PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Jumat, 26 Agustus 2016

Sinopsis Doctors Episode 19 Part 1

PS : All images credit and content copyright : SBS

Hye Jung yang mogok makan mengambil kotak makan dari neneknya karena sengata membawa makan untuknya, sambil menangis makan nasi yang diwabakn oleh nenek Kang. Setelah itu Hye Jung berlutut didepan Seo Woo untuk meminta agar mencabut laporan, setelah Soon Hee mengantikan dirinya di penjara.
Tuan Jung berpesan pada Ji Hong agar anaknya jadi dokter yang baik seperti sekarang. Ji  Hong terlihat sangat merindukan Hye Jung memeluknya dari belakang, seperti melakukan pilihan yang tak disukainya demi sang pacar.
Hal yang dapat kita lakukan untuk seseorang yang kita cintai  adalah mengorbankan diri sendiri. Sekalipun, pengorbanan itu… sangat tidak manuasiawi.

Hye Jung duduk diam dimeja makan dan Ji Hong datang membawakan segelas teh untuk diminum bersama. Senyuman Ji Hong terlihat sangat bahagia sambil meminum tehnya, Hye Jung meminta Ji Hong segera menjelaskanya, apa sebenarnya yang dikatakan Dokter Jin, karena tahu Ji Honbg itu gila akan operasi.
Aku tidak suka pemilihan katanya. Apakah ada reaksi berbeda?” kata Ji Hong
Itu yang paling tepat. Kenapa kau menyerah atas sesuatu yang begitu kau sukai? Aku tidak akan memasukkannya dalam hati. Jadi beritahu aku kebenarannya.” Tegas Hye Jung
Aku mundur selangkah untuk maju dua langkah. Aku sengaja melakukannya agar PresDir Jin lengah.” Jelas Ji Hong
Jadi bagaimana caramu untuk maju dua langkah?” tanya Hye Jung heran

Aku mencari kelemahan PresDir Jin. Jadi Aku akan menyerangnya secepat mungkin begitu aku menemukan kelemahan itu, kau jangan terlalu cemas. Sekarang Yang bisa kulakukan hanyalah pergi bekerja. Aku terus berkata "Terima kasih Tuhan.  Setidaknya aku bisa melakukan ini." Berpikirlah positif seperti ini. ” Jelas Ji Hong
“Apa Kau tahu? Kau selalu menasehatiku di saat penting seperti ini.” ungkap Hye Jung
Aku mantan guru yang sekarang merupakan dokter sekaligus profesor. Aku tidak bisa menyembunyikan sisi semacam itu dari diriku.” Jelas Ji Hong  Bangga
Kau harus memberitahuku saat menemukan kelemahannya.” Keluh Hye Jung. Ji Hong hanya tersenyum, keduanya pun menikmati minum teh bersama. 

Soon Hee meminum segelas bir lalu menyuruh Seo Woo  pulang sekarang, karena tak bisa memberitahunya dan menurutnya Lebih baik Seo Woo tidak mengetahuinya. Seo Woo pikir itu hanya untuk memutuskan hal itu jadi meminta Soon Hee untuk memberitahunya. Soon Hee tetap mengatakan kalau tak mengetahui apapun.
Apa kau benar-benar ingin membuatku terlihat seperti orang bodoh ? Aku tidak tahu bagaimana kau menganggapku, tapi aku pikir kau... adalah sahabatku, sampai akhirnya Hye Jung muncul. Selain itu aku tahu bahwa kau salah paham padaku.” Kata Seo Woo, Soon Hee menghela nafas panjang.
Hye Jung bergabung di RS Gukil... karena ayahmu.” Jelas Soon Hee membuka mulut, Seo Woo ingin tahu alasanya yang pastinya.
“Apa kau pernah bertemu neneknya?” tanya Soon Hee, Seo Woo mengatakan pernah walaupun  tidak begitu ingat.

Dia meninggal selama operasi kankernya. Ayahmu adalah dokter bedahnya, dan dia melakukan malpraktek.” Kata Soon Hee, Seo Woo kaget mendengarnya.
Apakah itu berarti... Neneknya meninggal karena Ayahku melakukan kesalahan selama operasi? Apakah itu yang Hye Jung pikirkan?” kata Seo Woo tak percaya
Dia baru saja mengatakan padaku bahwa dia menemukan bukti pasti.” Jelas Soon Hee, Seo Woo merasa kalau tak masuk akal.
Apa kau pikir dia akan... menyimpannya seorang diri selama 13th jika itu sekedar omong kosong? Hye Jung tidak bodoh dan Kau juga tahu itu. Impiannya adalah menjalankan Restoran Nenek. Dia ingin hidup bahagia dengan Neneknya.” Kata Soon Hee, Seo Woo yakin Hye Jung itu salah dan  Tidak mungkin ayahnya melakukan hal semacam itu lalu memilih keluar meninggalkan cafe. Soon Hee sempat berteriak memanggilnya. 


Nyonya Yang dan Suaminya menyambut Tuan Jin didepan pintu saat datang kerumah. Tuan Jin  heran melihat keduanya sampai menyambutnya di depan pintu padahal hanya datang untuk minum teh. Dokter Jin pikir tentu saja mereka harus menyambut ayahnya yang datang didepan pintu. Nyonya Yan menanyakan ibu mertuanya. Tuan Jin mengatakan sudah tertidur.
Di atas meja, Nyonya Yang membuatkan dua cangkir teh lemon untuk keduanya lalu memberikan ayah mertuanya Tuan Jin bertanya keberadaan Seo Woo, Nyonya Yang memberitahu Seo Woo belum pulang lalu akan duduk disamping suaminya, tapi Dokter Jin dengan sinis memberitahu harus membicarakan sesuatu dengan Ayah. Nyonya Yang dengan lirikan kesal mengerti memilih untuk pergi dari ruang tengah. 

Tuan Jin bertanya apa yang terjadi, Dokter Jin terlihat gugup mencoba menusuk buah tomat cerry, tapi sepertinya jarinya terlihat lemah. Tuan Jin berpikir anaknya itu kurang sehat. Dokter Jin merasa kalau dirinya hanya stress saja.  Tuan Jin mendengar anaknya melewatkan pemeriksaan kesehatan rutin tahun lalu jadi meminta agar segera memeriksakan kesehatanya. Dokter Jin mengerti.
Apa yang membuatmu stres? Katakan padaku.” Ucap Tuan Jin
Aku ingin berinvestasi lebih pada saham Perusahaan Farmasi Sangil, tapi aku tidak punya uang.” Cerita Dokter Jin
Kau sudah banyak berinvestasi. Kenapa kau masih ingin lebih? Jangan lakukan kalau tidak mampu.” Ucap Tuan Jin
Aku harus menjadi pemegang saham utama. Aku lebih suka memiliki sebuah perusahaan yang stabil dibanding rumah sakit.” Jelas Dokter Jin, Tuan Jin menanyakan tentang pengembangan RS

Aku akan menyerahkannya pada Seo Woo. Kudengar obat baru dari perusahaan itu akan menjadi hit besar. Harga saham mereka pasti akan naik kemudian dan Keuntungannya akan berkali lipat dari investasinya.” Jelas Dokter Jin
Kalau begitu, aku akan membelikan sahamnya untukmu. Apa yang akan kita lakukan dengan dana gelap yang kita punya? Jadi Gunakan saja itu.” Kata Tuan Jin, Dokter Jin tersenyum merasa  benar-benar tidak bisa hidup tanpa Ayah.
Dokter Jin mengajak mereka sekeluarga berpelesir dengan kapal pesiar saat pembangunan RS dimulai. Tuan Jin menolak karena Ibu tirinya selalu saja jalan-jalan sendirian sepanjang waktu dan membuat jadi merindukan ibu Dokter Jin sangat memperhatikannya, Dokter Jin heran Ayah tiba-tiba membicarakan tentang Ibu membuatnya jadi merindukannya juga.  Tuan Jin mengatkan harus melapangkan jalan anaknya  untuk membuatnya bangga. Jadi meminta Jangan mencemaskan apa pun. Dokter Jin tak bisa menutupi rasa bahagia dengan tersenyum. 

Seo Woo duduk sendirian ditaman, mengingat kejadian saat pertama kali bertemu dengan nenek Kang di rumah sakit.
Flash Back
Nenek Kang kaget melihat Dokter Jin yang ada dirumah sakit juga, Dokte Jin memberitahu kalau ia adalah ayah dari Seo Woo.  Nenek Kang langsung minta maaf karena  Cucunya sudah melakukan kesalahan besar. Lalu dengan rasa khawatir bertanya apakah ada yang terluka serius.

Dokter Pi datang melihat Seo Woo duduk sendirian berpikir kalau sudah pulang dan bertanya kenapa kembali ke rumah sakit. Seo Woo meminta agar Young Guk melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan padanya.
Young Guk binggung dan sempat terdiam, lalu tanganya memeluk lengan Seo Woo. Seo Woo tetap diam dengan tangisnya. Tangan Young Guk pun menarik kepala Seo Woo agar bersandar padanya lalu menenangkan kalau semua pasti akan baik-baik saja. Seo Woo terlihat sedikit mulai tenang. 

Hye Jung berjalan bersama dokter Kang menanyakan keadaan pasien. Dokter Kang memberitahu suhu tubuhnya normal 36 derajat celcius. Hye Jung pun bersyukur mendengarnya.  Dokter Kang memberitahu Dr Kim meminta mereka  semua ke ruang konferensi. Hye Jung pikir setelah memeriksa pasien akan pergi kesana.
Keduanya ke tempat Hae Young masih dirawat, Hye Jung melihat ke layar monitor lalu memuji Hae Young yang sangat mengagumkan. Hae Young terlihat masih bisa bertahan dibantu alat demi anak dalam kandunganya. Dokter Kang terlihat ikut prihatin dengan keadaan pasien. 

Ji Hong masuk ke ruang konferensi, mendengar Seo Woo sedang berdiri dipodium. Semua dokter pun ikut bergabung termasuk dengan Dokter Choi yang duduk disamping Dokter Ahn.
Pasien Lee Hae Young berusia 29th. Dia dibawa ke UGD setelah kecelakaan lalu lintas. dalam keadaan semi koma saat dibawa kemari. Berdasarkan hasil CT scan otak,  dia mengalami intracranial haemorrhage... dengan sekitar 80cc darah di bagian kiri otaknya. Dan Juga terjadi arteriovenous rupture.” Jelas Seo Woo
Kami memutuskan bahwa hampir tidak ada kemungkinan baginya untuk pulih, tapi melakukan operasi darurat karena dia sedang mengandung 20minggu.” Ucap Seo Woo, semua dokter residen, serta Yoon Do ikut mendengarkan dengan serius.
Dokter Kim bertanya tentang kondisi bayinya sekarang,  Hye Jung mengatakan Sejauh ini tumbuh tanpa masalah. Dokter Kim meminta agar tetap perhatikan pasien dan Jika sesuatu yang buruk terjadi, maka harus segera mengeluarkan bayinya jadi Pastikan Departemen Kandungan siap siaga. Hye Jun mengerti. 

Dokter Kim pikir pertemuan kali ini sudah cukup, lalu berdiri dari tempat duduknya karena ada sesuatu yang ingin disampaikan pada mereka.
Ada banyak masalah di dalam dan di luar Departemen Bedah Syaraf... selama beberapa bulan terakhir. Salah seorang rekan kita sakit, lalu hukuman disipliner dijatuhkan pada yang lain, dan orang-orang mengritik kita karena seorang pasien yang merupakan tokoh publik.” Kata Dokter Kim tertuju pada Kang Soo dan juga Hye Jung.
Kita harus menahan ini sedikit lebih lama. Meskipun begitu, hanya jika kita bersama... maka kita dapat melalui ini. Ahli Bedah Syaraf bertarung dengan otak mereka. Otak yang mengontrol tubuh manusia. Artinya...” kata Dokter Jin
Departemen Bedah Syaraf mengontrol segalanya.” Ucap semua dokter, Ji Hong yang duduk dibelakang sedikit tersenyum mendengarnya walaupun ada rasa gelisah. 

Pa Ran melihat hasil tes lalu tersenyum,  menngatakan sudah mendengarnya dari Dr Jung Yoon Do kalau yang duduk didepanya adalah ayah dari Hye Jung. Tuan Yoo membenarkan. Pa Ran lalu bertanya gejala apa yang sering dialaminya.
Aku selalu merasa lelah... dan perut bagian atasku terasa sakit. Aku pergi ke klinik kecil, tapi mereka merujuk ku rumah sakit ini setelah melakukan tes darah.” Jelas Tuan Yoo
Kondisi liver Anda kurang baik. Sekarang Biar kuperiksa mata Anda. Apakah Anda bisa membukanya lebih lebar?” kata Pa Ran, Tuan Yoo mencoba membukanya tapi seperti tak bisa membuka dengan lebar.
“Apakah Anda sering minum alcohol?” tanya Pa Ran, Tuan Yoo mengaku  agak sering minum belakangan ini.
Aku rasa cukup Anda minum banyak. Kelihatannya liver Anda mengalami radang. Aku akan melakukan tes ultrasonik pada liver Anda.” Jelas Pa Ran, Tuan Yoo pun mengerti.
Pa Ran lalu bertanya bagaimana Tuan Yoo mengenal Dr. Jung. Tuan Yoo menceritakan Yoon Do menjadi pelanggan di restorannya dan juga yang mengoperasi istrinya. Pa Ran merasa Yoon Do itu pasti sangat hati-hati karena Tuan Yoo itu adalah  Ayah Hye Jung. Tuan Yoo pikir bisa bersyukur karena itu. 

Dokter Kim membahas Kejaksaan hanya membutuhkan rincian dana gelap saja, menurutnya semua ini akan berakhir lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.  Ji Hong meminta maaf karna  tidak bisa menggunakannya sekarang. Dokter Kim binggung menanyakan alasanya. Ji Hong mengaku Dokter Jin yang memegang kartu mati Hye Jung.
“Kau bilang Hye Jung? Aku tidak bisa memercayainya. Ternyat Kau berubah menjadi benar-benar romantis.” Ejek Dokter Kim tak percaya, Ji Hong terlihat tersipu malu.
“Saat kudengar kau memilih ke Pusat Penelitian, aku yakin pasti ada alasan besar di baliknya. Tapi siapa yang tahu ternyata itu demi cinta? Haruskah aku mengucapkan selamat padamu?” ejek Dokter Kim, Ji Hong meminta seniornya untuk tak mengejeknya terus.
Aku senang melihatmu mengencani seseorang dan kuharap berjalan lancar. Tapi Ji Hong, kita tidak punya cukup waktu. Saat pembangunan dimulai, maka keuangan RS akan dalam kondisi kritis. Siapa pun yang mengambil alih posisi PresDir Jin... jadi kita harus meminimalisir bebannya.” Jelas Dokter Kim, Ji Hong rasa itu alasan untuk  memikirkannya.

pikir Hye Jung kalau neneknya itu  meninggal karena malpraktek yang dilakukan Ayahnya.
Itu fakta, bukan sekedar opini. Aku sudah mengonfirmasinya.” Kata Hye Jung
Bagaimana bisa kau mengonfirmasi sesuatu yang terjadi 13tahun yang lalu? Tidak mungkin ada catatan yang tersisa.” Kata Seo Woo, Hye Jun mengatakan ada catatan yang tersisa karena seseorang masih menyimpannya.
“Kenapa ada yang tetap menyimpannya sedangkan itu bahkan bukan miliknya?” ucap Seo Woo masih tak percaya

Ada cukup alasan untuk itu dan aku menerimanya.” Jelas Hye Jung
“Apa Kau membaca laporan itu dengan benar? Siapa yang membantumu?” kata Seo Woo, Hye Jun menjawab itu adalah Dokter Jung Pa Ran.
Hal-hal yang tidak dapat kita control kadang terjadi di ruang operasi. Kau pasti mengetahuinya.” Ucap Seo Woo terus membela, Hye Jung memberitahu saat itu kedua belah pihak membuat perjanjian damai antara ayahnya dan rumah sakit. Seo Woo dengan mata berkaca-kaca langsung keluar ruangan. 


Seo Woo datang menemui Pa Ran karena ada sesuatu yang ingin ditanyakan, Pa Ran pun ingin tahu apa yang ingin ditanyakanya.
Apakah Dr. Yoo menemui Paman... untuk membantunya membaca laporan anastesi?” tanya Seo Woo ingin memastikan
Ya, aku melakukannya dan sang dokter bedah memang melakukan kesalahan.” Jelas Pa Ran
Apakah Prof. Hong juga mengetahui hal ini?” tanya Seo Woo, Pa Ran pikir mungkin saja mengetahuinya karena Ji Hong yang mengenalkannya pada Hye Jung
Lalu apa Yoon Do juga mengetahuinya?” tanya Seo Woo, Pa Ran menjawab tahu karena keponakanya itu menyukai Hye Jung, menurutnya selama ini belum pernah melihat hubungan semenarik ini. Seo Woo pun mengucapkan terimakasih karena sudah memberitahunya lalu segera keluar dari ruangan

Seo Woo sudah menunggu di tangga darurat saat Yoon Do datang menemuinya, ia langsung bertanya  Apakah Yoon Do  menjadi anggota direksi karena Hye Jung. Yoon Do membenarkan, Seo Woo bertanya apakah  Untuk membantunya. Yoon Do menegaskan bukan hanya untuk Hye Jung tapi  juga untuk Prof. Hong.
Kau tidak pernah gagal mengejutkanku, bahkan Kau belum pernah seperti ini sebelumnya. Dulu kau tidak pernah ikut campur urusan orang lain dan Kau tidak suka bertarung maupun politik.” Kata Seo Woo menatap Yoon Do penuh amarah.
Tidak ada jalan lain bagiku untuk lebih dekat dengan Dr Yoo.” Ucap Yoon Do
Apakah itu masalahnya? Lalu Bagaimana denganku? Kau mengenalku sejak lama bahkan Kita teman dekat. Kau menyembuhkanku dari rasa sakitku. Bagaimana bisa kau melakukan ini padaku?” kata Seo Woo kecewa, Yoon Do meminta maaf.

Kalau begitu, bersikaplah seperti dirimu biasanya.” Tegas Seo Woo, Yoon Do pun bertanya apa yang diingikan Seo Woo dari dirinya.
Jangan mempersulit Ayahku. Kau memihak Hye Jung untuk menjatuhkan Ayahku. Jangan lakukan itu.” Kata Seo Woo, Yoon Do menghela nafas mendengarnya.
Apakah aku meminta terlalu banyak? Ayahku bukan orang jahat. Hye Jung sudah melakukan kesalahan. Kau tahu, kan? Dokter seharusnya menyelamatkan kehidupan. Tidak ada yang bisa kita lakukan jika kita melakukan kesalahan. Bahkan Tidak seorang pun dari kita.” Tegas Seo Woo membela ayahnya. Yoon Do hanya diam, Seo Woo pun memilih untuk meninggalkanya. 


Kang Soo melihat kembali hasil webtoon buatanya dengan cerita saat Hye Jung dan Ji Hong membantu pasien yang tak bisa bicara dengan papan agar bisa mengetahuinya saat bicara. Ia berkomentar Hye Jung yang terlihat cantik dan Ji Hong yang terlihat tampan dan juga gambar dirinya saat memperlihatkan hasilnya dari tulisanya. Tak lupa menuliskan pesan  (TERIMA KASIH SUDAH MENUNGGU.)
Dokter Ahn memanggilnya memberitahu Tinta printernya habis jadi meminta agar membantunya. Kang Soo memberitahu kalau sekarang sedang banjir imajinasi. Dokter Ahn mengeluh Kang Soo itu menulis non fiksi. Dengan memplagiat kehidupan Dr. Yoo. Kang Soo membalas meminta agar Dokter Ahn menjalani kehidupan yang cukup layak untuk dibuat plagiat untuknya. Dokter Ahn ingin marah tapi saat itu Dokter Kang datang menanyakan apa yang sedang mereka lakukan. 
Joong Dae, Apa kau sudah melakukan CT Scan untuk pasien Lee Chung Hyun?” tanya Dokter Kang, Dokter Ahn mengatkan sudah melakukannya.
“Ahh.. ternyata sudah rupanya. Kau bekerja dengan baik tanpa omelanku” puji Dokter Kang, Kang Soo merasa Dokter Ahn menjadi lebih baik tanpa dirinya.

Aku rasanya seperti tiarap di lantai karena menggantikanmu.” Keluh Dokter Ahn, Dokter Kang tak memperbolehkan Joong Dae tiarap karena tak ada yang bisa membangunkanya, menurutnya juniornya itu sungguh beruntung karena siapa yang bisa memprediksi kejadian yang menimpa Kang Soo
Young Guk masuk ruangan memanggil Joong Dae memberitahu kalau  sudah melakukan CT Scan Pasien Lee Chung Hyun. Joong Dae panik karena ketahuan menyuruh Young Guk membantunya, lalu membela diri kalau  Sulit untuk mengerjakan semua sendirian bahkan Pekerjaan mereka sudah terlalu banyak saat masih ada Kang Soo.
“Apa Kau membantahku?” ucap Dokter Kang dengan mata melotot, Joong Dae mengatakan tidak.
Tak apa. Aku bisa membantunya. Kau tidak bisa mempekerjakan orang baru kan sekarang. Terlalu banyak pekerjaan untuk ditangani Joong Dae sendirian.”kata Young Guk membela temanya.
“Teman-teman, apa kalian butuh bantuanku?” ucap Kang Soo yang sedari tadi diam saja. Semua berteriak senang karena bisa berhasil membuat rencana. Joong Dae meminta agar membawakan kertas untuk printer.
Hey, bertugaslah saat malam. Aku harus mengurusnya selama beberapa waktu terakhir. Aku tidak habis pikir setelah selama ini.. dan aku akan berakhir menjadi budakmu. Kenapa aku harus jadi budakmu?” keluh Dokter Kang, Young Guk mengatakan kalau  Itu efek bumerang.
Hal itu menegaskan padaku bahwa efek semacam itu sungguh ada.” Kata Dokter Ahn
“Hei...  Joong Dae, Ahn Joong Dae. Kau... Beraninya kau mengolokku? Aku harus memberimu pelajaran!” kata Dokter Kang ingin memukulnya, Young Guk langsung menghalanginya.
Jika Joong Dae pergi, maka kau dan aku harus mengurus semua pekerjaannya.” Ucap Young Guk, Dokter Kang pikir benar juga,
“Aku harusnya mengatakan aku menyukainya. Orang-orang tidak tahu, tapi aku menyukaimu.” Ucap Dokter Kang, Kang Soo pun mengingat tugasnya mengambil kertas dan membuat schedule lalu keluar ruangan
Dokter Kang mengungkapnya diam-diam menyukainya lalu mengajak cross sebagai pria tambun satu dan dua, sambil mengungkapkan kalau sangat menyukainya. Setelah Dokter Kang pergi Joong Dae mengungkapkan tidak menyukai Dokter Kang,  menurutnya seniornya itu agak delusional.

Hye Jung sedang melamun di ruanganya, ponselnya bergetar Jung Pa Ran menelpnya. Pa Ran  memberitahu sudah memiliki hasil tes Ayah Hye Jung. Hye Jung kaget mendengarnya. Pa Ran menceritakan Tuan Yoo yang datang menemuinya.
Aku meneleponmu karena aku pikir kau akan merasa cemas. Tapi Aku rasa kau tidak tahu soal ini.” kata Pa Ran, Hye Jung hanya diam saja karena sudah sejak lama tak berhubungan dengan ayahnya.
Pa Ran memperlihatkan gambar hasil Pemeriksaan ultrasonik menunjukkan bahwa liver Tuan Yoo membengkak dan Hal itu dapat menyebabkan hepatitis. Tuan Yoo bertanya apakah  keadaannya serius. Pa Ran melihat tidak hanya Cukup rutin periksa dan minum obat. Tuan Yoo mengerti dan bisa bernafas lega.

Hye Jung  melihat ayahnya ada didepan meja receptionist, perawat memberitahu  Pemeriksaan selanjutnya sudah dijadwalkan jadi meminta agar datang tepat waktu dan bisa membayar di lantai bawah. Tuan Yoo mengangguk mengerti lalu bertanya Apakah akan mendapatkan obatnya hari ini. Perawat mengatakan bisa mengambilnya sekalian membayar nanti. Tuan Yoo pun mengerti dan bergegas pergi. Hye Jung memilih untuk menghindari dari pandangan ayahnya.
Ji Hong seperti sedang menunggu seseorang, melihat Hye Jung yang datang langsung bertanya alasan memintanya untuk bertemu. Hye Jung pikir dirinya bisa meminta tolong kapan pun. Ji Hong membenarkan.  Hye Jung mengatakan ingin mendiskusikan sesuatu. Ji Hong bertanya apa yang ingin dibahas.  
Ayahku datang kerumah sakit” ucap Hye Jung, Ji Hong bertanya apakah menemui Hye Jung.
Tidak, sebagai pasiien. Aku sangat cemas, kupikir kondisinya serius.” Ungkap Hye Jung
Akan sulit memunggunginya saat dia sakit. Yahh... memang Benar. Hubungan keluarga biasanya yang paling rumit. Kau merasa paling terluka oleh mereka, tapi tetap saja terhubung dengan mereka.” Komentar Ji Hong
Aku tidak ingin menjadi lebih dekat dengannya.”tegas Hye Jung, Ji Hong mengatakan tidak ada yang memintanya seperti itu.
Kau yang menyulitkan dirimu sendiri.” Kata Ji Hong, Hye Jung bertanya apakah Ji Hong tidak menyuruhku melakukannya juga.
Ji Hong mengatakan tidak dan dan tidak akan menyuruh Hye Jung  melakukan sesuatu yang dirinya sendiri tidak melakukannya. Hye Jung merasa lebih baik mendengarnya, lalu memuji pacarnya yang terlihat sangat keren sekali. Ji Hong heran melihat sikap Hye Jung yang tiba-tiba mengodanya. Hye Jung menegaskan sangat senang karena Ji Hong adalah pacarnya. Ji Hong tersenyum dianggap sebagai pacarnya. Hye Jung menegaskan kalau Ji Hong adalah miliknya, Ji Hong tersipu malu lalu tiba-tiba wajahnya berubah saat melihat Yoon Do yang datang. 


Yoon Do membungkuk melihat keduanya, Ji Hong menyapa Yoon Do yang sudah lama tak bertemu lalu berkomentar Kelihatannya 'tamu-tamu' itu sudah tidak mendatangi tempat Yoon Do lagi. Yoon Do tak banyak komentar melihat keduanya, hanya membenarkan ucapan Ji Hong lalu memilih untuk segera pamit pergi. Ji Hong dan Hye Jung saling melirik binggung dengan sikap Yoon Do seperti menghindari mereka. 

Yoon Do masuk ruangan dikagetkan dengan Ji Hong yang masuk ruangan tanpa mengetuk pintu. Ji Hong malah mengodanya apakah Yoon Do benar-benar kaget karena kedatanganya. Yoon Do pikir keduanya itu sedang berkencan tadi dan kenapa harus datang ke ruanganya sekarang.
He, Apa kau mau makan malam bersamaku?” kata Ji Hong terlihat sedih
Tidak mau. Aku tidak suka caramu menatapku. Kau terlihat seperti sedang mengasihaniku.” Ucap Yoon Do
Bukan begitu.... Datanglah ke tempatku nanti. Aku akan memasak sesuatu.” Kata Ji Hong, Yoon Do tetap menolaknya. Ji Hong menyuruh Yoon Do membawakan sebotol anggur lalu keluar ruangan.
Yoon Do berteriak kalau sudah menolaknya tadi, Ji Hong tak peduli keluar dari ruangan. Yoon Do kesal sendiri karena Ji Hong mengabaikan ucapanya. 

Seo Woo masuk ruangan ayahnya, tapi Dokter  Jin tak ada lalu menanyakan kemana ayahnya pergi. Seketaris memberitahu Dokter Jin sedang akan segera kembali karena hanya keluar sebentar setelah Tuan Jin datang. Seo Woo mengerti lalu  melihat foto keluargnya dan memainkan jam pasir sambil menopang kepalanya duduk di kursi ayahnya.
Ia menyandarkan kepalanya di kursi dan kakinya tak sengaja membentur laci, akhirnya ia membuka laci menemukan sebuah pulpen ketika menekanya mendengarkan suara rekaman Hye Jung Aku akan ... membunuhmu. Aku akan mendorongmu pada kematian  sekalipun aku tidak dapat langsung membunuhmu. Terdengar suara ayahnya yang bicara kalau anaknya menemuinya. Seo Woo buru-buru menyimpan pulpenya pada saku jasnya. 

Dokter Jin melihat anaknya yang sudah ada diruangan, lalu duduk disofa bertanya ada apa . Seo Woo duduk didepan ayahnya, memberitahu Hye Jung sudah menceritakannya padanya. Dokter Jin merasa tidak mau mendengar namanya, karena dengan sombongnya mengatakan semua itu hanyalah kecelakaan dan bukan sengaja melakukannya.
Kau pasti tahu betul karena kau juga dokter, tapi dia terus menekanku.” Keluh Dokter Jin kesal.
Apa yang sudah dia lakukan pada Ayah?” tanya Seo Woo, Dokter Jin tak  ingin membicarakannya karena membuat kepalanya terasa sakit. Seo Woo khawatir bertanya apakah ayahnya sakit.
Aku stres berat karena banyak hal harus diselesaikan.” Ucap Dokter Jin memegang kepalanya, Seo Woo berdiri dari tempat duduknya. Dokter Jin bertanya apakah Seo Woo akan pergi sekarang. Seo Woo mengatakan  harus memeriksa sesuatu lalu bergegas keluar dari ruangan. 

Seo Woo mendengarnya suara rekaman dari pulpen ayahnya Aku terus mencari jalan setelah pembicaraan kita terakhir kali. Aku mencari cara untuk membuatmu... bertanggungjawab secara hukum atas yang terjadi pada Nenek ku.
Dokter Jin bertanya apakah Hye Jung menemukanya. Hye Jun menjawab tak menemukanya sama sekali Jadi menemukan cara lain yaitu akan membunuh Dokter Jin.
Seo Woo terlihat shock mendengar pembicaraan ayahnya dan Hye Jung, lalu melihat foto keluarganya yang ada diatas me Hye Jung baru saja keluar dari ruang operasi melihat Seo Woo seperti sudah menunggunya. Seo Woo hanya menatap Hye Jung

keduanya bertemu di tempat biasa orang duduk sambil minum dari mesin. Seo Woo mengatakan  Dokter Jin itu adalah ayahnya jadi  harus berpikir sesuai dengan pandangannya. Hye Jung pikir Seo Woo bisa melakukanya.
Kudengar kau mengancanmnya dan Kudengar kau berbuat kasar dan ingin mendorongnya pada kematian.” Kata Seo Woo, Hye Jung bertanya apakah ayahnya yang berkata seperti itu pada Seo Woo.
Tidak. aku menemukan sebuah rekaman.” Ucap Seo Woo, Hye Jung binggung mengetahui ada rekaman suara.
Sebuah rekaman pembicaraan kalian” kata Seo Woo, Hye Jung merasa Dokter Jin sengaja  merekamnya.
“Ini sangat Kasar sekali. Bagaimana bisa kau menyebut dirimu sendiri seorang dokter? Apakah setiap operasi harus berjalan lancar? Aku yakin beberapa pasien yang kau operasi juga meninggal. Dokter manapun bisa melakukan kesalahan dalam sebuah operasi.” Ucap Seo Woo membela ayahnya.
Tapi apa kau tahu yang dia katakan setelah terjadi malprakter dalam operasinya? Dia berkata "Aku melakukan yang terbaik, jadi aku tidak takut akan apa pun." Lalu dia mengatakan bahwa dia akan bicara dengan orang tuaku.” Ucap Hye Jung merah
Seo Woo melihat saat itu Hye Jung masih dibawah umur jadi ayahnya bicara dengan wali neneknya.  Hye Jung pikir setidaknya harus menunjukkan belasungkawa atas kematian Nenek menurutnya jika Dokter Jin  menunjukkan penyesalan dengan sungguh-sungguh dan menunjukkan rasa hormatnya atas kehidupan Neneknya maka ia tidak akan sejauh ini.
Kenapa kau tidak mengatakan apa pun padaku? Aku tidak akan salah paham padamu jika kau membaginya denganku.” Ucap Seo Woo menahan rasa sedihnya.
Aku mempertimbangkan kebaikanmu. Kebaikanmu membantuku hingga berhasil dalam tes matematika dan itu menginspirasiku untuk belajar dengan keras. Selain itu Kau memberiku banyak pengalaman karenanya. Itulah mengapa aku menyembunyikannya darimu.” Tegas Hye Jung lalu berjalan pergi meninggalkanya, Seo Woo terdiam mendengar pengakuan Hye Jung. 

Hye Jung duduk sendirian di dalam ruanganya, teringat kembali saat Ji Hong malam-malam dalam kerumahnya.
Flash Back
Hye Jung merasa Ji Hong itu bersikap aneh.  Sepertinya sudah terjadi sesuatu pada pacarnya itu. Ji Hong mengakuinya,  memberitahu kalau ia menjadi Kepala Pusat Penelitian DBS. Hye Jung bertanya apakah itu  akan mengubah segalanya
Apa kau mengerti perasaan semacam ini? Kau tidak menyukainya,  tapi begitu menginginkannya.” Kata Ji Hong
Hye Jung terdiam memikirkannya karena seperti mengetahui kalau semua dari rekaman itu membuat Ji Hong akhirnya memilih untuk menjadi kepala penelitian DBS. 

Ji Hong menyapa Yoon Do yang akhirnya datang ke rumahnya, lalu memberitahu sudah membuat steak dan memanggangnya sesuai seleranya. Yoon Do pikir akan memakan apa pun yang di sajikan lalu memberikan botol Wine. Ji Hong melihat itu Wine klasik yang mahal.
Keduanya akhirnya duduk dimeja makan, Ji Hong menuangkan wine dan mengajak bersulang. Yoo Do merasa  aneh sekali minum dan makan bersama seorang pria seperti ini dan memilih untuk memotong daging daripada minum wine.
Aku bahkan tidak punya kesempatan untuk mengucapkan terima kasih... atas yang sudah kau lakukan setelah kematian Ayahku dan dukunganmu pada kami di rapat direksi. Apa kau begitu menyukaiku?” ucap Ji Hong mengoda.
“Aisshh... Kau tahu aku tidak melakukannya untukmu.” Tegas Yoon Do, Ji Hong bertanya apakah Yoon Do begitu menyukai Hye Jung. Yoon Do membenarkan.
Bisakah kau lebih menyukaiku?” ucap Ji Hong mengoda dengan memberikan potongan daging layaknya seorang pasangan pada Yoon Do.

Yoon Do terbatuk-batuk mendengarnya, Ji Hong langsung menanyakan keadaan juniornya. Yoon Do mengaku  hampir saja memuntahkannya bertanya kenapa Ji Hong bersikap seperti ini. Ji Hong tersenyum lalu mengatakan semua karena sangat menyukai Yoon Do. Yoon Do mengeluh kalau Ini cara menarik untuk membuatnya menyerah.
“Apa Kau pikir kau akan menyerah sekalipun aku bertingkah seperti ini?” kata Ji Hong, Yoon Do membenarkan kalau Ji Hong berhasil melakukanya.
Kelihatannya aku tidak punya celah untuk masuk.” Ungkap Yoon Do, Ji Hong pikir Yoon Do bisa mencoba dengan Seo Woo
Dia hanya teman bagiku. Aku hanya merasa bahwa harus menjaganya. Itulah mengapa aku memutuskan untuk terlibat dalam hubungan kalian.” Kata Yoon Do
Kapan memangnya kau terlibat di dalamnya?” ucap Ji Hong merasa tak seperti itu.
Aku bisa membantumu... menemukan kelemahan PresDir Jin.” Kata Yoon Do dengan ucapan serius, Ji Hong pikir tak perlu karena  sudah menemukannya.
Yoon Do tak percaya Ji Hong bisa menemukanya, Lalu bertanya kenapa tidak gunakan itu untuk melawannya. Ji Hong tak menjawab memilih untuk mengajaknya bersulang saja. Yoon Do binggung dan akhirnya mengikuti saran Ji Hong untuk bersulang. 


Dokter Kim memberikan secangkir teh pada Hye Jung lalu  mengatakan bisa menyampaikan apa pun padanya. Hye Jung bertanya apakah Dokter Kim tahu kalau Prof. Hong pindah ke Pusat Penelitian karena dirinya. Dokter Kim mengatakan mengetahuinya.
Kapan kau akan menikahinya? Tolong selamatkan dia dari kesepiannya.” Kata Dokter Kim, Hye Jung melonggo mendengarnya lalu meminta agar tak mengejeknya. Dokter Kim mengatkan kalau tidak sedang bercanda
Aku ingin tahu apa saja yang sudah ia lakukan demi diriku. PresDir Jin... menyebutku sebagai batu penghalang kehidupan Prof. Hong. Aku menghargai dan mempercayai Anda. Jadi Anda tidak akan... menjadikanku seperti yang dikatakan PresDir Jin, kan?” ucap Hye Jung
Kau membuatku berada di posisi sulit.” Kata Dokter Kim binggung. 

Hye Jung duduk dikamarnya sambil meminum tehnya, teringat kembali saat pergi memancing dengan Ji Hong.
Flash back
Ji Hong mengatakan Yang diinginkan Nenekmu.. adalah kebahagianmu. Dia tidak ingin kau menghancurkan hidupmu karena dirinya. Lalu teringat kembali saat makan bersama neneknya sambil belajar, dan berebut mengambil telur dengan Ji Hong. Neneknya tersenyum sambil mengelus rambutnya terlihat sangat bahagia memiliki cucu seperti dirinya. 

Pagi hari
Hye Jung pergi ke tempat abu milik neneknya menempelkan bunga di kaca dengan menatap foto neneknya saat masih hidup. Ia pun mengajak ngobrol neneknya menanyakan kabar dan mengaku dirinya yang tidak melakukannya dengan baik.
Seperti yang Nenek tahu, aku hanya fokus pada satu hal di satu waktu. Aku terobsesi dengan kematian Nenek hingga hari ini. Tapi aku tidak bahagia. Bahkan Aku tidak bisa menjadi lebih bahagia.” Ungkap Hye Jung menatap foto neneknya.  
Kau tahu Guru Hong, kan? Dia penyewa di rumah kita. Setiap kali aku bersamanya, maka Aku tersenyum. Aku merasa bahagia. Nenek ingin aku bahagia, kan? Apakah tak apa... jika aku hanya memikirkan tentangmu dari waktu ke waktu?” kata Hye Jung dengan menahan tangisnya.
bersambung ke part 2 

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar:

  1. Semangat mba, tingal 3 part lg utk eps 19 dan 20..bakalan kangen dengan hye jung dan hong hong ^_^

    BalasHapus