PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 07 Januari 2016

Sinopsis Cheese In The Trap Episode 1 Part 2

Hong Sul menyandarkan kepala di loker, Bo Ra binggung dengan kejadian temanya bisa menganti kelas, menduga kalau ada seseorang yang mencuri ID dan password, lalu mengubah kelas. Eun Tak pikir seseorang melihatnya saat Hong Sul logi lalu Orang itu pasti mengubahnya dan  mendaftarkan dirinya. Sang Chul lewat melirik ke arah Hong Sul dkk.
Eun Taek bertanya jam berapa jadwal kuliah diubah, Sang Chul tiba-tiba berteriak melihat Jae Woo memiliki laptop baru. Bo Ra memilih untuk tak memperdulikanya, menurutya Hong Sul harus menemukan dan memberitahu semua orang, agar pelakunya jera.
Menyebalkan sekali mendengar kalian  menjelekkan kelas prof. Kang yang kuikuti. Kenapa curiga pada orang lain?” komentar Ah Young kesal
Kami curiga karena terjadi  hal yang mencurigakan.” Kata Bo Ra sinis, Ah Young mengumpat Bo Ra selalu saja menjawab lalu menutup lokernya dan pergi.
Sebenarnya kau tinggal ambil kelas lain. Kenapa sampai heboh  karena hal seperti ini? Aku mengerti obsesi kalian pada nilai,  tapi jangan menyalahkan orang lain. Aku jadi kasihan.” Ejek Joo Yun sinis
Bo Ra tak terima menurutnya Joo Yun itu juga datang pagi-pagi karena terobsesi nilai juga, Joo Yun yakin Hong Sul itu berpikir ada orang lain yang sengaja mengubah kelas, lalu memperingatkan agar tak menuduh orang tanpa ada bukti yang menurutnya sebagai hobinya sejak tahun lalu. Bo Ra berteriak kesal, Eun Taek menahan pacarnya untuk tenang. 

Hong Sul duduk melamun didalam kesal, sambil bergumam mengatakan ingin melupakan masalah yang terjadi pada dirinya, tapi menurutnya dengan masuk kelas Prof Kang maka akan sulit melanjutkan beasiswanya, dengan begitu harus mengambil cuti lagi di tahun depan dan semuanya jadi berantakan.
“Tapi Kalau mata kuliah diumumkan jam 12.00 siang...Itu saat aku ada di perpustakaan.” Gumam Hong Sul mengingat-ngingat kejadian sebelumnya.
Terdengar suara yang sama ketika diperpus memanggilnya, saat itu di komputer tepat jam 11.41 AM. Hong Sul kaget melihat Yoo Jung masuk kelasnya. Yoo Jung melihat Hong Sul ada dikelas yang sama denganya. Hong Sul binggung melihat Yoo Jung ada dikelasnya.
Yoo Jung merasa sepertinya kelas yang diikutinya ini cukup mudah dan Hong Sul pasti berpikiran yang sama. Hong Sul hanya melonggo melihat harus sekelas dengan orang yang ingin dijauhinya, tapi akhirnya mengangguk setuju. Yoo Jung tersenyum merasa menyenangkan bisa sekelas dengan Hong Sul lalu duduk dimeja seberang.
Haish, bagaimana bisa sekelas? Apa ini cuma kebetulan?” gumam Hong Sul binggung sambil mengacak rambutnya.
Teringat kembali ucapan Eun Taek, kalau ada seseorang yang melihat ketika Hong Sul Login, lalu menduga kalau orang seperti Yoo Jung bisa melakukan hal semacam itu.

Yoo Jung menghampiri Hong Sul sedang berjalan karena baru selesai kelas dan mengajaknya makan. Hong Sul langsung menolaknya, Yoo Jung terlihat kesal berpikir dirinya itu menakutkan sampai Hong Sul menolaknya. Hong Sul menyangkalnya, mencari-cari alasan untuk menemui Prof Han.
Kelasmu ada yang dibatalkan, kan?” kata Yoo Jung, Hong Sul pikir ada seseorang membatalkannya.
Ada yang kau curigai?” tanya Yoo Jung, Hong Suk menatap Yong Jung, lalu mengatakan merasa belum yakin tapi nanti pasti akan menemukanya, setelah itu pamit pergi. 

Yoon Seob mengeluh ada 80 orang jadi tidak bisa memasuki ID satu persatu. Yoo Jung hanya menatapnya, Yoo Seob mulai mengubah pendapatnya, bisa melakukanya karena semuanya pasti menampilkan pembatalan kelas. Yoo Jung dengan wajah dingin menanyakan apakah ada cara lain lagi.
Ada tim keamanan, tapi merekapun pasti cuma punya alamat IPnya. Mereka juga tidak akan tahu pelakunya.” Jelas Yoon Seob.
Aku punya permintaan.” Ucap Yoon Jung dengan tatapan dingin

Hong Sul menemui Prof Han diruanganya. Prof Han mengerti dengan situasi anak muridnya tapi tak ada yang bisa dilakukanya sekarang. Hong Sul mendengar Prof Han itu memiliki kebijakan untuk menerima tambahan murid, sambil membungkuk memohon karena sangat ingin mengikuti kelas Prof Han.
Itulah kenapa aku bilang mahasiswi yang cantik tidak boleh kemari.” Komentar Prof Han, seorang dosen wanita masuk dengan kacamatanya, ia bernama Prof Kang.
Aigoo, apa itu hal yang pantas dikatakan oleh dosen?” komentar Prof Han duduk disofa dengan membawa kopi, Hong Sul menyapanya dengan formal.
Di kelasku ada yang kosong loh. Kenapa? Itu mata kuliah wajib untuk jurusanmu. Ikut saja kelasku.” Kata Prof Kang menawarkan diri

Hong Sul terlihat binggung menanggapinya, Prof Kang merasa Hong Sul itu tak menyukai masuk kelasnya. Hong Sul menyangkalnya, Prof Kang mengerti Hong Sul takut karena kelasnya  disebut kelas penyihir Kang dan anak  muridnya memanggil Si Penyihir Kang. Hong Sul hanya diam dan binggung. Prof Kang pikir Hong Sul belum mengenalnya, karena sebenarnya ia adalah wanita yang baik dan lembut. Prof Han menahan tawanya, Prof Kang menanyakan kenapa Prof Han tertawa.
Sepertinya akan sulit memasukkanmu ke kelasku. Kau ikut saja kelasnya Prof. Kang. Kalau kau sudah mengenalnya, dia itu baik dan lembu dan akan belajar banyak darinya.” Kata Prof Han, lalu menyakinkan dengan menanyakan apakah Prof Kang bisa bersikap baik pada anak muridnya.
Prof Kang mengangguk, karena akan selalu baik pada semua mahasiswanya, sambil memberikan kopi pada Prof Han menanyakan siapa nama calon mahasiswanya. Hong Sul memperkenalkan namanya, Prof Kang memuji nama Hong Sul cantik dengan senyuman penuh arti mengajak agar menikmati semester ini. Hong Sul hanya bisa mengangguk. 

Hong Sul melihat jadwal yang tadinya rapih dan berubah karena ulah seseorang, menghapus Jam kedua dan ketiga hari rabu, dengan helaan nafas membuat semunya berantakan lalu mengumpat Yoo Jung si brengsek sudah mengubah semuanya 

Yoo Jung masuk ke sebuah cafe, Hong Sul kaget ketika akan melayani pelanggan, Yoo Jung berdiri didepan kasir sambil melambaikan tangan, pikiranya bertanya-tanya Bagaimana dia tahu aku bekerja disini? dengan profesional mempersilahkan Yoo Jung memesan.
Satu americano dan strawberry shake.” Kata Yoo Jung, Hong Sul pun menyebutkan totalnya 8000 won.
Yoo Jung memberikan kartu kreditnya, Hong Sul menanyakan apakah Yoo Jung butuh struk, Yoo Jung mengeleng. Hong Sul membuat pesanan Yoo Jung lalu memberikanya, Yoo Jung hanya mengambil kopinya dan Strawberry Shake diberikan untuk Hong Sul lalu meninggalkan cafe. Hong Sul binggung dengan sikap Yoo Jung padanya. Telp di kedai berbunyi, Hong Sul berbicara pada Soo Kyung yang tak datang. 

Hong Sul berlari keluar dari tempat kerjanya, Dikelas Prof Kang sedang mengabsen muridnya, Sang Chul masuk kembali ke kelas yang sama seperti tahun lalu, Prof Kang memperingatinya agar memperbaiki nilai F yang didapatnya semester lalu. Nama Hong Sul dipanggil, tapi Hong Sul sedang sekuat tenaga berlari sampai ke kampus.
Untuk penilaian, kalian semua pasti ingin tahu. Dalam kelasku, dinilai dari Keaktifan 20 persen, Ujian 50 persen. Tugas kelompok 20 persen, tugas individu 10 persen Dan untuk persentasi, di UTS dan UAS. Jadi ada dua kali presentasi.” Jelas Prof Kang, semua murid langsung mengeluarkan suara keluhan.
Ada apa? Apa Kalian mendaftar kelasku tanpa tahu hal itu? Seharusnya kalian tahu. Apa sekarang Kalian ingin keluar dan mengambil kelas yang mudah? Kalian bolhe pergi sekarang,  Tapi Kalian harus sadar. Kalau seperti itu, hidup kalian tidak akan berguna. Pada masa sekarang ini, Apa kalian ingin gagal dalam kehidupan? Tentu tidak ‘kan” kata Prof Kang
Hong Sul masuk kelas meminta maaf karena telat, Prof Kang dengan baik hati mempersilahkan agar anak muridnya duduk, lalu memberitahu kalau 3 kali terlambat sama dengan 1 kali absen, dan 3 kali absen artinya anak muridnya tidak akan lulus mata kuliahnya dan akan selalu mengabsenya.

Prof Kang memanggil Hong Sul, mencatat sudah telat 1 kali lalu meminta mengeluarkan bukunya. Hong Sul terlihat binggung, Prof Kang melihat Hong Sul itu datang tanpa persiapan, lalu menyuruh murid lain membuat bukunya. Ada beberapa yang belum memiliki buku pelajaran Prof Kang.
“Apa Kalian tidak pernah mendengar tentang kelasku? Aku mulai mengajar sejak hari pertama kuliah, jadi Kalian harus mempersiapkan buku di kelas. Yang tidak bawa buku di pertemuan  berikutnya... maka Kalian akan mengulang, seperti Sang Chul itu.” Tegas Prof Kang membuat peraturan yang ketat untuk kelasnya. Hong Sul pun akhirnya meminta untuk bergabung dengan teman yang duduk disampingnya. 

Hong Sul pergi ke perpus, sambil menghela nafas  merasa Penyihir Kang sudah menargetnya dan pagi-pagi sudah memuatnya kesal karena mengikuti pelajaran Prof Kang. Seorang mahasiswa berkaca mata menghampiri Hong Sul, memperkenalkan namanya Son Min Soo, melihat ke arah belakang lebih dulu, seperti takut ada yang mendengarnya
Ada yang ingin kukatakan.... Aku melihatnya.... Saat kita mendaftar untuk kelas. Aku melihat orang yang menggunakan komputer setelahmu.” Kata Min Soo Hong Sul penasaran ingat tahu siapa orangnya.
Min Soo mengingat saat di perpustakan melihat dari celah rak, ketika Yoo Jung mendekati Hong Sul yang sedang mengecek jadwal kuliahnya di komputer, lalu berlari keluar, terlihat pria dengan tas ransel mendekati komputer yang digunakan Hong Sul. 

Hong Sul langsung keluar dari perpus, Yoo Jung sedang membeli minuman melihat Hong Sul terlihat terburu-buru. Dengan wajah sedih Hong Sul menemui Bo Ra dan juga Eun Taek. Bo Ra merasa tak percaya dengan Min Soo tentang dugaan itu.
“Apa kau tidak ingat kejadian tahun lalu? Kau mencurigai Yoo Jung sunbae yang mengadukan Sang Chul dan ternyata salah. Jadi Kau harus hati-hati sekarang. Kalau kau salah lagi, akibatnya akan fatal.” Kata Bo Ra memperingatinya.
“Jadi Segitunya kau menyukai Yoo Jung sunbae? Sampai ingin lihat rekamannya?” ejek Eun Taek.
Hong Sul ingin memukulnya, lalu memutuskan akan tetap melihat rekaman CCTV di perpus. Yoo Jung tiba-tiba datang menghampirinya, bertanya apakah Hong Sul sungguh mencurigainya. Hong Sul hanya diam, Yoo Jung mengartikan kalau tak menjawab berarti jawabnya iya.
Kalau memang tidak... Tolong katakan kau tidak melakukannya.” Ucap Hong Sul
Baiklah, ayo ketemu di perpus jam 6 sore. Kita lihat rekamannya bersama.” Ajak Yoo Jung lalu memberikan sekaleng minuman
Aku tidak tahu ada kalian, jadi aku cuma beli untuk Hong Sul.” Kata Yoo Jung bersikap ramah pada dua teman Hong Sul, Akhirnya Hong Sul menerimanya dan Yoo Jung pergi meninggalkanya.
Bo Ra langsung menarik temanya, mengumpat kalau pasti Yoo Jung tak bersalah. Eun Taek kembali mengejek Hong Sul pasti sangat menyukai Yoo Jung. Hong Sul kesal melempar minuman dari Yoo Jung pada Eun Taek. 


Joo Yun dkk keluar dari gedung kampus bersama-sama, Yoo Jung melihat semua temanya ada didepan kampus, dibalik kaca menelp Joo Yun memberitahu tak bisa ikut. Joo Yun menanyakan alasanya karena semua sudah menunggunya. Yoo Jung mengatakan akan bertemu dengan Hong Sul untuk melihat rekaman CCTV dengan begitu orang yang membatalkan kelasnya akan ditemukan.
Wajah dua pria yang ada diluar  terlihat tegang mendengar Joo Yun berbicara dengan Yoo Jung, Joo Yun pikir untuk apa seniornya dibuat susah dan harus mengorbankan kuliahnya, Yoo Jung mengatakan akan bertemu jam 6 jadi kalau memang sempat akan menyusul lalu menutup telpnya.
Sang Chul mendengar percakapan, Hong Sul dengan CCTV memutuskan tak bisa ikut makan malam bersama nanti. Jae Woo langsung mencengkram baju Sang Chul, karena sudah membatalkan janji dengan orang lain. Yoo Jung terus menatap dari luar gerak gerik temanya. 

Yoo Jung lebih dulu ke ruang CCTV dengan membawa makanan, Hong Sul dkk sudah menunggu didepan perpustakaan tapi Yoo Jung belum juga datang. Eun Taek berusaha menghubungi Yoo Jung karena sudah jam 6 lewat. Bo Ra pikir perkataan Hong Sul tadi memang benar, Hong Sul hanya bisa tertunduk lalu memutuskan untuk masuk saja tanpa harus menunggu.
Eun Taek merasa sedikit khawatir karena kemungkinan mereka tak akan diperbolehkan melihat rekaman CCTV. Bo Ra dengan semangat mengajak masuk, mendapatkan ide. Eun Taek panik, berpikir pacarnya akan memanfaatkan dirinya lagi.

Bo Ra berakting menangis menceritakan ayahnya sudah membakar foto ibunya, jadi ingin agar penjaga rekaman CCTV menemukan dompetnya, agar bisa melihat foto ibunya ketika sedang merindukanya. Eun Taek dan Hong Sul berpura-pura ikut menangir mendengar cerita Bo Ra. Petugas akhirnya memperbolehkanya tapi harus cepat dan sekarang akan pergi patroli lebih dulu. 
Eun Taek mulai duduk didepan komputer, menanyakan tanggal dan jam berapa. Hong Sul memberitahu 16 february jam 11.52. Mereka menemukan filenya, Bo Ra menunjuk tempat komputer yang digunakan saat ada di perpus. Bo Ra mengeluh karena kamera tak merekam bagian tempat Hong Sul berdiri, Eun Taek mengusulkan mereka bisa melihat siapa yang datang dan keluar dari perpus.
Dimulai pukul 11.40, mereka melihat Yoo Jung masuk ke perpus lalu menghampiri Hong Sul. Eun Taek seperti mendubbing Yoo Jung mengajak Hong Sul makan siang bersama, dan Bo Ra sebagai Hong Sul menolak tapi kalau minum kopi bisa menerimanya. Setelah itu terlihat Hong Sul pergi, Bo Ra menanyakan apakah temannya sudah meng-log out-nya.
Hong Sul teringat karena panik melihat Yoo Jung memilih untuk cepat-cepat pergi. Eun Taek melihat Yoo Jung masih tetap ada didepan komputer, lalu mulai berspekulasi pelakunya itu seniornya. Terlihat lagi dikamera Yoo Jung pergi meninggalkan perpus. Ketiganya melihat itu pukul 11.45, Bo Ra berteriak memarahi Hong Sul karena dugaanya salah, kejadian pengantian jadwal kuliahnya jam 11.53. Petugas baru saja selesai patroli menyuruh semuanya keluar, Bo Ra merengek meminta waktu lagi tapi Petugas tak mau tahu menyuruh pergi dari ruang CCTV. Dari rekaman terlihat seorang pria berjalan ke arah komputer. 

Yoo Jung berada diatap berbicara dengan seorang pria menanyakan alasan melakukan itu, si pria berpura-pura tak tahu.
Flash Back
Tepat jam 5 Sore, Yoo Jung duduk diruangan CCTV dan Sang Chul masuk ke dalam kaget melihat Yoo Jung ada didalam. Yoo Jung memberikan senyuman khasnya.
Diatap, Sang Chul dengan sinis menanyakan alasan Yoo Jung yang datang juga ke ruangan CCTV. Yoo Jung mengaku penasaran siapa pelaku yang menganti jadwal Hong Sul dan sudah mendapatkan IP address dari Yoon Seob dari komputer yang digunakan Hong Sul sebelumnya, jadi ingin melihat CCTVnya. Sang Chul terlihat gelisah, akhirnya memegang tangan Yoon Sung meminta maaf untuk kali ini saja.
Kalau kau mau, kita bisa pura-pura tidak ada yang terjadi. Kau pikir aku merencanakannya? Aku cuma mau menggunakan komputer dan seseorang belum log out. Dan itu adalah Hong Sul” cerita Sang Chul saat masuk perpus melihat ID Hong Sul belum di logout.
Aku mau mematikannya. Tapi kau tahu Yoo Jung, aku mengulang kelas itu. Kalau aku dapat Prof. Kang dan gagal lagi. Aku tidak akan lulus, dan dapat kerja. Saat itu aku benar-benar putus asa.” jelas Sang Chul
Kau harus mengatakannya pada Sul.” Perintah Yoo Jung dengan wajah tegas
Ini juga tidak adil bagiku. Aku membatalkan kelasnya Hong Sul, dan saat mau mendaftar. Seseorang sudah mengambilnya. Jadi Aku melakukan hal yang sia-sia. Aku akui kesalahanku . Tapi kalau ada yang tahu, aku pasti malu pergi kuliah. Akan kulakukan apapun yang kau mau.” Ucap Sang Chul memohon dengan memegang tangan Yoo Jung.
Yoo Jung melepaskanya, memberitahu kalau kampus mereka itu perlu memindahkan cctvnya. Sang Chul terlihat binggung, Yoo Jung menjelaskan kalau kejadian itu ada di titik buta, ia bisa lihat Sang Chul datang dan pergi tapi tak tahu kalau seniornya itu pelakunya. Sang Chul menatap Yoo Jung berpikir sedang dipermainkan, Yoo Jung merasa tidak seperti itu karena Sang Chul sendiri yang menceritakan padanya dengan mata sinisnya. Sang Chul tak bisa berkata apa-apa lagi. 

Hong Sul dkk keluar dari gedung kampus, Eun Taek masih penasaran siapa pelakunya. Bo Ra juga jengkel tak bisa bisa menemukan pelakunya. Hong Sul memilih untuk pulang saja dan tak ikut dengan temanya makan bersama. Eun Taek pun berpesan agar Hong Sul hati-hati dijalan.
Diatas jembatan, Hong Sul memikirkan kalau memang bukan Yoo Jung siapa pelaku sebenarnya. Yoo Jung berjalan didepanya, keduanya bertemu ditengah lalu Yoo Jung menanyakan apakah pelakunya sudah ketemu. Hong Sul menanyakan alasan Yoo Jung tak datang. Yoo Jung pikir Hong Sul masih menduganya sebagai pelakunya.
Kenapa tidak bilang kalau bukan kau melakukannya?” ucap Hong Sul
Kalau aku bilang bukan, apa kau akan percaya?” balas Yoo Jung, Hong Sul berguman dalam hati menjawabnya Tidak, aku tidak akan mempercayaimu.
Lalu gumam lainnya pun terucap dalam hati dengan menatap Yoo Jung, “Kenapa kau melepas beasiswa? Kenapa kau di jurusan yang sama denganku? Banyak hal yang ingin kutanyakan. Tapi aku belum siap mempercayai jawabanmu.
Hong Sul memutuskan untuk membungkuk dan meminta maaf kalau memang salah. Yoo Jung pikir Hong Sul tak boleh begitu saja, lalu mengajaknya makan bersama. Hong Sul menolak dengan alasan tak makan malam dan buru-buru pamit pergi. 

Hong Sul masuk ke dalam rumahnya, tanpa menyalakan lampu duduk bersandar di tempat tidurnya.
Sepertinya, pendaftaran kelas pun selesai. Sampai akhir aku tidak menemukan pelakunya. Aku berpikir orang itu lebih putus asa dariku. Itulah keputusanku.Gumam Hong Sul pasrah
Sang Chul memasukan sekaleng ikan tuna dan gohujang lalu mengaduknya sebagai makan malam. Ibunya menelp seperti mengkhawatirkan anaknya, Sang Chul pun meminta ibunya tak khawatir karena sudah makan dengan ikan tuna yang mahal, lalu meyakinkan ibunya akan berkerja di perusahaan yang besar dan meminta dibawakan kimchi buatan ibunya. 

Seorang pria Baek In Ho duduk disebuah rumah menunggu seseorang, sebuah mobil datang, lalu Baek In Ha turun dengan membawa sekantung belanjaan dan pria itu menahanya untuk masuk. Pria itu tak terima In Ha mengabaikan padahal sudah melakukan yang diinginkannya dan menuduhnya penipu.
In Ha melipat tangan didada, mengumpat pria itu gila karena dirinya harus menaikan gengsi berjalan dengan pria itu, menurutnya itu seperti take and give. Pria itu pun mengejek In Ha sudah berumur 26 tahun tapi suka memoroti pria, In Ha tak bisa menahan amarahnya, In Ho datang menyindir tak mendengar apapun karena telinganya kotor. Pria itu tak mengenal In Ho yang tiba-tiba datang.
Pria macam apa yang mengikuti wanita seperti tadi? Apa yang membuatmu menjadi pecundang?” ejek In Ho
Siapa si brengsek ini? Bahkan kau serendah ini? Lebih baik Jangan hidup seperti ini.” sindir pria itu lalu masuk ke dalam mobil.
In Ha dan In Ho marah mengejar pria itu, tapi pria sudah lebih dulu pergi dengan mengacunkan jari tengahnya. In Ho berteriak jari dan pria itu memang sama-sama kotor. In Ha mengomentari In Ho itu masih sama saja tempramentnya, In Ho membalas In Ha juga masih sama, yang berbeda hanya umurnya. In Ha membalas kalau In Ho memang terlihat seperti gembel. 

In Ho masuk ke dalam rumah merasakan bau rumah wanita single dan menduga sering merokok didalam ruangan, lalu menanyakan alasan tinggal sendirian, dengan cepat berpikir In Ha itu diusir. In Ha menegaskan tak mungkin diusir tapi Presdir sendiri yang memberikan rumah itu padanya. In Ho memeriksa kulkas, menurutnya In Ho itu tak mendapatkan sendiri.
Bagaimana kau tahu aku disini?” tanya In Ha mengeluarkan barang belanjanya.
Aku ke kampusmu dan bilang aku adalah adikmu, Katanya kau berhenti kuliah.” Jelas In Ho
Kenapa juga harus kuliah? Toh aku tidak dapat uang.” Kata In Ha tak minat dengan kuliah
Jadi kau berhenti kuliah dan memoroti para pria?” kata In Ho
Kau menyedihkan. Dulu kau pergi dari rumah, dan sekarang kau sok peduli? Apa pedulimu aku pergi kuliah atau jalan dengan para pria itu?” komentar In Ha
In Ho melihat adiknya it menyedihkan, In Ha merasa kakaknya itu lebih menyedihkan, lalu menanyakan alasan In Ho datang apakah sudah cukup main-main selama 5 tahun, hanya dengan melihat saja ia bisa tahu ukuran dari atas kebawa kakaknya. In Ho ingin memukulnya, tapi adiknya sudah tahu kakaknya itu ingin meminta uang pada Presdir, seperti uang perawatan dan rehabilitas.
Sang Kakak berteriak menyuruh adiknya diam, menyindir adiknya sudah tua tapi masih tetap meminta uang pada Presdir. In Ho menegaskan kalau kakaknya itu pasti tak akan berhasil, lalu menyindir apa yang didapatkan dengan mengunakan harga dirinya, karena seharusnya kakaknya sudah tahu dari dulu.

“Baiklah... , seharusnya aku tidak perlu heran, meskipun kau saudaraku. Kenapa aku punya saudara sepertimu?” keluh In Ho menyesal dan akan pergi.
“Apa Kau sudah ketemu Yoo Jung? Dia juga sudah banyak berubah. Sudah lama sekali, apa dia masih ingat dengan apa yang terjadi.” Ucap In Ha menyindir, In Ho menatap dalam adiknya. In Ha menawarkan diri untuk menel Yoo Jung
Yoo Jung sedang membaca majalan dirumahnya, melihat nama In Ha yang mnelp memilih untuk rejectnya. Tapi In Ha berpura-pura berteriak sedang berbicara dengan Yoo Jung, memberitahu In Ho ada di rumahnya dan pasti Yoo Jung kaget, lalu berpura-pura akan bertemu nanti dan segera menutup telp karena Yoo Jung sedang ujian.

In Ha menyampaikan pesan Yoo Jung kalau sedang ujian dan merindukan kakaknya dan menyuruhnya untuk bertemu. In Ho mengumpat adiknya itu memang bodoh, In Ha menyarankan kakaknya untuk bertemu dulu sebelum pergi lalu memberitahu Yoo Jung ada di Universitas Yeonim Jurusan Bisnis. In Ho tak mengubrisnya memilih untuk keluar dari kamar. 
Setelah In Ho keluar, In Ha menatap ponselnya dengan mata melotot mengomel karena Yoo Jung mereject telpnya. Yoo Jung membaca pesan yang dikirimkan In Ha kalau In Ho sedang ada di Korea
Kenapa kau tidak mau angkat? Kita bertiga harus ketemuan, seperti dulu.  Yoo Jung memilih untuk menghapusnya tanpa ragu. 

Kelas Prof Kang dimulai dengan absen, Hong Sul sudah duduk dan siap menerima kuliah.
Karena sudah seperti ini, aku akan berusaha keras.Aku yakin ada yang bisa kupelajari. Dan aku tidak perlu bertemu sunbae itu.Gumam Hong Sul
Yoo Jung tiba-tiba masuk ke dalam kelas lalu melihat ke arah tempat duduk, Prof Kang bingung karena nama Yoo Jung tak ada didalam daftar absennya. Yoo Jung memberitahu sudah menganti kelas dengan alasan dikelas Prof Kang sangat menyenangkan.
Hong Sul melonggo melihat Yoo Jung berdiri disampingnya, akhirnya ia mengeser duduknya membiarkan Yoo Jung duduk disampingnya. Prof Kang pun memuji mahasiswa yang bijak memilih kelasnya. Yoo Jung berusaha ramah dengan menyapa Hong Sul. Hong Sul berusaha tersenyum, tapi dalam hatinya menjerit sambil mengacak rambutnya.
bersambung ke episode 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

2 komentar:

  1. Sukak banget ceritanya chingu...
    Walaupun nonanya kurang cakep y???
    Tp yoo jung cool abis...
    Gomaupta chingu...

    BalasHapus
  2. Sukak banget ceritanya chingu...
    Walaupun nonanya kurang cakep y???
    Tp yoo jung cool abis...
    Gomaupta chingu...

    BalasHapus