PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Minggu, 01 Oktober 2017

Sinopsis Manhole Episode 16 Part 2

PS : All images credit and content copyright : KBS
Phil sampai di gedung mencari petunjuk tempat Soo Jin, lalu menemukan tulisan "Pernikahan Park Jae Hyun dan Kang Soo Jin". Didalam ballroom, pendeta bertanya Bersediakah Jae Hyun, menerima Soo Jin sebagai istrimu yang sah dan berjanji akan mencintai dan menghormatinya, serta hidup sebagai suami yang setia untuk mempertahankan keluarga yang bahagia.
“Ya, aku bersedia.” Ucap Jae Hyun dengan lantang. Pendeta seperti sangat senang mendengarnya.
“Aku akan menanyakan mempelai wanita, Kang Soo Jin. Soo Jin, bersediakah kau menerima Park Jae Hyun sebagai suami sah? Serta apa kau berjanjiakan mencintai dan menghormati dia, dan akankah kau mempertahankan keluarga yang bahagia?” ucap pendeta. Soo Jin hanya diam dan semua terlihat binggung.

“Maaf, Nona Kang Soo Jin. Ini giliranmu untuk mengatakan "Aku bersedia". Jadi Katakan, "Aku bersedia."” Kata pendeta. Soo Jin tetap diam, Jae Hyun menatap bingung. Pendeta meminta agar Soo Jin bisa menjawab "Aku bersedia".
Phil akhirnya datang memanggil Soo Jin,  dan Soo Jin pun tersenyum melihat Phil yang datang. Pendeta mulai panik mengulangi pertanyaan untuk Soo Jin. “Nona Kang, bersediakah kamu menerima Park Jae Hyun sebagai suamimu yang sah?” Soo Jin langsung mengatakan kalau tidak bersedia. Semua dalam ruangan kaget.
“Aku tidak bisa menikahi pria ini.”ucap Soo Jin. Jae Hyun pun binggung bertanya ada apa dengan calon istrinya itu.
“Jae Hyun... Jangan pernah mendekatiku lagi. Paham?” kata Soo Jin langsung menendang kaki Jae Hyun lalu berlari menghampiri Phil.
Semua teman Soo Jin hanya bisa melonggo. Soo Jin dan Phil saling menatap lalu Phil memastikan kalau Soo Jin melewati lubang got itu, Soo Jin mengangguk lalu mengeluh Phil baru datang sekarang padahal sudah menunggu. Phil pun meminta maaf karena terlambat, lalu mengulurkan tanganya agar pergi. Soo Jin pun meraihnya.
“Sepertinya mereka akan pergi bersama.” Ungkap Goo Gil panik. Keduanya akhirnya berlari keluar dari altar. Semua kaget dan Jung Ae dkk memanggil keduanya, sepertinya Soo Jin dan Phil tak peduli. Saat itu terlihat Young Ju ikut hari melihat kejadian yang dialami Jae Hyun.


Keduanya berlari sampai ke taman tempat biasa mereka bertemu. Soo Jin merasa kalau kali ini luar biasa. Phil memastikan kalau Soo Jin baik-baik saja. Soo Jin pun ingin tahu dengan luka Phil saat pergi meninggalkanya. Phil mengatakan sekarang  baik-baik saja karena semua sudah diulang jadi Jangan khawatir dan Itu keuntungan dari menjelajah waktu.
“Sebelumnya aku khawatir hal buruk akan terjadi. Aku takut kau tidak mengingatku lagi.” Ungkap Phil
“Phil... Jangan sampai kita berpisah lagi.” Kata Soo Jin sambil memeluk. Phil setuju dengan memeluk erat Soo Jin
“Di mana pun kau berada, di waktu mana pun kau berada, maka aku akan selalu berada di sana. Jangan khawatir.” Kata Phil. Keduanya saling menatap lalu Phil mendekat dan mencium Soo Jin dengan lembut. 


"Sebulan kemudian"
Soo Jin berbaring dikamarnya,  dengan tangan diikat dengan tali. Phil memanggil Soo Jin dari kamarnya bertanya apakah baik-baik saja. Soo Jin mengaku baik dan memperlihatkan kalau masih ada dikamarnya dengan tali mengarah ke kamar Phil.
“Aku sangat gugup, jadi Aku akan ke sana.” Ucap Phil. Soo Jin binggung apakah maksudnya itu ke kamarnya. Phil langsung melompati tembok dan bergegas masuk ke dalam kamar.
“Hei.. Bagaimana jika orang tuaku bangun?” kata Soo Jin panik melihat Phil sudah berbaring di tempat tidur. Phil menyakinkan kalau tak masalah menyuruh Soo Jin segera masuk ke dalam selimut.
“Jika dipanggil, kita harus pergi bersama dan Berikan tanganmu.” Ucap Phil. Soo Jin pun dengan gugup memberikan tanganya.
“Kau harus kembali begitu waktu menunjukkan pukul 24.00.” tegas Soo Jin. Phil mengangguk mengerti.
Tiba-tiba Phil merasakan suara lalu berpikir kalau itu degupan jantung Soo Jin yang sangat keras. Soo Jin menyangkal kalau itu suara degup jantung Phil. Phil hanya tersenyum, lalu mengodanya kalau Sangat menyenangkan bisa bersama Soo Jin. Soo Jin tak mau menanggapinya,  menyuruh Phil melihat jam sekarang.
Phil mengeluarkan ponselnya, kalau sudah pukul 23.59 dan mulai menghitung mundur. Soo Jin ketakutan memejamkan matanya tak tahu kemana mereka akan pergi. Lalu Phil melihat sudah lewat dari tengah malam
“Kita tidak dibawa pergi dan Hari ini kita masih selamat.” Ungkap Phil bahagia. Soo Jin pun terlihat senang karena masih ada di masa sekarang dan bersama Phil.
“Soo Jin... Bagaimana jika aku menginap?” kata Phil. Soo Jin terdiam seperti kebinggugan. Phil pikir itu tandanya tidak boleh. Suasana pun jadi canggung. 

Suara Ibu Soo Jin terdengar memanggil anaknya. Soo Jin langsung mendorong Phil bersembunyi disamping tempat tidur dan menarik selimut keatas tempat tidur. Ibu Soo Jin masuk melihat anaknya yang belum tidur dan mengobrol dengan siapa di tengah malam.
“Aku sedang bertelepon dengan Jin Sook.” Kata Soo Jin. Phil bernafas lega Soo Jin bisa memberikan alasan.
“Kenapa jendelanya terbuka? Udaranya terlalu dingin.” Kata ibu Soo Jin. Soo Jin mengatakan akan menutupnya jadi ibunya bisa tidur saja. Ibunya pun keluar dari kamar dan Soo Jin menutup pintu kamarnya.
“Hei, ini sungguh mendebarkan.” Ucap Phil keluar dari persembunyianya. Soo Jin langsung memukul Phil dengan bantal kalau sudah gila.
“Soo Jin. Ayo kita lakukan ini lagi besok.”kata Phil. Soo Jin langsung memukul dengan bantal. 

Di lantai bawah 
Ibu Soo Jin hanya berbaring di sofa seperti sangat frustasi, Ayah Soo Jin mengeluh dengan tingkah istrinya yang berlarut-larut. Ibu Soo Jin pikir mereka harus pindah, karena Para tetangga terus menanyakan alasan pernikahannya dibatalkan jadi tidak bisa keluar karena sangat malu.
“Mereka memang tidak berjodoh dan Soo Jin tidak ingin menikah. Jadi Kita bisa berbuat apa?” kata Ayah Soo Jin. Ibu Soo Jin pikir  Ini buruk.
“Aku akan pergi ke studio.” Kata Soo Jin menuruni tangga dan siap berangkat kerja
“Bagaimana bisa kau bekerja?” keluh Ibu Soo Jin. Soo Jin heran melihat ibunya masih saja bersikap seperti ini.
“Apa Kau akan terus berpacaran dengan Phil?” kata Ibu Soo Jin seperti tak setuju. Soo Jin pun bertanya Apa yang salah dengan Phil
“Apa Kau tidak tahu apa yang salah dengannya? Dia pengangguran dan tidak punya apa pun untuk dipamerkan. Kenapa kau mau berpacaran dengannya?” ucap Ibu Soo Jin meremehkan Phil. 


Tiba-tiba terdengar suara jeritan Phil, kalau dirinya lulus. Orang Tua Soo Jin binggung seperti mendengar keributan di lantai atas dan itu suara dari Phil. Soo Jin terlihat senang mendengar suara Phil.
“Ayah, Ibu. Aku lulus!” teriak Phil memperlihatkan ponselnya lalu bergegas pergi. Ibu Soo Jin binggung  dan bertanya-tanya kemana Phil akan pergi. Tapi mereka tahu kalau pasti menemui Soo Jin.

Phil masuk rumah Soo Jin dan langsung memeluknya karena ia bisa lulus tes masuk kepolisian sambil berputar-putar. Ia merasa kalau lulus berkat Soo Jin. Kedua orang tua Soo Jin seperti malu melihat anak mereka saling berpelukan. Ayah Soo Jin memberitahu kalau mereka ada didalam ruangan yang sama dan mereka tak tahu malu.
“Halo... Aku lulus.” Ucap Phil memperlihatkan pesan di ponselnya pada orang tua Soo Jin. "Selamat telah lulus tes masuk kepolisian"
“Setiap orang bekerja keras untuk kesuksesannya sendiri. Selamat.” Kata Orang tua Soo Jin. Phil pun mengucapkan terimakasih. Ayah dan Ibu Phil akhirnya datang.
“Hei, Pil. Apa itu benar?” kata Ibunya tak percaya. Phil pun memperilhatkan pesan yang ada di ponselnya.
“Badan Kepolisian Nasional. Astaga, Phil!” kata Ibu Phil bangga. Tuan Bong merasa tidak percaya  dan ibunya sangat gembir karena bisa keluar membanggakan putranya.
“Selamat. Kurasa semua kerja kerasnya akhirnya terbayar.” kata ibu Soo Jin bersikap baik.
“Phil memang akan berhasil Kau hanya tidak melihatnya. Jadi Pil, katakanlah kamu ingin makan apa. Ibu akan memasak makanan yang lezat untukmu.” Kata Ibu Soo Jin.
Phil mengangguk setuju, lalu melihat Soo Jin akan pergi berkerja memutuskan untuk mengantarnya. Keduanya pun pamit pada kedua orang tua mereka. Ibu Soo Jin langsung memuji kalau Setelah melihatnya, Soo Jin dan Phil memang tampak sangat serasi. Orang tua Phil hanya bisa menghela nafas melihat tingkah orang tua Soo Jin. 


Suk Tae membereskan buku-bukunya lalu melepaskan kertas "Kau bisa menikahi wanita cantik jika belajar keras" teman satu ruangan pun bertanya apakah Suk Tae mau pergi karena lulu dan merasa sedih harus melihatnya pergi. Tapi yang lainya juga memberikan selamat.
“Terima kasih. Aku yakin kalian juga akan lulus.” Ucap Suk Tae memberikan semangat.
“Traktirlah kami minuman saat kau menerima gaji.” Kata teman-temanya.
“Baik. Hubungi aku jika kalian ingin minum-minum. Aku yang traktir.” Kata Suk Tae. Temanya meminta Suk Tae agar tak melupakan janjinya. 

Tuan Jo menelp, Suk Tae mengangkat saat melihat nama "Ayah" yang menelpnya, lalu bertanya dimana dengan wajah kaget. Suk Tae pun masuk ke sebuah cafe seperti mencari seseorang. Seorang wanita memanggil Suk Tae yang lewat didepanya.
“Permisi...Apa Kau Jo Suk Tae?” ucap Si wanita. Suk Tae bingung bertanya siapa wanita itu, keduanya pun akhirnya duduk bersama.
“Kudengar kau lulus ujian PNS.” Ucap si wanita memulai pembicaraan. Suk Tae membenarka.
“Baru-baru ini, aku mulai bekerja di bank an Syukurlah kita mendapatkan pekerjaan yang stabil. Bukan begitu?” kata Si wanita seperti mulai menyukai Suk Tae.
“Entah apa yang kau dengar dari ayahku, tapi sebenarnya aku menyukai seseorang...” kata Suk Tae lalu terdiam melihat Jin Sook duduk tak jauh darinya seperti baru saja melakukan perjanjian. 


Jin Sook melihat Suk Tae menghampirinya bertanya apa yang sdang dilakukanya. Suk Tae ingin menyembunyikan wajahnya, tapi tak berhasil lalu mencoba menjelaskan dengan terbata-bata.  Si wanita pun bertanya apakah Jin Sook temannya Suk Tae. Jin Sook membenarkan dan bertanya balik siapa wanita itu.
“Kami sedang kencan buta.” Kata si wanita. Jin Sook seperti kaget. Suk Tae ingin menjelaskan kalau tidak tahu.
“Aku minta Maaf dan Semoga berhasil. Sampai jumpa.” Kata Jin Sook bergegas pergi. Suk Tae panik memanggil Jin Sook.
“Maaf... Aku menyukai seseorang... Maafkan aku.” Kata Suk Tae lalu bergegas pergi. Si wanita binggung melihat Suk Tae yang pergi begitu saja. 

Jin Sook duduk diteras sambil mengomel kalau Suk Tae bilang hanya akan menyukainya seumur hidupnya tapi menurutnya Semua pria sama saja lal u berusaha tersenyum karena cuacanya bagus. Suk Tae akhirnya datang, Jin Sook pikir Suk Tae sedang berkencan tapi malah datang ke rumahnya.
“Aku tidak ingin berkencan. Ayahku yang mengaturnya tanpa memberitahuku, jadi, jangan salah paham.” Ucap Suk Tae. Jin Sook pikir itu hanya alasan yang dibuat-buat.
“Hei. Aku tidak peduli kau berkencan atau tidak.” Kata Jin Sook. Suk Tae kesal karena Jin Sook mengatakan hal itu.
“Apa Kau tidak peduli jika aku berkencan dengan wanita lain?” ucap Suk Tae. Jin Sook mengatakan Tidak sama sekali.
“Jika kau mau berkencan, kencani wanita yang sangat cantik.” Ucap Jin Sook seperti berusaha menutupi hatinya. 
“Kenapa kau tidak peduli? Melihatmu bersama pria lain saja sudah membuatku marah.” Kata Suk Tae.
Jin Sook tak mau membahas memilih untuk masuk, Suk Tae menahanya meminta Jin Sook menjawab pertanya apakah ia hanya menganggapnya sebagai teman dan tidak pernah menganggap sebagai seorang pria. Jin Sook tak menjawab menyuruh Suk Tae agar melepaskan tanganya.
“Tidak mau. Aku akan mendapatkan jawaban darimu. Katakan kepadaku sekarang. Apa Kau menganggapku sebagai pria dewasa? Ya atau tidak?”kata Suk Tae
“Ya atau tidak.” Kata Jin Sook. Suk Tae binggung berpikir kalau Jin Sook  menganggap bukan keduanya.
“Maksudku ada kemungkinan, jadi Lepaskan. Aku mau masuk.” Ucap Jin Sook , Suk Tae bisa tersenyum mendengarnya setelah Jin Sook masuk rumah


Dal Soo duduk dalam tempat penyewan DVD sambil bermain gitar, menyanyikan lagu "Orang yang kucintai Kamu adalah Jung Ae". Jung Ae tiba-tiba masuk, Dal Soo terlihat gugup. Jung Ae memberitahu kalau Phil lulus tes masuk kepolisian. Dal Soo senang mendengarnya karena Akhirnya Pil berhasil.
“Suk Tae lulus beberapa hari lalu, kini Phil juga lulus. Bukankah menyenangkan punya teman PNS?” kata Jung Ae.
“Tentu. Omong-omong, Soo Jin pasti senang sekali. Ibu Soo Jin membenci Phil karena dia pengangguran.” Kata Dal Soo
“ Setelah dia lulus, kudengar sikap ibunya langsung berubah.” Cerita Jung Ae.
“Kurasa pria memang harus sukses.” Kata Dal So
“Jangan khawatir. Aku akan tetap menyukaimu walau kau tidak sukses.” Ungkap Jung Ae lalu melihat sebuah undangan diatas meja dan bertanya apa Dal Soo.
“Seorang teman SMP mengirimkan undangan pernikahan.” Jelas Dal soo
“Semua teman-temanmu sudah menikah. Apa Kau tidak mau menikah?” kata Jung Ae.
“Jung Ae. Apa Kau kira pernikahan adalah tujuan akhir cinta?” tanya Dal Soo. Jung Ae pikir lalu apa tujuan akhirnya.
“Kita ingin bersama karena mencintai seseorang.Karena itu kita ingin menikah. Bukankah begitu?” kata Jung Ae
“Walau tidak menikah, kita bisa hidup bersama orang yang kita cintai.” Kata Dal Soo
Jung Ae mengaku agak khawatir Bagaimana jika Dal Soo berubah pikiran dan meninggalkannya. Dal Soo pikir Walaupun menikah,maka orang bisa bercerai dan menurutnya Pernikahan adalah sebuah institusi sosial bhakn bukan keajaiban yang memperpanjang cinta. Jung Ae tahu.
“Jung Ae.. sekarang Tatap aku... Selama kau tidak berubah pikiran, maka aku tidak akan putus denganmu. Percayalah kepadaku.” Ucap Dal Soo menyakinkan. Jung Ae pun menganguk mengerti.
Dal Soo pun membentangkan tanganya, meminta Jung Ae ada di pelukanya. Jung Ae pun memeluk Dal Soo lau bertanya kenapa tadi seperti memanggil namanya.Dal Soo mengaku kalau Itu sebuah lagu.


Jae Hyun bertemu dengan Dokternya, sang dokter bertanya apakahJung Ae sudah meminum resep obatnya. Jae Hyun mengangguk, dokter pun ingin tahu yang dirasakan Jae Hyun sekarang.
“Apa Suasana hatimu masih berubah-ubah?” tanya dokter
“Sudah lebih baik dari sebelumnya, tapi aku masih...” kata Jung Ae dan dokter pun menyela.
“Ayo kita ganti sedikit resep obatmu. Kau akan membaik jika terus menjalani psikoterapi. Jangan melewatkan perawatan apa pun.” Pesan dokter. Jae Hyun menganguk mengerti. 

Saat itu Young Ju tiba-tiba masuk ruangan, Dokter binggung bertanya apakah ada yang bisa dibantu, karena mereka sedang berkonsultasi. Jae Hyun kaget melihat Young Ju yang datang. Young Ju mengaku sebagai walinya.
“Ayo pergi, Jae Hyun...” kata Young Ju mengulurkan tangan kalau masih sangat perhatian padanya. 

Soo Jin dan Phil berlari ke tempat manhole bersama-sama. Soo Jin ingin tahu Pukul berapa sekarang. Phil melihat di ponsel Pukul 23.59. Soo Jin mengajak untuk segera bergenggam tangan agar bisa pergi bersama.
“Kita juga melewati hari ini.” Kata Soo Jin tak percaya mereka tak pindah ketempat lain.
“Ini sungguh memusingkan. Aku tidak bisa hidup begini.” Ungkap Phil
“Phil, bagaimana jika kita memblokir lubang got ini?” kata Soo Jin. Phil pikir tidak perlu.
“Aku punya ide yang lebih baik daripada memblokir lubang got itu.” Kata Phil. Soo Jin bertanya apa itu. Phil tiba-tiba berlutut lalu memperlihatkan sekotak cincin.
“Kumohon izinkan aku tetap berada di sisimu. Tidak peduli kapan pun dan di mana pun kita berada. Biarkan aku tetap di sisimu selamanya untuk melindungimu agar lubang got ini tidak memisahkan kita.” Ucap Phil
“Phil... Bicaralah lebih spesifik, jelas, dan tepat agar aku mengerti.” Kata Soo Jin. Phil pun berdiri.
“Maksudku, kau hanya membutuhkan empat kata Atau tiga kata.” Ucap Soo Jin dan langsung dikatakan oleh Phil.
“Aku mencintaimu... Aku mencintaimu, Soo Jin, jadi Soo Jin. Maukah kau menikahiku?” kata Phil.
Soo Jin berkaca-kaca lalu menguluarkan tanganya agar Phil bisa memasangkan cincin di jarinya sebelum berubah pikiran. Phil memasangkan cincin, lalu keduanya saling menatap dan berciuman. 

"Dua Tahun Kemudian"
Phil duduk dengan seorang anak, Soo Jin sibuk mengambil foto dengan memanggil si anak agar bisa melihat ke arah kamera. Jung Ae, Dal Soo dan Goo Gil juga ikut bersama mereka. Mereka melihat si anak sangat menggemaskan.
“Pil-ku juga sangat mahir mengasuh anak.” Kata Soo Jin bangga. Teman-temanya juga setuju.
“Kurasa begitu... Aku tidak mengira Pil memiliki bakat ini.mIni mengejutkan.” Kata Dal Soo
“Itu karena aku siap menjadi suami.” Kata Phil bangga. 

Saat itu Suk Tae datang dengan Jin Sook memanggil Woo Ri. Mereka melihat keduanya datang, Suk Tae menyapar Woo Ri kalau pasti merindukan ayahnya, lalu meminta maaf karena  datang terlambat. Phil mengeluh pada Suk Tae datang terlambat bahkan menyuruh mereka mengasuh anak .
“Apa boleh buat, Antrean untuk membeli makan siang sangat panjang. dan Kau merindukan ibumu, kan Woo Ri?” ucap Jin Sook mengendong anaknya.
“Phil harus menjaga anakmu jika kau punya anak. Dia mahir mengasuh anak.” Komentar Goo Gil
“Tentu saja dan Soo Jin.... Kau cukup melahirkan saja... Biar aku yang menangani perawatannya.” Ucap Phil. Soo Jin menganguk setuju lalu mengajak Goo Gil agar bisa foto bersama.
Mereka pun foto dan mula-mula Soo Jin mengambil gambar setelah itu Phil mengajak calon istrinya juga ikut foto. Soo Jin pun berlari kesamping Phil, dengan saling berpelukan karena tak ingin Woo Ri nanti  menangis lagi. Mereka terus berfoto sampai alien bisa melihat Phil dan juga Soo Jin sudah bersama. 
"Diakah yang memakai lubang cacing kita?"
"Dia menantang dirinya sendiri dalam sebuah misi yang mustahil" salah satu bertanya Misi yang mustahil apa.

"Dia berusaha mewujudkan cintanya. "Cinta sepihaknya yang berlangsung selama 28 tahun." Mereka ingin tahu cinta apakah itu penting bagi manusia dan apakah Misinya berhasil.
"Seperti yang kau lihat, Ini menarik, jadi Rekamlah ini." Alien lain pkir mereka mengambil lubang cacing kembali
"Biarkan saja. Kita harus lebih mempelajari cinta mereka. Ada orang lain yang cocok?" saat itu kamera mengarah pada wajah Goo Gil. 

Goo Gil membersihkan tempat billiard lalu ingin tahu apa Jung Ae sudah menutup tokonya, lalu menelpnya dan bertanya apakah sudah tutup. Jung Ae mengatakan sudah tutup dan dalam perjalanan pulang setelah membeli bahan makanan.
“Aku menghubungi untuk mengetahui keadaanmu. Jung Ae, apa kau lapar? Apa Mau bertemu di kedai di persimpangan jalan? Aku akan mentraktirmu udon.” Kata Goo Gil
“Untuk apa aku makan udon bersamamu? Aku berencana makan ramen bersama Dal Soo.” Ucap Jung Ae lalu menutup telpnya dan mengeluh Goo Gil aneh sekali.
Goo Gil pikir kalau sudah terlalu larut untuk makan udon dan hanya akan bertambah gemuk jadi Sebaiknya pulang saja dan tidur. Saat itu tubuhya pun dibawa oleh Manhole menjelajah waktu. 

Phil dan Soo Jin berjalan di taman, mereka tak menyangka kalau sudah 1 tahu sejaka mereka menikah. Phil pikir kalau manhole sudah tak berfungsi karena tak membawa mereka pergi lagi.
“Jika dipikir-pikir, kita tidak akan bisa bersama jika manhole itu tidak ada. Aku sangat berterima kasih kepada lubang itu.” Ungkap Phil. Soo Jin pun setuju.
Goo Gil datang dengan wajah panik, meminta keduanya agar mendengarkan cerita. Keduanya terlihat binggung. Goo Gil menegaskan kalau sudah menceritakan ini kepada yang lain dan mereka mengira dirinya gila, jadi berpikir kalau keduanya akan mempercayai yang dikatakanya.  Mereka ingin tahu apa yang terjadi pada Goo Gil.

“Setiap tengah malam, sesuatu yang aneh terjadi kepadaku. Aku kembali menjadi murid SMA dan murid TK. Aku berkelana bolak-balik ke masa lalu dan masa kini. Sekarang Aku baru saja kembali.” Cerita Goo Gil. Soo Jin dan Phil hanya bisa tertawa mendengarnya.
“Ayolah. Sudah kubilang itu benar, Itu sungguh terjadi. Kenapa kalian tertawa?” kata Goo Gil.
Soo Jin dan Phil hanya bisa tertawa kalau tahu kalau itu pasti dari Manhole yang biasa mereka lewati sekarang menarik Goo Gil untuk mencari cintanya.
THE END

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: