dan Dong Man, jika mereka terlibat lagi. Jika masa lalu mereka terangkat kembali, mereka berdua akan sakit. Ayah Tak Su masih merasa bertanggung jawab terhadap Dong Man.” Ucap Pelatih Choi. Tak Soo mengejek ayahnya yang bodoh.
“Ayahnya ingin menjadikan Dong Man sebagai manajer gudang perusahaan. Dia akan memastikan ada dana hari tua juga.” Kata Pelatih Hwang, Dong Man dan pelatihnya hanya bisa menahan tawa mendengarnya.
“Kau untung banyak karenaku. Adikmu bisa dioperasi, berterima kasihlah kepadaku.” Ejek Dong Man
Pelatih Hwang memarahi Tak Soo yang kembali  membabawa-bawa adiknya. Dong Man tak bisa menahan amarahnya menyuruh mereka pergi saja. Tak Soo makin mengejek Dong Man adalah pria gampangan, serta Karakter utama dan pembantu sudah ditentukan sebelumnya.
“Ulat yang tahu tempatnya akan berterima kasih karena kemurahan hati sehingga dia bisa makan daun, kau tahu itu?” ejek Tak Soo
“Pelatih.. Apa Kau melatih dia untuk menjaga mulutnya? Coba Lihatlah kepalanya.” Teriak Pelatih Hwang ingin memukul Tak Soo. Pelatih Choi langsung mengajak Pelatih Hwang pergi keluar. Dong Man terdiam menahan amarahnya. 


Ae Ra membuka menu makanan dan melotot kaget, lalu membahas Moo Bin yan membayar untuk nonton jadi akan membayar makan. Moo Bin melarang karena sudah mengatakan sebelumnya akan traktir semua hari ini dan menruutnya kalau tempat ini sangat mahal.
“Lain kali, saat kita makan ayam dan bir.., maka kau boleh traktir.” Ucap Moo Bin
“Aku bisa bayar steak juga.” Kata Ae Ra merasa seperti direndahkan. Moo Bin menjelaskan bukan seperti itu maksudnya.
“Ae Ra.. Kenapa kau sangat tidak nyaman denganku? Siapa peduli siapa yang bayar di sini? Aku ragu kau akan seperti ini dengan Dong Man.” Ucap Moo Bin. Ae Ra pikir Itu karena Dong Man adalah Dong Man.
“Sejujurnya, aku tidak suka kau dekat dengannya. Aku tidak suka dia tinggal bersebrangan dari rumahmu. Aku merasa lingkungan tempat tinggalmu itu tidak aman. Ada banyak apartemen studio di sekitar rumahku. Tidak bisakah kau pindah ke sana?” kata Moo Bin
Ae Ra pikir bisa pindah tapi tempat tinggalnya itu adalah temaptanya tumbuh. Akhirnya Moo Bin membahas tentang Brasanya kerja di department store yang menurutnya sulit. Ae Ra sedikit gugup mengaku kalau itu tak buruk untuknya.
“Orang-orang bilang, kau bisa tahu bagaimana wanita itu dari ibunya. Apa kau mirip dengan ibumu juga?” tanya Moo Bin.
“Tidak.... aku tidak ingin mirip.. Karena aku ingin hidup lama.” Gumam Ae Ra dalam hati.
“Beritahu aku tentang ibumu. Kurasa kau sangat mirip dengannya.” Kata Moo Bin.
“Yah.. Itu hal yang sama.. Kami berkelahi seperti ibu lainnya. Dia memarahiku, membuatkanku makanan..” cerita Ae Ra seperti ingin menceritakan sesuatu yang bahagia.
“Kelihatan sekali kalau kau mendapat banyak kasih sayang saat kecil. Aku suka watak ceriamu.” Ungkap Moo Bin. Ae R buru-buru pamit untu pergi ke toilet saat berjalan memikirkan heran harus berbohong pada Moo Bin dan mengumpat pecundang serta merasa sangat tidak nyaman.


Joo Man menarik tangan Sul Hee yang berjalan pulang mengeluh karena harus membaca ponsel miliknya, dan merasa seperti tidak percaya padanya. Seol Hee pikir kalau memeriksa HP bukan masalahnya sekarang. Joo Man serba salah menjelaskan bukan seperti itu maksudnya, karena percaya jadi tak memeriksa ponsel Seol Hee.
“Kalau begitu, periksa punyaku. Aku tak punya apapun yang disembunyikan. Aku tidak berbohong.” Ucap Seol Hee
“Aku berbohong karena kau mungkin akan khawatir. Karena kau mungkin akan membiarkan imajinasimu liar dan kau bisa stres. Aku bilang ke Ye Jin kalau aku tidak bisa pergi ke Yeouido, kalau aku tidak mau pergi.” Jelas Joo Man
“Kau pasti bicara banyak dengannya.” Sindir Seol Hee.
“Ini hanya kebohongan yang baik (white lie) untuk kebaikanmu... Sedikit, kebohongan yang baik” ucap Joo Man

Seol Hee tak bisa terima,  Joo Man mengaku bilang kepada Yee Jin tidak bisa pergi akhir pekan ini juga. Seol Hee menyuruh Joo Man agar menemuinya saja, kaena Itu akan lebih baik untuk mengatakan  yang sebenarnya dan Jangan bohong.
“Aku khawatir kau akan terganggu karena aku dapat pesan dari wanita tengah malam.” Akui Joo Man
“Lebih dari fakta bahwa Ye Jin meng-SMS-mu tengah malam... Tapi itu Lebih dari fakta bahwa dia memintamu untuk makan iga..., Pada kenyataan bahwa berbohong kalau  Ye Jin adalah Chan Ho.Bagiku, itu sangat... Itu sangat... seperti peluru menembus jantungku.” Ungkap Seol Hee sambil menahan air matanya. 
Joo Man merasa tak tega melihat Seol Hee yang mengetahui semuanya lalu meminta meminta maaf dan mengaku bersalah. Seol Hee tak ingin disentuh karena tahu selama ini Seol Hee yang tak pernah berbohong sebelumnya, tapi menurutnya sekarang pacarnya jadi aneh. Joo Man mengaku sudah membuat kesalahan dan pria paling brengsek serta sudah kehilangan akal sehat
“Aku perempuan yang tak karuan.” Ucap Seol Hee sambil menangis. Joo Man membela kalau Seol Hee bukan wanita seperti itu dan semua hanya kebohongan
“Semua kebohonngan itu hitam. Semua kebohongan itu kotor. Itu semua omong kosong. Itu semua palsu. Jangan berikan aku sampah itu. Jangan coba bodohi aku.” Ucap Seol Hee menangis. Joo Man pun akhirnya memeluk Seol Hee meminta maaf dan mengaku bersalah.
“Tapi Seol Hee.., kau harus berhenti bermain dengan Ae Ra.” Ungkap Joo Man. 

Tae Hee mengirimkan pesan pada Dong Man “ Tn. Ko. Turnamen amatir hari ini diadakan di Road House di Cheongdam-dong jam 8 malam.” Lalu Dong Man mengingat kembali Tak Suk yang mengejeknya gampangan da Karakter utama dan pembantu telah ditentukan sebelumnya. Ia pun menelp Tae Hee untuk mengubah hal ini.
Ae Ra pulang bersama dengan Moo Bin  pesan dari Dong Man masuk “Akhirnya, Ko Dong Man debut sebagai amatir. Datanglah ke Road House di Cheongdam-dong jam 8 malam.”. Sementara Moo Bin memberitahu kalau teman yang akan mereka datangi adalah acara yang penting malam ini.
“Pemandangan lampu kota sangat keren di sana.” Ucap Moo Bin. Dong Man kembali mengirimkan pesan  “Kemarilah. Aku butuh manajer. Aku sedang takut”
“Aku sungguh minta maaf.., tapi bisakah kita pergi ke acara pentingnya lain kali?” kata Ae Ra. Moo Bin bertanya apakah terjadi sesuatu.
“Tidak. Tapi Temanku ingin bertemu Cheongdam-dong, ada yang penting. Bisakah kau turunkan aku di sana?” kata Ae Ra. Moo Bin setuju akan pergi lain kali. 

Dong Man mulai berlatih di ruang ganti merasa kalau  belum kalah. Tae Hee membawakan handuk memberitahu kalau  akan melawan pria Brazil, karena Tak ada informasi tentangnya dan kelihatannya permain baru. Ia meminta Dong Man harus menghindari cedera. Dong Man mengangguk setuju.
“Kau gugup, kan? Haruskah aku panggil Pelatih Hwang untuk datang?” ucap Tae Hee.
“Tidak. Dia mungkin akan menghentikannya jika tahu. Aku akan panggil manajerku.” Kata Dong Man. Tae Hee agak terkejut Dong Man itu mengetahuinya. 

Dong Man mengatakan kalau Ae Ra harus makan hot dog saat nonton MMA. Ae Ra pun meminta agar dibelikan dua buah, yaitu akan makan 1 sekarang, dan 1 lagi saat pertandingan berlangsung. Dong Man heran berpikir Moo Bin yang tidak memberikan makanan lalu memesan dua hotdog lagi.
“Aku makan steak seukuran kepala ayam yang harganya setara 10 ayam goreng. Jadi cepatlah karena.Aku lapar. Mari beli ceker ayam dan soju.” Ucap Ae Ra.
“Hei. Aku punya pertanyaan. Ini pertama kalinya kau menonton pertarungan live MMA. Apa kau tidak khawatir kepadaku atau lebih gugup daripada aku atau sesuatu?” tanya Dong Man

“Ini bukan pertama kalinya aku melihatmu berkompetisi. Ini pertarungan amatir. Satu tendangan darimu, dan semuanya berakhir.” Kata Ae Ra.
“Hei, kau. Kau punya kepercayaan besar kepadaku, ya? Kau menolak steak dan memilih untuk melihatku menang.” Ejek Dong Man
“Aku datang hari ini karena ini adalah pertandingan debutmu dan pertandingan sebelum kau pensiun. Kau harus mencoba sebelum menyerah.” Kata Ae Ra
“Dasar Brengsek kurang ajar harus menghanguskan tangannya... di panci panas sebelum tahu dia tidak akan melakukannya lagi. Kau harus berterima kasih kepada bintang karena kau lahir sebagai wanita.” Ungkap Dong Man. Saat itu pesanan mereka pun datang. 
Dong Man sudah mengunakan helm memberitahu tempat yang baik untuk melhatnya. Ae Ra bertanya apakah Dong Man bertarung dengan orang luar itu dan merasa kalau kelihatan lebih kecil dari temanya. Dong Man juga pikir seperti itu pria itu lebih pendekdan ragu kemenangan akan sangat berpihak kepadanya. Wasit pun meminta keduanya masuk ring arena.

Ae Ra menonton sambil memakan hotdognya, tapi Dong Man baru menerima dua pukulan sudah tak berdaya. Ae Ra menatap dengan mata berkaca-kaca, Dong Man kena pitingan dibagian leher dan akhirnya jatuh pingsan. Ae Ra berteriak panik sambl menangis diluar ring. 


Tae Hee menelp seseorang mengatakan  kalau sudah mendapat video-nya, jadi  akan mengirim sekarang dan  postinglah secara online lalu masuk ke dalam mobil. Tak Soo langsung memuji Tae Hee sebagai aktor yang hebat dan mengucapkan Terima kasih.
“Aku mengejar Dong Man, dan kau menariknya. Kerja tim kita bagus sekali.” Ungkap Tak Soo.
“Apa Kau mengirim ambulan?” tanya pelatih Choi terlihat khawatir. 

Epilog
Dong Man Ae Ra berdiri didepan pintu. Seorang penjaga melihat keduanya dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Keduanya langsung berdiri, Si penjaga bertanya apakah mereka kerja di Mall itu. Dong Man mengaku tak berkerja tapi pengangguran.
Saat itu Ketua kebinggungan tempat memarkirkan mobilnya, Dong Man dan Ae Ra langsung berusaha untuk kabur. Si ketua memarahi istirnya yang mencuri lagi dan mengancam untuk pergi saja. Saat akan masuk mobil kaget melihat mobilnya bertuliskan "Pencuri". Keduanya hanya bisa melonggo melihat tulisan yang dibuat Dong Man dan  Ae Ra dengan lipstik.
Bersambung ke episode 6

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 
INSTRAGRAM dyahdeedee09  FANPAGE Korean drama addicted

1 komentar: