PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 12 Januari 2018

Sinopsis Black Knight Episode 11 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Cha Ki mengenalkan Sharon dengan nama Nona Choi Seo Rin. Soo Ho sempat kaget tapi akhirnya menganguk mengerti. Sharon mengaku  mewarisi tanah dari nenek moyangnya Tapi ada kesalahan pada berkasnya lalu mengulurkan tangan mengenalka diri dengan nama Choi Seo Rin.
“Kau mungkin tidak tahu namaku.” Ucap Sharon, Moon Soo Ho pun mengenalkan diri dengan nyambut tangan Sharon untuk berjabat
“Itu kemeja yang bagus.” Komentar Sharon melihat Soo Ho memakai kemeja buatanya. Soo Ho seperti tak peduli mengajak Sharon masuk ke dalam ruangan. 

Soo Ho menjelaskan ingin bertemu dengannya karena... Sharon langsung memotong mengaku sudah mendengarnya dan mengerti maksudnya. Ia dengan mengaku sepenuhnya setuju dengan apa yang dikatakan Soo Ho dan akan melakukan apa yang diinginkan. Soo Ho langsung mengucapkan Terima kasih.
“Aku tidak mengharapkanmu untuk segera memberikan jawaban positif.” Pikir Soo Ho
“Sebagai gantinya, Aku punya syarat.” Kata Sharon. Soo Ho pun mempersilahkan untuk mempersilahkan.
“Akan kusebutkan jika kau berjanji akan melakukannya.” Kata Sharon. Soo Ho pikir harus mendengarnya lebih dulu.
“Tidak ada yang tidak masuk akal dan Ini juga berhubungan dengan bisnismu.” Ucap Sharon. Soo Ho meminta Sharon agar mengatakan saja.
Tiba-tiba Sharon seperti terbatuk-batuk dan meminta maaf pada Soo Ho kalau baru terkena flu. Tuan Ha yang melihat dari luar ruangan menyuruh semua pegawai menyiapkan Teh herbal hitam, teh jeruk serta Bawakan beberapa paket pemanas. Semua pun bergegas.
Hae Ra dalam ruangan sibuk mempersiapkan  Paket Tur mengelilingi lingkungannya, lalu memberitah Ketua Tim kalau akan pergi ke kantor CEO Moon. Di ruangan, Sharon meminum tehnya mengaku merasa lebih baik sambil mengucapkan Terima kasih pada Soo Ho
“Kau bisa menyelesaikannya dan beritahu aku kalau sudah siap.” Ucap Soo Ho santai
“Bolehkah aku tinggal di guest house mu selama sebulan? Aku tinggal di sebuah ruangan di Sharon Tailor, tapi kami harus melakukan beberapa konstruksi. Itu adalah rumah tua, jadi ada beberapa keretakan. Sepertinya akan mempengaruhi ruangan lainnya. Itu adalah kondisi tak terduga.  Itu sesuai dengan tujuan wisma sekalipun.” Ucap Sharon
“Aku harus bertanya pada tamu lain terlebih dahulu.” Komentar Soo Ho terlihat kaget.
“Aku sudah tahu ada banyak kamar dan kamar mandi disana Dan itu adalah rumah tamu perusahaanmu. Jadi, kaulah yang memutuskan, kan?” ucap Sharon mencoba merayu
“Apa Ada syarat lainnya?” tanya Soo Ho terlihat sedikit menahan amarah
“ Diluar sangat dingin, jadi aku tidak bisa memikirkan hal lain. Beritahu aku setelah kau berbicara dengan tamu mu. Aku akan menunggu.” Ucap Sharon.
Soo Ho menganguk setuju, Sharon pikir sangat menghargai jika membalas secepatnya, karena benar-benar kedinginan sekarang. Soo Ho menawarkan untuk memesan kamar suite di hotel premium selama sebulan, kalau meamng Sharon menginginkannya. Sharon langsung menolak dengan tegas
“Aku  memintamu karena aku menyukai proyekmu. Kalau begitu lupakan saja. Bangunan tua sangat merepotkan Akan lebih baik jika itu dihancurkan dan dibangun sebuah apartemen. Anggap saja pembicaraan ini tidak pernah terjadi.” Ucap Sharon keluar dari ruangan dengan wajah penuh amarah,  Tuan Han dan yang lainya terlihat binggung. 

Sharon keluar melihat Hae Ra baru datang , dengan sinis bertanya Apa yang membawanya datang kemari. Hae Ra mengatakan kalau Agen perjalananny sedang mengerjakan proyek kolaboratif. Sharon bertanya apakah Dengan perusahaan Tuan Moon. Hae Ra menganguk.
“Lalu Kenapa kau di sini?” tanya Hae Ra. Sharon mengaku juga kemari untuk urusan bisnis dan ingin tahu Proyek apa itu?
“Ini tentang menghubungkan regeneratif kota dengan bercerita dan pariwisata.” Jelas Hae Ra.
“Kau pamer.” Ucap Sharon sinis. Hae Ra binggung. Sharon akhirnya memilih mengatakan agar berhasil dengan nada sinis
“Ngomong-ngomong, proyek lemari pakaian itu gagal. Jadi kau bisa santai sekarang.” Ucap Hae Ra
“Bagus. Itu memang proyek yang menjengkelkan.” Balas Sharon sinis lalu berjalan pergi. 

Tuan Ha membahas tentang  daftar pemiliknya, walaupun banyak yang bilang tidak akan pernah menandatangani jadi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Hae Ra datang menyapa semua dengan ceria kalau membawa pamflet paket wisata, dan beberapa buku tentang lingkungan di Seoul.
“Tapi Apa terjadi sesuatu?” tanya Hae Ra melihat seperti semua tegang. 

Soo Ho dalam ruanganya terlihat cemberut, Hae Ra datang memanggil Soo Ho dengan panggilan “CEO”. Soo Ho melihat Hae Ra yang datang langsung tersenyum lebar mengaku Senang melihatnya di tempat kerja dan mengajak duduk.
“Aku baru saja mendengarnya.” Ucap Hae Ra. Soo Ho bertanya mendengar apa yang dimaksud.
“Tentang Sharon Tailor.. Kau membutuhkan bantuannya untuk bisnismu. Kau punya kamar ekstra, Jadi Beritahu dia untuk pindah” ucap Hae Ra santai
“Kau dan bibimu akan merasa tidak nyaman.” Pikir Soo Ho. Hae Ra pikir  mereka tidak akan seperti itu.
“Tapi aku akan begitu.” Ucap Soo Ho merasa tak nyaman ada Sharon dirumahnya.
“Itu hanya untuk satu bulan dan Lingkungan lama kita dipertaruhkan. Membiarkannya pindah bukanlah masalah. Aku akan membersihkan kamar setelah bekerja. Tapi aku akan memilih kamarnya sendiri. Ini akan menjadi ruang terjauh darimu Dan itu akan jauh lebih kecil dariku. Kau bisa memberinya ruang kecil, di sudut kamar.” Ucap Hae Ra penuh semangat.
“Hae Ra, kau tidak perlu melakukan ini.” Kata Soo Ho merasa tak butuh.
“Jika kau menginginkan sesuatu dari seseorang, kau perlu melakukan sesuatu yang besar demi mereka. Kau mengatakan itu padaku dan Aku bercanda tentang sudut ruangan. Tapi Aku akan memilih yang layak untuknya.” Jelas Hae Ra
“Tidakkah kau setuju dengan pembangunan kembali kota?” kata Soo Ho. Hae Ra mengaku setuju.
“Tapi sekarang, aku punya pendapat yang sama denganmu. Karena aku ... Karena kau ...Oppa selalu benar.” Ucap Hae Ra tersipu malu dan  langsung bergegas pergi.
Hae Ra memberitahu Tuan Han agar karena Jangan khawatir dan Akan diurusnya jadi bukan masalah. Tuan Han pun berpesan agar Hae Ra bisa Hati hati. Soo Ho melihat Hae Ra yang akan pergi meninggalkan kantor, Hae Ra tiba-tiba memberikan tanda cinta dengan jarinya.
Soo Ho tersipu malu lalu membalasnya dengan gaya acuh dan kembali ke ruanganya.  Chan Ki melihat terlihat binggung, Tuan Han menyuruh Chang ki agar kembali berkerja kembali. Chan Ki heran  karena keduanya membuat hati.

Sharon kesal karena Hae Ra yang bisa di tinggal rumah Soo Ho sementara ia tak bisa. Seung Goo datang membawakan sebuah baju kalau itu pakaian yang dibuat untuk Hae Ra beberapa waktu yang lalu tapi belum datang untuk mengambilnya.
“Dia akan cantik memakai ini...” ucap Seung Goo melihat tatapan sinis Sharon memilih untuk menaruh diatas meja. Sharon melihat baju untuk Hae Ra langsun menguntingnya karena sangat marah 

Gon datang menyapa Hae Ra bertanya apakah baru bekerja di luar. Keduanya pun makan di restoran, Hae Ra melonggo melihat banyak makan diatas meja sambil mengeluh Gon yang pesan banyak sekali. Gon pikir kalau Hae Ra yang tidak sempat makan siang.
“Kau tahu, aku tidak pernah lupa untuk istirahat makan siang. Kau tidak mengenalku dengan baik.” Ejek Hae Ra
“Sebenarnya, Aku datang ke sini karena surat ini. Saat Geumseong-dong dikembangkan kembali, dan sebuah apartemen baru dibangun, maka ayahku akan memberimu satu unit komersil.” Jelas Gon memberikan sebuah amplop coklat.
“Apa dia benar-benar menepati janjinya?” tanya Hae Ra ragu.
“Aku juga menandatanganinya, Bibimu juga menandatanganinya.” Ucap Gon. Hae Ra kaget kalau bibinya juga ikut.
“Saat dibangun kembali, kau pasti akan mendapatkan satu unit. Kau hanya perlu menandatanganinya dan mengembalikannya padaku.” Jelas Gon.
“Akan kupikirkan tentang hal ini.” Jawab Hae Ra. Gon heran Apa lagi yang harus dipikirkan
“Aku tidak setuju dengan pembangunan kembali dan Lebih baik melestarikan lingkungan sekitar.” Jelas Hae Ra
“Memang bagus untuk melestarikan lingkungan, tap kau tidak akan mendapatkan toko.” Jelas Gon menyakinkan
“Apa ayahmu membuatmu melakukan ini?” tanya Hae Ra. Gon mengelengkan kepala.
“Aku datang ke sini karenamu.” Ucap Gon. Hae Ra ingin tahu alasanya.
“Keluargaku berutang padamu. Saat ayahmu meninggal dan semuanya kacau, Ayahku membeli tanah keluargamu dengan harga murah.” Jelas Gon khawatir
“Mungkin karena ibuku membutuhkan uang” pikir Hae Ra santai lalu mengajak agar segera makan karena harus kembali bekerja.



Gon memberikan berka sitangan Hae Ra, karena Meskipun tidak menandatanganinya tapi bisa membawanya dan bisa beritahu jika merasa tidak nyaman tinggal di rumahnya. Hae Ra piikir Jangan khawatir, karena Gon lebih baik mengurus saja Young Mi.
“Jangan bodoh, hanya karena kau sedang jatuh cinta. Aku tidak suka kau tinggal di rumahnya.” Ucap Gon seperti tak suka melihat Hae Ra dekat dengan Gon
“Tidak apa-apa. Kau tidak berutang apapun padaku.” Ucap Hae Ra
“Kau adalah cinta pertamaku. Aku tahu cinta pertamamu adalah Soo Ho.”ucap Gon blak-blakan. Hae Ra menatap heran seperti merasakan sesuatu antara Gon dan Young Mi
“Jangan salah sangka, Young Mi dan aku baik-baik saja bersama.” Tegas Gon . Hae Ra menganguk mengerti meminta Gon Berbuat baiklah pada Young Mi. Gon berjanji akan melakukanya. 


Tuan Park masuk ke dalam ruangan Soo Ho dengan nada penuh amarah karena anak temanya itu berani meminta agar datang. Soo Ho dengan santai kalau Tuan Park tak perlu datang tapi malah datang ke kantornya.
“Apa kau marah padaku karena mendapatkan tempat pemandian? Kau berpura-pura bermain sesuai peraturan, Tapi sebenarnya kau bermain kotor seperti anjing.” Ucap Tuan Park marah
“Dimana kau mengubur ayah Hae Ra? Aku tahu kau mengatur penguburannya.” Tanya Soo Ho
“Aku menguburnya di situs makam keluarganya di gunung yang sekecil telapak tanganku.” Jelas Tuan park
“Siapa yang mendaftarkan kematiannya?” tanya Soo Ho. Tuan Park menjawab Ibu Hae Ra yang melakukannya.
“Bagaimana dia meninggal?” tanya Soo Ho. Tuan Park mengelh Soo Ho yang menanyakan hal itu
“Kau tentu lebih mengetahuinya daripada aku.” Ejek Soo Ho. Tuan Park seperti mengelak mengetahuinya.
“Aku bukan seseorang yang bisa kau permainkan. Semakin kau mencoba bertahan, maka kau tidak hanya akan kehilangan tempat pemandian.” Ucap Tuan Park memperingati
“Apa lagi yang akan kau ambil dariku? Dari Ayahku, pemandian, dan apa lagi?” ucap Soo Ho berani melawan.
Tuan Park menegaskan tidak mengambilnya dari Soo Ho tapi Itu adalah kecelakaan yang tidak disengaja, menurutnya Mungkin Soo Ho ditakdirkan kehilangan semua orang yang ia cintai Lalu memperingatkan agar memberitahu Hae Ra untuk berhati-hati.
“Aku tidak akan tinggal diam jika kau menyakitinya.” Tegas Soo Ho
“ Itu sisi terbaikmu. “ ejek Tuan Park dengan tawa mengejek
“Aku sudah selesai bertanya. Terima kasih sudah datang.” Ucap Soo Ho keluar dari ruangan. Tuan Park mengumpat kesal kalau Soo Ho yang Tak tahu sopan santun.

Soo Ho berjalan keluar ruangan teringat kembali ucapan Tuan Park “Mungkin kau ditakdirkan kehilangan semua orang yang kau cintai.” Lalu pergi ke toko perhiasan, pegawam merekomendasikan dua kalung untuk hadiah karena produk baru mereka juga. Soo Ho menunjuk sebuah kalung yang diinginkanya.
“Aku punya cincin perak tua. Bisakah kau mencairkannya dengan emas dan membuat cincin pasangan?” ucap Soo Ho. Si pegawai mengatakan bisa jadi Soo Ho bisa membawanya saja.

Hae Ra merasa Sharon aneh dan ingin tahu kenapa bisa punya begitu banyak lahan, sambil membersihkan ruangan merasa kalau tak perlu  melakukan, saat itu Soo Ho datang berteriak apakah Hae Ra ada dirumah. Hae Ra memberitahu kalau ada dikamar.
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Soo Ho binggung
“Aku bisa membiarkan Sharon menggunakan ruangan ini kan?” pikir Hae Ra
“Kau tidak harus membersihkannya, jadi Keluar.. Ayo makan malam.” Ucap Soo Ho mengajak Hae Ra keluar. Hae Ra pun mengikutinya. 

Hae Ra pikir mereka mungkin akan segera makan malam dengan dua orang lagi. Soo Ho mengaku belum memanggilnya karena Tak akan dilakukan jika Hae Ra menolak. Hae Ra pikir tak ada alasan menolak karen ahanya satu bulan jadi lebih baik membiarkan Sharon datang saja.
“Aku sudah hidup seperti rumput liar sampai sekarang. Jadi Aku pandai beradaptasi dan menyanjung. Yah... Dia aneh, tapi aku akan baik padanya. Aku harus menjaga kehidupan pribadi dan umum tetap terpisah.” Ucap Hae Ra
“Kau sudah tumbuh dengan baik.” Puji Soo Ho mengelus rambut Hae Ra dan Hae Ra membalasnya dengan mengelus rambut Soo Ho dengan meamnggilnya Oppa.
Keduanya tersenyum bahagia sampai akhirnya Hae Ra memberitahu kalau ikan salmon Soo Ho yang akan gosong. Soo Ho mulai membaliknya, Hae Ra pikir kalau Kelihatannya enak. 


Tuan Park kaget mengetahui Hae Ra tidak menandatangani. Gon memberitahu kalau Hae Ra yang menentang pembangunan kembali dan akan mencoba membujuknya. Young Mi pikir Hae Ra pasti gila karena menolak uang. Tuan Park juga mengaku tidak mengerti.
“Begitu dia menikah dengan Soo Ho, maka dia akan memiliki kekayaannya.” Pikir Young Mi. Gon membela kalau Hae Ra  tidak perhitungan seperti itu.
“Bagaimana kau tahu apa yang orang pikirkan? Itu bisa termasuk dalam cintanya.” Balas Young Mi
“Apa Hae Ra sadar? Aku khawatir dia mungkin melakukan ini karena rasa bersalah.” Ucap Tuan Park dengan tatapan kosong. Gon tak mengerti maksud ucapan ayahnya.
“Ayah Hae Ra membawa Soo Ho ke rumahnya dan membiarkan dia tinggal bersama putrinya yang remaja untuk sebuah alasan.”cerita Tuan park. Young Mi ingin tahu alasanya.
“Dia membutuhkan sesuatu, yaitu Dokumen rahasia Doktor Moon.” Ucap Tuan Park yakin. 


Hae Ra mencoba makan steak buatan Soo Ho, lalu memujinya kalau rasanya enak dan merasaka Bumbunya, lalu Soo Ho memuji dirinya “Karena Oppa Soo Ho selalu benar.” Hae Ra mengeluh kalau Seharusnya tidak mengatakannya dan Soo Ho  terbiasa bilang begitu sekarang.
“Makan nasi lagi karena Oppa selalu benar.” Ucap Soo Ho. Hae Ra pikir kalau Berat badannya bisa bertambah.

“Doktor Moon meninggal karena ayah Hae Ra.” Ucap Tuan Park. Young Mi dan Gon menatap Tuan Park.
Soo Ho pikir Tidak ada lemak dibadan Hae Ra, Hae Ra mengaku Semuanya tersembunyi di suatu tempat ditubuhnya. Soo Ho dengan penuh bersemangat ingin melihatnya. Hae Ra dengan dua jariny menahan Soo Hoa agar tak bergerak dari tempat duduknya. Soo Ho kembali tersenyum bahagia bisa mengoda Hae Ra. 

“Dia menemukan unsur pengawet alami yang bisa menggantikan unsur kimia. Dia menemukannya dari ekstrak akar peoni. Itu adalah data penelitian yang bisa sukses... di bidang pengolahan kosmetik dan makanan.” Cerita Tuan Park
“Ayah Hae Ra bekerja dibidang bahan komestik perusahaan. Bidang itu memasok bahan ke perusahaan kosmetik ternama. Ayah Hae Ra memintanya untuk membantu... membuka bisnis baru, namun ia menolak. Ayahnya menggunakannya tanpa izin.” Cerita Tuan Pak 

Soo Ho membahas bibi Hae Ra yang tampaknya sibuk. Hae Ra memberitahu kalau bibiny akan tidur diluar hari ini, karena tadi bermain kartu di sauna atau semacamnya. Soo Ho mengartikan kalau hanya mereka  berdua di rumah hari ini dengan wajah gugup. Hae Ra membenarkan dengan wajah santai.
“Kenapa? Apa kau takut?” tanya Hae Ra. Soo Ho menganguk.
“Jangan khawatir. Aku akan melindungimu.” Kata Hae Ra bangg.
“Kau tidak perlu melakukannya.” Ucap Soo Ho dengan senyuman lalu mengajak Hae Ra bersulang. 

Tuan Park bercerita kalau  Doktor Moon menjadi pengkhianat. ke organisasi yang menginvestasikannya, sangat menderita. Gon pikir Hal ini berbeda dengan ingatannya.  Tuan Park mengejek anaknya yang tak tahu apapun karena hanya anak kecil saat itu.
“Aku juga ingat sesuatu samar. Saat Aku mengunjungi rumah Hae Ra... pada hari ulang tahunnya ketika masih muda. Aku pergi ke lantai dua menyembunyikan hadiah untuk permainan berburu harta karun kita.” Cerita Young Mi. Tuan Park terlihat gugup
Flash Back
Young Mi menaiki tangga ke lantai dua, lalu mendengar teriakan dari dalam kamar. Tuan Jung terlihat marah pada seseorang sambil berteriak “Kenapa kau menggeledah ruang belajarku? Apa yang kau curigai?”
“Dia memberiku ini agar aku bisa pergi dan memeriksa, apa ini bisa dikomersialkan atau tidak.” Teriak Tuan Jung. 

Tuan Park bertanya apakah Young Mi mengingatnya, Young Mi ingat  Ayah Hae Ra memarahi seseorang karena menggeledah ruang belajarnya. Tapi tidak bisa mengingat dengan jelas siapa yang dimarahi ayah Hae Ra. Tuan Park seperti bernafas lega kalau Young Mi mengingatnya.
“Doktor Moon mencurigai ayah Hae Ra dan pergi ke ruang belajarnya.” Ucap Tuan Park seperti ingin menyakinkan. Young Mi juga merasa seperti itu.
“Dia mengambil Soo Ho karena rasa bersalah mengambil salinan dokumen asli darinya.” Ucap Tuan Park
“Kau tidak punya cara untuk membuktikannya.” Komentar Gon.
“Aku saksinya. Aku harus bertanya sendiri pada Hae Ra apakah dia menolak uang dan memihak Moon Soo Ho karena dia merasa bersalah.” Ucap Tuan Park
“Doktor Moon meninggal karena kebakaran. Ayah Hae Ra tidak menyalakan api.” Ucap Gon yakin
“. Dia kesakitan, minum, dan tertidur Korsleting menyebabkan kebakaran.” Tegas Tuan Park
“Ayah... Jangan berbohong. Jangan mencampuradukkan bisnis dengan perasaan pribadimu.” Ucap Gon. Tuan Park binggung dengan ucapan anaknya.
“Kau yang paling tidak berhasil di antara ketiganya.Kau merasa diabaikan karena kompleks inferiormu.Ini Tidak masuk akal.” Ucap Gon. Tuan Park langsung menyiram air pada anaknya  Young Mi yang kaget mengeluh Tuan Park yang melakukan itu pada Gon dengan mengeringakn wajah tunanganya.
“Di antara kita tiga, Akulah satu-satunya yang hidup. Dan aku orang terkaya.... aku akan menjadi kaya dan kaya... Gon... Aku tidak berbohong, Tapi Mereka dihukum karena mengabaikanku... Mereka dihukum karena mengabaikanku!” tegas Tuan Park penuh amarah. 


Sharon mengaku bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan Chul Min dan apakah Baek Hee ingat anak laki-laki pengantar surat kabar yaitu Anak laki-laki imut dengan mata besar. Baek Hee balik bertanya Kenapa Sharon tiba-tiba bertanya
“Aku sangat kesepian dan depresi hari ini. Jadi Aku teringat Chul Min yang menyukaiku.” Ungkap Sharon
“Kau perlu makan permen manis saat kesepian dan kesakitan. Tidakkah kau ingat tuan itu makan sedikit permen manis... sebelum mengikuti ujian negara? Begitu kau makan sesuatu yang manis, maka otakmu akan sadar.” Jelas Baek Hee
“Ini terlalu sulit bagiku untuk menjadi kesepian selama 200 tahun. Ini akan memudar sebelum musim panas. Aku hanya memiliki dua pria dalam hidupku yang panjang, yaitu Suamiku tersayang Lee Myung So dan Saat ini dikenal sebagai Moon Soo Ho dan Ini juga tidak berhasil Lalu Chul Min, yang menyukaiku. Jadi Aku tidak bisa melepaskan ini. Buatkan parfum itu untukku Parfum yang bisa menyihir hati seseorang.” Ucap Sharon
“Tidak ada hal seperti itu, Pelangganku akan segera datang. Jadi Pergi.” Ucap Baek Hee sinis
“Aku yakin Chul Min masih mencintaiku. Dia mungkin akan melakukan apapun yang kuinginkan.” Ucap Sharon yakin
“Apa yang kau inginkan?” tanya Baek Hee. Sharon menjawab Menjauhkan Jung Hae Ra dari Moon Soo Ho.
“Pulang dan makanlah beberapa permen manis.” Kata Baek Hee sinis lalu berjalan pergi
“Kau bahkan tak memiliki pria yang kau rindukan. Kau lebih menyedihkan.” Ucap Sharon kesal


Soo Ho dan Hae Ra menonton film bersama dengan wajah tegang,  Soo Ho tahu kalau pasti Sesuatu mungkin muncul dari samping. Hae Ra berpikir kalau Soo Ho takut. Soo Ho mengaku tidak dengan wajah tegang
“Aku ingat bagaimana kau membenci menonton film yang menyeramkan. Akulah satu-satunya yang menyaksikannya...” ucap Hae Ra lalu menjerit ketakutan bersembunyi dibalik tubuh Soo Ho
“Astaga, itu mengejutkan. Apa itu tadi? Apa itu sudah hilang?” kata Hae Ra memejamkan tanya.
“Kupikir kau akan melindungiku” ejek Soo Ho. Hae Ra mencari remote mengeluh Soo Ho yang ingin menonton film itu dengan mata tertutup.
Soo Ho mematikan TV lalu memanggil Hae Ra, Saat Hae Ra membalikan kepalanya ada sebuah kalung. Soo Ho pun memasangkan kalung dileher Hae Ra dengan sedikit mengeluh kalau lebih sulit dari yang diduga.
“Apa ini pertama kalinya kau melakukannya?” tanya Hae Ra. Soo Ho mengaku kalau ini pertama kalinya.
“Ini juga pertama kalinya bagiku. Tapi Kenapa kau berikan ini padaku?” tanya Hae Ra terlihat senang dengan pemberiaan Soo Ho
“Aku Ingin saja. Aku ingin memberimu satu Aku akan melakukan semua yang ingin kulakukan yang tadinya tidak bisa..” Ucap Soo Ho dengan saling menatap
“Aku tidak punya apapun yang bisa kuberikan padamu.” Balas Hae Ra
“ Kau tinggal di sini bersamaku adalah hadiah untukku.” Ucap Soo Ho lalu berdiri dari tempat duduknya kalau akan mencuci piring.
“Ayo main gunting batu-kertas.” Ucap Hae Ra menahan Soo Ho pergi, tapi Soo Ho seperti sudah tahu kebiasan Hae Ra dan akhirnya memenangkan permainan.
“Kau pasti sangat beruntung.” Keluh Hae Ra. Soo Ho memutuskan kalau Pemenangnya akan mencuci piring. Hae Ra mengikuti Soo Ho agar melakukan bersama. 

Sharon pulang ke rumahnya dan melihat ada buket bunga dengan bertuliskan  (Mari kita wujudkan, Nona Choi.) lalu dengan nada angkuh bertanya pada Chan Ki apa maksudnya itu. Chan Ki menjelaskan tujuan datang untuk menyampaikana pesan dari Pak Moon.
“Kau bisa pindah ke rumah tamunya.” Ucap Chan Ki. Sharon pikir Soo Ho yang sudah  menolak sebelumnya.
“Dia tidak benar-benar menolaknya. Kau bisa memberi tahuku kapan kau ingin pindah.” Ucap Chan Ki
“Suruh dia datang dan menyampaikan itu sendiri padaku.” Ucap Sharon dengan nada angku. Chan Ki menyakinkan kalau Soo Ho yang akan datang.
“Aku kemari hanya untuk memberimu bunga” ucap Chan Ki lalu pamit pergi. Sharon menatap buket bunga berpikir harus membuat piyama lucu.

Bibi Lee bertemu dengan Baek Hee mengaku  sangat pemalu, jadi biasanya tidak menimbulkan masalah, tapi menurutnya saat itu sangat aneh. Ia bahkan mengeluarkan pinjaman untuk membeli rumah tua itu dan Seolah-olah sedang dikuasai sesuatu. Baek Hee pikir itu juga sangat aneh.
“Perusahaan Soo Ho akhirnya membeli rumah itu, maka kalian semua mulai hidup bersama.” Ucap Baek Hee berusaha untuk bersikap santai

“Keluarga Soo Ho dan Hae Ra pasti saling mengenal.” Cerita Bibi Lee. Baek Hee pikir itu takdir.
“Apa kau masih membuat sup pollack kering yang enak? Aku sangat menyukainya.” Ungkap Baek Hee penuh semangat
“Sekarang aku jauh lebh baik dibandingkan saat jadi asisten koki dulu jadi Akan kubuatkan beberapa. Kau adalah pelanggan tercantik yang pernah datang ke tempat sup kami.” Kata Bibi Lee penuh semangat.
“Aku harus membayarmu untuk pujian itu. Aku akan membuatkan sebotol parfum. Ini adalah sesuatu yang bisa kau pakai setiap hari. Aku akan menambahkan setetes ramuan ekstrak.” Ucap Baek Hee meramu parfumnya.
“Ini Baunya enak... Rasanya aku menjadi countess yang elegan.” Ungkap Bibi Lee mencium bau dari hidungnya.
“Konon katanya orang Mesir kuno mengendalikan orang lain dengan aroma.” Cerita Baek Hee. Bibi Lee seperti tak percaya
“Jika tidak, lupakan saja. Kau punya mulut yang agak besar, kan?” ucap Baek Hee.
“Apa yang kau katakan? Aku menyimpan rahasia ini sampai sekarang. Tapi... Saat aku berbohong, itu terlihat di wajahku.” Ungkap Bibi Lee. 

Bibi Lee berbaring di sofa dengan memejamkan matanya. Baek Hee menempelkan parum merasa yakin kalau Bibi Leeseperti sedang berbaring di lapangan yang hangat dan Bila mencium bau parfum itu maka akan tertidur dalam damai.
“Dan... kau akan mempercayai apapun yang kukatakan. Efek ini lebih kuat pada malam hari dengan bulan purnama.” Ucap Baek Hee seperti sedang menghipnotis Baek Hee.
“Lupakan kenyataan bahwa aku mengirimmu untuk bersama Hae Ra. Aku ingin tampil di hari pernikahan mereka, Tapi itu terjadi sedikit lebih cepat.” Ucap Baek Hee. Bibi Lee menganguk mengerti.
“Apakah itu satu-satunya yang harus kulupakan? Aku tidak perlu melupakan hal lain, kan?” tanya Bibi Lee. Baek Hee bertanya Seperti apa, tapi Bibi Lee sudah tertidur pulas.
“Aku juga tidak tahu segalanya. Aku tidak tahu mengapa Soo Ho berakhir... tinggal bersama keluarga Hae Ra sebagai anak yatim piatu. Aku hanya tahu bahwa mereka ditakdirkan untuk bertemu lagi.” Gumam Baek Hee menatap Bulan purnama dari jendela.
Bersambung ke part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar