PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 28 Februari 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 10 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Soo Ho kembali ke rumah merasa tak percaya kalau bisa menangis di pelukan Geu Rim. Lalu dikagetkan dengan ibunya sedang berbaring di sofa lalu terbangun. Ia bertanya Bagaimana ibunya bisa masuk.
“Aku memang selalu bisa, tapi selama ini aku hanya tidak mau.  Dengan mengetahui kode sandi rumahmu tidaklah sulit.” Komentar Nyonya Nam
“Lama tidak melihatmu seperti ini. Lalu Bagaimana dengan Ayah?” tanya Soo Ho. Nyonya Nam juga tak tahu.
“Aneh sekali. Setiap kali ada masalah yang menimpa keluarga kita, selalu hanya ada kita berdua yang ada disini.” Ungkap Soo Ho
“Apa kau tadi dengan Geu Rim...” kata Nyonya Nam dan langsung disela oleh Soo Ho untuk ibunya stirahatlah sebelum pergi.

Soo Ho masuk ke dalam kamar menelp Geu Rim. Sementara Geu Rim menatap ponselnya, seperti sempat ragu tapi setelah itu mengangkatnya.  Keduanya sama-sama mengatakan “Sebelumnya...” lalu mereka saling menyuruh yang lebih dulu bicara.
“Aku memikirkannya dalam perjalanan pulang ke rumah. Sepertinya, yang jadi masalah adalah tanganku.” Kata Geu Rim. Soo Ho binggung apa maksudnya.
“Saat kita berada disekolah juga begitu, tadi juga seperti itu.  Mengapa aku melakukan itu? Ada apa dengan tanganku?” kata Geu Rim seperti tak mengerti bisa memeluk Soo Ho lebih dulu.
“Kau juga seperti itu 12 tahun yang lalu. Mengapa kau terus memelukku?” tanya Soo Ho
“Bukannya aku terus memelukmu...” kata Geu Rim. Soo Ho mengingat kaalu Ini sudah ketiga kalinya dan ingin tahu alasan Geu Rim yang terus melakukannya.
“Itu... Jika ada anak anjing yang menggigil, kau ingin memeluknya, kan? Yah.. Sesuatu seperti itu.” Kata Geu Rim memberikan alasan
“Apa aku seperti anak anjing bagimu?” ucap Soo Ho sedikit kesal. Geu Rim menjelaskan bukan seperti itu.
“Aku tidak memanggilmu seekor anjing. Hanya saja... Aku baru saja melakukannya.” Ucap Geu Rim
“Aku hanya ingin mengatakan... Terima kasih untuk itu. Terima kasih untuk hari ini...Kau harus tidur... Jangan memikirkan apapun untuk malam ini.” Kata Soo Ho. Geu Rim pun menganguk mengerti.
Keduanya menutup telp. Soo Ho dan Geu Rim saling menanyaan sikap mereka yang aneh. Soo Ho heran dengan sikapnya yang lema didepan Geu Rim dan juga Geu Rim heran karena terus memeluk Soo Ho. 


Esok pagi
Nyonya Nam memberitahu kalau  akan menarik semua artis kami dari acara KBC. Semua kaget mendengarnya karena sangat mendadak. Presdir Kang pun juga kaget mengetahuinya. Nyonya Nam mengaku kalau akan berubah pikiran jika mengeluarkan Ji Soo Ho dari acara radio itu.
“Anda tidak akan mengalami banyak kerugian meskipun ia keluar dari acara radionya, tapi situasinya berbeda untuk kita. Selama sebulan, saya membiarkan dia bertindak sesuka hati dan memiliki jadwal di acara radio. Perusahaan harus menghadapi banyak kerugian.” Kata Nyonya Nam

“Saya mengerti, tapi jika mengganti dia secara mendadak...” ucap Presdir Kang
“Penyiar Kim Dong Ju milik agensi kami. bagaimana menurut Anda?” kata Nyonya Nam, semua kaget mendengar nama Kim Dong Ju
“Apa dia akan menjadi DJ radio? Tapi acara radio Soo Ho... telah menjadi berita utama. Mungkin kami bisa menyetujui, jika Anda tidak ingin siaran langsung.” Kata Presdir Kang
“Dengan adanya jadwal drama yang akan ia bintangi, tidak akan memungkinkan jika ia melakukan keduanya sekaligus. Jika Anda mengeluarkan Soo Ho, maka Anda akan diberikan beberapa bintang lain. Saya akan terus mendukung Anda dengan bintang di agensi kami. Dan Juga, mari merahasiakan ini sampai kita sudah memutuskan semuanya.” Kata Nyonya Nam yang membuat Presdir Kang terdiam. 


Nyonya Nam menemui Ra Hee di ruang siaran,  mengingatkan kalau Sudah hampir sebulan, tapi belum memberikan laporan tentang Geu Rim. Ra Hee pikir kalau mereka masih punya banyak waktu, lalu membahas  kalau Jay tidak muncul, jadi acara mereka berada dalam masalah.
“Kami harus bagaimana dengan acara hari ini?” kata Ra Hee menahan amarah
“Penulis La, apa kau seseorang yang terlalu telat berpikir?  Apa yang telah kau lakukan sebagai imbalan atas dukunganku? Aku meminta kau untuk bertanggung jawab.” Kata Nyonya Nam memperingati
“Sejujurnya, aku sudah mencoba yang terbaik...” kata Ra Hee membela diri
“Aku ingin melihat hasilnya dan Pastikan Geu Rim harus keluar.” Tegas Nyonya Nam lalu keluar ruangan. Ra Hee hanya bisa menghela nafas panjang. 

Soo Ho sibuk memasak telur gulung dan duduk bersama dengan Jason di meja makan. Jason bertanya apakah ia harus menjadi dokter atau temannya. Soo Ho menyuruh Jason makan walaupun menu yang dibuatnya tak banyak. Jason  berkomentar kalau Memang tidak banyak mencoba telur buatan Soo Ho.
“Hei, kau tahu... Apa kau ingat apa yang kau katakan sebelumnya?” ucap Soo Ho. Jason binggung perkataan apa.
“Meskipun aku menangis karena aku bahagia, atau marah, atau kesal, maka aku ingin memberitahu, kalau aku menangis” kata Soo Ho
“Apa Kau menangis?” tanya Jason penuh bersemangat. Soo Ho malah balik bertanya kalau "Menangis." itu seperti apa
“Apa maksudnya itu? Jadi Kau menangis di hadapan siapa? Itu dapat mengubah artinya. Siapa pun itu, orang itu sangat memahamimu.” Ucap Jason. Soo Ho hanya bisa terdiam
“Kurasa... kau akan sangat sibuk mulai sekarang.” Komentar Jason tersenyum bahagia melihat Soo Ho yang sudah mulai berubah. 


Geu Rim keluar dari rumah kaget melihat Soo Ho, bertanya kenapa sudah ada di depan rumahnya pagi sekali. Soo Ho bertanya apakah Geu Rim mau mengantarnya. Geu Rim dibuat binggung dengan pertanyaan Soo Ho.
“Aku harus pergi ke stasiun radio, Cepat.” Kata Soo Ho. Akhirnya Geu Rim pun masuk ke dalam mobil
“Tapi... Stasiun radio kita lebih dekat dari rumahmu. Mengapa kau datang ke rumahku dan memintaku untuk menyetir?” kata Geu Rim heran sambil mengemudikan mobil Soo Ho
“Selagi kita membicarakannya, bisa antar aku pulang dulu?” kata Soo Ho. Geu Rim makin heran dengan permintaan Soo Ho.
“Karena letaknya dekat dengan stasiun radio, turunkan aku di rumah dulu.” Kata Soo Ho 

“Katanya, kau harus ke stasiun radio, tapi malah memintaku mengantarmu ke rumah... Soo Ho. Apa kau sudah gila? Aku terlambat sekarang.” Keluh Geu Rim turun dari mobil
“Bawa mobil ini. Kau bisa. gunakan ini untuk sementara atau selamanya.” Ucap Soo Ho sebelum masuk ke dalam rumah
“Soo Ho! Kenapa kau memberiku mobil ini?” tanya Geu Rim heran
“Kau boleh mengambil hadiah yang ada di jok belakang.” Kata Soo Ho lalu masuk ke dalam rumah. Geu Rim makin binggung dengan sikap Soo Ho berpikir kalau sedang syuting drama lalu melihat ada banyak tas belanjaan di kursi belakang.
Geu Rim sampai di parkiran menelp Soo Ho kalau mengendarai mobil karena tidak bisa mengembalikan kuncinya, jadi meminta agar  segera bawa kembali mobilnya. Soo Ho mengaku tak bisa  karena sibuk jadi meminta Geu Rim agar mengunakanlah untuk sementara waktu.

Geu Rim heran dengan sikap Soo Ho langsung menutup telp, merasa kalau cinta pertamanya itu mencoba untuk membuatny terkesan. Tuan Lee baru saja datang melihat Geu Rim berpikir kalau punya mobil baru dan berkomentar Mobilnya terlihat lebih bagus dari mobil miliknya.
“Tidak, itu bukan milikku.” Ucap Geu Rim gugup tak bisa menjelaskankalau itu milik Soo Ho
“Apa Kau selesai menulis yang aku katakan?” tanya Tuan Lee lalu bergegas pergi.
Di ruangan, Geu Rim memberikan naskahnya. Tuan Lee berkomentar Soo Ho yang menolak menulis segmennya, dan naskah yang dituliskan berbau busuk jadi meminta agar memberikan alasan.  Geu Rim hanya bisa terdiam seperti pikiran sedang tak bisa fokus.
“Berhenti membuat kutipan... Kau sudah seperti itu di acara sebelumnya, dan kau melakukannya lagi kali ini. Apa kau hanya bisa mengambil kutipan dari buku saja? Sudah kukatakan untuk menulis naskah dengan pemikiranmu sendiri.” Ucap Tuan Lee marah
“Maafkan aku... Aku tidak fokus kemarin.” Kata Geu Rim
“Kau bilang "Aku melakukan yang terbaik sebisaku"? "Aku tidak punya waktu." "Ini tidak terlalu buruk." "Sebelum aku ada juga yang melakukan ini." Apa Kau berencana untuk membuat janji-janji seperti itu juga?” kata Tuan Lee. Geu Rim hanya bisa terdiam.
“Menurutmu apa yang aku lakukan setiap kali melihat seorang penulis yang tidak melakukan pekerjaan mereka dengan benar dan selalu mencari-cari alasan?” tanya Tuan Lee. Geu Rim hanya bisa diam.
“Aku tidak bisa memukul mereka, jadi aku memberhentikan mereka. Aku tidak bisa bekerja dengan orang-orang yang suka obral janji. Jika kau membuat alasan dan membesarkannya, lalu membuat janji-janji, maka karirmu akan tamat.” Tegas Tuan Lee.
“Aku akan mengulangnya lagi.” Kata Geu Rim. Tuan Lee mengatakan aklau akan memberikan waktu lima jam.
“Hei.. Geu Rim... Aku mulai memanggilmu "Penulis"... Mengerti?” ucap Tuan Lee pada Geu Rim yang akan keluar dari ruangan. 



Hoon Jung mengeluh di telp kalau seseorang memintanya  mengatur rekaman dan video selama tiga tahun lamanya dan Selagi melakukan itu, Ia juga diminta menemukan video masa lalu memalukan orang gila itu, lalu ingin temanya itu melihatnya juga.
“Orang gila mana... yang kau maksud dan sering kau keluhkan itu? Aku sibuk.” Ucap temannya.
“Hei. Apa Kau tahu bagaimana perasaanku? Inilah satu-satunya cara agar aku bisa merasa lebih baik. Mengerti kau? Orang gila itu dan Ji Soo Ho... .” ucap Hoon Jung lalu terdiam karena melihat Soo Ho masuk ke dalam ruangan.
“...sama-sama sangat menyebalkan dan brengsek. Aku mengerti Jangan kirimkan aku video orang gila itu.” Kata temanya yang terdengar karena mengunakan speaker.
“Hei... Apa yang baru saja kau katakan tentang Soo Ho kami? Hei. Kau bukan temanku. Selamat tinggal!” ucap Hoon Jung menutup telpnya sambil mengeluh pada Soo Ho yang selalu datang kemari setiap sedang menelpon.
“Aku bukanlah orang yang sangat dan menyebalkan dan brengsek. Tapi, video orang gila apa yang kau maksud?” tanya Soo Ho. Hoon Jung balik bertanya apakah Soo Ho ingin melihatnya. 


Soo Ho melihat video dengan wajah fokus di layar laptop. Geu Rim yang sedang mabuk menceritakan Radio menggambarkan tentang ibuku dan dirinya jadi sangat menyukai radio. Tuan Lee merekam video membuat Geu Rim kesal dan meminta agar menyingkirkanya.
“Jenis acara radio apa yang ingin kau buat? Aku memanggilmu kesini untuk bertanya.” Ucap Tuan Lee
“Aku tidak ingin melakukan acara radio soal selebriti. Aku ingin melakukan acara radio dimana pendengarnya adalah bintang utamanya.” Ucap Geu Rim. Tuan Lee memuji Geu Rim yang terlihat sangat manis.
“Aku akan membiarkanmu melakukan itu.” Kata Tuan Lee. Geu Rim pikir seniornya itu hanya Janji kosong.
“Tidak. Kami akan merekam video ini sebagai bukti. Aku, Lee Kang, akan membuat Song Geu Rim menjadi penulis utamaku dan memproduksi acara itu untuknya.” Ucap Tuan Lee akhirnya muncul wajahnya di layar dengan sedikit mabuk.
Soo Ho panik karena videonya terhenti dan ingin tahu  Apa yang terjadi selanjutnya. Hoon Jung heran karena Soo Ho malah bertanya padanya. Soo Ho ingin tahu Apa yang Lee Kang bisikkan di telinga Geu Rim. Hong Jung mengaku kalau tidak tahu. Saat itu Geu Rim dan Tuan Lee masuk ruangan binggung dengan Soo Ho ada di dalam dengan tatapan berbeda. 


Keduanya berada di ruang make up, Geu Rim heran dengan Soo Ho  yang jadi punya banyak waktu luang padahal dulu hanya akan muncul sebelum mereka siaran dan ingin tahu alasan Soo Ho yang sering datang ke stasiun radio sekarang.
“Aku sedang menjalani perkataanmu, kalau DJ dan penulis harus kompak, bahkan ketika bernafas. Apa kau Sudah makan?” ucap Soo Ho
“Belum. Aku tidak punya waktu untuk makan. Aku harus menulis ulang naskahku. Jadi Aku tak punya waktu banyak...” kata Geu Rim
“Hei... Aku melihat video tadi. Kau dan Lee Kang mabuk dan mengatakan sesuatu. Apa yang kau katakan?” tanya Soo Ho. Geu Rim binggung vidao apa yang dimasuk.

Soo Ho memegang tangan Geu Rim seperti ingin memastikan kalau yang dikatakan serius. Geu Rim meminta agar Soo Ho melepaskanya karena nanti akan ada orang yang melihat.
Saat itu seorang PD membuka pintu melihat keduanya dan langsung kembali menutupnya. Geu Rim langsung menarik tanganya karena tak ingin ada gossip yang menyebar.
“Kalau begitu, kita bicara di luar stasiun radio.” Ucap Soo Ho. Geu Rim menolak karena harus menulis naskahnya.
“Kau dan naskahmu.. Apa hanya radio saja yang kau pedulikan?” kata Soo H kesal
“Ini Serius. Kau terus bermunculan di mana-mana dan menggangguku dan Bawa ini.” Kata Geu Rim lalu memberikan kunci mobilnya lalu keluar dari ruangan. 


Tuan Lee melihat berita  didepan laptopnya (Seorang Remaja Meninggal Karena Kecelakaan Mobil di Luar Studio KBC) Hoon Jung pikir kHaters nya Soo Ho yang mengarang berita itu tapi ternyata memang benar terjadi.
“Tunggu. Apa Soo Ho benar-benar terlibat? Mungkin JH menyembunyikan sesuatu atau Mungkin mereka memanipulasi media.” Ucap Hoon Jung menduga-duga
“Kita harus mencari tahu yang sebenarnya. Cari komentar menyenangkan yang dikirim oleh pendengar.” Kata Tuan Lee lalu mencoba menelpManajer Ji Soo Ho. 

Nyonya Nam kembali bertemu dengan Tae Ri mengetahui kalau Ada banyak rumor, tapi tidak ada bukti dan Banyak postingan jahat, tapi tidak ada kebenarannya dengan mengejek kalau Tae Ri itu lucu.
“Anda tidak bisa mendapatkan apapun dariku, jadi Anda tidak tahu bagaimana cara membalasnya. Jadi Anda sangat kesal, kan? Kehidupan pribadiku sangat bersih. Apa yang telah Anda lakukan padaku sampai sekarang?” ejek Tae Ri
“Anda bilang jika akan memulai rumor bahwa Soo Ho... dan aku berkencan, tapi dia tidak muncul... saat reporter ada di sana, dan mempermalukanku. Lalu Anda bilang akan membuatku ikut serta dalam dramanya, tapi sampai sekarang tak ada kemajuan apapun.” Kata Tae Ri kesal
“Soo Ho akan melakukan drama... Semuanya sedang dalam proses.” Kata Nyonya Nam. Tae Ri kaget mendengarnya.
“Soo Ho bilang dia tidak mau.” Kata Tae Ri heran.
“Tapi... dia bilang tidak akan pernah melakukannya denganmu. Makanya, aku memperingatkanmu... untuk jangan bertindak seperti itu padaku, dan lakukan bagianmu dengan benar. Apa yang kau lakukan sampai Soo Ho menolak untuk melakukan apapun denganmu?” kata Nyonya Nam sinis. Tae Ri akhirnya pergi keluar ruangan dengan wajah kesal.
Ia mencoba menelp Soo Ho tapi tak diangkat,  lalu mencoba menelp Manager Kim dan tetap juga tak diangkat seperti sebelumnya. Tae Ri kesal sendiri dengan sikap dua pria yang ditelpnya tapi tak ada yang mengangkatnya. 


Manager Kim sedang bertemu dengan Tuan Lee di cafe melihat Tae Ri yang menelp memilih untuk membiarkanya. Tuan Lee heran melihat Manager Kim yang tidak mengangkat teleponnya. Manager Kim hanya terdiam seperti tak mau membahasnya.
“Kudengar, kau manajernya sejak dia masih sangat kecil. Jadi sudah berapa lama? Apa Sudah mulai jadi manajer sebelum 2006?” ucap Tuan Lee penasaran.
“Mengapa kau ingin tahu?” ucap Manager Kim balik bertanya. Tuan Lee mengaku sedang memeriksa sesuatu tentang Soo Ho
“Omong-omong, kau tahu 'kan, dia mulai syuting drama?”ucap Manager Kim. Tuan Lee mengaku  belum mendengar apapun darinya
“Akan terlalu sulit untuk melakukan radio juga. Aku berhenti menjadi manajer, jadi aku tidak dapat membantu. Aku khawatir. Apa kau bisa membantunya mengurus acara radio itu?” ucap Manager Kim
“Tunggu... Apa maksudmu, semuanya sudah ditentukan? Apa Soo Ho bilang begitu sendiri?” tanya Tuan Lee kaget. 


Soo Ho menemui Tuan Moon di ruangan mengaku punya pertanyaan soal acara radio. Ia ingin tahu Bagaimana caranya agar bisa melakukannya dengan baik. Tuan Lee tak mengerti maksud kalimat "dengan baik” Soo Ho mengaku  ingin belajar bagaimana menjadi DJ dari Tuan Moon.
“Bukannya kau kesini untuk bertanya tentang Geu Rim?” kata Tuan Moon. Soo Ho terdiam karena Tuan Moon yang bisa menebaknya.
“Bagiku, sepertinya kau mengejarnya karena kau menyukainya.” Ucap Tuan Moon. Soo Ho binggung Tuan Moon bisa mengetahuinya.
“Kau ingin memenangkan hatinya. Makanya, kau ingin belajar tentang radio. Apa aku benar?” kata Tuan Moon. Soo Ho terdiam karena tak bisa menyangkalnya.
“Radio dan kehidupan nyata saling mirip. Saat kau melakukan radio, maa menunjukkan segalanya, dan percaya pada mereka. Dan juga, memeluk mereka. Kemudian, semua orang yang mendengarkan melalui speaker itu juga akan menunjukkan sesuatu juga. Mereka juga akan mempercayaimu. Dan sebelum kau menyadarinya, mereka akan memelukmu.” Jelas Tuan Moon.
Soo Ho hanya bisa terdiam, Tuan Moon meminta Soo Ho mengantarkan berkasnya, karena  Geu Ri akan terpikat dengan Soo Ho dengan berkas ditanganya. Soo Ho kembali bertanya  apakah semua radio sama saja, Tuan Moo binggung maksud pertanyaan Soo Ho.
“Apa normal bagi seorang penulis untuk bekerja 24 jam bersama atasannya, untuk menulis?” tanya Soo Ho
“Jika mereka selalu bersama, hal seperti itu bisa terjadi. Sebenarnya, cukup sering. Istriku juga seorang penulis. Aku melihatnya setiap saat selama radio, dan akhirnya kami menikah.” Cerita Tuan Moon
“Anda adalah seorang DJ dan Aku seorang DJ juga. Apa Seorang DJ dan seorang penulis?” ucap Soo Ho. Tuan Moon menganguk seperti mendukungnya. Soo Ho seperti bisa tersenyum lega. 

Soo Ho keluar dari ruangan langsung bertemu dengan Tuan Lee terlihat serius. Tuan Lee meminta izin agar bisa menayakan satu hal kalau mereka ada di tim yang sama, jadi akan memberi tahukanya. Soo Ho binggung dengan Tuan Lee yang terlihat sangat serius.
“Apa kau akan tetap berada di acara radio?” tanya Tuan Lee. Soo Ho terdiam karena terlihat binggung
“Biarkan aku ulang kata-kata itu. Apa kau ingin berhenti dari radio untuk drama?” tanya Tuan Lee.  Soo Ho menjawab Tidak.
“Seperti yang selalu kita lakukan, kita akan jalani semuanya dengan perkataanmu.” Ucap Tuan Lee lalu berjalan pergi. 

Tae Ri menelp dari mobil dan kesal sendiri karena Manager Kim yang  mengabaikan panggilannya. Saat itu Manager Kim keluar dari apartement dan akan masuk mobil. Tae Ri tiba-tiba sudah ada didepan mobil dengan wajah kesal, Manager Kim kaget dan langsung keluar dari mobil.
“Sedang apa disini?” tanya Manager Kim heran.
“Ini salahmu karena mengabaikanku!” teriak Tae Ri marah 

Keduanya duduk di cafe sambil minum bersama, Tae Ri memohon pada Manager Kim agar bisa sekali ini saja, karena pasti tahu betapa sulitnya  untuk sampai ditempatnya sekarang. Manager Kim bertanya apakah Presdir Nam tidak mau mengikutsertakan Tae Ri ke drama yang Soo Ho mainkan.
“Sudah kukatakan jangan macam-macam. Aku tahu ini akan terjadi. Aku sudah memperingatkanmu. Kalau beberapa foto itu tidak ada apa-apanya untuk seseorang seperti dia.” Ucap Manager Kim serius.
“Apa yang bisa aku lakukan? Aku butuh sponsor demi menjadi populer. Aku masih ingin berakting dan tetap populer, jadi Tidak ada jalan lain.” Kata Tae Ri memohon
“Aku juga tidak bisa membantumu dan Aku tidak akan membiarkanmu sampai sejauh ini jika aku bisa membantu.” Tegas Manager Kim
“Kau memiliki rekaman!.. Kau memiliki rekaman Soo Ho yang mengatakan bahwa Presdir Nam bukan ibu kandungnya. Aku tahu kau punya.” Kata Tae Ri. Manager Kim hanya bisa terdiam 


Soo Ho mencoba menelp Geu Rim lalu mengeluh karena  tidak pernah mendengarkannya, bahkan tidak di angkat. Geu Rim bertemu kembali dengan Tuan Lee di restoran. Tuan Lee pun membaca naskah yang dituliskan Geu Rim.
“Saat menonton drama, ada adegan pertemuan pertama... yang sangat penting. Mereka menunjukkan alasan mengapa drama harus ada. Namun, melainkan para bintang drama itu siapa yang bisa mengadakan pertemuan pertama yang begitu signifikan ini?”
“Apa yang ingin kau katakan?” tanya Tuan Lee setelah membaca naskah yang dituliskan Geu Rim
“Kita bertemu dan berpisah dengan orang-orang. Hidup kita seperti drama. Itu sebabnya, Aku pikir akan lebih baik untuk menjelaskan tentang arti pertemuan dalam hidup kita...” ucap Geu Rim seperti sedikit melantur.

“Aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau katakan Apa Kau bisa? Apa naskah ini terdengar sedang bicara denganmu?” ucap Tuan Lee. Geu Rim hanya terdiam.
“Bagaimana DJ bisa membacakan naskah, yang penulisnya sendiri saja tidak mengerti? Lalu Bagaimana pendengar bisa mengerti? Hei... Penulis Song. Kau tahu mengapa aku mempekerjakanmu?” kata Tuan Lee. 

Flash Back
Geu Rim berbaring di kursi menatap kearah langit sambil menelp ibunya memberitahu Awan terlihat sangat menakjubkan saat ini dengan Warna biru, yaitu biru muda, dan warna putih terlihat seperti. cat pada palet mengambang di udara. Tuan Lee sedang tertidur terbangun dengan ucapan Geu Rim.

“Itulah sebabnya hatiku terasa tenang saat melihat langit. Apa yang harus aku lakukan? Aku harus menelpon Ibu, kan? Ibu sendiri bilang begitu. Aku harus menikmati suatu hal dalam sehari yang tidak bisa dibeli dengan uang. Itulah sebabnya aku melihat keatas dan langit begitu indah. Aku ingin membaginya dengan Ibu.” Ucap Geu Rim pada ibuya. 

Tuan Lee menegaskan kalau ingin merasa tersentuh oleh tulisan Geu Rim dan juga percaya bahwa Geu Rim mampu. Ia meminta Geu Rim menulis dengan bakat yang dimilikinya sendiri dengan berpesan agar Berbicara dan menulis seolah-olah sedang melukis.
“Bagaimana dengan menulis emosi seperti itu? Apa kau bisa menulis sesuatu seperti itu besok?” ucap Tuan Lee. Geu Rim menganguk dan Tuan Lee pun memujinya. 

Geu Rim menyandarkan saat berada di bus mencoba menuliskan “Mengapa aku memeluknya?” teringat kembali saat terakhir kali memeluk Soo Ho.  Ia pun duduk di meja kerjanya mencoba mengetik naskah “Apa artinya memeluk seseorang?”

“Aku tidak ingin dia bersedih... Aku ingin dia berhenti menangis”
Ia terhenti memikirkan alasan Mengapa memeluknya, lalu menelp Soo Ho untuk bertemu selama beberapa menit.
Bersambung ke Part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar