PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 20 Januari 2016

Sinopsis Cheese In The Trap Episode 5 Part 2

In Ho sedang berkerja, pesan dari In Ha masuk mengatakan kalau uangnya sudah habis tapi tak digubrisnya. In Ha kembali mengirimkan pesan Nuna-mu ini bisa mati kelaparan, kunyuk! Kau sebut dirimu itu adik! jerit In Ha dalam pesannya. In Ho memilih untuk kembali mengepel lantai saja.
Hong Sul mengambil air minum sambil memegang bukunya, In Ho melihat sambil mengejek ada wanita yang belajar sambil jalan, Hong Sul meliriknya. In Ho pikir tak mungkin orang yang sambil minum itu belajar. Hong Sul tak memperdulikanya memilih untuk kembali membaca bukunya.
Inilah masalah di negara kita. Jika semua sepertimu. Korea takkan pernah jadi Amerika.” Ungkap In Ho tanpa menatap Hong Sul
Kau bilang kita tak saling kenal.” Balas Hong Sul
Memangnya kita kenal?” kata In Ho lalu menyuruh Hong Sul minggir karena ingin mengepel lantai.
Hong Sul panik karena In Ho tiba-tiba mengepel lantai tanpa memeresnya, seperti sengeja mengerjainya. Akhirnya buku Hong Sul pun jatuh, In Ho binggung melihat buku Hong Sul akhirnya basah kena air pel, mengaku tak sengaja. Hong Sul kesal memilih untuk pergi. In Ho pun mengejarnya.
Sang kakak tiba-tiba sudah ada didepan ruang kursus, melihat adiknya yang berlari mengejar seorang wanita lalu membuka kacamata hitamnya, bertanya-tanya ada apa dengan mereka berdua, matanya melirik seperti memiliki rencana sesuatu. 

Hong Sul membeli tissue ke minimarket sambil mengeringkan bukunya, In Ha datang membawa roti dan juga minum berkomentar untuk mengkasihani nasibnya. Hong Sul terlihat binggung bertanya siapa wanita yang ada disambilnya. In Ha  malah memberitahu kalau gula darahnya sedang turun jadi menyuruh Hong Sul membayarnya. Hong Sul melihat makanan yang dibeli In Ha tanpa sepengetahuanya. 

In Ho mencari bantuan dengan cara menukar jasanya menyemir sepatu dengan buku catatan bahasa inggris milik guru tersebut. Guru itu pun memperingatkan In Ho untuk menyalinnya satu kali saja dan akan mengawasinya. In Ho tersenyum bahagia, tapi sempat membuat kesalahan karena tak membuka kliping buku dulu. Ponselnya berdering, Hong Sul menelpnya.
Hei, rambut anjing... Kalau tahu yang sedang kulakukan untukmu, kau pasti kaget.” Ucap In Ho bangga
Berhenti main-main.” Kata In Ha, Sang adik kaget mendengar suara kakaknya.
Oh, adikku! Kau kaget karena bicaraku kasar?” ucap In Ho sambil merengek, Hong Sul hanya bisa binggung karena harus berhubungan dengan dua orang yang selalu meminta bayarannya.
In Ho mencoba menahan amarahnya, dengan berbisik menanyakan keberadaan kakaknya. In Ha pikir adiknya sudah tahu kalau ia berada didepan tempat kerjanya dan menyuruhnya datang untuk membawa yang diminta segera, lalu mengancam akan terjadi pada pacar cantiknya apabila tak datang. In Ho menjerit kesal milih keluar ruangan dengan membawa buku pinjamanya. 

In Ha mengembalikan ponselnya, mengucapkan berkat Hong Sul membuat adiknya segera datang. Hong Sul terlihat masih binggung memilih untuk pamit pergi saja, In Ha menariknya kembali menyuruh HongSul duduk kembali dan menopangkan dagunya.
Aku penasaran apa hubunganmu  dengan adikku? Dia bukan orang yang suka  menghibur orang lain.” Komentar In Ha
Baek In Ho dan aku hanya kenal saja, kami sekedar menyapa  kalau bertemu.” Jelas Hong Sul, terdengar teriakan panik dari In Ho takut kakaknya melakukan sesuatu pada Hong Sul.
In Ha seperti sudah mendengar jeritan adiknya, berkomentar adiknya cepat sekali datang padahal mereka hanya saling kenal. In Ho sampai di depan minimarket bertanya apakah kakaknya memukulnya, In Ho mengeluh sang adik itu sangat berisik. In Ho memberikan buku paket, menyuruh Hong Sul mengopynya setelah itu mengembalikan pada guru Baek, setelah itu menarik sang kakak untuk ikut denganya. Hong Sul binggung melihat keduanya adik kakak tapi bertolak belakang. 

In Ha menjerit ketakutan meminta adiknya untuk melepaskanya, In Ho memarahi kakaknya sudah tak waras karena menganggu Hong Sul. In Ha mengeluh kalau adiknya itu yang gila karena dalam keadaan seperti itu tak boleh untuk berpacaran, In Ho menegaskan kalau wanita itu bukan pacarnya.
Aku tak tertarik, jadi sekarang Berikan saja uangnya.” Kata In Ha menadahkan tanganya.
“Apa Kau membuat ulah lagi?” tuduh In Ho
Aku harus membayar tagihan teleponku dan Lagi pula bukan atas namaku.”kata In Ho, In Ho tak bisa menahan amarahnya ingin memukul kakaknya. In Ho kelihatan ketakutan setelah melihat adiknya tak jadi memukulnya.
Kenapa? Kau mau memukulku? Pukul saja!!! Maka kau tak ada bedanya dengan bibi.” Ucap In Ha 

Flash Back
In Ha kecil dengan mata melotot mengumpat si bibi gila menantang untuk memukulnya saja. Sang bibi pun memukulnya karena In Ho berani berbicara kasar padanya. In Ho menarik kakaknya dan masuk keruangan lain lalu menguncinya, sang bibi berteriak kesal karena harus merawatnya.
Apa kau gila? Kenapa selalu membuatnya  marah dan memukulmu?” jerit In Ho melihat kakaknya berulah lagi. Bibinya dari luar terus menjerit memanggilnya sambil mengedor-gedor pintu.
Wanita itu bukan bibi kita, lebih b aik laporkan dia. Orang seperti dia harus dipenjara.” Kata In Ha sambil melotot
Lalu kita tinggal dimana? Orang tua kita tidak ada dan Kakek sudah meninggal. Kita akan jadi gelandangan.” Kata In Ho
Aku tak bisa tinggal disini!” jerit In Ha lalu mengeluarkan kotak perhiasan dari laci dan juga uang dari dalam dompet.
In Ho memperingatkan kakaknya kalau nanti bibi pasti marah lagi, In Ha menegaskan tak punya pilihan lagi selain lari dengannya, In Ho mengumpat kakaknya bodoh karena harus pergi lewat pintu, lalu membuka jendela kamar untuk kabur.

Saat itu bibi mereka bisa masuk kedalam kamar, In Ho sudah diluar sementara In Ha masih didalam ruangan menjerit meminta agar adiknya menunggunya. In Ho memilih untuk pergi, In Ha menjerit karena adiknya pergi sendirian saja. Bibi langsung menarik In Ha kembali dan berteriak memanggil In Ho.
In Ho berlari tak sengaja bertemu dengan Tuan Yoo yang sedang lewat, sang bibi menjerit karena In Ha mengigit tanganya. In Ha bisa keluar melihat Tuan Yoo langsung memeluknya, memohon untuk membawanya lalu membuka bajunya ada bekas luka pukul dari sang bibi yang sangat kejam.

In Ha tersenyum licik mengingat kejadian masa lalunya, sambil memegang amplop ditanganya. Dengan wajah licik mengungkapkan, hanya perlu terlihat menyedihkan maka adiknya terjebak dan akhirnya langsung mendapatkan uang.
Anak yang menyedihkan.... Dia masih merasa bersalah.” Ungkap In Ha lalu membuang amplop dan mengambil uangnya. 



Hong Sul membawakan segelas minum dan memberikan pada In Ho yang terlihat frutasi didepan tempat kursus. In Ho menatap Hong Sul yang memberikan minuman padanya. Hong Sul memberitahu sudah mengopy bukunya dan mengembalikanya dan mengucapkan terimakasih. In Ho pikir itu bukan masalah untuknya, Hong Sul pun memilih untuk masuk ke dalam ruang kursusnya. In Ho sengaja sedikit menatap langit, mengungkapkan sekarang perasaanya jadi lega. 

Hong Sul membantu restoran baru ibunya dengan menaruh kue beras dalam piring. Seorang pelanggan datang berkomentar pada Tuan Hong yang cocok mengunakan celemeknya. Tuan Hong hanya bisa tersenyum menerima uang dari pelanggan, tapi setelah pelanggannya pergi, ia langsung mengeluh dengan ejekan temannya lalu melepaskan celemeknya.
Ibu Hong Sul melihat suaminya keluar restoran berteriak memanggilnya, sambil mengomel kalau mereka semua sedang sibuk. Hong Sul pikir ayahnya ingin keluar sebentar saja. Ibu Hong Sul merasa suaminya itu egois dan merasa malu karena menjaga kasir. Sang adik ipar pikir sudah tahu kakaknya itu memang keras kepala, jadi nanti kalau sudah lebih baik setelah pulang kerumah. Ibu Hong Sul berharap banget kalau suaminya itu memiliki separuh kebaikan adik iparnya.
Sul, bisa kau hubungi Jun  kalau ada waktu? Dia bilang akan ke Seoul  saat pembukaan.” Ucap ibu Hong Sul
Kenapa tak fokus pada kuliahnya saja?” pikir Hong Sul, Ibunya juga berpikiran yang sama. 


 Hong Sul tertidur diatas laptopnya dan terbangun ketika bunyi telpnya, Yoo Jung menelp berpikir pacarnya itu sudah tertidur. Hong Sul dengan mata tertutup menceritakan kalau Akhir pekan kemarin seharian  membantu restoran. Yoo Jung yang sedang menyetir tahu pasti  Hong Sul kelelahan, jadi lebih baik nontonya lain kali saja dan sudah menuju kerumahnya.  Hong Sul tak enak hati memberitahu ada bar di dekat rumahnya dan akan pergi kesana saja.
 

Yoon Seob berbaring dikamar Jong Yong lalu menelp dengan memiringkan tubuhnya, tapi telp Jong Yong tak aktif. Jong Yong sedang ada di bar meminta agar bibi membawakan soju lagi untuknya, Sang bibi mengeluh Jong Yong tak mungkin lulus karena selalu saja mabuk, jadi menyuruhnya pulang saja. Jong Yong yakin dengan minum satu botol lagi pasti akan lulus.
Yoo Jung masuk ke dalam bar, Jong Yong memanggil Yoo Jung yang lewat didepanya. Yoo Jung terlihat binggung, Jong Yong memperkenalkan dirinya, Yoo Jung seperti tak mengingatnya. Jong Yong pikir mereka sudah lama tak bertemu lalu mengajaknya agar minum bersama. Yoo Jung pun akhirnya mendekatinya.

Jong Yong memegang tangan Yoo Jung terlihat bahagia karena mereka sudah lama tak bertemu, Yoo Jung melepaskan tangan Jong Yong lalu duduk didepanya. Jong Yong ingat mereka bertemu setelah lulus sekolah, Yoo Jung menanyakan penampilan Jong Yong yang berbeda. Jong Yong menceritakan sudah memiliki pacar tapi keluarga tak merestuinya jadi diusir dari rumah.
“Jadi kau Pergi dari rumah, hanya demi pacarmu?” kata Yoo Jung tak percaya
“Yahh.... Pokoknya begitu. Mau bagaimana lagi? Dia satu-satunya orang yang menerimaku apa adanya dan tulus menyukaiku” ungkap Jong Yong, Yoo Jung meminta agar Jong Yong cepat sadar dan segera pulang saja.
Hei, kau tahu apa itu arti cinta? Temanmu semua tampan kan, aku tak mungkin berteman dengan orang seperti mu...” ungkap Jong Yong, Yoo Jung melirik sinis
Jong Yong sadar ucapanya lalu berpura-pura kalau sudah mulai mabuk, jadi meminta agar melupakan saja ucapanya. Yoo Jung mengaja Jong Yong untuk pulang saja karena memang sudah mabuk, Jong Yong meminta agar Yoo Jung mentraktirnya karena mereka baru bertemu kembali. 

Hong Sul datang mendatangi Yoo Jung yang sudah duduk, Jong Yong memanggil Hong Sul dengan panggilan “sayang” menanyakan alasanya datang ke bar. Hong Sul menjelaskankalau Jong Yong itu tetangganya dan selalu memanggil semua orang dengan panggilan “sayang”. Yoo Jung terlihat masuk binggung. Hong Sul pun duduk disamping Yoo Jung bertanya keduanya yang sudah duduk bersama.
Jong Yong terlihat binggung melihat keduanya yang ternyata saling mengenal, Yoo Jung dan Hong Sul hanya bisa saling menatap seperti binggung menjelaskanya. Jong Yong berteriak mengetahui keduanya itu sedang berpacaran, Hong Sul hanya bisa tertunduk. 

In Ho baru pulang setelah berkerja, melihat seseorang yang mengambil batu penahan mobil terparkir dan menyembunyikan didalam jaketnya. Ia merasa dunia itu makin aneh karena ada saja orang yang mencuri batu bata, lalu teringat itu adalah jalan menuju rumah Hong Sul, akhirnya memilih untuk tak peduli.
Yoon Seob keluar dari rumah terlihat kesal karena Jong Yong tak mengangkat telpnya, dari arah belakang pria dengan jaket hitam langsung memukulnya dengan batu. Yoon Seob langsung tak sadarkan diri, si pria terlihat kesal karena Yoon Seob baru keluar padahal bukan yang nyewa kos dan mengambil kunci dalam saku celananya.
In Ho berlari sambil mengeluh dan berpikir tak mungkin terjadi sesuatu, tapi terdiam ketika melihat Yoon Seob tergeletak ditanah. Ia mencoba menyadarkan Yoon Seob, seorang wanita yang ingin membuang sampah menjerit ketakutan. In Ho menyuruhnya untuk menelp ambulance bukan menjerit dan memberikan pertolongan dengan menahan agar darahnya tak banyak yang keluar. 

Jong Yong dengan mata tertutup menopang wajahnya menceritkan sudah diusir, Yoo Jung tak tahan lagi akhirnya mengajak temanya untuk pulang saja, Hong Sul sampai didepan pintu kamar Jong Yong sementara Yong Jung mengendong Jong Yong pulang kerumah.
Hong Sul terlihat binggung tapi ternyata pintu kamar Jong Yong tak dikunci, sambil membuka alas tidur berkomentar Jong Yong tak menguncinya. Yoo Jung pun membaringkan temanya, setelah itu mengambil kunci dari saku celananya, setelah itu mengajak Hong Sul untuk pulang.

Ketika akan keluar Hong Sul tak sengaja tersandung, Yoo Jung menahanya dan Hong Sul pun terlihat gugup karena tangan Yoo Jung memegang pinggannya dan bertatapan sangat dekat.
Aku harus bagaimana saat seperti ini? Apa harus kuajak masuk sebentar? Untuk minum Kopi Atau makan Ramyun? gumam Hong Sul tapi setelah itu merasa kalau itu aneh dan menyuruh agar memikirkan yang lain.
Aku juga suka seperti moment ini, tapi di lain waktu saja, yah”ungkap Yoo Jung lalu merapihkan poni Hong Sul agar mimpi yang indah dan memberikan kunci milik Jong Yong agar mengembalikanya esok. Hong Sul hanya bisa menutup wajahnya dengan malu setelah Yoo Jung pergi dan menutup pintu kamar tetangganya. 

Didepan rumah Hong Sul sudah ramai dengan mobil polisi didepanya, seorang wanita menceritakan Jong Yong yang mengintipnya dari jendela ketika sedang mandi. Jong Yong menyangkal mengatakan tak tertarik dengan wanita itu, wanita itu tetap saja mengumpat Jong Yong itu mesum.
Katakan, apa yang kau lakukan pada jam 9 hingga tengah malam.” Tanya polisi, Hong Sul baru datang binggung melihat sudah banyak polisi
Sayang, sayang! Pas sekali kau datang.  Aku minum dengannya, kita minum bersama, kan?” ucap Jong Yong membela diri. Hong Sul membenarkan.
Selain itu, kami mendapat laporan pakaian dalam yang dicuri. Jadi, kami ingin memeriksa tempat anda.” Kata polisi, Jong Yong mempersilahkan untuk memeriksa kamarnya saja dan mengajak Hong Sul juga sebagai saksi. 

Jong Yong menegaskan bukan ia pelakunya, Polisi memeriksa semua laci yang ada didalam ruangan. Jong Yong mengumpat wanita itu sudah gila karena ia tak pernah mengintipnya, polisi memeriksa alas tidur Jong Yong yang terlipat rapih lalu menemukan sesuatu didalamnya, dan membukanya.
Ternyata didalamnya ada semua jenis pakaian dalam wanita, Jong Yong menegaskan bukan miliknya. Hong Sul yakin kalau Jong Yong bukan seperti itu tapi setelah itu terdiam, polisi pikir ada pakaian dalam milik Hong Sul juga. Hong Sul terlihat binggung berpikir mungkin hanya mirip saja. Jong Yong yakin bukan ia pelakunya dan pasti ada orang sengaja menaruh di dalam kamarnya. Polisi menegaskan kalau bukti sudah jelas jadi akan membawanya ke kantor polisi. 

Jong Yong mulai di interogasi di kantor polisi, Hong Sul menerima telp Yoo Jung dengan wajah panik karena baru saja akan menelpnya, lalu memberitahu kalau ia sedang ada dikantor polisi. Yoo Jung sedang ada di tempat fitnes, menanyakan sedang apa yang dilakukan Hong Sul  dikantor polisi.
Hong Sul mengingatkan tentang insiden yang terjadi di lingkunganya ada banya pencurian dan menemukan bukti di kamar Jong Yong tumpukan pakaian dalam. Jong Yong memberitahu polisi sedang persiapan ujian. Yoo Jung seperti tak kaget, Hong Sul menceritakan Jong Yong mencoba menyangkalnya tapi sudah ada buktinya. 
Yoo Jung pikir kalau memang sudah ada bukti maka tak ada lagi yang bisa dilakukan, menurutnya kalau memang bukan Yoo Jung pelakunya maka akan segera bebas jadi Hong Sul tak perlu khawatir.
Bukannya mereka teman lama?” gumam Hong Sul binggung. Jong Yong berteriak panik mengetahui korban pemukulan itu Yoon Seob dan langsung berlari keluar. Polisi memanggilnya memberitahu kalau dengan sikapnya itu membuat hukumanya menjadi berat.
Yoo Jung mendengar suara polisi yang memperingati Jong Yong, Hong Sul binggung dan langsung menutup telpnya, terlihat wallpaper ponsel Yoo Jung foto pertamanya dengan Hong Sul. 
Hong Sul keluar dari kantor polisi terlihat binggung dengan yang terjadi, tentang tetangganya lalu Yoon Seob. Setelah itu melihat In Ho sedang didepan kantor ingin merokok, In Ho heran melihat Hong Sul baru keluar dari kantor polisi. Akhirnya keduanya berjalan pulang dengan menaiki tangga menuju rumah mereka. 

Aku yang melaporkan, tapi malah dituduh pelaku. Inilah yang dikatakan tidak ada bagusnya melakukan perbuatan yang baik.” Keluh In Ho
Tetap saja, yang kau tolong itu asdos di kampusku, jadi Kau melakukan hal bagus.” Balas Hong Sul
In Ho pun menanykan keadaan Yoon Seob, Hong Sul pikir Yoon Seob baik-baik saja, tapi masih binggung dengan seniornya yang ada di dekat rumahnya dan yang lebih heran lagi kenapa In Ho juga ada didepan rumahnya. In Ho terlihat binggu dan mengaku tidak sengaja berada disana tapi karena mengejar orang yang mencuri bata menurutnya tak penting untuk pergi ke area tempat tinggal Hong Sul.
Hong Sul menyindir In Ho yang terlihat gugup padahal tak menuduh apapun, In Ho menyadarinya kalau Hong Sul tak mengatakan apapun. Hong Sul mengucapkan terimakasih, In Ho meminta balasan agar mentraktirnya dan teringat meminta maaf tentang kelakukan kakak perempuanya lalu meminta agar kabur saja ketika bertemu dengan kakaknya setelah itu pamit pergi. 

Hong Sul akan masuk kamarnya, terdengar suara pertengkaran dari tetangganya, terdengar omelan karena Jong Yong tak mengangkat telpnya bahkan membuat masalah dengan tuduhan pencuri pakaian dalam. Didalam rumah, Jong Yong meminta agar Yoon Seob tak marah-marah lagi karena kepalanya baru saja berdarah, Yoon Seob memilih untuk keluar kamar saja.
Ketiganya terlihat terkejut, Hong Sul menjelaskan hanya ingin tahu keadaan Jong Yong. Yoon Seob menanyakan untuk apa Hong Sul ada ditempat itu. Hong Sul memberitahu kamarnya ada disebelah. Yoon Seob mendesah dengan umpatan kesal.
Hei, apa kalian senang mempermainkan kelemahanku? Sekarang kau senang kuliah gratis, kan? Kau Sudah dapat beasiswa dan dapat pekerjaan Hidupmu pasti sangat indah, kan?” ucap Yoon Seob dengan nada tinggi, Hong Sul terlihat binggung.
“Apa Kau benar-benar tidak tahu? Yoo Jung mengancamku dan menyuruhku membuang laporannya, Agar kau dapat beasiswanya!” teriak Yoon Seob,
Apa kau bilang? Jadi Anak orang kaya yang mengancammu itu Yoo Jung?” ucap Jong Yong tak percaya. Yoon Seob berteriak kesal karena Hong Sul itu tak tahu apapun, Hong Sul makin binggung ternyata selama ini yang membuatnya mendapatkan beasiswa adalah Yoo Jung. 

Yoo Jung menerima telp Hong Sul memberikan sedang dalam perjalanan kerumahnya, Hong Sul duduk dibangku taman dengan wajah sedih. Yoo Jung memanggilnya tapi Hong Sul tetap saja diam, akhirnya ia duduk disampingnya menanyakan kenapa wajah pacarnya terlihat muram.
Kenapa tadi tiba-tiba matikan telepon? Apa ada yang terjadi?” tanya Yoo Jung
Sunbae, Senior Heo bilang... Kau menyuruhnya berpura-pura menghilangkan laporanmu, agar aku mendapatkan beasiswanya. Apa itu benar?” tanya Hong Sul, Yoo Jung terlihat kaget tapi akhirnya membenarkanya. Hong Sul menanyakan alasan Yoo Jung melakukan itu.
Aku tidak ingin kau pergi dan mengambil cuti kuliah” jelas Yoo Jung, Hong Sul ingat sebelumnya mereka tidak saling bicara.
“Karena Aku ingin lebih dekat denganmu. Seperti katamu, kita tidak saling bicara dan juga salah paham. Lalu kudengar kau mau cuti, Aku ingin menolongmu, tapi tidak tahu caranya. Jadi kuberikan saja beasiswanya.” Cerita Yoo Jung
“Jadi karena Ingin lebih dekat denganku dan Ingin meluruskan kesalahpahaman kita? Sampai harus membuat asdos Heo dicap sebagai asdos yang buruk dan aku menjadi orang yang mendapatkan beasiswa secara tidak adil. Aku tidak mengetahuinya dan kita malah tertawa bersama di depannya. Aku tidak tahu kenapa dia membenciku.”ungkap Hong Sul merasa bersalah
Aku tidak melihat Yoon Seob sebagai korban. Dia pernah melakukan kesalahan padaku Sebagai gantinya aku minta dia menghilangkan laporanku. Itu kesepakatan yang telah selesai.” Jelas Yoo Jung

Hong Sul mencoba mengerti kalau mereka melakukan kesepakatan, Yoo Jung memohon agar Hong Sul jangan meributkan apa yang sudah terjadi. Hong Sul kesal karena Yoo Jung bisa menganggap semua masalah itu sederhana, Yoo Jung merasa itu semua karena sudah menceritakan semuanya. Hong Sul memberitahu kalau Yoon Seob sekarang sering ejek oleh mahasiswa lainnya bahkan menbencinya.
Apa sunbae pernah melihat dari sudut pandangnya?” ucap Hong Sul menegurnya, Yoo Jung meminta maaf karena tidak memikirkannya.
Tapi paling tidak... Aku melakukannya semua ini hanya untukmu dan Aku ingin kau tahu itu.” Tegas Yoo Jung, Hong Sul tak bisa berkomentar memilih untuk pamit pergi saja. Yoo Jung menariknya agar tak pergi.
Harga diriku terluka sampai mau gila rasanya. Aku tidak bisa bernafas memikirkan seseorang menderita demi kebaikanku.Gumam Hong Sul
Aku ingin bilang terima kasih... tapi tidak bisa melakukan” tegas Hong Sul lalu pergi dengan bergumam Aku tidak ingin terbiasa menerima kebaikan apa pun dari orang lain. Tanpa kusadari, aku malah selalu mendapatkan semua hal darinya. Yang lebih membuatku marah adalah... aku terharu dan bergetar oleh kata-katanya yang melakukan semua itu untukku.
Yoo Jung tetap terdiam dalam hatinya bergumam Aku diminta untuk jujur, dan aku sudah katakan yang sebenarnya. Dengan mata dinginya mengeluarkan ponselnya lalu menelp Yoon Seob menanyakan keberadaanya. 

[6 Bulan Lalu – Pesta Penyambutan tahun ajaran baru]
Yoon Seob keluar dari tempat restoran karena ingin menerima telp, ketika kembali menemukan dompet dan langsung mengambil beberapa lembar uang. Yoo Jung akan keluar melihat seniornya yang mengambil uang dari dompetnya.  
Diruangan asdos, Yoo Jung datang meminta agar membuang laporanya saja. Yoon Seob menanyakan alasanya. Yoo Jung meminta Yoon Seob membuangnya saja sebelum dimasukan ke dalam komputer. Yoon Seob menjelaskan jika nilai Yoo Jung turun maka bisa gagal mendapatkan beasiswa.
Yoo Jung sudah tahu konsekuesinya, Yoon Seob pun memikirkan apabila membuangnya maka apa yang harus dikatakan pada Prof dan harus bertanggung jawab dengan hal itu. Yoo Jung pikir Yoon Seob harus menerima konsekuensi dari perbuatannya dengan begitu mereka impas. 

Jong Yung merasa Yoo Jung benar-benar menyeramkan, menurutnya jika temanya itu menderita pasti akan membalasnya. Yoon Seob pikir sudah tak ada yang bisa dilakukanya lagi, tapi menurutnya Yoo Jung tak boleh menyebarkan rumor tentang dirinya dan berpikir untuk membunuhnya saja.
Yoo Jung datang dengan mata dinginya, mengumpat Yoo Seob untuk punya mulut yang besar, Yoo Seob memilih untuk memalingkan wajahnya. Yoo Jung merasa Yoo Seob yang bersalah jadi tak punya hak untuk memberitahu pada Hong Sul, padahal mereka sudah membuat kesepakatan tapi malah mengacaukanya sekarang.
Jong Yong menahan Yoo Jung untuk tak melakukan pada Yoon Seob, meminta agar tetap tenang dan mengajaknya bicara, karena Yoon Seob baru saja dari rumah sakit dan sedang terluka. Yoo Jung mendorong Jong Yong untuk menjauh, Yoon Seob menantangnya walaupun berjalan mundur ketika Yoo Jung mendekat. Jong Yong meminta Yoon Seob tak melawannya.
Yoon Seob berteriak menyuruh Yoo Jung untuk memberitahu semua saja, Jong Yong membela kalau Yoon Seob itu memang pria menyebalkan tapi menurutnya dia adalah pria yang baik. Yoon Seob tak terima Jong Yong mengemis karena lebih baik ia berhenti saja. Yoo Jun mengejek melihat adegan keduanya  menurutnya itu tontonan yang menarik.
Yang satu pencuri uang dan yang satu pencuri pakaian dalam. Hyung, Apa orang tuamu tahu yang terjadi dengamu?” kata Yoo Jung,
Yoon Sub mencuri demi aku dan mengenai pakaian dalam itu bukan aku” jelas Jong Yong
Kita tidak akan tahu itu sampai namamu dibersihkan.” Kata Yoo Jung dingin

“Ya, kenapa aku harus kaget? Ternyata Kau tetaplah Yoo Jung. Kau tak akan mengerti perasaan orang lain dan bisa begitu saja menghancurkan hidup orang lain Bahkan kau semakin kejam dari yang dulu.” Ucap Jong Yong
“Jadi, kau pikir ini salahku? Dialah yang salah, kau juga. Bahkan Hidupku jadi hancur juga sekarang. Kenapa kau bisa memberitahu Sul...” teriak Yoo Jung tak bisa menahan amarah ingin memukul Yoon Seob.
Jong Yong menahanya dengan meminta maaf, sambil berlutut memohon membela Yoon Seob hanya kalap mata dan bahkan selalu menderita karena dirinya. Yoon Seob menarik Jong Yong agar tak berlutut. Yoo Jung mengatakan akan memaafkanya tapi memberikan satu syarat yaitu meminta agar Jong Yong kembali kerumah.
“Aku tak ingin Sul melihat kelakuan kalian.” Tegas Yoo Jung, Jong Yong binggung ingin menolaknya.
“Ataukah kau mau aku memberitahu keluargamu tentang kau yang sekarang? Hyung .....Sadarlah.” tegas Yoo Jung, lalu pergi meninggalkanya. Jong Yong melonggo binggung 


“Apa kau mau kembali ke rumahmu? Apa kau serius?” tanya Yoon Seob dengan menahan tangis. Jong Yong merasa harinya kali ini sunggu panjang
“Apa kau mau pulang atau tidak? Kau sungguh ingin pulang?” teriak Yoon Seob kesal
Jong Yong ingin memeluk Yoon Seob, tapi ditolaknya dan kembali berteriak menanyakan menanyakan apakah Jong Yong akan pulang kerumah. Jong Yong memeluk Yoon Seob dengan mengusap punggungnya agar tak marah, Yoon Seob sengaja menyadarkan kepalanya di pundak Jong Yong.
*Damn Shock berat, ternyata mereka gay, Writernya jago bikin karakter gay tak terduga gitu* 

Yoo Jung bermain game bola dengan mata melotot, teringat kembali ucapan Jong Yong Ya, kenapa aku harus kaget? Kau tetaplah Yoo Jung.Kau tak akan mengerti perasaan orang lain” Kau bisa begitu saja menghancurkan hidup orang lain.” Lalu ucapan Hong Sul ditaman “Kenapa kau selalu menganggap semuanya begitu sederhana, Sunbae?” akhirnya Yoo Jung menhentikan permainannya.
“Apa aku ini aneh? Apakah cara berpikir dan tindakanku ini aneh? Kenapa? Apanya yang salah?” gumam Yoo Jung

Flash Back
Sang Chul yang ketahuan menganti kelas Hong Sul meminta maaf, dengan alasan sudah putus asa jadi melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Do Hyun yang gagal mengajak Hong Sul tidur di hotel mengejek bisa seenaknya hanya karena banyak yang menyukainya
Joo Yun memegang jaketnya tak percaya kalau dari rencannya bisa membahaykan Hong Sul dan memohon untuk meminta maaf. In Ho memarah padanya karena dianggap menginjak-nginjak hidup orang lain?
“Bukan aku yang aneh. Tapi, mereka semua.”

Kejadian saat penyambutan mahasiswa baru, Joo Yun berusaha untuk menuangkan segelas bir tapi Yoo Jung menolaknya dan akhirnya malah menumpahkan bir kepakaian Joo Yun. Hong Sul melihatnya dengan lirikan seperti mencemooh Yoo Jung yang sengaja melakukanya.
“Kau juga seperti itu. Kau melihatku dan tertawa sinis.”
Hong Sul melihat Yoo Jung ada didalam lift dan memilih untuk menghindari lalu pergi melewati tangga.
“Sejak dulu, kau sudah membuat penilaian tentang diriku.Kau selalu membalikkan badan dan memalingkan wajahmu. Hong Sul....  Aku tidak aneh.”

bersambung ke episode 6


FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 


6 komentar:

  1. Yo Jung kok kayak punya kelainan emosi za.. Dan itu yang jadi in ha, apakah adik dari songyi di you came from the star?

    BalasHapus
  2. Yg paling nyebelin di sini in ha, msih kecil aja udah kya gitu apa lagi tatapan nya hahahah ngeri, salut sama in ho sabarr banget :)
    Makasih mba dee di tunggu kelanjutannya

    BalasHapus
  3. Di versi webtoon yoon seob dan jong yong memang gay . aku suka park hae jin cocok jadi yoo jung 😆 semangat ya kak buat sinopnya ✊paling enak baja di tempat kaka pictnya banyak si hehe meskipun typo ga masalah 😉 makasih kak ~

    BalasHapus
  4. Ternyata kaka bikin sinopsis ini^^ seneng bngt tulisannya detail😊.
    Masih bingung sm yoo jung, kayaknya semua orang emg cuma salah paham kali yaa sm dia. Tapi tatapannya itu kadang menyeramkan kadang juga bikin meleleh wkwk. Oh iya oennie tambahin komentar oennie dng di akhir sinopsis. Kayak sinopsis2 yg sebelumnyaa

    BalasHapus
  5. Ternyata kaka bikin sinopsis ini^^ seneng bngt tulisannya detail😊.
    Masih bingung sm yoo jung, kayaknya semua orang emg cuma salah paham kali yaa sm dia. Tapi tatapannya itu kadang menyeramkan kadang juga bikin meleleh wkwk. Oh iya oennie tambahin komentar oennie dng di akhir sinopsis. Kayak sinopsis2 yg sebelumnyaa

    BalasHapus
  6. Dari episode pertama mikir keras. Ini karakter sunbae Jun gimana? Baru tw kalo dia guy. ... .tapi masih bingung juga hehe..

    BalasHapus