PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Kamis, 01 Maret 2018

Sinopsis Queen Of Mystery 2 Episode 1 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Seorang ibu dan ayah menyambut para tamu saat masuk gedung, semua tamu memberikan Selamat kepada keduanya. Si ibu meminta izin agar pergi memeriksa pengantin wanitanya, suaminya pun mempersilahkan. Si ibu berjalan terlihat terpana melihat calon pengantin.
Yoo Seol Ok sudah mengunakan pakaian pengantin dan terlihat cantik.  Ibu mertuanya memuji Seol Ok sungguh cantik sekali. Seol Ok bertanya keberadaan pasanganya sekarang. Ibu mertuanya pikir pasanganya it bersama Seol Ok. Seol Ok mengaku tidak bersamanya. Ibu mertuanya binggung kemana calon pasangan Seol Ok. 

Ha Wan Seung terjebak dalam macet, mencoba menelp sambil mengeluh kalau tidak percaya terjadi hari ini, tapi tak juga di angkat. Ia kesal sendiri karena harus terlambat ke pesta pernikahan. Sementara Ibu Mertua Seol Ok di luar ruanga binggung karena calon pasangan Seol Ok yang tidak mengangkatnya
“Aku sering mengingatkannya agar tiba di sini tepat waktu. Bagaimana dia bisa terlambat menghadiri pernikahannya sendiri?” ucap Ibu mertua lalu terdengar bunyi suara lift dan tersenyum bahagia karena yang ditunggu akhirnya datang juga.
“Sekarang saatnya bertukar cincin, sebuah tanda cinta mereka. Untuk melakukannya, mempelai wanita dan mempelai pria saling berhadapan Hadirin bisa tahu betapa mereka saling mencintai. Saat mempelai pria memasangkan cincin di jarinyanya, dan saat mempelai wanita memasangkan cincin di jarinya, Beri mereka tepuk tangan yang meriah.” Ucap pendeta. Semua tamu yang melihat seperti sangat bahagia.
“Pertama, mempelai pria akan memasangkan cincin pada mempelai wanita.” Ucap Pendeta.
Ayah mertua bertanya Bagaimana dengan mobil pernikahannya. Ibu mertuanya mengatakan Semuanya sudah siap. Seo Ok akan dipakain cincin terlihat gemetar. Pendeta berkomentar  Pengantin tampaknya sangat gugup hari ini. Saat itu Wan Seung datang sambil berteriak masuk ke dalam acara pernikahan.
“Aku keberatan dengan pernikahan ini! Ini tidak boleh terjadi.” Ucap Wan Seung. Seol Ok kaget melihat Detektif Ha yang datang.
“Ahjuma, bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? Bagaimana denganku? Ini tidak boleh! Batalkan pernikahan ini!” teriak Wan Seung marah melempar semua bunga
“Kau siapa... membuat gaduh di pernikahan mereka?” kata Si ibu mertua Seol Ok.
“Kau tanya Aku? Siapa aku? Aku anjing pelacak Seodong.” Ucap Wan Seung mengeluarkan borgol dari saku celanya. Si calon mempelai pria langsung berlari ketakutan.


[5 minggu sebelumnya]
Seol Ok sibuk membuat kimbap di restoran Kyung Mi, lalu berpikir kalau sudah waktunya. Kyung Mi membuka pintu restoran, dua polisi langsung masuk menyapa Kyung Mi. Lalu ibu Mertua Seol Ok datang dengan temanya. Kyung Mi tak percaya ibu mertua Seol Ok datang
“Tentu saja, menantu perempuanku akan ada di TV.” Kata Nyonya Park
“Ini terjadi sejak mereka bercerai. Dia bukan menantu perempuanmu lagi.” Komentar Teman Nyonya Park
“Dia seperti salah satu milikku (anak) sendiri.” Kata Nyonya Park. Seol Ok mengeluh pada keduanya menyuruh agar mereka masuk karena akan mulai.

Semua duduk menonton acara TV bersama, sepasang host menyapa penonton di acara "Fresh Morning Live". Wanita bernama Lee Ji Hye dan pria Hwang Yun Seong. Mereka memberitahu Pada episode "Fresh Morning Live" hari ini,kedatangan seorang pria yang mengatakan, "Kau ditangkap."
“Dia seorang profiler yang telah menangkap banyak penjahat. Inspektur Woo Sung Ha ada di sini bersama kami.” Ucap Nona Lee. Woo Sung menyapa dengan penonton dengan tatapan dingin.
“Omong-omong, kudengar kau mengikuti ujian... Apa kau polisi sekarang?” tanya Bibi teman Nyonya Park
“Mengambil ujian tidak berarti kau adalah polisi. Kau tidak tahu kan betapa sulitnya ujian itu?” kata polisi
“Sepertinya tidak sesulit itu.” Komentar si Bibi mengejek melihat wajah wajah polisi yang tak tampan.
“Dia akan melewatkan waktu ini dengan pasti.” Bisik Kyung Mi. Seol Ok memeluk temanya memberitahu Mi Kyung akan membantunya.
“Sekalipun, menjadi polisi sangat berbahaya.” Kata Nyonya Park.
Acara TV
“Dia terkenal karena menangkap Park Yong Soo, pembunuh selotip. Aku mendengar seorang warga sipil sangat membantu banyak untuk memecahkan kasus ini” ucap Nona Lee
“Ya itu benar... Dia ibu rumah yang tinggal di Baebang-dong.” Kata Sung Ha, di perlihatkan seperti cerita tentang Seol Ok

Flash Back
Seol Ok pertama kali menyelesaikan Transaksi obat di pasar dan hubungannya dengan membawa narkoba. Ia pun tak sengaja bertemu dengan Detektif Ha. Lalu Seol Ok mencoba memecahkan masalah di sebuah rumah kalau menurutnya ada Seorang pembunuh dan Penjahat itu akrab dengan rumah atau TKP.
“Ahjuma.. Jika aku melihatmu di TKP lagi...” teriak Detektif Ha marah dengan memperlihatkan borgolnya.
“Kurasa aku tahu lebih banyak darimu. Bagaimana kau bisa mengatakan ini adalah pencurian? Ini jelas adegan pembunuhan.” Teriak Seol Ok marah saat akan keluar dari TKP.
“Ahjuma!.. Kau hanya meneror otoritas polisi.”balas Detektif Ha dengan nada tinggi. Seol Ok memperingatkan Jangan berseru kembali padanya.
Pada kasus berikutnya, Detektif Ha seperti mulai mempercayai kalau si pelaku yang memindahkan tubuh korban. Seol Ok ingin memberitahu tentang Penjahatnya.

“Itu berarti dia merekamnya saat dia masih hidup. Pasti sudah lama dia mati.” Kata Detektif Ha melihat korban di tempat lainya.
“Dia menikmati tindakan pembunuhan.” Kata Seol Ok
Lalu keduanya melihat rekaman CCTV, sambil menyimpulkan  kalau pelaku bergerak dengan mobil. Mereka akhirnya berkerja sama menyelesaikan kasus bahkan Detektir Ha sampai babak belur dan rekamannya itu akan menayangkannya di TV.
“Ini selotip plastik... Tapi tidak ada jejak penggunaannya. Dia bukan orang yang membunuh Joo Yeon.” Ucap Seol Ok dengan wajah di blur dan berdiri disamping Detektif Ha. 

Semua yang menonton binggung karena tidak melihat Seol Ok. Kyung Mi dan Seol Ok pun terlihat kecewa. Sung Ha menjelaskan Seol Ok luar biasa dalam penalaran jadi berharap penonton bisa mengerti kalau tidak bisa mengungkapkan identitasnya untuk melindungi privasi,
“Dia tidak harus melindungi ku sebanyak itu. Pemirsa punya hak untuk mengetahuinya juga.” Keluh Seol Ok kembali membuat kimbap
“Detektif itu lagi... Kenapa mereka selalu bersama?” komentar Nyonya Park. Temanya berbisik kalau Nyonya Park itu  sudah tahu jawabannya. Nyonya Park melirik sinis. 


Wan Seung berada di tempat elektronik dengan Ketua Tim Bae, lalu Ketua Bae memastikan pada juniornya kalau ini department store yang benar. Wan Seung mengaku kalau  yakin karenabisa menciumnya dan punya firasat. Tuan Bae pikir Dua pria berbelanja bersama, menurutnya mereka  terlalu menonjol.
“Aku tidak tahu apa yang kau katakan.” Kata Wan Seung seperti tak peduli dan terus menonton TV.
“Aigoo, mereka seharusnya tidak menggesekkan kartu terlalu banyak. Bagaimana kita bisa menangkap kartu scammer jika mereka menggeseknya begitu banyak?” kata Tuan Bae
“Dia terlihat seperti lemak karena pixelated. Aku bisa melihatnya jika menyipitkan mataku.” Komentar Wan Seung sibuk melihat dirinya dengan Seol Ok di layar TV, Tuan Bae melihatnya hanya bisa menghela nafas. 

Bibi yang ada di Toko menceritakan Seol Ok dan Detektif Ha terus membeli barang atau makan beli satu gratis 1 di tokonya. Keduanya terlihat sangat kompak dan memilih menu makanan murah.
Polisi Seniorn mengaku kalau sering melihat keduanya  saat berpatroli dengan mengeluarkan senternya. Seol Ok dan Detektif Ha duduk di taman, seperti berusaha menghilangkan rasa dingin dengan memegang pipi. Lalu Keduanya sama-sama menutup wajah ketika sinar senter menuju ke rah mereka.

“Seol Ok . Kalian tidak bersama, kan?” tanya Nyonya Park penasaran.
“Kami mengadakan pertemuan kasus.”kata Seol Ok menyangkalnya.
“Tidak apa-apa... Apa yang salah dengan kencan?”bisik teman Nyonya Park
“Itu benar. Dia sudah bercerai sekarang.” Kata Polisi setuju.
“Detektif Ha pindah di sebelahnya. Kenapa mereka tidak tinggal bersama saja?” kata Kyung Mi. 
Flash Back
Seol Ok berlari ke belakang truk ingin membawakan barang ke dalam rumah, Wan Seung langsung melarangnya lalu menyuruh Seol Ok memegang kotak tissue saja. Seol Ok langsung memukul manja Wan Seung karena mengajaknya bercanda. Kyung Mi diam-diam melihat dari depan rumah.
“Mereka berbisik satu sama lain, lalu SMS dan saling menelpon sepanjang waktu. Mereka datang ke sini pada malam hari dan makan ramyeon.” Ucap Kyung Mi

Seol Ok dan Wan Seung makan ramyun bersama di lantai atas dan terlihat sangat lahap. Wajah keduanya sangat dekat, tapi tak terjadi adegan dalam drama kalau keduanya berciuman ketika makan ramyun. Polisi yang mendengar ceritanya berpikir Seol Ok dan Wan Seung sudah berhubungan sangat jauh.
“Tidak!.. Kami tidak berkencan.” Teriak Seol Ok menyangkal hubungannya. Nyonya Park juga ikut membela mantan menantunya kalau Seol Ok tak berkencan dengan berteriak.
Ponsel Seok Ok berdering, Seol Ok langsung menjauh dan wajahnya terlihat bersemangat  menyebut nama Detektif Ha. Semua menatap dengan curiga. Setelah itu Seol Ok pamit karena  Ada sebuah kasus. Kyung Mi menyuruh Seol Ok untuk make up lebih dulu.
“Aku pergi ke sana untuk menangkap seorang kriminal.” Ucap Seol Ok
“Apa yang baru saja kau katakan itu bodoh.” Keluh Kyung Mi 

Seol Ok sibuk memakai makeup di counter mall. Pegawai berkomentar kalau Pacar Seol Ok akan menyukai ini. Detektif Ha sedang menatap cermin memastikan kalau tak ada yang terselip di giginya. Seol Ok mengaku kalau Detektif Ha bukan pacarnya. Si pegawa pun mengambil sesuatu untuk Seol Ok.
“Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Aku ada di sini sepanjang pagi seperti yang kau suruh. Tapi aku tidak mendapatkan apapun dari itu. “ ucap Detektif Ha tak sabar
“Inilah tempatnya. Apa Kau lihat toko Jhanel di sana? Apa Kau pernah mendengar tentang Jha-tech? Jika dia memiliki kartu duplikat, maka dia akan membelinya dulu Jika dia sering datang ke toserba ini, dia tidak akan melewati toko itu.” Ucap Seol Ok yakin
“Suamimu pasti menyukai ini.” Komentar pegawai mengambil make up lainya. Detektif Ha mengaku kalau belum menikah.
Seol Ok lalu mendekati Detektif Ha menunjuk sepasang pria dan wanita sedang berbelanja menurutnya terlihat mencurigakan dan merasa kalau bertindak seperti scammer kartu kredit. Tapi Wan Seung merasa kalau pria itu terlihat sangat normal.


“Laki-laki biasa tidak bersemangat berbelanja seperti dia.” Ucap Seol Ok melihat si pria masuk lebih dulu ke dalam toko
“Kau bilang kita harus menyingkirkan prasangka. Bukan hanya wanita yang berbelanja.” Komentar Wan Seung.
“Dia melihat harga dulu dan tidak tertarik dengan desainnya. “ ucap Seol Ok melihat cara pria berbelanja.
“Itulah yang pria lakukan saat mereka membeli pakaian wanita. Mereka melihat desain saat mereka membeli mobil.” Balas Wan Seung 

Si pria memilih sebuah tas lalu berpikir kalau akan terlihat bagus untuk pacarnya dan meleparnya. Saat itu Seol Ok seperti bisa menghentikan waktu sejenak dan melihat kalau pria itu membeli label hitam dan Wan Seung pikir si pria hanya membeli yang mahal. Seol Ok Yakin si pria yang berencana untuk menjualnya kembali.
“Kenapa kau melemparkannya?” keluh si wanita menangkap tas pemberian pacarnya.
“Aku ingin melihat apa kau bisa menangkapnya. Kau Pergi dan bayar itu” ucap Si pria santai.
“Mereka sudah menikah atau hanya pasangan kekasih?” ucap Wan Seung melihat keduanya dari jauh.
“Dalam kedua kasus tersebut, mereka tidak akan bermain dengan tas mewah seperti itu. Mereka profesional dan terorganisir.” Kata Seol Ok. 

Si pria dan wanita melihat toko perhiasan, dan memilih satu perhiasan yang dinginkan. Wan Seung dan Seol Ok pun diam-diam mengikutinya.  Wan Seung berkomentar Perhiasan adalah barang terbaik untuk dijual kembali, sementara Seol Ok sibuk melihat cincin di etalase yang menurutnya sangat cantik.
“Sadarlah... Kau baru saja bercerai” ucap Detektif Ha. Seol Ok pikir kalau sedang mencoba tampil natural.
“Kau membuatnya terlalu jelas kalau kau seorang detektif” bisik Seol Ok lalu meminta pada pegawai melihat cincin yang disukainya.
Seol Ok mencoba cincin di jari tanganya lalu ingin memperlihatkan pada Wan Seung. Tapi Wan Seung sudah mendekati pria dan wanita  meminta izin agar melihat kartu kreditnya. Si pria mulai ketakutan dan akhirnya berlari kabur.
Wan Seung lebih dulu mengejar si pria, dan akhirnya tertangkap di depan mall. Sementara Seol Ok dengan bangga bisa menangkap juga si wanita yang baru keluar pintu mall. Akhirnya keduanya di bawa oleh polisi yang datang.
“Apa kartu itu benar-benar diduplikat?” tanya Seol Ok sepeti tak yakin. Wan Seung balik bertanya Kenapa Seol Ok malah menanyakan.
“Karena bukan kartu magnetik, tetapi memiliki IC chip sebagai gantinya.” Kata Seok Ok
“Ini bukan duplikat.” Teriak si pria. Wan Seung yang marah menendang si pria karena menurutnya kalau memang bukan kenapa harus lari. 


Akhirnya keduanya dibawa ke kantor polisi. Seol Ok bertanya apakah Wan Seung sudah makan. Wan Seung mengaku kalau tidak ingat dan bertanya pada Ketua Bae apakah mereka sudah makan. Ketua Bae yang berdiri tak jauh dari mereka mengatakan  mereka belum makan.
“Jangan melewatkan makan... Kebanyakan detektif tidak bisa menahannya. Kau bisa Bagikan ini dengan Ketua Bae.. Aku membuat beberapa gimbap.”  Kata Seol Ok bangga memperlihatkan kotak makanya.
“Apa kau benar-benar berhasil?” tanya Wan Seung seperti tak tak yakin. Seol Ok yakin kalau rasanya enak. 

Ketua Bae membuka kotak makan yang dibawa oleh Seol Ok, berkomentar kalau sangat lezat. Mereka pun mulai memakainya di pinggir sungai Han. Ketua Bae mengeluh kalau isi acar lobak dan Wan Seung mulai mengunyah kalau isinya hanya punya bayam.
“Yah, jika kau bisa memakannya, berarti itu adalah cinta.” Kata Ketua Bae sudah melepehkanya.  Wan Seung tak bisa menahanya akhirnya ikut membuangnya juga.
“Berhenti menggoda atau kau akan kehilangan dia” komentar Ketua Bae
“Dia hanya tertarik menangkap penjahat.” Kata Wan Seung seperti tak yakin kalau Seol Ok akan suka padanya.
“Coba Lihat aku. Aku tidak punya apa apa. Aku tidak punya uang. Keluargaku tidak punya uang. Tapi aku dalam suatu hubungan yang indah dengan pengusaha yang bergelar sarjana yang 18 tahun lebih muda dariku” cerita Tuan Bae bangga

Kyung Mi sedang membersihkan jendela dan Tuan Bae membantunya di balik jendela. Keduanya saling memberikan ciuman melalui jendela seperti orang yang saling jatuh cinta.
“Aku lebih baik menangkap hati anak perempuan daripada pelakunya.” Ucap Tuan Bae. Wan Seung bisa mengerti.
“Apa kau punya keterampilan?” tanya Wan Seung. Tuan Bae pikir  Tidak ada hal seperti itu.
“Kalimat "Aku menyukaimu, aku mencintaimu." Kau hanya perlu mengungkapkan perasaanmu.” Jelas Tuan Baek
“Aku tidak bisa melakukan itu” kata Wan Seung. Tuan Bae menyarankan Wan Seung letakkan borgol padanya tanpa mengatakan apapun.
Wan Seung binggung kalau itu atas tuduhan apa. Tuan Bae menjelaskan yang dimaksud adalah jarinya yaitu Wan Seunbg harus menangkap hatinya. Wan Seung baru mengerti kalau yang dimaksud adalah cincin


Seol Ok melatih tubuhnya di tiang olahraga, menceritkan kalau dengan Wan Seung “terus melihat-lihat cincin, berpikir kalau itu artinya akan mengetahui perasaanya. Kyung Mi yakin kalau  Wan Seung akan segera membeli cincin. Tapi Seol Ok tidak berpikir begitu.
“Aku bersumpah karena aku tidak fokus” kata Seol Ok lalu melepaskan tanganya mengeluh karena melelahkan.
“Sekarang, taruh kakimu di atas tanah kali ini.” Kata Kyung Mi lalu menunjuk ke arah samping mereka. Seol Ok mengeluh kesal karena ada tiga anak yang bisa bertahan lebih lama diatas tiang. 

Kyung Mi membantu Seol Ok sit up mengkau tidak pernah berhenti berkencan dengan pria tapi merasa yakin tentang Perasaan Detektif H. Menurutnya Wan Seung akan menerimanya begitu Seol Ok memberinya kesempatan.
“Aku tahu kau selalu populer, tapi bagiku...” kata Seol Ok minder. Kyung Mi pikir Seol Ok itu juga menarik.
“Jadilah percaya diri... Pria tidak mendekatimu... karena kau tidak pernah memberi mereka kesempatan. Pria tidak sekuat yang kau pikirkan Mereka mengungkapkan perasaan mereka hanya ketika mereka yakin dia akan diterima.” Saran Kyung Mi
“Apa aku memberi... tidak ada istirahat” kata Seol Ok membuka matanya lebar-lebar.
“Jangan membuka mata lebar-lebar saat berbicara dengan pria.” Saran Kyung Mi dengan mencontohkan untuk menyipitkan matanya. Seol Ok pun mengikutinya.
“Aku mengantuk sekarang karena aku membuka mataku seperti ini.” Kata Seol Ok, lalu mehela nafas melihat tiga anak tadi dengan mudah melakukan sit up dibanding dirinya. 

Seol Ok melakukan pemanasan sebelum lari. Kyung Mi  menyarankan Seol Ok untuk Berhenti menangkap penjahat tapi Pikirkan saja tentang lulus ujian karena harus menjadi polisi wanita. Seol Ok menegaskan ingin menjadi polisi wanita untuk menangkap pelaku kejahatan.
“Kau harus jadi salah satunya untuk menangkap penjahat.” Ucap kyung Mi
“Aku perlu menjadi polisi wanita untuk menangkap penjahat, tapi untuk menjadi polisi wanita, Seharusnya aku tidak menangkap pelakunya.” Kata Seol Ok menyakinkan diri.
Kyung Mi meberikan aba-aba agar Seol Ok mulai lari, Seol Ok berlari sekuat tenaga dan kecepatan membuat hembusan angin saat berlari, Semua hanya bisa melonggo termasuk anak-anak yang sebelumnya mengalahkan Seol Ok.
“Aku harus menangkap pelakunya juga. Dengan begitu, kita tidak akan punya korban lain.” Ucap Seol Ok akhirnya sampai di garis finish
“Ku pikir kau baru saja membuat catatan polisi baru.” Kata Kyung Mi bangga melihat catatan waktu. Seol Ok pun terlihat bahagia medengarnya.
“Apa mereka meyewa khusus pelari berbakat?” kata Seol Ok. Kyung Mi menjawab tak ada. 

Seol Ok menatap wajahya di jendela etalase memastikan dandanya sudah pas. Sementara Wan Seung sibuk seperti sedang memegang pistol memperingatkan Jangan bergerak karena akan menangkapnya, ternyata ditanganya ada sekotak cincin yang dilihat oleh Seol Ok.
“Ah... Tidak mungkin dia tidak mau menerima ini. Aku juga mau jika aku seorang wanita Tapi Cincin ini juga mahal... Seol Ok, tunjukkan dirimu dan aku akan... Bila ku lakukan,... “ ucap  Wan Seung berbicara pada sendiri

“Apa yang akan kau lakukan?”tanya Seol Ok tiba-tiba sudah datang. Wan Seung kaget langsung menyembunyikan kotak cincinya. Seol Ok heran karena Wan Seung itu kaget
“Kau menungguku muncul... Apa kau menemukan sesuatu dari pelakunya?” tanya Seol Ok duduk disamping Wan Seung
“Tidak ada yang istimewa.” Ucap Wan Seung gugup. Seol Ok pikir Wan Seung seharusnya tidak berkeliaran seperti ini.
“Ketua Bae menginterogasinya hari ini.” Kata wan Seung. Seol Ok mengeluh karena Ketua Bae itu bukan bawahan Wan Seung.
“Kau selalu membuat atasanmu melakukan semua pekerjaan. Bagaimana kau layak menjalani pekerjaan itu.” Komentar Seol Ok mengejek
“Aku tidak membuatnya melakukan semua pekerjaan itu. Aku keluar untuk membeli sesuatu.” Ucap Wan Seung
Seol Ok ingin tahu Apa yang akan dibeli. Wan Seung menjawab kalau  Itu bukan urusan Seol Ok dengan wajah gugup. Seol Ok menatap Wan Seung binggung karena tiba-tiba banyak mengeluarkan keringat dan menanyakan keadaanya.  Wan Seung mengaku kepanasan dan langsung membuka jaketnya.  Seol Ok heran karena menurutnya udaranya dingin
Wan Seung berdiri ingin memesan ice americano untuk Seol Ok dan bergegas pergi ke kasir. Seol Ok penasaran  Apa yang disentuh  Wan Seung didalam sakunya, lalu terekut karena ternyata cincin yang dilihat sebelumnya dan buru-buru kembali menaruhnya. Wan Seung kembali karena gelisah mengajak Seol Ok keluar saja. 
Keduanya berjalan bersama dan terlihat tangan mereka berjalan beriringan. Seol Ok seperti mendengar ucapan Kyung Mi agar bisa  Pegang tangann, tapi Seol Ok seperti sangat gugup.
“Hei.... Peganglah, bodoh... Inilah waktunya. Lakukan...” ucap Kyung Mi. Seol Ok memilih untuk mendorong temanya agar menjauh.

“Oh, semuanya tiba-tiba membeku.. Aku berkeringat beberapa waktu yang lalu.” Ucap Wan Seung langsung memasukan tanganya ke jaket. Seol Ok pun gagal untuk memegang tangan Wan Seung.
“Berikan dia cincinnya... Lakukanlah” ucap Tuan Bae menyuruh Wan Seung. Akhirnya Han Seung siap mengeluarkan cincin tapi saat itu Seol Ok berteriak
“Coba Lihat, itu manusia salju.” Teriak Seol Ok. Wan Seung kembali menaruh cincin di sakunya berkomentar kenapa masih ada manusia salju.
“Pegang tangannya sekarang juga!” ucap Tuan Bae menyuruh Wan Seung agar lebih agresif.
Seol Ok merasakan ujung jari Wan Seung menyentuhnya,suasana terasa canggung. Wan Seung malah seperti menyentuh Seol Ok berkomentar kalau tangan Tangannya dingin dan mengajak untuk minum saja. Seol Ok pun langsung menyetujuinya. 

Di cafe
Seol Ok dengan kemampuanya mengocok Soju dan bir mengunakan tissue lalu melemparnya kejendela. Wan Seung yang melihatnya heran dengan tingkah Seol Ok. Seol Ok menyuruh Wan Seung mulai minum buata dirinya.Setelah itu Seol Ok dengan kemampuanya mencampur Soju dan Bir seperti sudah terbiasa melakukan.
“Aku tidak akan tertipu dua kali.” Ucap Wan Seung ingin menolaknya.
“Kau akan tahu itu berbeda saat kau meminumnya. Aku cukup pandai membuat bom soju.” Kata Seol Ok bangga.  Akhirnya Wan Seung seperti setengah mabuk.
“Ahjuma, bagaimana kau menyimpannya sepanjang kehidupan pernikahanmu?” kata Wan Seung heran
“Aku tidak tahan... Aku minum dengan Kyung-Mi di siang hari setiap hari.”akui Seol Ok
“AKu pikir begitu.. Jika tidak, kau tidak akan pandai meminumnya.” Komentar Wan Seung. 

Akhirnya keduanya sama-sama terlihat mabuk. Seol Ok mengumpat Wan Seung bodoh, tidak waras dan menurutnya pasti bodoh atau gila.  Wan Seung pikir Seo Ok sudah mabuk. Seok Ok menyebut nama Seo Hyun Soo. Wajah Wan Seung langsung terkejut
“Itu namanya kan.. cinta pertamamu? Bagaimana kau bisa menunggu satu wanita selama 17 tahun?  Itu bohong kan? Kau punya banyak wanita kan? Tidak mungkin kau melakukannya. Beberapa orang berselingkuh bahkan saat mereka sudah menikah.” Komentar Seol Ok
“Apa dia buruk bagimu? Apa kau banyak berjuang?” kata Wan Seung membahas tentang mantan suami Seol Ok
“Kenapa kau mengubah topik pembicaraan? Aku bertanya padamu Jika kau tidak pernah menyukai wanita lain.” Kata Seol Ok.
Wan Seung tiba-tiba mendekat seperti ingin menciumnya, tapi setelah itu malah meminta izin untuk pergi ke toilet. Seol Ok hanya bisa menghela nafas. Wan Seung menatap cincin ditanganya, sambil berkata meminta Seol Ok menunggu, dengan bergaya seperti akan mengankap penjahat dengan cincinya. 

Seol Ok terbangun dari tidurnya dan melihat sosok Wan Seung yang membawakan teh madu dan tersenyum sumringah. Tapi saat Seol Ok membuka matanya lebar, ternyata Kyung Mi sudah duduk di samping tempat tidurnya. Kyung Mi langsung bertanya Apa yang terjadi,Seol Ok heran dengan pertanyaan temanya.
“Kenapa kau dan Detektif Ha berkelahi di depan rumah?” tanya Kyung Mi. Seol Ok kaget kalau ia  melakukannya
“Kau sedang berbicara tentang cincin atau semacamnya.” Ucap Kyung Mi. Seol Ok teringat dengan cincin, tapi sepertinya bukan ada ditanganya.
“Itu permainan.” Ucap Seol Ok kesal menghabiskan teh buatan temanya. Kyung Mi binggung siapa yang dimaksud apakah Detektif Ha.
“Jangan katakan namanya di depanku. Tidak ada Ha Wan Seung, Letnan Ha, atau Detektif Ha.” Ucap Seol Ok kesal lalu turun dari tempat tidurnya. 

Seol Ok keluar dari rumah membuang sampah, Wan Seung tinggal didepan rumah melihat Seol Ok lalu mengumpat kalau Seol Ok Penggali emas karena bersikap acuh padahal mengambil cincin itu, padahal sudah menghabiskan banyak uang untuknya.
“Tentu saja. Kau merasa buruk tentang itu... Apa yang sedang kau lakukan disana? Kenapa kau tidak mengangkat teleponmu?” ucap Wan Seung
“Kenapa kau menelepon? Apa alasanmu?” tanya Seol Ok kaget lalu berpikir kalau baterainya habis
Wan Seung mengeluh dengan alasan yang tak masuk akal lalu membuang botol bir sembarangan. Seol Ok mengomel kalau harus mendaur ulangnya. Wan Seung mengajak masuk ke mobil karena harus pergi ke suatu tempat. Seol Ok menolak karena sibuk mempersiapkan tes kebugarannya lalu berjalan masuk ke dalam rumah
“Apa dia tidak ingat atau dia pura-pura tidak melakukannya?” ucap Wan Seung binggung lalu mengangkat telpnya. 

Seol Ok langsung penasaran apa yang terjadi. Wan Seung memberitahu kalau Mereka menemukan pemilik kartu kreditnya. Keduanya pun berjalan ke TKP bertemu dengan Detektif Lee merasa  kalau Butuh waktu sedikit lebih lama untuk mengambil kembali tubuhnya yang membeku. Ia menanyakan korbanya.
“Namanya Jo Soo Jin, umur 28 tahun... Dia menikah tiga minggu yang lalu, Tapi tidak ada yang mendengar kabar darinya setelah berbulan madu.” Jelas detektif Lee
“Apa penyebab kematiannya?” tanya Wan Seung. Detektif Lee menjawab itu  tenggelam.
“Tidak ada tanda-tanda obat atau resistensi. Dan Mungkin ini kecelakaan atau bunuh diri.” Kata Detektif Lee
“Bagaimana dengan pria yang kita tangkap di mal? Bagaimana dia berakhir dengan kartu Nona Jo?” tanya Seol Ok penasaran 

Flash Back
Wan Seung melihat beberapa kartu kredit milik si pria dan bertanya  “Berapa banyak yang kau punya? Dari mana kau mendapatkan ini?” si pria mengakumeminjam dari ipar perempuannya.
Seol Ok pikir tak masuk akal. Tapi Wan Seung itu mungkin bisa terjadi  karena Jo Soo Jin adalah saudara ipar dari pria itu. Detektif Lee memberikan sebuah tas merah sebagai barang milik korban.  Seol Ok melihat foto pernikahan Soo Ji dengan banyak tamu yang datang.
“Alibi-nya cukup kuat juga, Dia dan pacarnya menghilangkan pajaknya dengan kartu kredit Jo Soo Jin.” Jelas Wan Seung
Itu berarti dia tahu, dia tidak bisa melaporkan kartu itu hilang” kata Seol Ok lalu membuka ponselnya merasa kalau Ada yang aneh.
Detektif Lee memberikan ponselnya pada Wan Seung kalau teman korban ingin bicara. Wan Seung akhirnya bicara dengan memberitahu kala Jo Soo Jin ditemukan tewas. Seol Ok melihat mayat Soo Ji yang terbujur kaku, seperti bisa membayangkan saat Soo Ji dengan bahagia melempar buket bunga di acara penikahanya.
“Bagaimana dengan suaminya? Dimana suaminya?” tanya Seol Ok pada Wan Seung.
Bersambung ke Part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar