PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 06 Maret 2016

Sinopsis Madame Antoine Episode 13 Part 2

Seung Chan berada didepan pintu ruangan Prof Bae, terlihat sedikit ragu. Akhirnya ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu, Prof Bae terlihat kaget melihat Seung Chan yang datang keruangannya. Seung Chan masuk kedalam ruangan bertanya apakah ada yang dinginkan Prof Bae karena ia akan pergi ke supermarket.
Prof Bae kaget Seung Chan ingin pergi ke supermarket, lalu bertanya tentang kakinya yang sakit. Seung Chan mengaku karena plester pereda sakitnya sangat ampun jadi bisa langsung hilang dan bertanya apa yang dibutuhkan Prof Bae sekarang. Prof Bae mengatakan membutuhkan pelipat akordeon.
Seung Chan mengajak Prof Bae untuk ikut bersamanya jika memiliki waktu luang. Prof Bae tak percaya sikap Seung Chan berubah. Seung Chan merasa Akan sangat bagus untuk pergi bersama karena tidak akan kesepian sambil mengambil jaket Prof Bae untuk membantu memakainya. Prof Bae memakainya dengan wajah bahagia. 

Di supermarket
Seung Chan melihat patung dengan pakaian dingin, lalu meminta Prof Bae mengulurkan tanganya dan memasangkan sepasang sarung tangan warna biru. Dengan senyuman lebarnya, Seung Chan memuji itu sangat cantik dan mengambil syal dan dipakaian pada leher Prof Bae serta sebuah topi juga. Prof Bae tersenyum karena Seung Chan itu sangat perhatian padanya. Seung Chan tersenyum memuji Prof Bae yang cantik dan mengajak untuk selfie bersama.

Keduanya mencoba makanan tester, Seung Chan seperti biasa menyuapi Prof Bae, wajah Prof Bae terlihat malu-malu menerima suapan dari Seung Chan. Terdengar teriakan ahjussi dari sisi supermarket lainya Kami menjual cumi-cumi dari Sokcho dengan harga hanya 2.000 won sekarang!
Seung Chan menceritakan sangat menyukai cumi tumis, Prof Bae pun menawarkan diri untuk memasakan untuknya. Seung Chan tertawa mengaku sangat berterimakasih kalau Prof Bae mau melakukanya, lalu mengajak untuk berlari karena diskonya hanya untuk 50 orang pertama, dan menarik tangan Prof Bae untuk berlari. Prof Bae tak bisa menutupi rasa bahagia saat berlari bersama Seung Chan. 


Hye Rim masuk ke dalam sebuah rumah, berteriak apakah ada orang dirumah. Seorang wanita keluar dari rumah memberitahu Tuan Kim sedang tak ada dirumah. Hye Rim pikir akan menunggunya lalu bertanya apakah Ahjumma itu ingin pergi ke suatu tempat.
Keduanya pun duduk ditempat biasa bertemu dengan Tuan Kim, Ahjumma menceritakan Tuuan Kim  biasanya adalah orang yang baik tapi seperti yang sudah diketahui kalau Tuan Kim itu benar-benar keras kepala, menurutnya semua itu adalah keluarga dan adik bungsunya tapi Ketua Kim tidak meneteskan air mata sedikit pun.
Bagaimana mereka meninggal?” tanya Hye Rim, Ahjumma melonggo ke bagian ruangan dibelakangnya.
Dulu, ini adalah tempat yang sangat bagus. Mereka adalah keluarga bahagia di Yeonhui-dong.” Cerita Ahjumma, Hye Rim tak percaya, Ahjumma meminta Hye Rim merahasikan hal ini.
Pria pendiam itu minum terlalu banyak. Dia akan pingsan sepanjang waktu.” Cerita Ahjumma sedih, Hye Rim berpikir kalau pria itu adalah  seorang pecandu alcohol.

Soo Hyun bertemu perawat di rumah sakit, Perawat mengaku tak tahu banyak tapi selama ini pasienya itu dirawat di rumah sakit setelah mulai berjuang melawan alkoholisme lalu....
Hye Rim kaget mengetahui kalau akhirnya bunuh diri, Ahjumma menceritakan bukan hanya istrinya tapi anaknya juga lalu menutup mulutnya seperti tak seharusnya membahas hal itu. Hye Rim benar-benar Shock mendengarnya. 


Hye Rim kaget melihat Soo Hyun keluar dari mobil, Soo Hyun menunjuk mobil disampingnya dan ingin memberikan hadiah itu. Hye Rim melonggo sambil berjalan mendekat tak percaya Soo Hyun yang tiba-tiba menghadiahkan sebuah mobil.
Iya. Kau tidak mau menggunakan milikku, meskipun aku selalu mengatakan kepadamu untuk melakukannya, jadi... Apa kau tidak suka mobil ini?” ucap Soo Hyun
Tidak, aku tidak bisa menerima ini. Ini pemberian yang terlalu besar” kata Hye Rim tak enak hati
Tetapi hadiah yang lebih keren ada di dalam.” Ucap Soo Hyun sambil membuka pintu mobil. 

Keduanya masuk kedalam mobil, Hye Rim duduk dibelakang kemudi bertanya apa sebenarnya yang dilakukan Soo Hyun didalam mobil. Soo Hyun tahu Hye Rim penuh dengan energi, jadi memodifikasi mobilnya dengan warna merah seluruhnya. Hye Rim tak percaya Soo Hyun memilih semuanya sendiri.
Soo Hyun pun mengambil tas sebagai hadiah karena Hye Rim pasti membutuhkanya ketika mengemudi. Hye Rim melihat sebuah kacamata hitam, Soo Hyun bertanya apakah Hye Rim menyukai semua yang diberikanya. Hye Rim dengan wajah tersenyum mengaku sangat menyukainya lalu memakainya. Soo Hyun mengucap syukur  karena Semuanya terlihat bagus untuk pacarnya.
Ini adalah satu-satunya dan aku modifikasi mobil untuk Go Hye Rim. Apa kau menyukainya?” tanya Soo Hyun

Iya. Tapi bagaimana kau tahu semua yang aku suka?” kata Hye Rim tak percaya, Soo Hyun beralasan selalu memperhatikannya.
Aku merasa sangat bersalah... Aku tidak melakukan apa pun untukmu.” Ucap Hye Rim, Soo Hyun pikir Hye Rim bisa melakukan sesuatu sekarang. Hye Rim pun memeluk Soo Hyun dengan erat.
Mata Soo Hyun semakin terlihat tak tulus karena semua ini hanya eksperiment, sambil bergumam Keuntungan terbesar Pria Subjek A, akses kepada kekayaan materi. Aku memberinya mobil.


Dirumahnya, ia kembali menuliskan jurnal dalam komputernya.
Karena aku menyesuaikan semuanya seperti kesukaannya, dia sangat tersentuh. Aku merasa seolah-olah rencana B berlangsung dengan baik. Mari kita tinjau ulang semua aspek Rencana B sekali lagi.
Pertama, tidak marah kepadanya.
Kedua, secara agresif menawarkan kasih sayang tak terbatas dan hadiah.
Ketiga...
Dalam hatinya bergumamGo Hye Rim adalah seorang wanita yang akan meninggalkanku suatu hari.Aku harus tetap menjaga emosiku.
Lalu kembali menuliskan jurnalnya Ketiga, jangan mencintai Go Hye Rim. Terlihat mata Soo Hyun sangat tidak percaya ada cinta sejati dalam kehidupanya. 

Tiga Pak cumi ukuran besar, beberapa bahan dan juga resep cumi tumis diatas meja. Prof Bae terlihat sangat bahagi mulai mengiris-ngiris cumi dengan ukuran kecil lalu memotong bawang bombay. Setelah itu menumis semua bahan yang sudah dipotongnya diatas wajan yang sudah diberi minyak.
Setelah itu baru dimasukan setengah dari cumi dipiring, beberapa saat kemudian, cumi sudah diberi gohujang dan Prof Bae mencobanya dengan wajah bahagia. Lalu memulai dengan menu yang lainya, wajahnya panik karena warna makannya menjadi sangat hitam. Lalu menelp Hye Rim meminta bantuanya. 

Semua jenis masakan cumi ada diatas meja, Seung Chan tak percaya semua masakan itu dimasak oleh Prof Bae. Prof Bae mengaku hanya membantu mempersiapkan bahan-bahanya saja tapi Hye Rim yang memasak semuanya. Hye Rim menceritakan Prof Bae yang memasak tumis cumi dan rasanya sangat enak. Soo Hyun berterimakasih pada Prof Bae atas hidanganya.
Ji Ho tiba-tiba berteriak ketika mereka akan mulai makan, bertanya kenapa mereka tak memanggil Yoo Rim juga. Hye Rim pikir adiknya itu tak akan datang karena harus mengedit. Seung Chan membisikan Hye Rim agar adiknya itu bisa berlari datang ke restoran. Hye Rim tertawa mendengarnya dan langsung memasang speaker ponselnya.
Yoo Rim, apa yang harus aku lakukan? Seorang pencuri masuk ke pusat konsultasi! Polisi datang dan membawanya pergi, tapi semua kacau di sini” jerit Hye Rim berakting panik, Yoo Rim kaget menanyakan keadaan kakaknya.

Aku baik-baik saja, tapi Soo Hyun menjadi botak Di kepalanya karena orang itu menarik rambutnya.” Cerita Hye Rim, semua menahan tawa hanya Soo Hyun yang terlihat cemberut.
Bagaimana Ji Ho? Apa dia terluka?” tanya Yoo Rim panik
Dia baik-baik saja, tapi Seung Chan sedikit terluka. Kami berada di ambulans sekarang, dalam perjalanan ke rumah sakit.” Cerita Hye Rim
Apakah Prof Bae sudah tahu? Prof Bae menyukai Seung Chan,kan? Cepat dan mengatakan padanya bahwa Seung Chan terluka! Menyakitkan ketika kau memiliki perasaan untuk seseorang dan dia terluka! Cepat dan hubungi dia....” jerit Yoo Rim, Hye Rim kaget langsung mematikan ponselnya. 
Semua langsung terlihat tegang karena terbongkar semuanya di meja makan. Prof Bae hanya diam saja karena semua orang bisa tahu perasaanya. Hye Rim terlihat ketakutan, Soo Hyun akhirnya mencairkan suasana dengan menawarkan Prof Bae untuk minum anggur.
Prof Bae mengangguk walaupun wajahnya sangat tegang, Soo Hyun akhirnya pergi mengambil wine. Hye Rim berdiri menyuruh Ji Ho ambil beberapa hidangan lalu berpikir cepat untuk menyuruh Seung Chan mengambil air minum. Seung Chan yang terlihat gugup pun memilih untuk keluar dengan melirik. Prof Bae hanya bisa diam lalu meminta izin untuk pergi ke toilet, Hye Rim pun mengangguk dengan wajah sedih.
Tapi Prof Bae pergi ruanganya dan membiarkan ruanganya tetep gelap dengan menenangkan diri yang sangat shock karena perasaanya di ketahui oleh semua orang. 


Di semua sudah kembali berkumpul, Ji Ho turun ke lantai satu memberitahu Prof Bae tidak ada di kamar mandi ataupun diruangan. Pesan masuk ke dalam ponsel Soo Hyun
“Prof Choi, aku minta maaf karena sudah pergi tanpa berkata apa-apa. Untuk pusat konsultasi, aku akan mengambil cuti dari pekerjaan untuk sementara waktu.
Soo Hyun terlihat sedih, Hye Rim seperti  sudah bisa membaca dari mimiknya langsung berdiri kalau semua ini tidak benar dan berusaha akan pergi menemuinya. Soo Hyun menahanya menurutnya Prof Bae membutuhkan sedikit waktu, Jadi lebih baik membiarkanya. Seung Chan terlihat gelisah mengetahui yang sebenarnya. 

Tuan Kim merapihkan rambutnya didepan jendela ruanganya, Seketaris datang memberitahu orang-orang menemukan anaknya. Keduanya sudah sampai dirumah sakit, sambil berjalan Seketaris menceritakan Menurut saksi, Yun Woo bertingkah seperti orang tunawisma selama beberapa hari dan berkeliaran di depan rumahnya setiap hari.
Didepan sebuah kamar rawat, Tuan Kim masuk ke dalamnya melihat anaknya terlihat ketakuatan. Perlahan ia mendekati anaknya dan ingin memegang anaknya. Yun Woo benar-benar ketakutan menghindarinya bertanya siapa orang itu. Tuan Kim kaget anaknya tak mengenai ayahnya, akhirnya ia meminta seketarisnya meminta menghubungi Soo Hyun dan juga Hye Rim. 

Keduanya segera datang dan disambut oleh Seketaris untuk menemui Yun Woo di ruang rawatnya. Yun Woo duduk dengan tenang menceritakan tak tahu apa terjadi karena ketika bangun sudah ada dirumah sakit. Hye Rim pun bertanya apakah Yun Woo tidak mengenalinya juga. Yun Woo menatap sebentar dan mengaku belum pernah melihat sebelumnya.
Soo Hyun bertanya apakah Yun Woo masih bisa mengingat untuk menuliskan sebuah kalimat atau nomor telp. Yun Woo mengangguk, Soo Hyun bertanya  apakah Yun Woo ingat apapun tentang keluarganya Seperti bagaimana ibunya meninggal. Yun Woo mengatakan ibunya itu masih ada. 

Tuan Kim melepaskan semua otot tubuhnya dengan menarik dua tanganya ke depan. Soo Hyun dan Hye Rim mendatanginya, Tuan Kim bertanya apakah anaknya bisa mengembalikan ingatannya. Soo Hyun mengatakan tak tahu tapi mungkin saja bisa kembali dan bisa juga beberapa bulan dan itu tak akan ada yang tahu.
“Sebelumnya.Tidak pernah terjadi yang seperti ini pada anakku  Dia kabur dan tidak pernah kehilangan ingatannya.” Cerita Tuan Kim
Menurutmu, kenapa dia menjadi seperti ini?” tanya Soo Hyun
Kenapa kau menanyakan itu? Itu tugasmu untuk menjawab pertanyaan itu.” Kata Tuan Kim kesal
Karena kami percaya bahwa ini terkait dengan apa yang terjadi pada keluargamu. Kau harus meminta agar memberitahunya agar.....”ucap Hye Rim tapi Tuan Kim langsung menyela.
Kenapa kau terus bertanya tentang urusan keluargaku? Apa yang mereka harus lakukan dengan hal ini?”kata Tuan Kim dengan nada tinggi

Kita harus mencari tahu apa yang menyebabkan semua ini. Tidak mungkin bagiku untuk mendampinginya karena dia kehilangan semua ingatannya. Untuk saat ini, kita harus mengumpulkan petunjuk Dan kau mengenal Yun Woo  lebih baik dari orang lain.” Jelas Soo Hyun dengan tatapan dingin
Istriku meninggal. Anakku meninggal. Jadi... kami berdua tinggal sendirian. Kalian Senang?” kata Tuan Kim ketus
Aku tidak datang ke sini bukan karena aku mau. Tapi Kau memanggilku ke sini, ingatkan? Jadi, jika kau akan bertindak seperti ini...” tegas Soo Hyun dengan mata melotot
Apakah kau datang ke sini untuk menasihatiku? Aku memanggilmu ke sini untuk putriku! Jadi, kau harus berbicara dengannya. Lalu , kenapa terus bertanya padaku...” jerit Tuan Kim
Lalu ia berpikir Soo Hyun itu mencoba untuk mengatakan bahwa dirinya yang membuatnya seperti ini. Soo Hyun menjawab dengan tegas kalau itu adalah salah satu kemungkiannya, dan memberitahu Yun Woo hanya mengatakan kepadaku satu hal yaitu Bahwa ayahnya... lalu mengubah kalimatnya kalau Tuan Kim  yang membunuh ibunya, kakak, dan bibinya. Tuan Kim marah  mengebarak meja mengancam kalau Soo Hyun  terus mengatakan omong kosong seperti itu lebih baik pergi lalu mengatakan tak ingin bertemu Hye Rim lagi melihat sikap keduanya seperti itu. 


Tuan Kim sedang tertidur lelap lalu terusik dengan suara tertawa orang yang sedang mengobrol ketika ia membuka mata dan terbangun melihat istri, adik dan juga anaknya sedang mengobrol sambil tertawa, lalu ia terjaga dari tidurnya dan menyadari kalau semua hanya mimpinya saja.
Akhirnya ia duduk dan mengambil segelas air dengan berjejer tiga cangkir, terdengar suara dari depan kamarnya lalu mengeser pintu kamar, ada istri, adik dan anaknya sedang makan bersama. Matanya langsung melotot melihat ketiganya yang sudah meninggal datang lagi kerumahnya. 

Terdengar teriakan Tuan Kim didepan pintu cafe tapi tak ada yang menyahut, akhirnya ia berlari ke lantai dua masuk sambil berteriak memanggil Hye Rim. Ji Ho yang ada disana memberitahu Hye Rim sedang mengambil biji kopi. Tuan Kim makin binggung.
Soo Hyun yang mendengar keributan keluar dari ruangan bertanya apa yang terjadi. Tuan Kim menceritakan harus segera bertemu dengan Hye Rim karena “Mereka muncul” Soo Hyun makin binggung bertanya siapa yang dimaksud mereka. Tuan Kim berkata siapa lagi kalau bukan istri, adik adan anaknya jadi ia harus memanggil pengusir setan sebagai  satu-satunya cara  lalu tiba-tiba bertanya jam berapa sekarang. 

Tuan Kim sudah ada diruang konsultasi, sambil meminum terus jejeran tiga gelas didepanya. Lalu ia menaruh lembaran tissue berjumlah tiga lembar diatas meja. Soo Hyun terus melihatnya dari ruang rahasia gerak gerik Tuan Kim. Tuan Kim terbatuk sebanyak tiga kali diatas tissue lalu menegakan tubuhnya sambil berdeham memberishkan kerongkoanganya.
Ia kembali membersihkan jaketnya sebanyak tiga kali, didepan wajahnya tiga kali seperti berusaha menyadarkan dirinya sendiri. Soo Hyun terus menatapnya tanpa berkedip. Tuan Kim lalu kembali meminum air yang ada didalam gelas. 

Akhirnya Soo Hyun masuk ke dalam ruang konsultasi, bertanya sejak kapan Tuan Kim mulai melakukan hal-hal itu. Tuan Kim dengan ketus mengatakan bukan urusan Soo Hyun dan kembali membersihkan jaket dan juga wajahnya. Soo Hyun memberitahu tuan Kim yang melakukan segala sesuatu di tiga kali lalu bertanya alasannya dan apa sebenarnya yang ditakutinya. Tuan Kim ingin mengambil minumnya, Soo Hyun langsung menahanya.
Aku yakin bahwa pada awalnya, kau melakukan ini hanya untuk ketenangan pikiran. Seperti Untuk menangkal kutukan. Benar atau tidak? Tapi itu telah menjadi semakin parah. Kapan itu menjadi semakin buruk?” tanya Soo Hyun berusaha untuk tenang.
Tinggalkan aku sendiri. Aku hanya merasa harus melakukannya sekali lagi.” Kata Tuan Kim keras kepala
Ini adalah penyakit, tuan. Kau perlu mendapat konsultasi yang tepat, dan…” ucap Soo Hyun tapi Tuan Kim yang marah langsung melempar gelas sampai pecah berkeping-keping.
Soo Hyun kaget melihat Tuan Kim sampai marah memecahkan barang, Tuan Kim mencoba menahan emosi mengaku  tidak dalam keadaan pikiran terbaik hari ini dan memilih untuk pergi. Soo Hyun memberitahu kalau keadannya akan semakin buruk, Tuan Kim menengok kepalanya. Soo Hyun menjelaskan bukan hanya saat minum air, meludah, membersihkan tenggorokan Dan jika Tuan Kim  berbuat kesalahan saat melakukannya, maka harus mengulanginya.
Kau bisa terjebak melakukan ini untuk satu, dua, bahkan sepuluh jam. Kau memerlukan perawatan. Kau harus melepaskan apa yang mengganggumu jauh di dalam otakmu” kata Soo Hyun, Tuan Kim tak peduli memilih untuk keluar dari ruangan dengan wajah marah. 


Hye Rim kaget mengetahui kebiasan buruk Tuan Kim. Soo Hyun menceritakan Tuan Kim yang datang di pagi hari tapi dorongan obsesifnya semakin buruk. Hye Rim menanyakan pendapat Soo Hyun tentang alasan Tuan Kim melakukan hal itu
Aku tidak yakin, tapi aku yakin itu dimulai dengan sesuatu yang sederhana. Kita semua kadang-kadang menjadi seperti itu juga.  Kau tahu, meluruskan sesuatu yang salah untuk membuat dirimu merasa lebih baik.” Jelas Soo Hyun sambil terus berjalan mondar mandir
Ya, aku juga merasa seperti itu. Jika ada rambut yang menempel pada seseorang, maka aku akan merasa lebih baik setelah aku menyingkirkannya.” Cerita Hye Rim
Iya. Pada tingkatan itu, bisa dianggap normal. Tapi kadang-kadang, paksaan seperti itu bisa menembus pikiran kita. Misalnya, Korea bermain melawan Jepang. Kau merasa seperti Korea selalu kalah ketika kau menonton, maka kali ini kau memutuskan untuk tidak menonton.” Jelas Soo Hyun dengan menyadarkan tanganya diatas kursi

Hye Rim terlihat panik karena merasakan seperti itu dan mengartikan dirinya itu memiliki masalah. Soo Hyun mengeleng menurutnya Memutuskan untuk tidak menonton bukan masalah besar. Tetapi jika itu menjadi lebih buruk, itu yang menjadi masalah besar.dengan memberikan contoh Misalnya, tiba-tiba, Hye rim berpikir... Jika melintasi jalan ini sekarang, sesuatu yang buruk akan terjadi pada suaminya.
Jika paksaannya sangat buruk, mereka bisa terjebak dalam hal itu selama berjam-jam pada suatu waktu.” Jelas Soo Hyun, Hye Rim khawatir menanyakan keadaan Tuan Kim sekarang.
“Tua Kim  bertindak seperti ini untuk menyingkirkan apa yang membuatnya gelisah. Dia hanya merasa nyaman jika dia melakukan apapun yang dia lakukan, tiga kali berturut-turut. Kebiasaan ini telah berkembang dari waktu ke waktu jadi sekarang dia harus melakukan segala sesuatu tiga kali, seolah-olah itu ritual. Dan yang paling penting lagi sekarang, itu sudah menjadi semakin buruk.” Tegas Soo Hyun, Hye Rim bertanya apa yang bisa mereka lakukan pada Tuan Kim
Pertama, kita harus tahu kenapa dia merasa tidak nyaman. Tapi dia memaksa tidak mau memberitahu kita. Kita harus mencari tahu apa masalahnya. Tapi...  Hye Rim. Apakah kau sudah makan?” kata Soo Hyun 


Hye Rim pergi ke ruang tengah betapa terkejutnya melihat makanan diatas meja, Soo Hyun tahu Hye Rim yang sudah pergi pagi-pagi sekali untuk membeli biji kopi dan pasti belum sempat sarapan jadi ia sengaja membuatkan semua makanan ini untuknya. Hye Rim tak percaya bukan hanya omelet tapi juga salad ada didepanya.
“Apa Kau membuat semua ini sendiri?” tanya Hye Rim tak percaya
“Aku yakin makanan yang kubuat tidak akan terasa enak. Coba lihat  Ini sedikit terbakar di sisi ini.” kata Soo Hyun, Hye Rim mencoba omelet buatan Soo Hyun dan mengatakan kalau itu sangat lezat.
Aku benar-benar tersentuh.” Ungkap Hye Rim, Soo Hyu pun menuangkan segelas minuman dan meminta Hye Rim mencobanya.
Hye Rim melihat jari Soo Hyun yang diberi plester, Soo Hyun menceritakan hanya mengalami sedikit luka bakar  saat sedang membuat telur. Hye Rim terlihat sangat khawatir karena Pasti sangat menyakitkan. Soo Hyun merasa kalau Hye Rim memakan semuanya maka jarinya itu akan menjadi jauh lebih baik. Hye Rim kaget mendengarnya dan melihat senyuman Soo Hyun terlihat diwajahnya.

Apakah ada sesuatu yang kau butuhkan, Soo Hyun?” tanya Hye Rim, Soo Hyun bertanya balik kenapa menanyakan hal itu.
Aku ingin melakukan apapun yang aku bisa untukmu. Apa ada sesuatu yang kau inginkan? Selain sesuatu yang aku tidak mampu.” Kata Hye Rim
Soo Hyun berpikir sejenak lalu mengatakan sangat menginginkan Go Hye Rim. Hye Rim meminta Soo Hyun tak bercanda dan mengatakan  yang sebenarnya karena pacarnya itu melakukan semua untuknya tapi ia tak pernah melakukan apapun dan bertanya apa ada sesuatu yang diinginkan Soo Hyun. Soo Hyun mengeleng karena yang dibutuhkan adalah hanya Hye Rim saja.
Hye Rim berkaca-kaca mendengarnya dan  teringat saat ada dirumahnya, Soo Hyun meminta agar merekam surat video untuknya, senyuman Hye Rim terlihat seperti mengetahui sesuai yang dinginkan Soo Hyun. 


Soo Hyun mengigit jarinya dengan menatap layar komputer dengan wajah serius, terlihat dilayar dengan sebuah grafik batang [Tugas 3: Gantung 100 pita dari masing-masing warna di pohon dan berteriak, "Aku mencintaimu!"]
Lalu mengingat kembali kata-kata Hye Rim yang ingin melakukan sesuatu untuknya dan kembali melihat layar komputernya. Ia akhirnya menelp ke florist meminta dikirimkan bunga pada Hye Rim cafe Madame Antoine besok pagi dan akan kirim melalui e-mail pesan yang di tulis pada kartu jadi meminta segera cek sebentar lagi. 

Soo Hyun membuka emailnya mengetikan pesan “<Hye Rim. Bisakah kau menggantung 100 pita di pohon dan berteriak "Aku mencintaimu," besok?” ketika ingin menklik kirim jarinya getar tapi akhirnya ia pun menklik tanpa mau melihat ke layar komputer. 

Pagi hari ketika sedang mengepel lantai cafe, deringan telp terdengar pegawainya ingin mengangkat tapi Hye Rim mengatakan kalau ingin mengangkat sendiri. Seorang ahjusi memberitahu dari layanan pegiriman bunga dan bertanya apakah ia berbicara dengan Go Hye Rim. Hye Rim membenarkan dan Ahjussi memberitahu ada buket bunga untuknya. Hye Rim tersenyum bertanya dari siapa bunga itu.
Soo Hyun akan bersiap-siap pergi ke kantor, lalu mendengar ada bunyi email masuk ke dalam ponselny dan membuka di laptopnya. Terlihat email dari Hye Rim dengan subjek  [Surat Video untuk Soo Hyun] Soo Hyun melihatnya, terlihat Hye Rim menekan sendiri kamera terlihat ragu apakah sudah terekam akhirnya ia duduk dengan tegap karena tanda lampu merah berarti kamera sudah merekamnya.
Hai, Soo Hyun! Kau benar-benar terkejut, kan?” ucap Hye Rim dengan senyuman melambaikan tanganya.
Maaf aku menolak untuk mengirimkan surat video yang sebelumnya. Ada sesuatu yang tidak aku pahami pada saat itu...Aku tidak tahu kalau kau sangat menyukaiku.”kata Hye Rim, Soo Hyun terus menonton video yang dibuatnya tanpa disuruh.
Aku mengira kalau aku tidak akan mampu mencintai siapa pun lagi. Karena bekas luka lamaku yang begitu dalam, Kupikir bahwa cinta akan menjadi beban bagiku. Jadi, terima kasih telah membuatku merasakan hal itu lagi.” Cerita So Hyun yang membuat video diruang TV rumahnya
Dan sejujur, aku tahu bahwa aku tidak memiliki kualitas yang baik, dibandingkan denganmu. Aku bertindak karena marah, dan keras padamu dengan sengaja. Sekarang, aku sudah merubah cara pendekatanku. Aku akan menjadi seseorang yang cocok untukmu. Aku akan mencoba yang terbaik. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati, Soo Hyun.” Ucap Hye Rim lalu membentuk hati dengan tangan diatas kepalanya sambil mengatakan “I Love U”
Soo Hyun tersentuh mendengar pengakuan Hye Rim dan padahal sebelumnya sudah meminta sesuatu dengan mengirimkan bunga. 

Hye Rim menerima bunga dan membuka kartu yang terselip dalam buket bunga, mobil Soo Hyun datang dengan kecepatan penuh. Hye Rim membaca tulisan didalam kartu Hye Rim. Bisakah kau menggantung 100 pita di pohon dan berteriak "Aku mencintaimu," besok?
Teringat kembali perkataan Ji Ho tentang eksperiment kedua Tugas ketiga pada dasarnya adalah sesuatu yang benar-benar keluar dari norma umum. Kau harus menempatkan 100 pita berwarna di pohon lalu berteriak, "Aku mencintaimu!" Atau semacamnya.Soo Hyun berlari dengan wajah panik dan melihat Hye Rim sudah menerima buket bunga dari dirinya.
Hye Rim menatap sedih karena ternyata Soo Hyun masih melakukan eksperiment padanya. Soo Hyun berjalan mendekati Hye Rim meminta agar tak membacanya dan mengaku mengirimnya tanpa sengaja. Hye Rim tak percaya Soo Hyun masih melakukanya sampai akhir.

Aku... tahu semua tentang eksperimen. Aku tahu bahwa melanjutkannya kepadaku. Dan ada tugas-tugas yang ada didalamnya,  Seperti menulis jurnal dan mengirim surat video dan semua tugas yang berbeda  serta tahapan yang berbeda! Aku tahu tentang semua itu!” tegas Hye Rim, Soo Hyun melotot kaget Hye Rim bisa tahu semuanya
Tetapi tetap saja... kau masih ingin mengirim amplop ini untuk bagian ketiga? Jadi Kau hanya benar-benar melihatku sebagai subjek dalam eksperimen.” Ucap Hye Rim
Soo Hyun meminta Hye Rim memberikan karena menurutnya ini hanya  kesalahpahaman. Hye Rim berteriak karena tak ingin disentuh oleh Soo Hyun, lalu mengumpat Soo Hyun itu penipu bajingan dan membuang bunganya dan masuk ke dalam cafe. Soo Hyun benar-benar hanya bisa diam tak bisa melakukan apapun. 


Yoo Rim baru akan berangkat kerja, tiba-tiba kakaknya masuk dan langsung ke tempat tidur. Yoo Rim khawatir menanyakan apakah terjadi sesuatu dengan kakaknya. Hye Rim dengan menahan tangisnya mengaku hanya lelah jadi ingin tidur.
Akhirnya Yoo Rim keluar cafe melihat ada kartu dengan bunga didepanya,dan membacanya akhirnya ia tahu kakaknya pasti sedih dengan semua itu lalu kembali masuk cafe sambil mengumpat. Ia langsung menarik selimut kakaknya dan bertanya apakah yang ada dikartu itu Soo Hyun benar-benar meminta untuk melakukan bagian ketiga. Hye Rim menutup kembali tubuhnya dengan selimut
Itu sebabnya aku memintamu berhati-hati dengan dia! Jika kau menngetahui kalau itu semua hanya eksperimen kau harus langsung menendang pantatnya! Kenapa kau membiarkan dia lolos, sementara kau menderita?” jerit Yoo Rim benar-benar geram, Hye Rim memilih untuk menutup semua tubuhnya dengan selimut. 

Soo Hyun terdiam memikirkan semua kejadian di pagi hari yang tak disangka olehnya, dalam hatinya bergumam “Dia tetap mengirimkan surat video itu kepadaku...meskipun dia tahu tentang eksperimen itu.”
Ia kembali mengulang memutar video yang dibuat Hye Rim
Aku mengira kalau aku tidak akan mampu mencintai siapa pun lagi,Karena bekas luka lamaku yang begitu dalam dan  Kupikir bahwa cinta akan menjadi bebab bagiku. Jadi terima kasih telah membuatku merasakan hal ini lagi. Aku mencintaimu dengan sepenuh hati, Soo Hyun.” Ucap Hye Rim lalu membentuk hati dengan tangan diatas kepalanya sambil mengatakan “I Love U”
Soo Hyun menonton video Hye Rim dengan menahan air mata harus karena ada orang yang benar-benar tulus mencintainya.
bersambung ke episode 14 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



1 komentar: