PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 29 Januari 2016

Sinopsis Remember Episode 13 Part 2

Di depan ruang pengadilan
Min Soo membungkuk mengucapkan terimakasih pada Jin Woo, Jin Woo berpesan agar Min Soo juga sudah berusaha dengan keras, lalu memberikan dua kotak hadiah. Min Soo tak percaya kalau Jin Woo memberikan sepasang sarung tangan. Jin Woo tahu mereka membutuhkannya karena Di pabrik pasti dingin.
Kami bahkan tak bisa membayarmu.” Ucap Min Soo tak enak hati
Kau telah kehilangan banyak uang dan juga harus membayar semua gaji karyawanmu.” Kata JinWoo mengerti, Min Soo menanyakan caranya agar bisa mengucapkan terimakasih pada Jin Woo
Kau hanya perlu terus menjaga ayahmu Dan... lindungi dia sampai akhir.” Kata Jin Woo yang teringat dengan ayahnya. 

Dong Ho berjalan ke luar sidang, Sang Ho menanyakan apakah Dong Ho tak tahu bahwa Jin Woo akan mengungkapkan korupsi Youngwon Electronic. Dong Ho mengaku tak tahu menurutnya Hari demi hari Jin Woo sudah semakin hebat. Terlihat Hakim Kang sudah menunggu didepan lobby, ingin mengajaknya bicara.
Aku sudah mendengar tentang video pengakuan pelaku pembunuhan mahasiswi Seochon. Apa itu benar? Pelaku yang sebenarnya harus segera diungkapkan. Aku ingin tahu yang sebenarnya.” Ucap Hakim Kang ingin mencari tahu
Maaf.... Tak ada yang bisa kujelaskan.” Kata Dong Ho lalu meninggalkanya. Hakim Kang hanya bisa diam tak mendapatkan informasi apapun. 

Tim Jin Woo menikmati teh bersama setelah menyelasaikan sidang. In Ah yakin Siaran tadi pasti adalah pukulan telak bagi Il Ho grup, Pengacara Song juga setuju karena korupsi Il Ho bahkan sudah terungkap. Manager Yoon bisa menduga Jaksa Hong dan Dong Ho  pasti akan sibuk.
Jika kita ingin menyerang Il Ho, kita harus membuat Hong Moo Suk mengundurkan diri.” Kata Jin Woo, In Ah, Manager Yoon terlihat binggung.
Bukannya kau akan meminta bantuan Jaksa Tak? Bagaimana hasilnya?” ucap Jin Woo, In Ah makin binggung karena Jaksa Hong sudah mengundurkan diri.
“Hei... Apa maksudmu? Hong Moo Suk sudah bergabung dengan Tim Hukum Il Ho.” Kata Pengacara Song, Jin Woo langsung terdiam seperti merasakan kalau alzaimernya mulai menyerang.
“Ahh... Jin Woo mungkin sedang stres karena sidang tadi. Kau harus istirahat, karena pasti sedang lelah.” Ucap Manager Yoon mencoba menutupnya. In Ah terlihat curiga saat Jin Woo masuk ke kamarnya dengan wajah curiga. 

In Ah memberanikan diri menanyakan pada Manager Yoon apakah menurutnya Jin Woo itu akhir-akhir ini terlihat aneh. Manager Yoon menyangkal menurutnya Jin Woo terlihat baik-baik saja, menurutnya setiap orang pasti memiliki rasa lelah yang membuat tak konsetrasi. In Ah tetap saja curiga pasti ada terjadi sesuatu.
Jin Woo berdiri dalam kamar rahasianya, teringat kembali ucapan Dokter Semakin keras kau memaksakan otakmu, kondisimu akan semakin memburuk. Kemungkinan terlamanya adalah setahun, dan minimanlnya 6 bulan. Dalam jangka waktu itu, sedikit demi sedikit ingatanmu akan hilang. Ia hanya bisa menangis karena ingatan akan hilang seperti ayahnya, tapi balas dendamnya membuat Gyu Man masuk penjara belum terselesaikan. 

Tuan Nam sangat marah melihat Gyu Nam harus kalah dari pengacara kecil seperti Jin Woo. Gyu Man kembali berlutu meminta maaf, Tuan Nam memperingatkan apabila Jin Woo selalu menganggunya lebih baik cepat menyingkirkanya. Gyu Man memberitahu masalahnya sekarang Jin Woo itu sudah sangat terkenal sekarang.
Jika ada yang menangkap kakimu, kau harus memotong kakimu itu.” Tegas Tuan Nam. Gyu Man mendelikkan matanya seperti sudah menyadari ayahnya itu akan melakukan segala cara demi perusahaan. 

Tuan Nam bertemu dengan Jaksa Hong mengatakan kalau posisi mereka kemarin berada diatas angin, tapi sekarang berubah jadi sangat terdesak. Jaska Hong merasa masalah seperti ini bukan masalah yang baru untuk il Ho grup.
Kita sebaiknya harus mulai mengurus polis asuransi...” saran Gyu Man tapi dijawab dengan lirikan sinis dari Tuan Nam membuat anaknya hanya bisa diam.
Jangan khawatir, Ketua. Presdir Nam pasti akan bias mengatasi masalah ini.” ucap Jaksa Hong yakin 

Joo Il melihat papan nama Park Do Ho dalam genggamanya lalu melihat dibawahnya CD bertuliskan Bukti pertama yang diambil dari tangan Dong Ho. Wajahnya terlihat bimbang, lalu menelp seseorang berpesan apabila terjadi sesuatu padanya maka meminta menyerahkan semuanya pada Dong Ho. CD bukti pertama masih ada diatas meja.

Gyu Man berbicara dengan ayahnya, menyampaikan informasi dari Jaksa Hong kalau Dong Ho sedang menyelidiki masa lalunya. Tuan Nam binggung untuk  apa Dong Ho menyelidikinya.
Apa  ayah pernah bekerja sama dengan Seogwang Grup? Aku hanya heran saja, kenapa Pengacara Park harus menyelidiki masa lalu ayah dan bukannya focus pada sidang tadi.” Ucap Gyu Man
Tak usah mengurus apa yang dia lakukani, Lebih baik atasi masalah ini cepat!” tegas Tuan Nam ketus, Gyu Man pun tak bisa banyak bicara lagi. 


Sek Ahn menerima telp dari Hakim Kang Suk Gyu memberitahu Gyu Man sedang sibuk sekarang. Hakim Kang mengajak Sek Ahn untuk bertemu tanpa Gyu Man. Sek Ahn binggung Hakim Kang hanya ingin bertemu dengannya saja dan menyetujinya. Setelah menutup telp teringat kembali saat mabuk bertemu dengan Hakim Kang
Jika aku membuka mulutku... Nam Gyu Man pasti akan hancur. Dia bahkan tak tahu jika hidupnya ada padaku. Dia sungguh kurang ajar!” ucap Sek Ahn yang mabuk.
Ia mengingat apa yang dikatakan pada Hakim Kang, mengumpat pada dirinya yang bodoh bisa membuka mulutnya.

Sek Ahn bertemu dengan Hakim Kang dibar, mengungkapkan rasa senang bisa serius bertemu dengannya. Hakim Kang pikir mereka selalu saja bertemu seperti itu.
Soo Bum.... Gyu Man.. adalah pembunuh mahasiswi Seochon, 'kan?” ucap Hakim Kang mencari tahu
“Jadi Karena itu kau meneleponku?” ucap Sek Ahn berpura-pura tak tahu
Nomormu ada pada daftar panggilan dokter penjara itu.” Tegas Hakim Kang tentang dugaan
Il Ho merupakan sponsor untuk pengobatan di penjara.” Ucap Sek Ahn tetap menutupinya.
Hakim Kang meminta temanya jujur apakah Gyu Man yang membunuhnya. Sek Ahn sempat diam, lalu berusaha untuk mengalihkan pembicaran dengan ejekan Hakim Kang sedang menulis novel, menurutnya walaupun Gyu Man gila tapi tak mungkin mau membunuh orang. Hakim Kang memperingatkan Sek Ahn untuk tak berbohong kalau Gyu Man bukan pembunuhnya. Sek Ahn mengerti dan mengeluh temanya itu sangat curiga sekali dan mengajaknya minum kembali. Hakim Kang melihat Sek Ahn terlihat sangat curiga. 


Dong Ho mendatang Gyu Man meminta maaf atask kekalahannya tadi dan akan mengatasi masalah korupsi itu. Gyu Man merasa kalau Dong Ho sengaja kalah dari Jin Woo untuk sidang kali ini dan bekerja sama untuk menjatuhkannya. Dong Ho menegaskan sudah membayar saksi tapi tak menyangka Jin Woo akan membahas tentang korupsi itu.
Gyu Man menyindir Dong Ho banyak alasan, lalu menyuruh Dong Ho duduk manis saja karena ia yang akan mengurusnya sendiri tentang korupsi. 

Jaksa Tak meminta maaf atas pengumumanya itu membuat Dong Ho sibuk sekarang. Dong Ho pikir merasa tak masalah dengan itu, Detektif Bae pun berkomentar Jaksa Tak harus sering-sering masuk TV karena tampil sangat keren.
Oh ya, Pengacara Park. Bagaimana dengan penyelidikan Seogwang Grup?” tanya Detektif Bae
Aku akan menemui korbannya dulu.” Kata Dong Ho, Jaksa Tak terlihat binggung penyelidikan apa yang dilakukan Dong Ho
Sepertinya, sebentar lagi aku akan membutuhkan bantuanmu.” Ucap Dong Ho penuh arti.

Jin Woo memberika sebuah kotak kartu nama, In Ah sumringah melihat kartu nama barunya bertuliskan Firma Hukum Bermasyarakat, Pengacara Lee In Ah "Kebenaran akan mengalahkan fakta." Dan mengungkapkan senangnya memiliki kartu nama sebagai pengacara.
Apa kau punya waktu luang besok? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.” Kata Jin Woo, In Ah terlihat binggung
Pagi harinya, In Ah heran Jin Woo mengajaknya ke toko tas, Jin Woo mengatakan ingin memberikan hadiah atas kemenangan sidang mereka. In Ah mengaku tak butuh hadiah jadi mengajaknya pulang. Jin Woo menahan In Ah tak pergi. 
Saat pertama kali kita bertemu di bus, kita akhirnya diseret ke kantor polisi karena tasmu.” Kata Jin Woo, In Ah teringat saat itu Jin Woo tak sengaja menjatuhkan tasnya lalu menuduhnya sebagai pencuri.
Karena teringat hari itu, aku ingin membelikanmu tas.” Ucap Jin Woo, In Ah pun akhirnya memilih tas yang disukainya, sebuah tas selempang kecil berwarna putih. 


Keduanya berjalan ditrotoar setelah membeli tas, Jin Woo mengajak In Ah untuk makan malam besok. In Ah binggung melihat sikap Jin Woo tiba-tiba berubah jadi baik.
Jin Woo, kau... Apa begini caramu merayu pada wanita?” goda  In Ah
Karena aku bisa bersamamu jadi Aku hanya ingin membuat kenangan saat bersamamu.” Ucap Jin Woo, In Ah pun setuju mereka akan makan malam bersama tapi kali ini “Nunna” yang akan mentraktirnya. Jin Woo tersenyum bahagia melihat In Ah yang jalan lebih dulu. 

Joo il baru saja berjalan ke lobby, tiba-tiba beberapa orang langsung menghadangnya, dengan mata bingung bertanya siapa mereka yang berani menghadangnya. Jaksa Tak keluar dari orang-orang yang menghadang Joo Il
Aku adalah Tak Yung Jin dari Kantor Kejaksaan Seoul. Apakah anda Seok Joo Il, Presdir Perindustrian Il Ho? Dan anda adalah pemilik sebenarnya dari Youngwon Electronic, kan?” ucap Jaksa Tak, Joo Il terlihat binggung.
Anda ditangkap karena penggelapan pajak dan pendanaan politik ilegal.” Kata Jaksa Tak memperlihatkan surat penangkapan, Joo Il pun akhirnya dibawa oleh pihak kejaksaan. Jaksa Hong melihat dari lantai atas, terlihat ada senyuman licik, Jaksa Tak menatapnya seperti menyimpan sebuah rahasia. 

Jin Woo mencoret wajah Joo Il sebagai Presdir Perindustrian karena berhasil ditangkap dan dimasukan ke penjara. In Ah merasa Nam Gyu Man harus mulai bersiap-siap untuk melarikan diri sekarang. Jin Woo tahu selama ini menghindar adalah  cara penyelamatan keluarga Nam.
Mereka sering sekali menjadikan seseorang sebagai tutup botol saja. Dan perlahan-lahan kita bisa menhancurkan kaki tangannya juga.” Kata In Ah
Tidak, kita tak punya banyak waktu dan Kita harus melakukan semuanya dengan cepat.” Tegas Jin Woo sambil menatap artikel Dong Ho dianggap sebagai pengacara hebat dari Il Ho grup. 

Dong Ho pergi ke sebuah tempat Energi gas butana, LPG. Seorang pria tua sedang membaca koran dalam ruangan. Dong Ho masuk bertanya apakah Pria itu yang bernama Ha Young Hoon. Si pria itu bertanya siapa yang berani masuk ke ruanganya.
Aku akan langsung saja. Kau tahu tentang ledakan Seogwang Grup 17 tahun lalu, 'kan? Ayahku adalah Park Gyung Soo. Aku sudah mengetahui semuanya. Jadi, tak usah berbohong atau menyembunyikan apapun.” Tegas Dong Ho
Kasus itu sudah lama ditutup Dan aku sudah melupakannya.” Ucap Tuan Han
“Kau bilang Sudah ditutup? Mungkin itu bagimu. Apa kau pikir kehidupan menjadi seorang Presdir, bisa mengubur sebuah kebenaran selamanya?” sindir Dong Ho, Tuan Nam mulai ketakutan, Dong Ho melempar kartu namanya kalau nanti haus menghubunginya. 

Tuan Han langsung melaporkan pada Tuan Nam kalau  Ada yang sedang menyelidiki ledakan Seogwang Group, Tuan Nam yang mendengarnya langsung terlihat semakin dingin ada yang menganggunya setelah menutupi semua kasus dengan menyogok saksi dan jaksa. 

Dong Ho menemui Joo Il dalam penjara, menanyakan apa yang sebenarnya ingin dilakukan seniorya. Joo Il dengan senyuman mengungkapkan baik-baik saja, dan jadi bisa sedikit berolahraga di penjara.
Mereka bisa dengan mudah membunuh dan memanfaatkan orang lain. Aku akan menghukum orang-orang brengsek itu.” Kata Dong Ho penuh dendam
Dong Ho, tak perlu melakukan itu karena Ketua akan segera membebaskanku.” Ucap Joo il yakin, Dong Ho heran Joo il bisa bertingkah seperti semua akan baik-baik saja.
Flash  Back
Tuan Nam meminta Joo Il untuk menunggu dan sabar  karena ia akan segera membebaskan ketika harus masuk penjara dan sebagai imbalannya poisinya akan dinaikan dalam Il Ho grup.

Joo il semakin tersenyum karena pengorbannya ini setimpal dengan yang akan didapatkanya nanti. Dong Ho menegaskan akan menghancurkan Nam Il Ho. Joo Il merasa Dong Ho sekarang bisamemilih jalannya sendiri dan ia juga akan memilih jalanya sendiri. 

Yeo Kyung dan Jin Woo tak sengaja bertemu di lorong pengadilan, Jin Woo menyapanya kalau mereka sudah lama tak bertemu lalu membahas berita tentang Youngwon Electronic. Yeo Kyung melirik sinis seperti menuduh Jin Woo itu orang jahat yang ingin membuat keluarganya hancur.
Presdir Nam adalah bintang utamanya, tapi, sekali lagi dia berhasil kabur. Sama seperti 4 tahun lalu.” Sindir Jin Woo
Apa kau masih berpikir bahwa kakakku pembunuhnya?” kata Yeo Kyung sinis
Waktu memang terus berjalan, tapi fakta itu tak akan berubah. Keluargamu harus segera bersiap-siap untuk menerima hukumannya.” Ucap Jin Woo
Aku tak tahu bukti apa yang kau miliki hingga memfinah keluargaku, tapi, kau juga harus hati-hati.” Balas Yeo Kyung memilik pergi.
Jika kau tak percaya, kau bisa menyelidikinya sendiri. Kau seorang jaksa, 'kan? Kau pasti akan lebih mudah menyelidikinya.” Sindir Jin Woo dengan senyuman mengejek. Yeo Kyung melirik sinis karena Jin Woo terus saja menyindirnya.

Sek Ahn memberitahu akan mengatasi masalah berita itu. Gyu Man menanyakan berapa kerugian yang dialami perusahaan. Sek Ahn terlihat binggung mengatakannya. Gyu Man meminta Sek Ahn untuk mengatakan saja sejujurnya.
Perindustrian Il Ho dan Youngwon Electronic akan segera diselidiki, Dan semua produksi Il Ho Electronic akan ditarik.” Jelas Sek Ahn, Gyu Man bertanya apakah ada lagi yang lainnya.
Produksi Youngwon Electronic sangat banyak, jadi kerugiaan kita sangat besar. Selain itu juga citra perusahaan telah rusak, karena Terlalu banyak kritikan yang masuk.” Ucap Sek Ahn ketakutan
Gyu Man terlihat sangat marah, akhirnya memilih untuk berdiri. Sek Ahn makin ketakutan. Gyu Man marah karena sebelumnya Sek Ahn mengatakan semua akan baik-baik saja tapi yang terjadi sekarang sangat berbeda. Sek Ahn hanya bisa meminta maaf.
Anak buah Joo il datang, Gyu Man bertanya apakah ada yang menarik dari Dong Ho. Keum memberikan sebuah berkas pada Gyu Man bertuliskan  Laporan Kecelakaan Truk Pengantar Air tahun 1999


Tuan Han berlari ketakutan dalam gang yang gelap, dibelakangnya berteriak untuk menangkapnya. Akhirnya ia berusaha untuk bersembunyi dibalik dinding dan melihat tiga orang pria lewat untuk mencarinya. Dengan nafas sedikit lega, ia teringat sesuatu dan mengeluarkan kartu nama dari saku jaketnya.
Dari telp Dong Ho bertanya Apa terjadi sesuatu, Tuan Han dengan nafas terengah-engah meminta bantuan. Akhirnya Tuan Han sudah duduk bersama didalam mobil
Nam Il Ho mengirim pemukulnya. Dia ingin membunuhku dan mengubur masa lalu.” Cerita Tuan Han geram
Apa kau tak tahu siapa Nam Il Ho itu? Kau sudah pasti tahu, dan kau tak akan pernah lepas dari genggaman Nam Il Ho.” Kata Dong Ho memperingatinya. Tuan Han benar-benar tak percaya Tuan Nam bisa sekejam itu padanya. 

In Ah menelp Jin Woo mencoba memastikan kalau tak melupakan makan malam nanti. Jin Wo sedang menyetir mobilnya sudah pasti tak akan melupakanya dan akan bertemu nanti malam. Dalam ruanganya, In Ah mencoba jaket dari coklat, merah lalu akhirnya memilih warna putih dengan tas pemberian dari Jin Woo yang memiliki warna yang sama.

In Ah menuruni tangga dan akan bersiap berpergi, Pengacara Song bertanya kemana In Ah akan pergi dengan pakaian yang sangat rapih. In Ah mengaku ada urusan dulu sebentar. Pengacara Song bisa menebak In Ah pasti ada kencan dan ingin tahu siapa orangnya.
Manager Yoon seperti sudah mengerti lalu menyuruhnya untuk pergi, Pengacara Song pun meminta agar bisa mengenalkanya, Manager Yoon menyindir usia Pengacara Song sangat berbeda. Pengacara Song merasa tak ada yang salah dengan perbedaan usia. In Ah pun memilih pamit pergi, Pengacara Song dan Manager Yoon saling menatap lalu membuang muka dengan acuh. 


Gyu Man menelp Jin Woo mengajak untuk bertemu, karena memiliki punya hadiah kecil untuknya. Jin Woo terlihat tegang, Gyu Man yakin Jin Woo itu penasaran dan menyuruhnya untuk datang ke kantornya. Jin Woo akhirnya datang dengan wajah sinis dan Gyu Man pun menyuruhnya duduk.
Kenapa kau masuk ke kantorku tanpa izin Dan saat aku tak ada?” ucap Jin Woo
Aku suka sekali dekorasi ruangan itu dan Aku tak tahu kau sangat memikirkanku. Siang dan malam selama 4 tahun penuh. Bukan hanya aku, tapi keluargaku, Perusahaanku dan semua kenalanku juga.” Sindir Gyu Man
Aku mengingat semua tentangmu. Seperti aku mengingat cara bernapas. Dan Hadiah apa yang membuatku penasaran itu?” kata Jin Woo

Saat kau masih berumur 6 tahun. seluruh keluargamu meninggal dalam kecelakaan mobil, 'kan? Dan saat itulah takdirmu dan Pengacara Park di mulai. Apa kau tahu bahwa... Ayah Pengacara Park yang menyebabkan kecelakaan itu?” kata Gyu Man, Jin Woo kaget dan binggung,
Gyu Man memberikan berkas yang dimilikinya lalu menyuruh Jin Woo untuk membacanya agar percaya dengan mengejek takdir keduanya memang lucu sekali. Jin Woo melihat berkas Laporan Kecelakaan Truk Pengantar Air tahun 1999 ada foto TKP dan Penyebab kecelakaan, Park Gyung Soo (ayah Dong Ho)
Jin Woo seperti kembali mengingat kecelakan saat mobilnya ditabrak truk pembawa air galon dan menewaskan ibu dan juga kakaknya. Ketika ditempat abu bertemu dengan Dong Ho ketika menjadi ia sudah jadi pengacara “Orang tua kita meninggal pada hari yang sama. Takdir macam apa ini?
Hubungan akan rusak pada akhir cerita. Tapi, hubungan kalian malah sejak awal sudah rusak.” Kata Gyu Man, Jin Woo melihat ada penumpang lain didalam truk yaitu Park Dong Ho]
Pengacara Park menyapu bersih seluruh keluargamu. Apa yang akan kau lakukan sekarang?”ucap Gyu Man, Jin Woo terlihat benar-benar shock karena ternyata Ayah Dong Ho yang menyebabkan kecelakan itu. 

Dong Ho memberikan berkas Laporan Kecelakaan Truk Pengantar Air tahun 1999 dan memberitahu itu semua adalah laporan ledakan Seogwang Grup pada tahun 1999 pada Jaksa Tak.  Jaksa Tak melihat artikel dengan Tersangka dihukum 5 tahun penjara dengan wajah binggung menatap Dong Ho karena memberikan berkas itu padanya.
Bukannya sudah kubilang, kau pasti akan membantuku, 'kan?” ucap Dong Ho
Apa ini yang sedang kau selidiki?” tanya Jaksa Tak melihat lembaran berikutanya.
“benar dan Hong Moo Suk yang dulu menangani kasus ini.” kata Dong Ho
Tapi, kenapa kau ingin menyelidiki kasus 17 tahun lalu?” ucap Jaksa Tak heran
Ini adalah kasus yang sangat penting bagiku. Dia didakwa dengan kelalaian yang mengakibatkan kematian. Tapi, sebenarnya, itu adalah perintah pembunuhan. Tersangka yang mengetahui rahasia itu menemuiku.” Kata Dong Ho 

In Ah melihat penampilannya dicermin da melihat jam dalam ponselnya sudah pukul 7 lewat 40 menit. Jin Woo berjalan diatas jembatan dengan tatapan kosong, lalu ingatanya kembali saat ayahnya meninggal dan mundur sampai ia sedang mencoba masakan buatanya dan menunggu sang ayah dirumah untuk makan malam bersama.
Dengan wajah binggung akhirnya Jin Woo berlari dari jembatan. In Ah masih menunggu direstoran, pasangan yang lain sudah selesai makan dan pergi, sementara ia masih menunggu dengan meminum air putih, hampir jam setengah sembilan malam tapi Jin Woo juga belum datang.
Akhirnya ia menelp Jin Woo dan Jin Woo terlihat sedang duduk dirumah lamanya. Ketika ponselnya bergetar, Jin Woo langsung menanyakan keberadaan ayahnya. In Ah binggung, Jin Woo bertanya tentang ayahnya, Jin Woo mendengar suara In Ah dan memanggilnya Nunna. In Ah menanyakan keberadaannya, Jin Woo memberitahu sedang berada didepan rumahnya karena ayahnya belum pulang.

In Ah menaiki taksi untuk pergi ke tempat Jin Woo, teringat kembali dengan kejadian sebelumnya, waktu Jin Woo mengatakan akan membuktikan bahwa ayah tidak bersalah lalu tiba-tiba melupakan tentang korban yaitu Jung Ah, lalu waktu bertemu dijalan, In Ah binggung dengan arah Jin Woo berjalan karena kantor mereka itu berjalan lurus tapi Jin Woo malah berbelok ke kiri. Jin Woo juga sempat tak sadarkan diri dalam sidang, In Ah yakin terjadi sesuatu pada Jin Woo.

Jin Woo masih menunggu ayahnya didepan rumah lamanya, In Ah datang dengan mata berkaca-kaca karena Jin Woo sudah melupakan kalau ayahnya sudah meninggal. Jin Woo melihat In Ah yang datang menanyakan kenapa ada didekat rumahnya.
In Ah menangis bertanya balik mengapa Jin Woo ada disana, Jin Woo dengan senyuman mengatakan sedang menunggu ayahnya, lalu bertanya-tanya kemana perginya sang ayah dalam cuaca semakin dingin. In Ah tak bisa lagi menahan rasa sedihnya dan langsung memeluk Jin Woo sambil menangis kencang. Jin Woo binggung melihat In Ah yang menangis dan langsung memeluknya. 
bersambung ke episode 14 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




1 komentar: