PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 08 Februari 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 4 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Geu Rim menelp Tuan Lee kalau harus menginap karena si kakek tidak akanmembiarkan Soo Ho pergi, dan juga tidak ada bus. Ia juga meminta maaf karena mereka tidak bisa mengadakan meeting karena dirinya. Tuan Lee pikir tak masalah meminta agar Geu Rim Hati-hati jangan sampai terkena flu dan akan bertemu besok.
“Apa Geu Rim sedang bersama dengan Soo Ho?” tanya Hoon Jung. Tuan Lee tak banyak bicara menyuruh mereka minum saja. 

Tae Ri sedang ada di club, menari-nari tanpa peduli ada seorang pria yang mendekatinya. Manager Kim melihat Tae Ri langsung menariknya keluar dari club.  Tae Ri mengeluh Manager Kim yang sudah terlalu banyak nonton film. Manager Kim membalas kalau Tae Ri itu juga artis.
“Bagaimana jika seseorang memfotomu?” ucap  Manager Kim khawatir
“Itulah yang aku inginkan. Lalu Apa pentingnya bagimu?  Jadi kapan kau akan melakukan apa yang aku minta?” kata Tae Ri
“Aku adalah manajer Soo Ho dan Soo Ho menetapkan pekerjaanku. Jadi, aku berjuang untuknya, bukan untukku. Itulah peranku.” Tegas Manager Ki
“Lalu? Kau bahkan tidak tahu di mana dia sekarang. Kau manajernya, tapi kau meninggalkannya 12 tahun yang lalu.” Sindir Tae Ri. Manager Kim hanya bisa diam saja. Tae Ri melihat sikap Manager Kim merasa kalau dugaanya itu benar. 


Si kakek mengeluarkan sesuatu dari lemari, Geu Rim melihatnya bertanya apakah si kakek yang terus mengirim kartu pos ke acara radio. Si kaken menceritakan kalau terus menuliskannya untuk membantu menemukan anaknya dan akhirnya sekarang ia pulang.
“Ini kartu pos yang belum aku kirim.” Ucap Si kakek memberikan tumpukan pada Soo Ho.
“Apa Kau menulis semua ini?” tanya Geu Rim. Si kakek pikir kalau Soo Ho yang akan membacanya.
“Aku akan pergi ke sebelah sekarang dan meninggalkan kalian berdua.” Kata Geu Rim akhirnya berjalan pergi. Soo Ho panik tak ingin di tinggalkan begitu saja.  Geu Rim tak peduli akhirnya keluar dari kamar. 

Soo Ho berbaring disamping kakek seperti tak nyaman akhirnya keluar dari kamar, tapi melihat sesuatu yang menganjal pintu. Geu Rim melihat Soo Ho keluar dari ruangan. Soo Ho heran melihat Geu Rim yang keluar dari kamar dengan laptopnya.
“Aku sedang tidur, tapi kecoak sebesar ini muncul. Jadi Aku langsung bangun. Sekarang Aku ingin mengedit naskahku” jelas Geu Rim
“ Tapi tetap saja, bagaimana jika... Kau terserang flu?” keluh Soo Ho
“Aku terlalu takut untuk masuk. Apa Kau mau menangkapnya untukku?” kata Geu Rim. Soo Ho mengumpat Geu Rim sudah gila.
“Sebenarnya, Soo Ho... Apa kau akan membaca ini? Ini adalah pembukaan untuk siaran pertamamu.” Ucap Geu Rim.
Soo Ho akhirnya duduk disamping Geu Rim membaca naskah “Ji Soo Ho Radio Romance”  Geu Rim menceritakan kalau selalu mengimpikan hari pertama yang indah saat DJ membacakan naskah dan hampir selesai. Ia lalu mendengar lagu yang di putar adalah lagu favoritnya.
“Apa kau tahu lagu ini?” tanya Geu Rim. Soo Ho tak menjawab. Geu Rim menarik selimut untuk Soo Ho karena cuaca semakin dingin.
“Apa kau tahu...permintaan lagu yang paling banyak, saat hujan? Saat lagu yang ingin aku dengar dimainkan, karena ada seseorang memintanya, rasanya sangat menenangkan. Apa Kau tahu bagaimana rasanya?” cerita Geu Rim. Soo Ho hanya terdiam dan menatapnya. 


Akhirnya dua pegawai tertidur setelah minum. Tuan Lee ingin tahu Dia orang seperti apa. Jason yang masih sadar mengeluarkan kartu namanya sebagai Konsultasi Rahasia, memberitahu kalau itu pekerjaannya.  Jason menjelaskan kalau yang dimaksud itu Soo Ho.
“Itulah pekerjaanku, jadi... Aku lebih penasaran. Mengapa kau merekrut Soo Ho sebagai DJ? Kau tidak tahu seperti apa dia.” Ucap Jason
“Ada bahasa Arab, "insya Allah." Artinya atas Kehendak Tuhan. Begitulah yang terjadi. Dan Aku ingin mengundangmu ke stasiun radio, sebagai terapis rahasia kami.” Ucap Tuan Lee
“Kau bilang Aku? Insya Allah...” ucap Jason, keduanya pun kembali minum.
“Soo Ho tidak bisa minum sama sekali.” Kata Tuan Lee. Jason terdiam seperti tak percaya mendengarnya. 


Geu Rim tertidur pulas sambil duduk, dan tanpa sadar akhirnya bersandar di pundak Soo Ho. Soo Ho mematung merasakan Geu Rim yang bersandar. Akhirnya ia mengangkat Geu Rim untuk berbaring disampingnya.
Geu Rim masih tertidur pulas, Soo Ho berusaha tidur tapi terlihat gelisah. Ia memiringkan badanya menatap Geu Rim yang berbaring disampingnya, suasana hatinya seperti sangat nyaman. 

Flash Back
Soo Ho berdiri di pinggir jalan dengan ponselnya, tapi saat itu seseorang dengan gitar dibagian belakangnya melihat Soo Ho dan memanggilnya. Tapi Soo Ho memilih untuk pergi, lalu si anak mengejarnya dengan menyeberang jalan, tapi saat itu juga sebuah truk menabraknya.  Soo Ho terlihat panik dan berusaha untuk menelp Kim Joon Woo


Soo Ho terbangun dari tidurnya seperti baru saja mimpi buru. Geu Rim akhirnya bangun tak melihat Soo Ho lalu keluar dari kamar bertanya Dimana Soo Ho. Si kakek dengan sedih memberitahu kalau anaknya pergi lagi bahkan pergi tanpa sepatah kata pun.
Geu Rim akhirnya datang pelabuhan dan melihat kalau  Soo Ho tidak ada disana juga. Tuan Lee memastikan lebih dulu kalau Geu Rim tidur nyenyak karena khawatir.
“Kemana perginya Soo Ho? Aku tidak bisa menemukannya di mana-mana pagi ini.” Ucap Geu Rim panik
“Katanya, ini kapal pertama. Dia pasti masih berada di suatu tempat, di pulau ini.” Pikir Hong Jung.  Jason mencoba untuk menelp.
“Omong-omong, mengapa Soo Ho tidak membawa ponsel?” keluh Geu Rim kesal 


Soo Ho sudah ada didalam mobil van, dengan Manager Kim yang mengemudikanya. Manager Kim mengejek Soo Ho yang tidak memiliki ponsel, tapi ingat nomor telponnya. Soo Ho pikir mana mungkin tak mengingatnya.
“Hari itu... Aku menelponmu puluhan kali.” Ucap Soo Ho. Manager Kim hanya bisa diam saja. 

Akhirnya Soo Ho sampai dirumah, Manager Kim langsung berkata menurutnya  kalau sangat membencinya, maka akan berhenti dan Cari manajer baru. Soo Ho hanya menatapnya
“Kau adalah aktor yang membutuhkan manajer. Jangan menderita karena aku.” Ucap Manager Kim
“Benarkah? Apa Kau benar-benar ingin berhenti?” kata Soo Ho menantang. Manager Kim hanya diam saja
“Coba Lihat... Kau bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan selanjutnya... Sampai jumpa.” Ucap Soo Ho lalu masuk ke rumah. 

Tiga orang pegawai menyambutnya mengucapkan Selamat datang di rumah. Soo Ho menatap ketiga meminta agar  memberikan waktu 30 menit dan mengadakan meeting setelah itu. Ketiganya menganguk mengerti walaupun terlihat canggung.
Soo Ho masuk ke dalam kamarnya, seperti gugup dan mengingat kembali saat Geu Rim yang tertidur bersadar dibahunya. 

Ra Hee datang menemui Nyonya Nam diruanganya. Nyonya Nam mengtakan kalau sengaja memanggilnya untuk menawarkan dukungannya. Ia menawarka bantuan Jika ada DJ atau tamu yang diinginkan, maka JH akan mendukung dengan apapun yang dibutuhkan.
“Mengapa harus seperti itu?” tanya Ra Hee penasaran.
“Jika kau membutuhkan iklan atau sponsor, kami dapat membantumu dengan itu juga. Tapi aku punya syarat.” Ucap Nyonya Nam. Ra He sempat senang dan sedikit gugup ingin tahu Syarat apa yang dimaksud.
“Aku memberi waktu satu bulan. Jika aku mendukungmu, apa kau bisa membuat Song Geu Rim berhenti dalam sebulan? Aku lebih suka Soo Ho bekerja dengan seorang penulis yang berpengalaman dan terhormat sepertimu. Jadi Bagaimana menurutmu?” ucap Nyonya Nam. Ra Hee terdiam. 


Soo Ho membaca berkas “Kesalahan Penyiaran Radio” Pegawainya memberitahu kalau itu  adalah masalah yang mungkin terjadi dihadapi di radio, dan juga daftar kesalahan penyiaran selama bertahun-tahun yang diurutkan berdasarkan tanggal.
“Ini adalah naskah untuk episode pertama.” Ucap pegawai lainya. Saat itu Jason pulang melihat Soo Ho sudah duduk di ruang tengah.
“Aku tahu kau akan melakukan ini, tapi melihatmu ada disini, malah membuatku marah. Seharusnya kau bilang kalau mau pergi. Apa kau tahu betapa khawatirnya aku? Ini pertama kalinya... Aku berharap kau punya ponsel.” Ucap Jason sangat marah. Soo Ho tak banyak berkata-kata hanya diam saja.  Pegawai yang ada diruangan binggung melihat Jason yang berteriak marah. 

Geu Rim menerima telp Jason lalu mengucap syukur,  karena sangat khawatir. Ia juga tidak mengerti Kenapa Soo Ho pulang sendiri tanpa mengatakan apapun. Jason juga tidak tahu, karena menurutnya Geu Rim harus bertanya padanya sendiri nanti. Soo Ho mengerti.
“Bisa tolong beritah kalau aku sudah mengirimkan ajuan dan naskahnya lewat email? Tolong minta dia untuk memeriksanya.” Kata Geu Rim. Jason setuju akan melakukanya.
“Wahh.. Soo Ho. Kau sungguh tidak bisa ditebak. Setiap kali aku merasa kita sedikit lebih dekat, tapi dia berubah lagi, hari demi hari.” Ungkap Geu Rim heran. 

Tuan Lee memberitahu kalau waktunya 5 hari lagi untuk acara  Ji Soo Ho Radio Romance dan mulai merobeknya. Geu Rim memberikan berkas tulisan kalau itu adalah  editan ke-23, Tuan Lee melihatnya lalu mulai berkomentar.
“Aku selalu bilang... Kau harus membaca naskahmu dengan keras, kan? Coba Lihat, apa naskahnya terdengar alami dan bunyinya seperti sebuah cerita.” Ucap Tuan Lee. Geu Rim menganguk mengerti.
Tuan Lee mencoret kertas Geu Rim menyuruh untuk mengulangi lagi. Geu Rim memberikan revisi tapi Tuan Lee terus menyuruh agar mengulanginya. Di hari 3 hari sebelum acara, Geu Rim pergi ke perpustakan untuk membaca referensi buku.  2 hari sebelum acara Geu Rim duduk sendiri dalam ruangan.
“Song Geu Rim... Jangan kalah, mengerti? Tunjukkan pada mereka kemampuan terbaikmu.” Ucap Geu Rim dan mulai menuliskan naskahnya
(Kau bisa pergi Tamasya tanpa naik pesawat atau kereta api. Dari siang ke malam, Dari malam sampai pagi. Setiap kali langit berubah, Kau dapat melakukan perjalanan.) wajah Geu Rim bahagia melihat naskah yang dibuatnya.
1 hari sebelum acara, Geu Rim berjalan di lorong sambil membaca kalimat yang dituliskan. Tuan Lee datang memeluk Geu Rim sebagai penulisnya, Geu Rim senang kalau Akhirnya acara pertamanya tiba dengan meyakinka kalau Soo Ho akan melakukannya dengan baik besok.
“Aku sangat khawatir. Dia tidak mau bertemu dengan tim, dan aku tidak bisa bertemu dengannya.” Ucap Geu Rim. Tuan Lee tak banyak bicara mengajak Geu Rim pergi. 



Jason duduk di depan TV sambil makan popcorn dan hanya diam saja walaupun bersebelahan dengan Soo Ho. Akhirnya ia tak tahan mengeluh Soo Ho yang tidak menghubungi Penulis Song, bahkan tidak dekat dengannya setelah tamasya itu. Soo Ho hanya tetap diam. 

Direktur Kang berbicara dengan tim Tuan Lee kalau mereka bertahan di stasiun radio dengan misi bersejarah. Dan ingin mereka tahu  Apa nilai inti dari radio, yaitu Peredaran di dunia yang tak terlihat.
“Apa yang dia bicarakan?” bisik Tuan Lee pada Geu Rim. Tuan Lee terus berbicara tentang Ambisi saat mereka menciptakan dunia...
“Jika kita tidak bisa cetak rating tinggi, dia akan membunuh kita.” Bisik Geu Rim pada Tuan Lee
“Ini acara yang direkam sebelumnya. Kenapa dia berlebihan seperti itu?” keluh Tuan Lee. Hoon Jung meminta Tuan Lee agar tak banyak bicara. Tuan Lee langsung mendorong meja, Hoon Jung menahan rasa sakitnya.
Direktur Park akhirnya sadar kalau ada yang berisik. Geu Rim langsung mengaku kalau  Diluar, Penggemar Ji Soo Ho berkumpul untuk mendukung acara pertamanya. Direktur Park mengintip dari jendela dan tersenyum bahagia karena penuh dengan pengemar didepan gedung.
“Baiklah, semuanya... Apa Kalian siap?” ucap Direktur Park. Semua dengan penuh semangat menjawab “Ya.”

Geu Rim kembali ke ruangan, menatap naskahnya. Tuan Lee berpikir kalau Geu Rim takut dan gugup soal acara pertamanya. Geu Rim membenarkan,  karena sudah menunggu lam demi mencapai semuanya sekarang jadi membuatnya semakin takut.
“Magnae... Hanya ada tiga jenis penulis yang pernah aku temui di stasiun radio. Mereka menulis naskah dengan baik, punya ide bagus, atau pandai merekrut tamu. Namun, aku belum pernah bertemu dengan seorang penulis yang memiliki ketiga sifat itu.” Ucap Tuan Lee memuji
“Geu Rim... Kau akan menjadi penulis pertama dengan ketiga sifat itu.” Kata Tuan Lee menyakinkan. 


Sebuah mobil van masuk ke depan gedung, wartawan dan fans langsung mengerubunginya. Manager Kim pun membuka jalan untuk Soo Ho agar bisa masuk gedung, Soo Ho sempat memberikan pernyataan pada Wartawan kalau terlalu gugup untuk tidur tadi malam karena acara radio untuk pertamanya dan menebar senyuman saat masuk gedung.
Beberapa pegawai melihat Soo Ho tak bisa menutupi rasa kagumnya,  Mereka memuji Soo Ho yang terlihat seksi, bahkan Wajahnya benar-benar sebuah karya seni dan bisa menatapnya sepanjang hari.
Akhirnya Soo Ho duduk sendirian dalam ruang siaran, Tuan Lee dan lainya duduk di luar ruangan. Soo Ho sempat menatap Geu Rim yang berada diluar lalu terdiam. Saat siaran di mulai Soo Ho mulai bicara dengan lancar.

“Aku pernah membaca ini dalam sebuah buku. Setiap kali kita menghela nafas, ada sedikit kebahagiaan keluar.” Ucap Soo Ho. Geu Rim binggung karena dalam naskahnya bertuliskan “Apakah kalian ingin bertamasya?”
“Dalam kereta bawah tanah yang ramai, saat Bos memarahimu, saat kau harus lembur sekali lagi, Sudah berapa kali kalian menghela nafas hari ini?” ucap Soo Ho
“Penulis Song... Kata-katanya berbeda dengan naskahmu. Apa dia benar-benar menulis naskah baru?”bisik rekan kerja Geu Rim. Geu Rim pun hanya terdiam.
“Bagaimana jikalau kita tersenyum pada saat-saat seperti itu setiap kali kita ingin menghela nafas? Siapa yang tahu? Setiap kali kita tersenyum, kebahagiaan mungkin akan mendatangi kita. Kita akan memulai Ji Soo Ho Radio Romance... dengan sebuah lagu untuk membuat kalian tersenyum.” Ucap Soo Ho

“Dia memilih lagu yang kita pilih.. Pilihan lagu yang bagus.” Kata rekan Geu Rim.
“Geu Rim. Komentar pembuka nya sangat mengagumkan. Tepuk tangan.” Puji Direktur Park.
Ra Hee mengambil naskah dari tangan Geu Rim dan langsung mengejeknya, Geu Rim pun tak bisa menghalanginya. Soo Ho akhirnya keluar dari ruangan.
“Sepertinya kau dilahirkan untuk berada di radio. Kenapa natural sekali pembawaannya?” puji Direktur Park pada Soo Ho 
.
“Ini semua berkat PD-nim dan Penulis Song.” Kata Soo Ho. Direktur makin senang melihat Soo Ho yang memiliki sifat sangat sederhana. Saat itu Tuan Lee langsung tertawa mengejek Soo Ho.
“Aku benar-benar ingin menjabat tanganmu sekarang juga. Kerja bagus hari ini.” Ungkap Tuan Lee sinis lalu keluar dari ruangan.
Direktur Park berkomentar kalau Tuan Lee itu  tidak tahu apa-apa. Dan mengajak mereka untuk pergi makan malam merayakannya. Soo Ho menolak karena punya rencana jadi harus pergi. Semua pun keluar dari ruangan hanya Geu Rim dan dua rekan kerjanya.
“Seorang selebriti benar-benar berbeda.” Komentar Seung Goo lalu pamit pergi dengan Ra Hee.
“Selama dua jam, dia tidak membaca satu kalimatpun dari naskahmu.” Keluh rekan kerja Geu Rim sedih. 




Soo Ho keluar dari ruangan menatap kearah jendela seperti merasa tak enak hati.  Manager Kim keluar bersama Soo Ho memberitahu ada jadwal pertemuan dengan para penulis. Soo Ho pikir akan pergi sendiri jadi Manager Kim  bisa pulang. Manager Kim bisa mengerti dan akan bertemu esok.  Saat itu Geu Rim memanggil Soo Ho setelah Manager Kim pergi.  
“Apa kau pulang dengan selamat hari itu? Aku khawatir, karena kau pergi tanpa sepatah kata pun. Aku kira kita jadi sedikit dekat hari itu. Tapi Ji Soo Ho yang aku temui hari ini adalah orang baru.” Komentar Geu Rim.
“Aku mengirimmu 15 versi untuk kalimat pembuka. Apa Kau tahu itu? Kau pasti Tidak tahu. Kau bahkan tidak memeriksa emailku... Kau bahkan tidak membaca naskahku. Aku tahu itu hak-mu, kau membacanya atau tidak, kau membaca naskah yang aku tulis, tapi bukankah kau setidaknya membacanya terlebih dahulu sebelum membuat keputusan itu?” ucap Geu Rim kecewa lalu berjalan pergi 


Soo Ho duduk didalam mobil hanya terdiam. Geu Rim keluar dari gedung dengan wajah sedih. Saat itu Tuan Lee datang memeluk Geu Rim,  mengetahui kalau sekarang merasa tertekan dan ingin minum soju sendirian.
“Kau akan cepat mabuk jika kau minum soju pada hari seperti ini. Ikutlah denganku. Aku akan bersikap baik dan menunjukkan tempat persembunyianku hari ini.” Kata Tuan Lee mengajak Geu Rim masuk ke dalam mobil.
“Aku hanya akan pergi sendiri hari ini...” ucap Geu Rim menolaknya.  Tuan Lee menyuruh Geu Rim agar masuk saja dan Berhenti bicara.
Saat itu tiba-tiba Soo Ho datang menutup pintu mobil Tuan Lee dan menatap Geu Rim, seperti tak ingin Geu Rim pergi dengan Tuan Lee. Tuan Lee pun heran melihat Soo Ho yang pergi.
Bersambung ke episode 5

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar