PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Selasa, 26 Juli 2016

Sinopsis Doctors Episode 11 Part 1

PS : All images credit and content copyright : SBS


Hye Jung mengingatkan kalau perkataan Ji Hong mereka harus melakukan segalanya bersama Tapi menurutnya kenapa Ji Hong bertahan dengan kebiasaan lama.
Apa itu yang namanya cinta ? Itu beban.  Aku tidak ingin jadi cinta yang membebani.” Ucap Hye Jung lalu melangkah pergi. Ji Hong hanya bisa menatapnya lalu bergumam.
Cinta sejati mengungkap kebenaran tentang dirimu sendiri. Ia menyentuh sisi diriku yang sebelumnya tidak pernah kusadari. Aku tidak tahu,  kalau aku lelaki seperti ini. Gumam Ji Hong lalu memilih untuk berlari mengejar Ji Hong. 

Hye Jung masuk rumah sakit lebih dulu dan merasakan ponselnya bergetar lalu mengangkatnya. Dokter Jin yang menelp ponsel wali dari Nenek Kang  kaget, Hye Jung masih berkata halo.... lalu mengatakan akan menutup apabila tak bicara. Dokter Jin seperti mengenal suara Hye Jung lalu menutup telpnya.
Akhirnya Hye Jung melihat nomor telp yang menelpnya adalah  nomor telpon rumah sakit. Lalu telp kembali masuk dan Hye Jung pun dengan cepat mengangkatnya, ia meminta agar bicara kalau memang menelp. Ji Hong masuk memanggil Hye Jung tapi Hye Jung hanya melirik lalu mengabaikanya dan berjalan sambil berbicara di telp kalau itu Direktur Jin.
Ia bersandar dibalik dinding. Dokter Jin bertanya apakah Hye Jung mengenalnya. Hye Jung pikir sudah pasti yang menelpnya  Direktur Rumah Sakit Gukil, Jin Myung Hoon, merasa tidak sangka dokter Jin secara langsung. Dokter Jin melotot kaget dan langsung menutup telpnya.
Ji Hong masih berdiri didepan pintu seperti berharap Hye Jung bisa datang padanya, tapi Hye Jung tak juga terlihat akhirnya memilih pergi. Hye Jung seperti sudah tahu kalau Ji Hong pergi, berjalan ke arah yang berlawananya. 

Dokter Jin menatap berkas bertanya-tanya apa sebenarnya hubungan antara Ji Hong dengan Hye Jung karena keduanya sama-sama mencari tahu tentang pasien Nenek Kang. Sekertarisnya masuk ruangan memberikan sebuah berkas, Dokter Jin melihat itu form rapat komite disipliner. Sek memberitahu itu  permintaan dewan audit internal.
“Jadi Spesialis Bedah syaraf Yoo Hye Jung, menerima suap ? Apa yang diterimanya ?” tanya Dokter Jin melihat form yang didapatnya.
Pasien memberikannya mobil asing mahal.” Ucap Sek
Aku kira masalah besar.  Kenapa rapat untuk hal seperti ini ?” keluh Dokter Jin
Menurutku ini juga bukan masalah besar,  tapi orang yang melaporkannya ...” ucap Sek terhenti, Dokter Jin ingin tahu siapa yang melaporkanya.  Se memberitahu Dokter Jin Seo Woo. Dokter Jin hanya bisa mengelengkan kepala sambil menghela nafas panjang. 

Di ruang IGD
Semua tempat terisi dengan penuh, salah seorang pasien mengadu kesakitan dengan luka dibagian kaki dan mengunakan penyanggah leher. Assiten Dokter Jung yang memeriksanya meminta untuk menunggu sebentar sambil sibuk menelp dan mengeluh karena telponnya tidak diangkat  
Yaa ! Kenapa meninggalkan pasien? Apa Dokternya belum datang ?” ucap Dokter Choi sambil berjalan pergi.
Dokter baru akan datang, tapi ponselnya tidak diangkat.” Kata Asst Dokter Jung kebinggungan.
Tidak kuangkat karena aku sudah datang.” Ucap In Joo masuk ruang IGD lalu bertanya keberadan pasienya. Asst Dokter Jung pun menunjukanya. 
In Joo melihat pasien dan bertanya keadaaan pasien sekarang dan apa yang terjadi padanya. Pasien menceritakan tiba-tiba mobil muncul lalu menabraknya. In Joo bertanya Dimana bagian yang paling sakit. Pasin memberitahu bagian perutnya sakit sekali. In Joo membuka baju si pasien ada luka lebam dan mulai memeriksanya.
Ia menekan dibagian kiri atas dan si pasien menjerit kesakitan, lalu memberitahu assiten Dokter Jung kalau  bagian hatinnnya terluka, jadi meminta untuk melakukan CT Scan. Assiten Dokter Jung mengangguk mengerti. 

Dokter Ahn baru saja membawa pasien masuk dengan petugas ambulance seorang pria terlihat histeris meminta pada dokter untuk menolongnya. Pasien wanita masuk dengan bantuan alat oksigen dan juga perban dibagian kepalanya. Dokter Ahn meminta agar tetap tenang.
Si pria mengatakan tak bisa hidup tanpa wanita itu, Dokter Ahn meminta agar tenang. Si pria menjerit kalau tak mungkin bisa tenang, karena kalau wanita itu meninggal mana mungkin dirinya bisa hidup. Dokter Choi yang lewat hanya menatap kejadian pria yang histeris. Si pria menyuruh semua agar cepat membawa istrinya, Dokter Choi bertanya-tanya sudah berapa banyak pasien yang masuk rumah sakit hari ini. 

Dokter Choi memeriksa pasien mulai dari mata dengan senternya, sementara didepan ruangan Dokter Ahn menahan si pria untuk tak masuk ruangan. Si pria menjerit kalau ia suaminya dan ingin ada disebelah istrinya.
Tenanglah dan beritahu dimana dia terluka.” Ucap Dokter Ahn
Katanya dia jatuh dari tangga saat di kantor.  Sepertinya Ia tersandung.” Jelas si pria  
Apa dia saat itu tidak sadarkan diri ?” tanya Dokter Ahn, Si pria malah memberteriak pada istrinya kalau selalu ada disisinya jadi tak perlu khawatir.
Dokter Choi memeriksa bagian ibu jari, kaki dengan alat seperti menekanya. Si pria memrengek untuk meminta masuk karena melihat istrinya terlihat sangat kesakitan jadi ingin menemaninya. 

Ji Hong masuk ruangan ayahnya melihat Tuan Hong sedang tertidur lalu menaruh kotak diatas meja. Tuan Hong bangun memanggil anaknya, Ji Hong tersenyum merasa kalau kedatanganya malah membangunkan ayahnya. Ia lalu membawakan pangsit kesukaan ayah karena Waktu masih SMA, mereka sering sekali makan ini.
Kau lebih baik kerja saja, jangan cemaskan aku.” Ucap Tuan Hong
Mana mungkin aku tidak mencemaskanmu ?” kata Ji Hong yang sayang pada ayah tiri seperti pada ayah kandungnya lalu menawarkan untuk memakanya.
Tuan Hong malah menatap anaknya dalam-dalam, lalu meminta maaf. Ji Hong bertanya untuk apa meminta maaf. Tuan Hong merasa kalau Ji Hong  cuma punya panggilan ayah, tapi tumbuh besar sendiri bahkan ia lebih bergantung padamu daripada sebaliknya.
Saat kita pertama bertemu, kau bilang aku mirip anak SMP.” Ucap Tuan Hong masih mengingatnya.
Ayah memang kekanakan kalau di dekatku.  Di depan orang lain ayah orang hebat.” Goda Ji Hong
Tuan Hong tiba-tiba terlihat sedih sambil meminta maaf pada anaknya, Ji Hong binggung kenapa ayahnya tiba-tiba jadi melankolis. Tuan Hong merasa Ini pertama kalinya benar-benar harus beristirahat di tempat tidur dan sebelumnya meninggal ingin melihat Ji Hong menikah dulu. Ji Hong menyakinkan ayahnya itu bahkan bisa melihat cucunya. Tuan Hong menangis mengatakan sangat berharap seperti itu.
Ji Hong makin binggung melihat ayahnya yang menangis seperti anak kecil, Tuan Hong juga tak tahu menurutnya ini pasti karena hormon wanitanya membuat Air matanya mengalir. Ji Hong mengeluh melihat ayahnya dan mengaku kalau biasanya tak seperti ini tapi untuk hari ini memberikan pengecualian.  Ia naik ke atas tempat tidur membaringkan kepalanya di dada ayahnya.
Aku bahagia sekali kau jadi ayahku. Sekarang juga sangat bahagia.” Ucap Ji Hong, Tuan Hong dengan menahan tangisnya mengaku juga merasa bahagia memiliki anak seperti Ji Hong. 


Dokter Jung melihat temanya In Joo langsung memanggil dan berlari dengan wajah bahagia bertanya Bagaimana hari pertamanya berkerja. In Joo malah bertanya balik menurut temanya seperti apa. Dokter Jung meminta maaf karena pertanyaan tidak penting.
Aku dengar Ketua Hong di operasi.  Kenapa kau tidak bilang ?” ucap In Joo kesal
Kau bilang aku akan mati kalau mengganggumu sebelum masuk kerja.  Lalu Nanti denganku dan Ji Hong,  Apa kita minum bersama ?” ajak Dokter Jung, In Joo pun setuju.
Pertama, aku harus menyapa Ketua dulu karena Hatiku sakit.” Kata In Joo 

Hye Jung memeriksa tekanan darah Tuan Hong, mata Tuan Hong terus menatap Hye Jung lalu memberitahu kalau sebelumnya Ji Hong datang. Hye Jung terlihat gugup tak mau berkomentar, hanya mengatakan Tekanan darah Tuan Hong normal.
Bagaimana rasa sakit setelah operasi laserasi?” tanya Hye Jung, Tuan Hong merasa baik-baik saja dengan memegang bagian kepalanya.
“Kalau Dari skala 1 - 10 berapa sakitnya ?” tanya Hye Jung
“Kau ini Tipikal dokter spesialis syaraf,  Sangat gigih.  Tapi ini Menarik.  Karena tadi itu pertanyaan yang biasanya ku tanyakan ke pasien.” Ucap Tuan Hong lalu memberitahu mungkin sekitar skala 3, Hye Jung berkomentar kalau itu Tidak buruk. 

In Joo masuk ruangan sempat kaget melihat Hye Jung yang ada diruangan dan Hye Jung pun hanya diam melihat In Joo yang selama ini dikabarkan dekat dengan Ji Hong. In Joo menyapa ketua Hong lebih dulu, Tuan Hong melihat In Joo ternyata sudah kembali lagi berkerja.
Dokter ... kau ini jahat sekali.  Apa gunanya anda jadi ahli bedah hebat ? Tapi Anda tidak menjaga kesehatan sendiri.” Kata In Joo mengomel
Hentikan.... Aku sudah kena omel dari Ji Hong. “ keluh Tuan Hong lalu meminta agar menyapa Hye Jung dengan memperkenalkanse sebagai fellow spesialis bedah syaraf.
In Joo menyapanya berkomentar kalau Hye Jung itu sudah dewasa,  lalu bertanya kabarnya. Tuan Hong melonggo binggung bertanya apakah keduanya sudah saling mengenal. In Joo menceritakan kalau dulu mereka pernah bertemu. Hye Jung merasakan ponselnya bergetar dan itu dari Dokter Choi. Tuan Hong menyuruh agar mengangkatnya dan bisa pergi karena Pasien selalu nomor satu buat dokter. Hye Jung mengerti lalu pamit pergi lebih dulu.
In Jo mengeluh merasa seharusnya datang lebih awal tapi sekarang kehidupanya sangat sibuk sekali.  Tuan Hong mengatakan memang harus sibuk selagi masih muda lalu memberikan senyumanya. 

Dokter Choi menelp memberitahu keadaan pasien dengan pendarahan yang sangat buruk. Hye Jung masuk ruang IGD sambil mengingat rambutanya, Dokter Choi langsung mendekatinta memberitahu pasien Wanita, Usia 31 tahun, jatuh dari tangga dan dibawa ke IGD.
Hasil CT menunjukan retak di vertex (puncak) tengkorak kepalanya.  Sepertinya merusak sinus sagital superior. Refleks pupilnya normal.  Hatinya terluka parah, jadi kami memanggil bagian bedah umum.” Ucap Dokter Choi dan Hye Jung melihat hasil CT Scan pada layar komuter.
“Dia bilang Tangga ? Apakah Dia tinggal dirumah tingkat ?” tanya Hye Jung, Dokter Choi mengatakan tak tahu masalah itu.
“lalu Sebenarnya dia jatuh dimana ?” tanya Hye Jung binggung karena biasanya orang korea tinggal di apartement 

Hye Jung berjalan dilorong melihat seorang pria terihat berjongkok sambil menangis dan terlihat frustasi. Dokter Choi memberitahu kalau itu adalah suami dari pasien bernama Jo Soo Ji. Hye Jung menyapanya lebih dulu, Tuan Jo berdiri sambil menghapus air matanya.
Dokter, ini semua salahku.  Harusnya dia tidak ke kantor. “ ucap Tuan Jo
“Apa Dia jatuh saat di kantor ?” kata Hye Jung, Tuan Jo membenarkan.
Hasil CT Scan-nya sudah keluar.  Sebentar lagi hasilnya dating jadi Tolong tunggu sebentar. “ kata Hye Jung, Tuan Jo menganguk mengerti. 

Hye Jung masuk ruangan mencoba menyadarkan Nyonya Cho tapi terlihat pasien belum sadarkan diri. Ia memeriska kembali bagian mata dan juga tanganya, Di luar suaminya terlihat sedih melihat keadaan istrinya. Dokter Choi bertanya apakah ia harus memanggil Ji Hong. Hye Jung mengangguk dan meminta agar menyiapkan ruang operasi juga.
Assiten dokter Jung datang, Hye Jung memberitahu mereka  perlu operasi darurat karena Ada pendarahan parah di hati,  jadi dokter di departemennya juga harus ikut mengoperasi.  Lalu mereka harus putuskan siapa yang harus duluan operasi dan menghubungi dokter yang sedang bertugas. Assiten Dokter Jung mengerti lalu keluar ruangan. 

In Joo sedang berjalan sambil menelap menanyakan tentang kondisi vital pasien. Assiten Dokter Jung memberitahu Tekanan darah 90/60 serta Nadinya 95 dan pasien IGD, dengan kondisi Hatinya rusak di level 3 serta Pendarahannya parah dan harus segera di operasi.  In Joo menuruni tangga mengatakan akan segera kesana.
Hye Jung melihat hasil CT Scan, Ji Hong masuk ruangan suasana terasa dingin dengan keduanya saling menatap. Ji Hong lalu menanyakan tentang latar belakang pasien. Hye Jung mengatakan Tidak ada yang khusus. I Hong menyuruh untuk mempersiapkan ruang operasi dan hubungi ahli anestesi. Hye Jung menjawab sudah melakukanya.
Ji Hong bisa mengerti dan akan keluar, Hye Jung memberitahu  Bagian bedah umum akan dating jadi mereka perlu dengar pendapat staf bedahnya. Ji Hong kembali mendengarkan penjelasan Hye Jung dengan wajah serius.
“Bagian Hati pasien terjadi pendarahan.  Kita harus memutuskan siapa yang harus membedah lebih dulu.” Ucap Hye Jung
Kenapa bahasamu formal sekali ?” sindir Ji Hong, Hye Jung hanya diam dengan memalingkan wajahnya.
Di luar terdengar omelan In Joo kalau junironya itu tidak mencatat dengan benar dan terlihat sangat berantakan sekali bahkan baru bilang soal cidera kepala pasien. Asisten Dokter Jung pun hanya bisa meminta maaf pada seniornya.

Ji Hong melihat teman lamanya datang, In Joo tersenyum sumringah kembali bertemu dengan Ji Hong lalu keduanya saling high five. Hye Jung melihat keduanya sangat dekat hanya diam, seperti menahan rasa amarahnya. Ji Hong sudah dengar In Joo akan datang dan bertanya kapan mulai berkerja lagi, In Joo mengatakan baru hari ini dan mengajak untuk minum dengan Pa Ran. Ji Hong setuju.
In Joo menyapa Hye Jung mengatakan kalau mereka bertemu lagi,  Hye Jung memberikan hormat merasa mereka bisa bicara berdua dan mengatakan akan mempersiapkan ruangan operasi lalu keluar dari ruangan. Ji Hong melonggarkan sedikit kerah bajunya. In Jo melihat keadaan perasaan Hye Jung itu sepertinya sedang buruk lalu bertanya apakah keduanya itu berkencan.
“Ah... Tidak, jangan dijawab. Aku tidak mau dengar sekarang.” Ucap In Joo
Kau masih suka bertanya dan menjawab sendiri.” Komentar Ji Hong
“Apa Kau kira aku berubah ?” ejek In Joo lalu bertanya apa yang akan dilakukan Ji Hong dengan melihat ke hasil CT Scan.
Kami akan masuk duluan karena Area pendarahannya kritis.” Ucap Ji Hong, In Joo bertanya dibagian mana. Ji Hong menjawab dibagian Superior sagittal sinus.
Kami juga dikejar waktu,  jadi selesaikan dalam 2 jam.” Ucap In Joo, Ji  Hong pun mengatakan bisa menyelesaikan dalam dua jam lalu keluar ruangan. In Joo pun meminta asistenya agar menyiapakan ruangan setelah tim bedah syaraf selesai. 


Dokter Choi mengantarkan wali dari Nyonya Cho , Joo Soo Jin pada Ji Hong yang ada di meja receptionist. Ji Hong memperlihatkan hasil CT Scan memberitahu gambarr Area putih adalah lokasi pendarahannya dana kan menekan otaknya.
Jika tidak segera di operasi, maka otaknya akan rusak.”Jelas Ji Hong
Kalau di operasi, apakah kau dapat menyingkirkan semua pendarahanya ?” tanya Tuan Jo
Ya, sisanya akan dijelaskan lebih jauh oleh dokter ini. “ ucap Ji Hong, Dokter Choi pun mengajak Tuan Jo untuk pergi bersamanya karena  akan menjelaskan lebih jauh mengenai apa yang akan dilakukan selama operasi. 

Pasien Nyonya Cho masih terbaring di ruang IGD, Tuan Jo masuk ruangan saat tak ada siapapun didalam sambil menangis merasa sedih karena istrinya itu bisa sakit dengan luka ditubuhnya. Ia memanggil istrinya dengan panggilan sayang tapi Nyonya Cho masih tetap diam.
“ Apa kau tahu, Kau tidak bisa meninggalkan aku.  Meskipun kau mati ... Meskipun mati, kau tetap millikku.” Ucap Tuan Jo sambil menangis.
Tuan Jo tiba-tiba berjongkok di depan istrinya, matanya terlihat seperti pembunuh berdarah dingin lalu memperingatkan agar istrinya itu jangan pernah mengatakan akan meninggalkanya lagi dan bertanya apakah Nyonya Cho mendengarnya. Telunjuk Nyonya Cho sedikit bergerak seperti bisa mendengar perkataan suaminya. 

Dokter Choi masuk ruangan menegur Tuan Jo yang seharusnya tak boleh masuk, Tuan Jo kembali berakting mengatakan kalau ingin bertemu sebelum istrinya di operasi walaupun hanya sekali saja. Dokter Choi meminta agar Tuan Jo tak perlu khawatir karena Prof Hong Ji Hong adalah dokter hebat.  Tuan Jo berharap agar dokter bisa menolong istrinya lalu memegang tangannya sebelum dibawa ke ruangan operasi. 

Hye Jung mencuci tangan lebih dulu, Ji Hong masuk dan berdiri disebelahnya sambil melirik, Hye Jung pun sempat melirik tapi seolah tak peduli dan akan pergi. Ji Hong memberitahu nanti akan pergi dengan temanya In Joo dan mengajak Hye Jung untuk ikut karena mengenalnya juga.
Apa berusaha menjadi “The Giving Tree” atau  konsep "Daddy Long Legs”?  Harusnya kau marah padaku, Itu adalah reaksi normal.  Jika orang tidak mengerti hatimu,  maka harusnya dia marah.
Aku dari awal memang bukan pria yang normal.,  Tapi, sekarang aku agak marah.” Akui Ji Hong, Hye Jung tak berkomentar memilih untuk pergi dengan wajah cemberut bahkan membuka pintu dengan menendangnya 

Hye Jung mulai membedah kepala pasien dan menaruk klip agar bisa membukanya, Ji Hon masuk ruangan meminta untuk dipasang jubah operasinya, Setelah selesai langsung mengantikan posisi Hye Jung dan meminta untuk memberikan bor.
Di bagian atas, In Jo sudah memakai baju operasi dan melihat Assiten Ji Hong. Dokter Jung mengatakan kalau itu Dokter Yoo Hye Jung lalu bertanya apakah mereka saling kenal. In Jo malah bertanya apakah keduanya itu sedang berkencan. Dokter Jung kaget mendengarnya lalu sama-sama menatap Hye Jung dan Ji Hong ada diruang operasi. 

Ji Hong meminta agar Hye Jung tetap memperhatikan irigasi dan penghisapan. Hye Jung mengerti, Ji Hong lalu meminta agar bornya di ganti dan menyiapkan banyak kain kasa. Perawat memberikan bor yang lainya, Ji Hong kembali mengebor bertanya apakah Hye Jung Pernah lihat kasus seperti ini di rumah sakit lain. Hye Jung mengaku belum pernah.
Tengkorak pasien harus dibuka dengan hati-hati dan Bisa terjadi pendarahan dadakan ” jelas Ji Hong
Maka area pendarahannya harus dilindungi.” Kata Hye Jung
Ji Hong sudah bisa membuka mengebor bagian tengkorak dan meminta    Elevator ,diatas terlihat dua dokter Senior yang ikut tegang. Ji Hong menaruh bagian tengkorak yang sudah berisi cairan dan meminta irigasi, Hye Jung menyeprotkan air. Ji Hong meminta Tang bipolar. Terdengar suara dari monitor, Hye Jung, In Joo dan Dokter Jung terlihat panik. Ji Hong sudah tahu Tekanan darah turun meminta agar segera memberikan darah tambaha serta anastesi. Suasana tegang pun terjadi. 

Perawat Hyun ingin mengetuk pintu wakil Direktur, tapi terlihat ketakutan menurutnya Hal begini paling menyeramkan buat orang seperti dirinya. Dokter Choi ikut berdiri dibelakangnya nampak tegang. Perawat Hyun berpikir kalau nanti mereka berdua dipecat bagaimana, Dokter Choi yakin Tidak mungkin dipecat.
Lagipula aku masih pekerja sementara.  Kau pegawai tetap,  jadi karirmu akan ternoda.” Ucap Dokter Choi mengejek, Perawat Hyun kesal Dokter Choi masih saja bercanda dengan keadaan sekarang.
Dokter Kim datang melihat keduanya berdiri didepan ruangan lalu bertanya apa apa keduanya datang. Dokter Choi mengatakan ada sesuatu yang ingin mereka katakan. 

Dokter Kim duduk disofa sementara Dokter Choi dan Perawat Hyun masih berdiri dengan wajah ketakutan. Dokter Kim mempersilahkan keduanya bicara. Perawat Hyun mengaku Mobil yang diterima dokter Yoo, tidak bisa dikembalikan karena mereka .
Dokter Yoo sejak awal ingin mengembalikannya.” Jelas Dokter Choi
Aku memohon padanya agar bisa mencobanya sekali seumur hidup.” Kata Perawat Hyun
Baiklah, aku mengerti. Kalian bisa keluar.” Ucap Dokter Kim seperti sudah mengetahui semuanya.
Dokter Choi dan Perawat Hyun binggung menerima tanggapan Dokter Kim. Perawat Hyun bertanya apakah mereka tak mendapatkan apapun, lalu buru-buru keluar ruangan bersama Dokter Choi dengan senyuman bahagia. Dokter Kim hanya diam saja lalu melihat form [RAPAT KOMITE DISIPLIN SPESIALIS BEDAH SYARAF YOO HYEJUNG.

Di ruang operasi
Ji Hong meminta kembali kain kasa, Hye Jung melihat ke monitor kalau  Tekanan darah menurun. Ji Hong mengatakan itu tak masalh dan meminta agar Terus menghisap dan bersiap berikan tekanan. Wajah dua dokter yang melihat diatas sangat tegang, Hye Jung benar-benar panik.
Ji Hong meminta Gel Pad, lalu kain kasa dan meminta irigasi. Hye Jung pun menyiramkanya. Perlahan Ji Hon menempelkanya, Hye Jung melihat ke layar lalu bisa bernafas lega. Ji Hong sudah tahu pasti mereka bisa mengendalikanya sekarang.
In Joo yang melihat dari atas berkomentar Ji Hong masih sama dengan senyumanya, Dokter Jung pun bertanya jadi In Jo masih merasakan cinta seperti yang dulu. In Joo mengeluh dengan omongan temanya seperti anak masih umur 20 tahun, Dokter Jung hanya bisa tertawa.
Ji Hong sedikit mengebor lalu meminta Hye Jung untuk menyelesaiakanya, setelah itu meminta perawat agar memanggil In Joo untuk memberitahu mereka sudah selesai. In Jo dari atas mengunakan mic mengatakan tak perlu karena akan segera datang. Ji Hong tersenyum melihatnya, Hye Jung yang ikut melihatnya terlihat cemburu dan mulai berkonstrasi untuk menyelesaikan operasi. 

Dokter Jin terlihat melamun dengan menopang dagu dengan wajah sedih, Ayahnya masuk ruang bertanya ada apa dengan baju anaknya yang terlihat tak rapih tanpa jas dokternya. Dokter Jin pikir sudah tak perlu lagi jas dokternya karena akan kehilangan posisinya.
“Apa  Kau tidak percaya pada ayah ?  Kita mengambil satu langkah untuk mundur, agar bisa mengumpulkan kekuatan dan mengambil dua langkah ke depan.  Jadi Pikirkan jangka panjang.” Kata Tuan Jin
Sebelumnya aku tidak cerita.  Tapi aku melakukan kesalahan medis, pada pasien beberapa tahun lalu.   Dan Belum lama, Ketua Hong membuka berkas itu.” Akui Dokter Jin pada ayahnya.

Kenapa kau menyimpan berkas seperti itu ?” omel Tuan Jin
Aku mengubah berkasnya agar tidak kena masalah.” Jelas Dokter Jin, Tuan Jin makin kesal kenapa harus diubah karena  harusnya langsung dibuang.
Itu berkas operasiku.  Aku menghargai segala sesuatu dalam hidupku.  Kesalahan adalah tanda kebajikan.” Kata Dokter Jin
Belum pernah kudengar pepatah gila begitu.  Apa Kau kira bisa sejauh ini karena hebat ? Kau disini karena ayah mendukungmu sekuat tenaga.” Tegas Tuan Jin. Dokter Jin hanya diam saja.
Tuan Jin bertanya kenapa anaknya itu tak menjawab, Dokter Jin pun meminta maaf dan sangat menyesal. Tuan Jin mengajak anaknya untuk pergi melihat Tuan Hong. Dokter Jin pun mengambil jas dokternya kembali. 


In Joo mulai mencuci tanganya, Ji Hong datang senyuman bahagia lalu mengatakan dengan bangga kalau Belum sampai 2 jam dan  sudah menepati janji. In Joo mengatakan Ji Hong itu  masih belum selesai dan melihat seharusnya semuanya selesai dalam 2 jam. Ji Hong mengatakan kalau sebentar lagi aka selesai karena Fellownya sangat berbakat.
Kita lihat saja.... waktunya tinggal 5 menit lagi.” Ucap In Joo melirik ke arah jam
Hye Jung keluar membuka masker dan penutup kepalanya, wajahnya terkejut melihat Ji Hong dan In Joo berdiri bersebelahan akhirnya memilih untuk membungkuk dan pergi. Ji Hong melihat tatapan Hye Jung sangat sinis padanya lalu dengan bangga menepuk pundak In Joo karena bisa membuat Hye Jung cemburu. In Jo menyipratkan airnya berkomentar kalau Ji Hong itu jangan bangga lalu masuk ruang operasi. 

Hye Jung keluar dari ruang operasi bertemu dengan Tuan Jo dengan memberitahu Operasinya berjalan lancar.  Tuan Jo pun mengucapkan terimakasih. Hye Jung memberitahu  pendarahannya sangat parah jadi sepertinya pasien tidak bisa sembuh total.
“Apa Dia tidak bisa sembuh total ?” tanya Tuan Jo terlihat sedih
Kita masih belum tahu sebelum Ia sadarkan diri.” Kata Hye Jung, Tuan Jo bertanya apakah ia boleh bertemu dengan istrinya.
Ia masih dalam pemulihan.  Kami akan memindahkannya ke ICU jika Ia sadar.” Jelas Hye Jung, Tuan Jo pikir Sepertinya harus menemuinya disana dan kembali mengucapkan terimakasih. 

Ji Hong kembali keruangan dan melihat berkas [RAPAT KOMITE DISIPLIN] lalu mencari nama Dokter Kim dalam ponselnya. Dokter Kim sedang bicara dengan Dokter Kang menanyakan kondisi Kim Min Ho apakah demam sudah turun, Dokter Kang memberitahu sudah memberikan obat jadi demamnya turun tapi suhu badanya masih 39 derajat.
“Apa Kau sudah lakukan rutinitas dan septik lab?” tanya Dokter Kim, Dokter Kang mengatakan siang ini hasilnya keluar.
Dokter Kim merasakan ponselnya bergetar dan langsung mengangkatnya. Ji Hong bertanya Mengenai tindakan disipliner dokter Yoo Hyejung,  apa ada cara menghentikannya. Ji Hong mengatakan  akan bertemu Kepala Rumah sakit lalu bertanya apakah Ji Hong belum bertemu. Ji Hong mengaku  hanya menyapa lalu pergi.
Nantinya kalian akan sering berdiskusi bersama, sebaiknya biasakan dirimu dengannya.” Pesan Dokter Kim, Ji Hong mengerti. 

Tuan Hong sedang duduk sambil membaca majalah lalu melihat Tuan Jin dan anaknya datang menjenguk. Tuan Jin dengan senyuman menanyakan keadaan temanya lalu melihat bagian lukanya kalau keadaan Tuan Hong itu baik-baik saja. Tuan Hong memalingkan wajahnya dengan cemberut.
Aku khawatir padamu,  tapi syukurlah anda tidak apa-apa.” Ucap Dokter Jin dengan wajah ditekuk
“Apa Kau tidak suka padaku ?” tanya Tuan Hong, Dokter Jin menjawab “ya”
“Aku Mohon Tolong akui aku, karena Aku banyak berjasa pada rumah sakit ini.” kata Dokter Jin tak mau menutupi perasaan kesalnya, Ayahnya memperingatkan anaknya untuk menjaga omongnya.
Kalau aku tidak mengakuimu,  apakah aku akan membiarkanmu selama ini menjadi seorang direktur ?” kata Tuan Hong
Kami semua tahu kalau kau bekerja dengan baik. Kau hanya perlu cuti.” Ucap Tuan Jin pada anaknya.
Ji Hong masuk ruangan dengan senyumanya, Dokter Jin melirik sinis pada i Hong yang akan mengantikan posisinya, Tuan Jin bersikap ramah karena berkat Ji Hong maka tidak cemas soal Hong Doo Shik, lalu menceritakan kalau selama ini mencemaskannya,  karena temanya itu tidak menikah. Tap sekarang mengaku senang karena Tuan Hong dan Ji Hong sudah menjadi keluarga.  Ji Hong mengucapkan Terima kasih atas perhatiannya.  
Kau harus mampir ke ruanganku.  Tidak lama lagi aku akan kehilangan posisiku,  jadi mampirlah mumpung aku disini.  Lagipula keluarga kita punya ikatan.” Ucap Dokter Jin, Ji Hong mengerti nanti akan sering-sering datang. Tuan Jin dan anaknya pun pamit. Tuan Hong melirik sinis seperti sudah tahu kebusukan teman dan juga anaknya. 

Dokter Jin keluar dari ruangan mengeluh sekarang rumah sakit akan dipimpin oleh Ji Hong dan juga Dokter Kim. Tuan Jin mengejek anaknya itu  tidak punya harga diri dengan bersikap seperti tadi pada Tuan Hong. Dokter Jin kesal harus bersikap seperti apa.
Aku harus pura-pura menunduk dan berlutut untuk bertahan hidup dari peperangan”  ucap Dokter Jin
Berapa kali harus  aku bilang ? Aku akan temukan bukti dana gelap !” tegas Tuan Jin bisa membalas kelakukan pada temanya. Dokter Jin terlihat khawatir dengan posisinya yang akan diambil oleh orang lain.  

Ji Hong membuatkan teh untuk ayahnya, Tuan Hong heran melihat anaknya yang terus datang mengunjunginya. Ji Hong dengan jawaban khasnya kalau ia hanya ingin saja, lalu membahas sepertinya Kepala Rumah Sakit  belum siap turun merasa pasti tak akan berkerja sendiri. Tuan Hong menerawang.
Flash Back
Tuan Jung dkk bertemu membahas tentang pembungunan rumah sakit, Ayah dari Yoon Do mengatakan Orang pada akhirnya, akan ikut kemana sumber uang berada.
Presdir Jung Il Sung dari Grup Jungsoo.  Anggota Kongres Na Min Soo,  Sung Jong, dan Myung Hoon.  Mereka berempat punya tujuan samam Menjadikan rumah sakit sebagai perusahaan terbuka (PT).”
Ji Hong mendengar cerita ayahnya bertanya kenapa  Grup Jungsoo terlibat. Tuan Hong menjelaskan mereka ingin menyingkirkan kebijakan kesehatan nasional dan menggantinya dengan asuransi pribadi. Ji Hong menanyakan alasan ayahnya tidak mengijinkan untuk memeriksa soal skandal saham.
Tuan Hong tak ingin anaknya ikut campur dalam masalah ini,  karena bakan menyelesaikan semua ini sendiri lebih baik Ji Hong jadi dokter saja karena sangat tahu sifat anaknya. Ji Hong tersenyum mendengarnya tapi terlihat wajahnya sangat khawatir. 

Seo Woo melihat ponselnya bergetar dan telp dari Ayahnya. Dokter Jin membahas kalau anaknya yang mengadukan fellow departemennya ke internal audit. Seo Woo membenakan. Dokter Jin meminta agar anaknya mencoba jelaskan alas an sebelum rapat komite lalu menutup telpnya.
Hye Jung masuk ruangan seperti kelelahan setelah melakukan operasi, Seo Woo langsung mengaku kalau ia yang melaporkanya pada tim audit, Hye Jung membalikan badan menatap temanya. Seo Woo ingat perkataan Hye Jung kalau pernah mengkritik dirinya yang diam-diam menghancurkan orang.
“Tapi Sekarang tidak lagi.  Apa Kau ingin protes kalau ini tidak adil ? Bukan cuma kau yang menerima hadiah  dari pasien. Apa kau  Ingin tahu kenapa kau begini ?” ucap Seo Woo
Tidak, terlepas dari semuanya memang ini kesalahanku.” Ucap Hye Jung  
Aku benar-benar tidak suka padamu.” Kata Seo Woo  

Ya, benci saja aku secara terbuka.  Lebih baik membenciku secara terbuka.  Jadi kau tidak melakukan trik aneh.  Aku menyukai seperti itu.” Kata Hye Jung
Kau mendapatkan semua yang aku mau dengan mudah.  Kalau aku tidak bertemu denganmu, maka aku pasti sudah lebih sukses.” Ucap Seo Woo iri
Hye Jung tak suka kalau Seo Woo menganggap kalau ia dengan mudah mendapatkanya, menurutnya kalau itu mudah dimata Seo Woo tapi dimatanya harus berkerja keras untuk mendapatkanya. Seo Woo terlihat binggung, Hye Jung menegaskan tidak pernah menyuruh Seo Woo untuk membencinya tapi Seo Woo yang memulai lebih dulu.
“Kau yang bertanggung jawab dengan perasaanmu sendiri, bahkan menyukai seseorang juga sama.  Aku tidak minta siapapun suka padaku. Kenapa kau malah marah padaku ?Tegas Hye Jung, S
“Yah.. Kau benar...  kalau kau tidak menyuruh mereka suka padamu dan tidak pernah meminta orang suka padamu.  Lalu Kenapa aku begini ?” ucap Seo Woo terlihat binggung lalu memilih keluar dari ruangan. 
bersambung ke part 2

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar