PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Sabtu, 23 September 2017

Sinopsis Strongest Deliveryman Episode 15 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Kang Soo dan Dan Ah gugup menunggu hasil voting. Kepala bagian makanan masuk berdiri diatas podium kalau akan mengumumkan hasil kampanye promosi ini sekarang, dimulai dari Geo Food Life dengan 175 suara, lalu SH Foods dengan 207 suara.
“Adapun Perusahaan Jungga memperoleh 638 suara.” Kata Kepala Bagian.. Nyonya Jung tersenyum mendengarnya karena berada jauh dari sainganya.
“Dan untuk Perusahaan Strongest Deliveryman memperoleh 787 suara! Perusahaan Strongest Deliveryman telah memenangkan pemungutan suara.”kata kepala bagian.
Kang Soo dkk langsung menjerit bahagia, seperti tak percaya bisa mengalahkan Jungga. Mereka saling berpelukan seperti tak menyangka. Nyonya Jung akan keluar dari ruangan langsung menatap sinis seperti sudah siap untuk membalas dendam. 

Nyonya Jung mengumpulkan semua karyawan ingin tahu alasannya kenapa kalah. Manager memberitahu kalau Lebih tepatnya, pemasaran emosional Strongest Deliveryman sudah berhasil dengan menanamkan gagasan pada orang-orang bukan hanya makanan, tapi juga kebaikan Dan pemilik restoran di Restoran Row menyambut pelanggan seperti keluarga mereka.
“Itu juga ada di manual perusahaan kami! Tertulis di sana, kami menyambut pelanggan dengan kehangatan yang tulus, bukan karena dorongan kami! Tapi kenapa? Kenapa perasaan tulus kita tidak bisa tersampaikan sementara mereka bisa?” kata Nyonya Jung marah. Semua pun hanya diam saja.
“Kecuali Son Young Ah, aku minta kalian membuat surat pengunduran diri.” Kata Nyonya Jung. Semua dibagian perencanan restoran binggung.
“Kecuali Kepala Manajer Son, tak satupun dari kalian menawarkan ide kreatif. Lebih tepatnya, kalian semua tidak memiliki keinginan yang sungguh-sungguh untuk memenangkan pertarungan ini! Aku tidak butuh orang-orang yang secara pasif mengikuti manual dan tidak melakukan apa pun kecuali mengumpulkan gaji mereka! Segera buat surat pengunduran diri kalian!” tegas Nyonya Jung
“Ini tidak adil untuk memecat kami seperti ini.” Kata salah satu pegawainya.
“Laporkan saja aku! Biar aku yang bayar dendanya! Jadi Kalian semua keluar.” Kata Nyonya Jung tak peduli. 


Di restoran Row kembali ramai, Si bibi tanpa henti menerima para pelanggan yang ingin makan, lalu memberitahu kalau  punya layanan antar jadi bisa mengunakanya.  Di restoran Paman pun melayani pelanggan kembali.
“Terima kasih! Apa Anda menikmati makanannya?” tanya Paman ramah
“Ya, enak sekali... istriku juga menyukai hidangan ini.” Kata Pelanganya.
“Kalau begitu buatlah pesanan pengiriman ke rumah Anda juga!” kata Paman menjelaskan mengunakan aplikasi "Strongest Deliveryman". 

Dan Ah dan Kang Soo melihat grafik yang terus meningkat, Kang Soo pikir kalau mereka  benar-benar sudah berhasil. Dan Ah memuji Kang Soo sebagai Presdir memang terbaik. Kang Soo tiba-tiba mendekatkan bibirnya, Dan Ah bingung.
“Kau bilang sudah berhasil.” Kata Kang Soo yang ingin menerima ciuman dari Dan Ah
“Tapi kita belum benar-benar berhasil!” kata Dan Ah menghindar
“Kau baru saja bilang kita sudah cukup berhasil!” rengek Kang  Soo
Dan Ah langsung mengalihkan kalau komputernya sepertinya aneh. Kang Soo pun menatap komputernya dan saat itu Dan Ah langsung kabur keluar dari ruangan. Kang Soo mengejarnya. 

Sesampai di lantai bawah, Kang Soo berusaha untuk tetap tenang karena ada Soon Ae dan Tuan Jang.  Soon Ae mengeluh melihat keduanya yang sibuk karena harus makan siang sendirian dengan Tuan Jang lagi. Dan Ah meminta maaf.
“Cepatlah pesan... Kalian mau apa?” ucap Soon Ae. Dan Ah menatap Kang Soo mengatakan kalau ingin jjajangmyeon.
“Dua jjajangmyeon, segera dibuat!”kata Tuan Jung,  Saat itu juga Jin Kyu dan Ji Yoon datang ingin makan jajangmyun juga. 

Mereka pun makan di jajangmyun di meja yang sama. Ji Yoon langsung ingin menyuapi lobak untuk Jin Kyu. Kang Soo dan Dan Ah hanya bisa melonggo. Jin Kyu terlihat malu tapi Ji Yoon yang tak peduli langsung memasukan ke mulut Jin Kyu lalu memujinya kalau itu lucu.
“Tapi Eonni, bagaimana hubungan kalian dengan Ahjussi? Apa Kalian berdua ciuman?” ucap Ji Yoon to the point. Kang Soo terlihat kebingungan. Dan Ah hanya menatapnya.
“Oh, pasti bukan? Jadi Siapa yang cium dulu?” kata Ji Yoon. Jin Kyu yang mendengarnya menyuruh agar diam.
“Aku yakin pasti ada. Ahjussi benar-benar berwajah batu (kaku) saat dia menginginkannya. Aku pernah bertemu yang seperti itu, tapi dia malah dipermalukan. Jadi Berapa kali waktu yang dibutuhkan agar bisa berhasil?” kata Ji Yoon penasaran. Diam-diam Soon Ae dan Tuan Jang ikut mendengarnya.

“Jangan bicara dan makan saja miemu.” Tegas Dan Ah. Ji Yoon kembali merengek.
“Kami ini bukan binatang! Hanya manusia yang punya kemampuan berbicara saat mereka makan. Apa yang kalian berdua lakukan setelah berciuman?” ucap Ji Yoon polos.
Jin Kyu mulai panik, Ji Yoon merasa tak ada yang salah karena  hanya mau tahu saja. Kang Soo memilih untuk pergi mengaku sudah selesai makan. Begitu juga Jin Kyu karena takut kalau Dan Ah mulai marah serta merasa malu.  Ji Yoon kembali meminta Dan Ah agar menceritakan karena  Sekarang hanya ada mereka berdua.
“Apa yang kau lakukan setelah itu?” tanya Ji Yoon penasaran. Soon Ae juga ikut mendekat karena ingin tahu.
“Terima kasih untuk makanannya.” Ucap Dan Ah memilih untuk pergi. Soon Ae pun  kecewa tak mendapatkan jawaban.
“Kenapa kalian semua pada pergi? Hal tentang seks tidak perlu dipermalukan! Lalu Siapa lagi yang kutanyakan?” tanya Ji Yoon binggung. 


“Kami punya banyak pengusaha lain yang kembali ke Restaurant Row.  Dan bukan hanya karyawan dari Konstruksi Sunjin. Kami juga punya banyak pesanan untuk diantar. Jika kita mempertahankan ini, kita pasti bisa menghasilkan lebih banyak uang daripada yang kita proyeksikan... dan bahkan Strongest Deliveryman mungkin bisa membuat keuntungan untuk pertama kalinya!” ucap Min Chan. Semua terlihat senang mendengarnya.
“Kita tunggu saja. Kalau kita bisa mengusir Jungga dari sini, aku mungkin bisa memberi kalian semua bonus di atas gaji kalian.” Kata Kang Soo
Semua langsung berteriak gembira. Kang Soo pun meminta tepuk tangan untuk karyawan baru, Oh Jin Kyu karena yang memberi ide bagus. Semua memberikan tepuk tangan dengan penuh semangat. Jin Kyu meminta agar tak melakukanya karena membuatnya malu. Tuan Baek kembali memuji Jin Kyu “Good boy.” Jin Kyu mengeluh Tuan Baek yang terus memujinya seperti itu. 

Manager memberitahu Penjualan kita menurun 50 persen, dan Pada tingkat ini, Kompleks Restoran Jungga mungkin punya defisit 300 juta won. Nyonya Jung bertanya Berapa banyak bunga yang harus mereka bayar. Termasuk 10 miliar yang dipinjam dari Bank Youngil.
“120 juta won per bulan. Dan setelah 6 bulan, kita harus mulai melunasi pinjaman itu sambil membayar bunga jadi kita membutuhkan sekitar tiga kali lipat.” Kata bagian keuangan.
“Mari kita mulai menawarkan pengantaran juga. Siapkan aplikasi dan sistem pengiriman dalam 15 hari.” Kata Nyonya Jung. Pegawainya pun menganguk mengerti.
“Dan bagaimana dengan umpan yang lain?” tanya Nyonya Jung. Manager mengatakan Semua sudah siap.
“Lepaskan umpan itu saat kita mulai menawarkan pengantaran. Kita harus bisa menghapusnya. kata Nyonya Jung. Manager Jung menganguk mengerti. 

Dan Ah menatap ponselnya, Kang Soo datang melihat Dan Ah yang serius ingin tahu apa yang dilakukanya. Dan Ah langsung menutupinya mengaku  Bukan apa-apa. Kang Soo ingin tahu apa yang disembunyikan. Dan Ah tetap mengatakan bukan apa-apa.
“Kenapa kau malah menyembunyikannya kalau bukan apa-apa? Aku mau lihat.” Ucap Kang Soo. Dan Ah mulai mengeluh dengan sikap Kang Soo.
“Kau malah semakin mencurigakan.Kalau tidak kau tunjukkan, akan kucium kau.” Kata Kang Soo mengancam dan siap mendekat.
Dan Ah akhirnya memperlihatkan ponselnya. Kang Soo melihat kalau waktu Dan Ah sudah berubah jadi 20 hari. Dan Ah langsung mengambil ponselnya karena Kang Soo sudah melihatnya. Kang Soo ingin tahu arti kata-kata bahasa Inggris itu.
“Bukan urusanmu.” Dan Ah mengejek. Kang Soo ingin tahu Kenapa dikatakan plus 20.
“Itu bukan urusanmu!” kata Dan Ah. Kang Soo mengerti kalau Dan Ah menghitung hari sejak... hari itu. Dan Ah pikir akhirnya Kang Soo paham juga.
“Jadi, pastikan kerja dengan benar. Kalau tidak, "Happy Day" mungkin berubah kembali menjadi "D-Day" lagi. Dan kalau itu terjadi, kita mungkin tidak punya harapan lagi.” Kata Dan Ah
“Bagi beberapa orang, sepertinya aku baru saja mengubah beberapa kata. Tapi bagiku tidak. Seperti itulah saat aku merasakan harapan untuk pertama kalinya. Dan hari pertama aku menikmati kebahagiaan ini. Itu Karenamu. Jadi Pastikan kau menepati janjimu, Buatlah aku bahagia. Mengerti?” kata Dan Ah.
“Ya... Terima kasih karena berada di sisiku Dan membuatku bahagia juga.” Ucap Kang Soo.
Dan Ah merangkul pundak Kang Soo dan Kang Soo pun membungkuk menatapnya. Mereka pun mulai berciuman, Kang Soo menarik tubuh Dan Ah agar lebih mendekat dan tak jatuh dari meja. 

Ji Yoon menatap Jin Kyu berbaring disampingnya. Jin Kyu mengeluh Ji Yoon yang terus menatapnya dan membuatnya tidak nyaman. Ji Yoon dengan blak-blakan mengatakan Karena Jin Kyu itu tampan. Jin Kyu tak bisa mendengarnya.
“Kau itu tampan” kata Jin Yoon mengulanginya lagi. Jin Kyu hanya bisa tertawa mendengarnya.
“Benar, Kau kelihatan lebih karismatik saat aku melihatmu. Emm... Bagaimana aku mengatakannya? Pada awalnya, kurasa kau hanyalah berlian yang tidak berguna tapi sekarang, kau kelihatan seperti kerikil yang sangat berguna.” Ungkap Ji Yoon.
Jin Kyu yang mendengarnya seperti tak berpikir kalauitu memang pujian. Tapi Ji Kyu merasa kalau memang itu pujian. Jin Kyu tahu kalau Ji Yoon pasti malah mengubah pujian jadi hinaan. Ji Yoon bisa tahu kalau Jin Kyu itu menyukainya, lalu mengodanya dengan panggilan “kerikil” lalu beranjak tidur. 

Beberapa saat kemudian, Ji Yoon sudah tertidur dengan kebiasan mengertakan giginya. Ji Kyu tak bisa tidur meminta Ji Yoon agar bisa hentikan, karena merasa seperti mengalami mimpi buruk. Akhirnya ia bangun mencari-cari sesuatu dan menemukan penahan gigi untuk tinju, lalu perlahan-lahan duduk disamping Ji Yoon yang tertidur.
“Terima kasih sudah membuatku menjadi kerikil yang berguna.” Ungkap Jin Kyu tersenyum melihat Ji Yoon yang tertidur pulas. Tiba-tiba tangan Ji Yoon memegang tangan Jin Kyu yang ada di pundaknya.
“Aku lebih bersyukur lagi. Kalau kau tidak ada di sini, maka aku pasti sudah menangis sendiri tiap hari. Jin Kyu...  Apa boleh aku mencintaimu? Apa kau mau mencintaiku?” tanya Ji Yoon.
Jin Kyu hanya diam saja. Ji Yoon bisa mengerti kalau pasti Jin Kyu tak suka. Jin Kyu menyuruh Ji Yoon agar tutup mata. Ji Yoon dengan kesal menutup mata dan mengucapkan selamat tidur. Ji Kyu mendekat dan langsung mencium Ji Yoon.
Ji Yoon kaget tiba-tiba Jin Kyu menciumnya, mereka pun berciuman. Tiba-tiba Ji Yoon teringat kalau lupa menyikat giginya, lalu bergegas kekamar mandi dan akan segera kembali. Jin Kyu kebingungan karena seharusnya tidak melakukan itu di tengah ciuman. Ji Yoon meminta maaf  dan agar bersiap saat sudah keluar. Jin Kyu seperti sudah tak peduli dan ingin tidur saja. 

Dan Ah pergi berkerja melihat ponselnya sudah hari ke 21, lalu membersihkan meja restoran. Kang Soo mendekat dan mereka pun memberikan ciuman selamat pagi. Mereka kembali mengadakan rapat untuk pengiriman makanan, Kang Soo menaruh tanganya diatas paha Dan Ah. Dan Ah pun mengenggam tangan Kang. Keduanya saling berpegangan tangan dibawah meja.
Dan Ah baru saja pulang mengantar lalu berpapasan dengan Kang Soo ditangga. Keduanya tanpa segan lagi untuk memberikan ciuman. Dan Hari berlalu sampai 35 hari. 

Soon Ae dikagetkan dengan kepala boneka masuk memanggil Kang Soo. Tuan Jung langsung melindungi Soon Ae sebelum diserang orang tak dikenal.  Tuan Na membuka bonek anjingnya terkejut melihat ada pisau didepanya. Kang Soo kaget ternyata Tuan Na yang datang.
“Oh, Presdir Choi! Ayo keluar! Aku menyiapkan acara untuk membantumu.” Kata Tuan Na.
Kang Soo seperti dijadikan ambasador untuk Tuan Na dengan foto boneka anjing. Bukan hanya Kang Soo, Tuan Baek dan anak buahnya juga banyak yang ingin foto bersama. 

Soon Ae mengumpat kesal menuliskan dibukunya “Presdir Bank Youngil, si brengsek itu. Presdir Kim Jong Hyun dari Bank Youngil memang sangat menyebalkan.” Saat itu seseorang masuk. Soon Ae kaget melihat pria dengan dua pengawalnya dan di panggil Paman.  Kang Soo juga memangginya Ahjussi!
“Oh, ya, Kang Soo. Lama tidak bertemu Dan kau juga, Soon Ae.” Kata Si paman. Tuan Jang dan Dan Ah binggung karena keduanya sama-sama memanggil paman. 

“Saat berada di pusat penahanan dan berbincang dengan Kang Soo, aku langsung teringat dirimu. Jadi aku datang ke sini. Tapi ternyata memang kau.” Ucap Paman. Soon Ae membenarkan.
“Apa kabar Anda baik?” tanya Soon Ae. Paman pikir seperti itu
“Kenapa Anda berakhir di pusat penahanan?” tanya Soon Ae
“Karena aku sering berurusan dengan uang, maka kesalahpahaman terjadi. Tapi semuanya sudah terselesaikan sekarang. Dan Soon Ae... Kau... tidak bisa memperlakukanku seperti ini. Ayahmu dan aku seperti kakak-adik.” Ucap si Paman. Soon Ae meminta maaf.
“Itu sebabnya sulit menceritakan ini pada Anda. Karena Anda cukup menakutkan begitu mulai beraksi. Semuanya akan teratasi kalau aku pergi dengan tenang.” Jelas Soon Ae.
“Baiklah. Kita harus tetap bertemu begini.” Kata Paman dan akan pergi. Tuan Jang mengajak makan dulu. Tapi Paman pikir lain kali saja. 

Paman melihat wanita yang berdiri disamping Kang Soo lalu bertanya pakah namanya Lee Dan Ah. Dan Ah membenarkan. Paman langsung memuji Dan Ah itu cantik dan sebabnya Kang Soo selalu memikirkannya setiap malam, lalu segera pamit. Tuan Jang pun tak lupa dengan membungkukan badanya. 

“Wow, kau pasti banyak curhat pada orang-orang di pusat penahanan.”ejek Dan Ah pada pacarnya
“Maaf. Kami selalu berbincang setiap malam, dan topik itu muncul. Tapi, apa hubungan antara Tuan Jang dan Ahjumma? Bagaimana mereka bisa bertemu?” tanya Kang Soo penasaran
“Bukan urusanmu.” Kata Dan Ah seperti biasa. Kang Soo tak bisa menahan ingin tah. 
“Soon Ae dulu terkenal sebagai putri dari orang kaya Dan Tuan Jang itu anggota geng yang menerima perintah untuk menculiknya.”
Tuan Jang masuk ke sebuah tempat mencari disisi ruangan dan membuka pintu lemari, terlihat Soon Ae duduk ketakutan dalam lemari. Ia menarik tangan Soon Ae agar keluar, tapi tatapan mata Soon Ae seperti meminta agar diselamatkan. Tuan Jang pun menutup pintu lemari.
Anak buahnya datang memberitahu kalau tak menemukan Soon Ae.  Tuan Jang langsung menyuruh agar mengecek ke ruang bawah tanah dan berpura-pura belum menemukanya. 

“Jadi, mereka berdua mulai bertemu diam-diam. Dan Soon Ae bahkan memintanya untuk lari bersamanya. Tapi kurasa Tuan Jang kehilangan kesempatan saat dia ragu-ragu.” Cerita Dan Ah.
“Oh, jadi itu sebabnya dia  selalu keras padanya?” kata Kang Soo
Dan Ah mengeluh pada Kang Soo yang membuatnya jadi tukang curhat, lalu meminta agar berPura-pura tidak tahu, karena Kalau sampai Soon Ae tahu maka ia akan mendapat masalah. Kang Soo menganguk mengerti.
“Kang Soo... Ayo kita berjanji. Tidak peduli yang terjadi, Maka kita tidak boleh putus dengan cara bodoh. Tidak peduli betapa susahnya, kita akan melakukannya bersama. Berjanjilah padaku.” Ucap Dan Ah. Kang Soo pun berjanji. Dan Ah dan Kang Soo menyatukan jari kelingking dan jempol untuk membuat janji tak lupa Ditandatangan, discan dan di bungkus dengan saling jabat tangan.
Tuan Jang mengantar Soon Ae pulang, saat itu Soon Ae memegang tangan Tuan Jang. Tuan Jang sempat kaget lalu tersenyum karena Soon Ae sudah mau mendekat padanya. 

Nyonya Jung menatap ke luar jendela. Manager dan anak buah lainya memberitahu kalau Persiapan sudah selesai. Nyonya Jung memerintahkan untuk mulai saja. Keduanya mengangguk mengerti lalu keluar dari ruangan.
Bibi menghitung penghasilan jualan, lalu mengucap syukur karena  berkat Kang So akhirnya selamat. Lalu merasa sangat lelah. Pegawainya sedang mengeringkan mangkuk mengatakan kalau akan mengunci toko jadi si bibi bisa pulang. Si Bibi terlihat senang mendengarnya.
“Oh, maaf karena selalu merepotkanmu.” Kata si Bibi. Pegawainya pikir tak masalah.
“Tapi sebagai gantinya, beri aku gaji tambahan kalau restoran berjalan lancar. Sepertinya uang selalu jadi masalahnya.” Kata Pegawainya. Si Bibi pun menyetujuinya, kalau akan memberi gaji tambahan kalau melewati rintangan ini dan mempercayakan tokonya pada pegawainya dan pamit pergi. Saat itu Manager datang.
“Oh, kami tutup hari ini.” Kata Pegawainya. Manager mengaku datang bukan untuk makan tapi ingin bicara dengan pegawai.
“Ada apa?.. Aku bukan pemiliknya dan hanya seorang pegawai.” Ucap si pegawai binggung.
“Ya, aku tahu. Dan karena itulah aku ingin menemuimu.” Kata Manager. 


Esok hari
Mobil box bahan makanan datang. Si bibi bertanya apakah mereka membawa beras yang baru dipanen. Pegawai membenarkan kalau Berasnya masih bersih, beberapa karung beras masuk ke dalam toko. Pegawai si bibi terlihat gugup berada didepan pintu.
Sung Jae baru saja mengantar barang. Sek Nyonya Jung datang kalau ingin bertemu dengan setelah selesai bekerja. Sung Jae ingin tahu alasan kalau ingin bertemu. Sek Nyonya Jung memberikan kartu nama.
“Anda akan lihat nanti saat Anda datang. Pastikan untuk datang... kalau kau tidak mau Choi Kang Soo tersakiti.” Kata Sek Nyonya Jung. Sung Jae melihat kalau itu dari restoran Jungga, Manager Park Sang Do. 

Sung Jae menemui Nyonya Jung dan dibuat kaget. Nyonya Jung mengatakan kalau bisa mengirim Sung Jae kembali ke penjara. Sung Jae pikir tapi kasus itu sudah berakhir. Nyonya Jung pikir tak seperti itu.
“Kasus kekerasan begini tidak harus dibiarkan tanpa ada keluhan dari korban. Walaupun korban bilang semua baik-baik saja, terkadang mereka harus membuka kembali penyelidikan kalau pihak ketiga melapor ke polisi. Dan dilihat dari rekaman CCTV, kau bahkan datang ke Restoran Jungga Seolleongtang mengancam Oh Jin Kyu, dan merusak properti kami. Kau juga harus ganti rugi untuk kejahatan itu.” Ucap Nyonya Jung.
“Laporkan saja. Aku akan membusuk di sana selama beberapa tahun. Omong kosong apa pula ini?” kata Sung Jae bergegas pergi.
“Aku tidak memanggilmu ke sini untuk memerasmu. Aku menggunakan ini untuk memeras Choi Kang Soo. Kau dan Choi Kang Soo cukup dekat. Jadi dia pasti akan goyah jika aku mengancam akan mengirimmu ke penjara Atau dia akan melakukan apa pun untuk menyalahkan dirinya lagi. Yang penting, dia akan sangat menderita sehingga dia menjadi gila.” Ucap Nyonya Jung.
Sung Jae mulai marah. Nyonya Jung meminta Sung Jae agar memilih mau jadi pengkhianat dan sengsara Atau ingin membuat Choi Kang Soo sengsara karenanya. Sung Jae terlihat marah dan ingin memukul Nyonya Jang, Manager Park menahanya.
“Bawa semua orang yang bekerja di perusahaan itu dan datanglah ke Jungga. Kami juga memulai layanan pengantaran.” Perintah Nyonya Jung. Sung Jae hanya diam saja. 


Sung Jae pulang, Kang Soo menyapa temanya yang baru pulang lalu mengajaknya untuk mendekat. Sung Jae bertanya alasan Kang Soo datang. Kang Soo pikir itu sudah pasti untuk makan ramen, lalu bertanya dari mana Sung Jae yang pergi sendiri. Sung Jae mengaku kalau Pergi cari udara segar.
“Kau cari udara segar saat mengantar, tapi Apa kau harus cari udara lagi? Apa Kau ini selingkuh ?” kata Kang Soo mengoda. Semua hanya bisa melonggo, lalu berkomentar kalau Lelucon itu sudah kuno.
“Aku akan berpura-pura tidak mendengarnya.” Kata Byung Soo. Young Tae juga merasa kalau selera humor Kang Soo tidak enak. Akhirnya Kang Soo mencoba mengalihkan dengan makan saja.
“Oh, tidak ada sumpit untukmu! Kau pakai saja sumpitku, Aku tidak menyentuhnya di mulutku dan Aku pakai ini untuk ambil mie.” Ucap Kang Soo memberikan sumpitnya pada Sung Jae.
“Sebab itulah kau salah... Beri makan dulu dirimu! Jangan memikirkan untuk memberi makan orang lain!” kata Sung Jae
“Kau bukan hanya orang lain bagiku.” Kata Kang Soo. Sung Jae pun bertanya apa untuk Kang Soo. Kang Soo kembali membuat lelucon kalau Sung Jae adalah “Nim.”
Semua pun tertawa, mereka heran melihat Kang Soo seperti terus melucu. Ho Young pikir Presdir bahagia karena bisnis sudah berhasil. Mereka semua tertawa bahagia, hanya Sung Jae menatap sedih Kang Soo. 


Esok hari
Kang Soo memberitahu Ketika semua berjalan lancar, maka harus bekerja lebih keras lagi. Menurutnya Menjalankan bisnis adalah tentang kredibilitas jadi harus selalu konsisten. Mereka pun menganguk mengerti.
“Tapi, Sung Jae ke mana?” tanya Kang Soo. Tuan Baek tak tahu karena Tadi pagi dia sudah pergi.
Kang Soo menerima telp, Paman memberitahu kalau mereka dalam masalah besar, karena Restoran Jungga mulai menawarkan pengantaran juga. Kang Soo kaget mendengarnya. 

Kang Soo bergegas menemui paman didepan restoran. Paman memberikan selembaran saat berangkat kerja pagi tadi. Mereka semua binggung. Dan saat itu beberapa motor ukuran besar berwarna hitam lewat. Mereka kaget melihat Sung Jae yang mengemukan motor Jungga. 

Kang Soo dan Dan Ah langsung mengikuti Sung Jae didepan restoran Jungga. Kang Soo bertanya apa yang sedang dilakukanya. Sung Jae mengaku mereka akan membayarnya lebih jadi pindah kerja dan  ingin menghasilkan banyak uang. Kang Soo tak percaya mendengarnya.
“Hei, Apa kau tidak punya hati nurani? Karenamu, Kang Soo bahkan masuk ke pusat penahanan!” ucap Dan Ah tak percaya mendengar alasan Kang Soo.
“Itu sebabnya aku pindah. Presdir yang hanya bicara omong kosong tapi tidak bisa menghasilkan uang. Karena itulah aku pindah. Jadi jangan terlalu sedih soal itu.” Kata Sung Jae. Kang Soo terlihat benar-benar marah memanggil nam Sung Jae.
“Kalian itu juga bagus. Walau hanya satu orang yang keluar, itu tidak akan jadi masalah, 'kan? Aku ini yatim piatu. Orang-orang sepertiku hanya bisa jadi gila ketika tidak punya uang. Jadi cobalah untuk mengerti.” Kata Sung Jae lalu meminta maaf karena harus pergi sekarang. Kang Soo benar-benar tak percaya kalau Sung Jae akan mengkhianatinya. 



Tuan Baek bertanya-tanya Dari semua orang, kenapa harus Sung Jae. Ho Young pikir uang memang membeli semuanya. Kang Soo yakin itu Bukan karena uang, karena Sung Jae pasti bukan seseorang yang bisa dimenangkan oleh uang dan Ini pasti sesuatu yang lain selain uang.
“Ah, Hyung.... Pasti tidak ada alasan lain lagi selain uang!” kata Ho Young. Kang Soo sangat yakin kalau bukan itu.
“Kau harus berpikir. Kurasa dia melakukan ini untukmu sebagai target utama mereka. Mereka bisa mendapatkan tukang antar dari tempat lain. Tapi mereka mencuri temanmu dari kampung halamanmu. Mereka pasti melakukan ini untuk membuatmu goyah.” Kata Jin Kyu yang pernah kerja di jungga.
“Apa Jungga memang begini?” tanya Kang Soo tak percaya.
“Mereka mampu melakukan hal-hal buruk, menurut pendapatku.” Kata Jin Kyu
“Kalau begitu, Untuk sekarang bekerjalah dulu. Jungga juga melayani pengantaran. Maka Sekarang, inilah perang sesungguhnya.” Kata Kang Soo
“Semuanya harus ke posisi pertarunganmu!” kata Tuan Baek memberikan semangat. 


Semua keluar dari ruangan. Dan Ah terlihat sedih melihat Kang Soo kembali menerima masalah oleh Jungga. Kang Soo menyakinkan Dan Ah kalau tak masalah, karena yakin Sung Jae pasti akan kembali dan selalu datang kembali kalau menunggu.
Bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar