PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 26 Januari 2018

Sinopsis Black Knight Episode 15 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS

Mereka keluar dari tempat jajak pendapat berpikir kalau harus mulai memikirkan yang diucapan Hae Ra.  Setelah semua orang keluar, Hae Ra berbicara dengan Gon sambil mengeluh karena harus mengatakannya seperti itu. Gon pikir itu yang dikatakan itu benar.
“Kau biasa mengutuk ayahmu, tapi kau menjadi seperti dia.  Jika kau menghina Soo Ho lagi didepan orang, maka Aku tidak akan diam.” tegas Hae Ra. Saat itu Young Mi melihat keduanya bicara akhirnya memilih untuk pergi.
“Soo Ho... Aku cemburu padanya.” Ungkap Gon melihat Hae Ra yang pergi. 

Sharon melihat keduanya berkomentar kalau jajak Pendapat sudah berakhir tapi mereka yang masih bertengkar. Hae Ra ingin tahu apa yang dilakukan Sharon ditempat yang sama.  Sharon pikir Lingkungan perlu dikembangkan agar bisa menjadi kaya.
“Datanglah ke tokoku besok, Ada yang ingin kukatakan.” Ucap Sharon. Hae Ra pikir katakan sekarang saja. Sharon mengaku tak bisa lalu beranjak pergi.

Soo Ho melihat mobilnya banyak lembaran kertas di atas mobilnya bertuliskan “Moon Soo Ho Keluar!” dan hanya bisa terdiam. Hae Ra melihat dari kejauhan dan langsung mengomel kalau mereka harus menghemat kertas sambil melepaskan semua kertas yang menempel di mobil.
“Kau Masuklah. Aku akan melepaskannya untukmu... Di tempat kerja, kita selalu harus mencetak bolak balik. Ini adalah limbah kertas yang bagus.” Komentar Hae Ra. Soo Ho bisa tersenyum melihat Hae Ra.
“Maafkan aku, Hae Ra.” Kata Soo Ho menarik Hae Ra agar mau menatapnya. Hae Ra ingin tau untuk apa. Soo Ho hanya bisa tersenyum tanpa bisa berkata-kata
“Aku berharap lebih buruk. Mereka adalah orang baik. Apa yang akan kau lakukan jika mereka melempar batu bata? Jangan pedulikan mereka. Kita sudah menduga hal ini terjadi, kan?” kata Hae Ra mencoba menyakinkan.
Soo Ho hanya bisa tersenyum karena ada Hae Ra yang memberikan semangat, saat itu tiba-tiba kepala Soo Ho terkena lemparan batu.  Hae Ra panik dan melihat ada anak buah Tuan Park sengaja melakukannya. Soo Ho langsung mendorong Hae Ra agar masuk ke dalam mobil dan pergi.
 “Kau akan terluka jika kau bersamanya. Apa kau tidak ingat?” gumam Sharon yang diam-diam melihat keduanya pergi. 


Hae Ra akhirnya menempelkan plester diwajah Soo Ho  karena Pendarahan berhenti dan berpikir kalau perlu minum obat penghilang rasa sakit Soo Ho pikir tak perlu karena Hae Ra sudah merawatnya dengan baik. Hae Ra pun menyuruh Soo Ho agar tidur yang nyenyak.
“Hae Ra ... Kau mengagumkan hari ini Dan kau yang tercantik.” Puji Soo Ho
“Apa kau ingin aku memegang tanganmu?” kata Hae Ra. Soo Ho pun menganguk. Keduanya pun saling mengenggam tangan.
“Seharusnya kau bilang tidak... Itu bukan karena cinta pertamamu. Kenapa kau tidak mengatakan itu?” ucap Hae Ra
“Lalu Menurutmu kenapa? Aku tidak akan mengatakannya.” Kata Soo Ho. Hae Ra mengerti kalau akan Simpan saja untuk Soo Ho sendiri.
“Aku mendapat foto dari hari itu. Bagaimana menurutmu?” ucap Hae Ra memperlihatkan baju pengantin. Soo Ho langsung memuji Hae Ra yang cantik.
“Aku harus mencetaknya dan meletakkannya di mejaku.” Kata Soo Ho. Hae Ra pun menyuruh Soo Ho mulai tidur. Soo Ho pun berbaring dengan tangan yang memegang tangan Hae Ra. 



Soo Ho kembali bermimpi dengan ucapan Sharon “Kau akan terluka jika kau bersamanya. Apa kau tidak ingat?” lalu bisa melihat gambaran dirinya ada disebuah rumah yang dibakar dengan seseorang yang mengunakan pakaian yang bagus.
Akhirnya Ia bangun dengan wajah kaget dan melihat ada darah yang mengalir didahi. Ketika keluar kamar dikagetkan dengan melihat sosok Hae Ra yang mengunakan pakaian yang sama bertanya apakah belum tidur. So Ho terlihat kaget dan memastikan lagi kalau itu wajah Hae Ra.
Hae Ra akhirnya mendekat dan panik melihat kepala Soo Ho kembali berdarah jadi berpikir kalau mereka harus pergi ke IGD lalu berpikir untuk mengambil kotak P3k. Soo Ho hanya terdiam seperti kebingungan karena selalu mimpi buruk. 

Hae Ra akhirnya memberikan plester lagi, melihat pendarahannya hampir berhenti lalu bertanya ada apa sebenarnya bertanya Apa baik-baik saja. Soo Ho mengaku baik-baik saja dengan memegang tangan Hae Ra. 

Tuan Yoon berjalan menaiki gunung, lalu merasakan ada orang yang mengikutinya dari belakang. Seperti anak Tuan Park sengaja mengikutinya. Tuan Yoon dengan berjalan terburu-buru menelp kantor Blacksmith's bertanya Apakah Pak Moon ada di sana
“Dia belum datang ke kantor.” Ucap Tuan Han menatap ke arah ruangan. Tuan Yoon yang panik tak bisa bicara langsung menutup telpnya.
Tuan Han terlihat binggug. Tuan Yoon terus berlari sampai akhirnya melihat sisi jalan berlawanan ada banyak orang, akhirnya ia berlari dan terjatuh. Si anak buah siap memberikan pistol listrik, tapi Tuan Yoon berteriak meminta tolong. Beberapa orang pun membantunya, anak buah Tuan Park pun pergi meninggalkanya. 
Soo Ho berbicara dengan Tuan Han di telp menanyaan keadaan Tuan Yoon dan mengucap syukur karena baik-baik saja dan akan berbicara dengan Pak Yoon. Hae Ra dan Bibi Lee sudah duduk di dapur menyapa Soo Ho yang baru keluar dari kamarnya.
“Bagaimana kepalamu?” tanya Hae Ra. Soo Ho pikir Sudah lebih baik dan sekarang baik-baik saja. Hae Ra mengaku Senang mendengarnya.
“Hae Ra... Apa kau mungkin ingat pria ini?” tanya Soo Ho mempelihatkan foto pria yang datang ke kantornya. Hae Ra merasa tak tahu dan ingin tahu siapa pria itu.
“Dia adalah peneliti yang dulu bekerja dengan ayahku.” Ucap Soo Ho Hae Ra pun bertanya Bagaimana Soo Ho tahu itu
“Dia bilang dekat dengan ayahku. Mereka pergi mendaki bersama juga dan aku hanya ingin Tanya saja.” Cerita Soo Ho
“Apa yang dia katakan kepadamu?” tanya Hae Ra. Soo Ho mengaku kalau Tidak banyak.
“Dia mengatakan bahwa teringat akan masa lalu.” Jelas Soo Ho. Hae Ra mengaku sama sekali tidak mengingatnya dan ingin tahu Siapa namanya
“Dr. Do Shin Jae.” Ucap Soo Ho. Hae Ra mencoba mengingat nama Dr. Do Shin Jae lalu menyuruh Soo Ho duduk untuk sarapan. 

Chan Ki masuk ruangan memberikan usb kalau butuh waktu untuk menemukannya. Soo Ho menatap komputernya seperti terlihat tegang.
Flash Back
Chan Ki meminta izin untuk memindahkannya mobilnya karena menghalangi jalan, saat itu  ia sengaja mengambil memory black box dan mengcopy di laptopnya. Akhirnya Soo Hoo bisa melihat video Dr Do bertemu dengan Tuan Park.
“Dia memang pernah bertemu dengan Ketua Park. Tapi Kami tidak yakin apa yang mereka bicarakan.” Ucap Tuan Han 

Hae Ra mencoba mengingat nama Do Shin Jae karena pernah mendengar nama itu di suatu tempat.
Flash Back
Tuan Jung berpikir Dr Do Shin Jae Mungkin karena namanya Tapi menjadi maniak judi. Hae Ra pun mendengarkan ayahnya bercerita. Tuan Park bercerita kalau Dr Do menemuinya hari ini dan meminta untuk meminjaminya uang
“Dia bilang akan memberiku Data penelitian Dr. Moon secara rahasia.” Cerita Tuan Jung. Nyonya Jung  merasa kalau Soo Ho aneh.
“Dia benar-benar penjudi... Dr. Do Shin Jae, si penjudi.” Komentar Hae Ra. 

Soo Ho terus mengulang video saat Tuan Park bertemu dengan Dr Do. Saat itu Hae Ra menelp mengatakan kalau ingat siapa pria itu adalah penjud bahkan mendengar dipecat dari lab karena berjudi bahkan menggunakan dana lab. Soo Ho mulai mengulang kembali rekaman video dan bisa membaca mulut Tuan Park yang mengatakan "Rumah".

Flash Back
Tuan Park menjabat tangan kalau mendengar Dr Do sering berkunjung ke rumah. Dr Do tersenyum bahagia seperti kembali bertemu teman lama.
“Do Shin Jae adalah penjudi, dan  disuap oleh Park Chul Min. Mereka memalsukan saksi. Hal ini lebih menguntungkan kita sekarang. Cari lebih banyak bukti mengenai hal ini.” Ucap Soo Ho
“Baiklah, aku akan memeriksa rumah judi mana yang dia kunjungi.” Kata Tuan Han. Soo Ho pun mengucapkan terimakasih pada Chan Ki.

Hae Ra mengangkat telp dari telp kantornya sebagai bagian Departemen Bisnis Umum. Sharon sengaja menelp menyuruh Hae Ra agar mampi ke tokonya hari ini. Didepanya, Baek Hee mengeluh kalau seharusnya Sharon memiliki sesuatu yang lebih mewah
“Dari mana kau mendapatkan kain murahan ini?” keluh Baek Hee melihat kain yang diperlihatkan Seung Goo.
“Ada sesuatu yang ingin kukatakan kepadamu. Kau akan menyesal jika tidak datang.” Kata Sharon
“Ini dicatat menurut peraturan kami.” Ucap Hae Ra karena tak boleh berbicara pribadi.
“Aku akan terus menelpon kantormu jika kau tak datang.” Ucap Sharon. Hae Ra akhirnay memutuskan akan menemuinya nanti.

Baek Hee meminta Sharon agar mengunakan kain berkualitas lebih tinggi untuk gaun pengantin karena kain dengan corak seperti itu tidak bisa diterima. Sharon menegaskan kalau tak akan melakukanya.  Baek Hee ingin tahu kapan Sharon akan selesai membuat pakaiannya.
“Semuanya termasuk mantel musim semimu, celana panjang, Gaun panjang, dan rok mini akan diselesaikan dalam dua minggu. Jadi Pergi sekarang.” Kata Sharon sini
“Apa kau tidak akan melakukan pengukuran?” kata Baek Hee, Sharon langsung memeluk Baek Hee untuk mengukurnya tanpa memakai meteran.
“Aku telah mendapatkan setengah inci untuk pinggangmu.” Ucap Sharon . Baek Hee hanya berkomentar kalau Sharon itu Menyeramkan.


Soo Ho menunggu diatap gedung, Tuan Yoon menuruni tangga bertemu dengan Soo Ho meminta agar Soo Ho berjanji akan melindunginya maka akan bertobat atas dosanya dimasa lalu. Soo Ho pun berjanji akan melindunginya.
“Aku melihat Park Chul Min... Pada tanggal 21 Desember, Saat laboratorium terbakar. Aku tukang antar pesanan untuk sebuah restoran. Apa kau ingat kafetaria tidak buka pada malam menakutkan itu?” ucap Tuan Yoon. Soo Ho mengaku mengingatnya.
“Aku pergi untuk mengantarkan makanan ringan pada Jumat malam. Aku sedang dalam perjalanan untuk mengantarkan makanan hari itu juga. Aku melihat Park Chul Min lari dari lab dengan tergesa-gesa. Dia mungkin melakukannya karena kaget dengan ledakan tersebut.” Cerita Tuan Yoon.
“Awalnya aku berpikir sama. Tapi suatu hari, dia tiba-tiba membual bahwa dia mengganti mobilnya dan membeli rumah. Dia hanyalah pelanggan biasa di restoran kami. Jadi aku mengancamnya untuk melihat bagaimana reaksinya. Kukatakan padanya bahwa aku melihatnya malam itu.” Ucap Tuan Yoon
“Aku bertanya padanya apa yang akan dia berikan padaku sebagai imbalan karena tidak melaporkannya pada polisi. Dia memberiku sebuah rumah dan tanah... Maafkan aku.” Kata Tuan Yoon merasa bersalah
“Aku akan memastikan untuk melindungimu. Kau bisa memberi kesaksian tentang apa yang baru saja kau katakan Kepada polisi kan?” kata Soo Ho. Tuan Yoon pun akan melakuanya.
“Kurasa aku perlu melakukan ini agar anakku bisa sadar kembali. Dan... Aku minta maaf.” Kata Tuan Yoon merasa bersalah. 


Ji Hee mengambil foto selfie dengan kameranya, mereka makan bersama di restoran. Ketua Tim memuji kalau rasa makananya enak bahkan restoran memiliki sejarah lebih dari 50 tahun yaitu Menjadi tempat yang terkenal untuk melamar sejak dulu.
“Wahh... Pantas. Aku sangat cemburu.” Komentar Ji Hee. Hae Ra melihat restorn berpikir kalau pernah ada di sini sebelumnya.
“Apa mantan mu pernah melamarmu di sini?” kata Ji Hee mengejek. Ketua Tim mengeluh mendengarnya menyuruh Ji Hee agar makan saja dulu.
“Akan lebih bagus lagi jika aku dilamar disini dan datang lagi untuk ulang tahun pernikahan kita.” Ucap Ji Hee
“Siapa yang menikah saat ini? Ini norak, Lebih baik Tinggallah sendiri dan Pernikahan adalah makam..” Keluh Ketua Tim
“Meskipun begitu aku tetap akan menikah.” Kata Ji Hee. Sementara Hae Ra memikirkan Ulang tahun pernikahan.
Ia akhirnya bertanya pada seorang pelayan yang sudah cukup tua, apakah menyimpan buku pengunjung dari masa lalu. Pelayan itu menganguk dan mengajak Hae Ra kesebuah ruangan.  Hae Ra mencari bagian foto dengan mencari di tanggal 20 Oktober lalu dengan senyuman bahagia menemukannya.
Ia melihat foto ayah dan ibunya sedang merayakan uang tahun pernikahan yang bertuliskan “Ulang tahun pernikahan kami yang ke 15! Kami bertemu saat kami berumur 20. Sekarang, kita adalah orang tua Hae Ra. Aku mencintaimu!”
“Ayahku ada di sini malam itu.” Ucap Hae Ra karena yakin bukan ayahnya yang melakukanya. Ketua Tim memanggil Hae Ra agar mencoba desert. Hae Ra meminta agar meminta waktu. 


Hae Ra masuk ke dalam Blacksmith lalu berlari masuk ke ruangan dan Soo Ho. Akhirnya Soo Ho pun bisa tersenyum bahagia sambil menepuk pungung Hae Ra. Akhirnya Hae Ra mengaku sangat lega dan akan pulang karena memakai cincin lamaran dari Soo Ho. Soo Ho pun tersenyum bahagia.
“Apa pekerjaanmu masih banyak?” tanya Hae Ra. Soo Ho menganguk.
“Aku akan menunjukkannya di rumah.” Kata. Hae Ra Soo Ho pun menganguk mengerti dan akan bertemu nanti. 

Hae Ra datang menemui Sharon ke tokonya. Sharon merasa masih ingat saat pertama kali bertemu, Hae Ra yang berjalan dengan wajah dingin dan kusam. Hae Ra tak ingin berlama-lama ingin tahu alasan memanggilnya datang.
“Selamat atas pernikahan mu... Aku mendengarnya dari bibimu.” Ucap Sharon
“Apa kau bertemu dengan Bibi Sook Hee?” tanya Hae Ra heran. Sharon mengatakan membuatkannya semi mantel.
“Aku tidak berada di rumah itu. Jangan khawatir, tapi Dia datang kemari.” Jelas Sharon
“Kami tidak akan segera menikah.” Tegas Hae Ra. Sharon pikir Itu mungkin tidak akan terjadi selamanya, karena Soo Ho tidak bisa menikahi anak dari pembunuh ayahnya.
“Kenapa kau ingin menemuiku?” tanya Hae Ra kembali. Sharon pikir Hae Ra ingin memakai gaun pengantin buatannya. Hae Ra mengaku Tidak lagi.
“Aku akan membuatnya.. Untukmu.” Kata Sharon. Hae Ra menjawab kalau tidak akan memakainya dan pamit pergi.
“Aku menyukai Moon Soo Ho... Aku tidak bisa menahannya... Dia adalah orang yang hebat.” Akui Sharon sebelum Hae Ra pergi
“Kenapa kau mengatakan padaku?” tanya Hae Ra. Sharon pikir Hae Ra bisa melihat kalau dirinya yang cukup aneh. Hae Ra mengakui kalau Sharon sangat aneh.
“Itu karena aku menyukainya... Tapi... Aku membiarkan dia pergi. Aku ingin membuat gaun untuk calon pengantin wanitanya.” Ucap Sharon. Hae Ra ingin tahu alasanya.
“Itu membuatku terlihat keren.” Kata Sharon. Hae Ra mengaku  masih berpikir Sharon sangat aneh lalu berjalan pergi. Sharon menegaskan kalau akan tetap membuatnya. 

Baek Hee membaca buku di ruangan tengan dan mendengarkan siara radio
“Kisah selanjutnya... Sebuah kuburan yang berasal dari Dinasti Joseon ditemukan di lokasi konstruksi di Eunseong-gu. Kuburan yang ditemukan itu adalah milik Koo Jeom Bok, yang identitasnya tidak diketahui. Di peti mati kayu yang dipelihara dengan sempurna, juga ditemukan sebuah cerita yang ditulis dalam bahasa Korea bersama dengan gambar dan doa yang tulus. Dunia akademis memberikan banyak perhatian. Reporter Kim Jin Seon akan memberi Anda rincian lebih lanjut.”
Baek Hee langsung terlihat bahagia karena akhirnya menemukan peninggalan Jeom Bok.

Soo Ho membaca berita di tabnya dengan judul "Dibombardir Dengan Sewa Setelah Pembangunan Kembali" lalu tiba-tiba merasakan kesakitan dengan kembali mendengar suara Sharon “Kau adalah suamiku, Tapi kau jatuh cinta dengan pelayanku dan mencampakkanku.” Wajahnya pun mulai panik karena merasakan sesuatu yang aneh. 

Akhirnya Soo Ho datang ke rumah  Baek Hee, Baek Hee melihat Soo Ho yang tampak lelah. Soo Ho bercerita kalau Belakangan ini banyak hal aneh dengan wajah ketakutan dan bingung.
Di rumah Sharon seperti sedang melakukan ritual dengan kain yang dibuatnya untuk sebuah kemeja, sementara Baek Hee mendenagr cerita Soo Ho mengartikan kalau Sharon, Orang gila itu mengatakan Beberapa hal aneh saat dia berada di sana.
“Mentalnya tidak stabil... Kau tak perlu merisaukan kata-katanya.” Ucap Baek Hee menyakinkan Soo Ho
“Dan cerita yang kau ceritakan selama kuliah mulai muncul di kepalaku seperti masa laluku.” Cerita Soo Ho
“Itu karena Aku adalah seorang pendongeng yang hebat.” Baek Hee menyakinkan.
“Nyonya Jang... Apa kau percaya pada kehidupan lampau?” tanya Soo Ho.
“Entahlah... Aku tidak berpikir setiap orang memiliki kehidupan lampau. Tapi jika kau pergi dengan kerinduan atau dendam, kau mungkin akan kembali setidaknya satu kali.” Jelas Baek Hee
“Aku tidak percaya pada hal-hal itu.” Ungkap Soo Ho. Baek Hee pikir Soo Ho jangan percaya dengan hal itu.
“Tapi ada sesuatu yang aneh... Kurasa ada sesuatu untuk ini.” Ucap Soo Ho. Baek Hee menatap Soo Ho seperti merasa bersalah.
Flash Back
Baek Hee menatap bahagia hasil karya Jeom Bok yang mengambarkan wajah Boon Yi dengan Myung Soo sebagai pasangan. Ia sebelumnya berpesan agar Hilangkan saja itu dengan bakat luar biasanya Dan tolong tuliskan kisah yang luar biasa ini

“Soo Ho... Tak lama lagi, cerita dan gambar dari kuburan yang berasal Dinasti Joseon akan diungkapkan. Itu adalah kehidupan masa lalumu. “ ucap Baek Hee. 
Soo Ho keluar rumah dengan wajah kebingungan, teringat kembali yang dikatakan Baek Hee “Jadi Ingat saja ini. Wanita yang berpakaian sutra, berpura-pura menjadi istrimu adalah wanita jahat yang membunuhmu. Lalu Kau ditakdirkan bersama dengan gadis pelayan baik hati yang memiliki bekas luka bakar di wajahnya.”
“Kau bilang Bekas luka bakar di wajahnya?” ucap Soo Ho kaget karena sebelumnya ia yang memiliki bekas luka bakar.
“Bukankah itu yang aneh tentang takdir kita? Kau juga punya bekas luka bakar di wajahmu saat kau muda.” Kata Baek Hee. 

Soo Ho kembali pulang ke rumah, saat itu terdengar suara bergema yang mengatakan “Kau tampak lelah.” Saat itu juga Soo Ho melihat wajah Hae Ra yang mengunakan pakaian bagus sementara Sharon dengan pakaian pelayan dan tampak lusuh, bahkan luka bakar diwajahnya.
Bersambung ke episode 16

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar