PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09 & Twitter @dyahdeedee09 jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

Rabu, 07 Maret 2018

Sinopsis Radio Romance Episode 12 Part 1

PS : All images credit and content copyright : KBS
Soo Ho bertanya apakah Hari ini Geu Rim mau menemaninya. Geu Rim terdiam mendengarnya. Soo Ho mengaku kalau ingin bersama Geu Rim hari ini. Geu Rim seperti baru tersadar dari kagetnya lalu akhirnya pergi ke kamar mandi.
“Ji Soo Ho, kau sudah gila, ya? Bagaimana ini? Apa yang dia pikirkan?” ucap Geu Rim panik duduk diatas bathub 

Geu Rim akhirnya keluar dari kamar mandi, Soo Ho bertanya apakah Geu Rim sudah selesai mandinya. Suasana makin canggung, Geu Rim mengatakan tak bawa perlengkapan mandi. Soo Ho pikir semuanya ada di kamar mandi. Geu Rim makin binggung ingin menjelaskan alasanya.
“Begini... aku...butuh produk yang sesuai dengan kulitku.” Ucap Geu Rim
“Kalau begitu, aku yang akan membelikannya buatmu. Memang produk apa saja yang kau gunakan?” kata Soo Ho
“Jangan. Kenapa bintang kita yang pergi sendirian beli itu? Ucap Geu Rim menolak. Soo Ho pikir akan menyuruh managernya saja.
“Tidak, aku saja yang beli.” Kata Geu Rim dan akan pergi. Soo Ho menahanya kemana Geu Rim akan pergi.
“Aku sudah pesan layanan kamar.” Ucap Soo Ho. Geu Rim pikir hanya sebentar membelinya dan berjanji akan langsung kembali. 

Saat didepan kamar, Geu Rim seperti merasa tak nyaman dengan sikap So Hoo. Lalu terdengar suara Ra Hee yang mencari Geu Rim karena yakin berjalan dilorong, menurutnya kamar 13 yang tadi dicek, kemungkinan besarnya.  Geu Rim panik dan langsung masuk kamar, Soo Ho binggung kenapa Geu Rim kembali masuk.
“Kenapa Penulis Ra dan Lee PD-nim kemari?” ucap Soo Ho mengintip dari depan pintu.
“Dia sepertinya masuk ke sini... Kau bisa lihat lewat situ?” ucap Ra Hee yang setengah mabuk berdiri didepan pintu.

Geu Rim panik dengan yang karena Jika mereka melihatnya bersama Soo Ho dan kapan bisa pulang dan bisa-bisa harus tidur di kamar itu. Soo Ho pikir kalau Geu Rim yang bilang ingin menemaninya.
Saat itu Jin Tae Ri berjalan di lorong, lalu Soo Ho menerima telp dari Manager Kim ingin tahu apakah melihat Jin Tae Ri. Soo Ho binggung kenapa Manager Kim membahas Jin Tae Ri. Manager Kim menjelaskan kalau Manajer perencanaan menelepon, jadi ingin menemui Soo Ho
“Apa kau sendirian?” tanya Manager Kim. Soo H menatap Geu Rim yang duduk didepanya.
“Ya. Aku tidak sendirian. Kenapa Jin Tae Ri datang ke sini?” keluh Soo Ho. Manager Kim ingin tahu siapa yang ada bersama Soo Ho. Soo Ho seperti tak bisa menjawabnya. 
“Sudahlah Lagi pula, aku hampir sampai, jadi  tunggulah disitu.” Kata Manager Kim. 



Soo Ho menutup telpnya, Geu Rim ingin tahu apakah Jin Tae Ri datang ke hotel. Soo Ho terdiam. Geu Rim heran karena dianggap Hotel itu seperti  tempat pertemuan dan entah kenapa semua orang datang kemari. Ia akhirnya memilih untuk pamit pergi saja.  Soo Ho pikir mereka pergi bersama saja.
Ra Hee dan Seung Soo masih terus mencari sampai akhirnya tersadar kalau Tae Ri datang dan buru-buru bersembunyi. 

Saat itu Soo Ho bersama Geu Rim keluar dari kamar bertemu dengan Tae Ri yang berjalan di lorong. Tae Ri dengan sinis langsung mengumpat kalau Geu Rim  yang tidak sopan.
“Ada apa ini? Situasi apa ini? Apa kalian berdua benar-benar pacaran? Apa Kalian pun sampai masuk ke hotel?” ucap Tae Ri sinis merasa kalau semua Gila.
Soo Ho tak mengubrisnya mengajak Geu Rim pergi saja. Tae Ri menahanya dan langsung memberikan tamparan pada Geu Rim. Soo Ho marah dan langsung mengumpatnya. Geu Rim tak membalasnya malah menatap dengan sinis.
“Tae Ri... kau kasihan sekali... Kau terus bersikap kasar padaku karena Ji Soo Ho...,tapi aku tidak akan membiarkanmu menghinaku lagi.” Ungkap Geu Rim. Tae Ri mengejek ucapan Geu Rim itu lucu.
“Ini seru juga... Apa Jin Tae Ri, Song Geu Rim, dan Ji Soo Ho terlibat cinta segitiga?” komentar Seung Soo melihat ketiganya.
“Bukan begitu... Jin Tae Ri sama Ji Soo Ho  lagi pacaran tapi Song Geu Rim merebutnya.” Balas Ra Hee yakin 


Soo Ho mengajak Geu Rim pergi, Tae Ri menahan dengan memperlihatkan alat rekam ditanganya. Geu Rim terlihat binggung, begitu juga Soo Ho. Tae Ri mengaku tadinya mau membiarka Soo Ho bisa mendengarkanya sendirian
“tapi sepertinya aku harus membiarkan  Song Geu Rim mendengarnya juga. Apa Kau tak masalah?” ucap Tae Ri. Soo Ho ingin tahu apa itu isinya.
“Baiklah kalau begitu. .. Mari kita dengarkan bersama... Song Geu Rim, kau harus mendengarkan ini... Pria yang kau kencani telah menjalani hidup  penuh kebohongan.” Ungkap Tae Ri.
Saat itu Manager Kim datang dan langsung menahan tangan Tae Ri sebelum menekan alat perekam. Tae Ri marah menyuruh Manager Kim melepaskan tanganya. Manager Kim dengan mata melotot terus menahan tangan Tae Ri sebelum berbuat semaunya.
Seung Soo binggung melihat kedaaanya sekarang. Ra Hee menyuruh Seung Soo diam saja karena yang dilihatnya sekarang lebih baik dari sekedar drama.


Geu Rim duduk sendirian didalam mobil. Manager Kim berdiri di luar mobil. Sementara Soo Ho dan Tae Ri duduk di mobil Manager Kim sambil mendengarkan rekamannya.
“Hyung.... Kau tahu apa yang kudengar pada  ulang tahun kesembilanku? "Kau bukan anakku." Kau tahu apa yang terjadi selanjutnya? "Jadi, jangan lakukan apapun yang akan menyakitiku."
“Aku akan menyerahkan ini ke Reporter atau memutarnya selama wawancara.” Ucap Tae Ri sedikit mengancam. Soo Ho  langsung menyetujuinya.
“Kau bilang "Baiklah"? Apa Kau menyuruhku melakukannya?” ucap Tae Ri tak percaya
“Aku malah bersyukur  kau melakukannya untukku. Apa kau akan terus seperti ini?” kata Soo Ho seperti tak peduli lalu keluar dari mobil. Tae Ri terlihat kesal melihat Soo Ho yang tak takut dengan ancamanya. 
Soo Ho akan kembali ke mobil, Manager Kim khawatir menanyakan apakah bisa menyetir sendiri. Soo Ho pikir tak masalah meminta Manager Kim untuk mengawasi Jin Tae Ri. Saat didalam mobil Geu Rim khawatir menanyakan keadaan Soo Ho dan ingin tahu apa yang terjadi. Soo Ho hanya diam saja lalu mengemudikan mobilnya.

Manager Kim akhirnya kembali ke mobilnya. Tae Ri dengan santai meminta Manager Kim agar mengantarnya pulang. Manager Kim terlihat marah menarik tangan Tae Ri dengan kasar. Tae Ri tak percaya manager Kim bersikap kasar padanya.
“Alasan aku tidak menghapus rekaman itu karena aku mempercayaimu. Tapi Tak kusangka kau serendah ini.” Ungkap Manager Kim
“Apa? Apa kau mengujiku?” tanya Tae Ri tak percaya
“Aku menguji diriku sendiri. Aku! Kau sudah mengambil semua yang bisa  Kau dapatkan dariku..., jadi jangan mencariku lagi. Aku tidak akan pernah  mengangkat telepon darimu lagi.” Tegas Manager Kim lalu masuk ke dalam mobil. Tae Ri pun ditinggalkan begitu saja. 

Soo Ho mengantar Geu Rim pulang, Sampai didepan rumah Geu Rim pikir  Ada banyak rintangan menjalin hubungan dengan Soo Ho dan ingin tahu keadaan Soo Ho sekarang. Soo Ho pikir tak ada hal yang membuatnya baik-baik saja.
“Oh, ya... Aku tidak bisa menerima mobil ini. Namun, jika kau datang sebagai sopir, maka aku akan ikut naik mobil di sampingmu.” Ucap Geu Rim mengembalikan kunci mobil dan akan pamit.
“Maafkan aku...” ucap Soo Ho. Geu Rim mengaku sudah bisa mengerti. Soo Ho kembali meminta maaf sambil memegang pipi Geu Rim
“Jin Tae Ri yang memukulku. Kenapa kau yang minta maaf? Tak apa. Kau tak perlu minta maaf. Dan Juga, aku akan membuat Jin Tae Ri meminta maaf padaku sendiri. Jadi Kau pulanglah sekarang.” Kata Geu Rim menyakinkan
“Aku tidak ingin pergi.” Ungkap Soo Ho seperti tak ingin berpisah dengan Geu Rim
“Kenapa sikapmu daritadi seperti ini? Semenjak di hotel... Kau aneh.” Ucap Geu Rim. Soo Ho hanya bisa tersenyum
“Kau tadi berkaca-kaca,  dan sekarang, kau tersenyum... Kau kenapa?” kata Geu Rim. Keduanya hanya bisa saling menatap dan tersenyum bahagia. 


Tuan Kang berdiri di ruanganya, mendengar teriakan Tuan Lee merasa malu karena kejadian yang langka kalau siaran radio jadi pindah jadwal karena tekanan dari perusahaan.  Tuan Kang mengau kalau keadaan Ini tidak sesederhana itu.
“Memangnya Kim Dong Ju sehebat itukah? Apa kita hanya akan menuruti yang kata JH Entertainment? Apa Anda tak punya kekuasaan apapun?” ucap Tuan Lee. Tuan Kang hanya terdiam. Tuan lee mengaku tak punya.
“Hei, Pak Kang... Jika kita menuruti semua perintah atasan..., maka acara radio kita bakal musnah satu per satu. Andalah yang paling tahu ini semua.” Ungkap Tuan Lee merasa sangat malu. Tuan Kang hanya diam saja.
“Aku akan mengatasi rasa malu ini.” Kata Tuan Lee lalu keluar dari ruangan. Tuan Kang panik apa yang akan dilakuan Tuan Lee.
“Jangan lakukan apa-apa dan diam saja kau...” teriak Tuan Kang panik dengan juniornya yang gila. 


Tuan Lee mengirimkan pesan dari ponselnya “Hei, para produser drama dan  semua acara... Katakan padaku soal  gosip tentang artis dari JH.”  Akhirnya beberapa orang mengirimkan pesan “Yoon Oh membuat media menulis artikel, kalau dia jago siaran langsung tapi aslinya, acara dia itu direkam semua terlebih dulu.”
“Seo Yoo Jin memacari dua pemain utama di drama  yang sama. Kim Dong Ju saat ini merencanakan berpindah agensi ke Sowoon Entertainment.”
Wajah Tuan Lee tersenyum lalu terlihat Geu Rim yang menelpnya. 

Tuan Lee duduk bersama dengan Geu Rim ingin tahu pendapatnya apakah mereka harus duduk saja seperti pecundang. Geu Rim pikir tentu saja tidak,  menurutnya mereka adalah Tim gila dan ace-nya radio. Tuan Lee dengan bangga kalau ia yang jadi ACEnya.
“Tapi bukankah sebaiknya  kita memberi tahu Ji Soo H tim kita dibubarkan karena JH? Tim kita sama...” ucap Geu Rim langsung disela oleh Tuan Lee
“Pertama-tama..., biar aku yang membuat strategi terlebih dahulu. Dia pasti kesal kalau tahu kita dibubarkan karena ibunya. Lalu Dia pasti terlalu malu buat bertemu kita. Bahkan jika sesuatu terjadi karena dia..., itu timku. Jadi aku  yang akan bertanggung jawab. Untuk hari ini, aku akan bertanggung jawab. Lalu Apa rencanamu?” kata Tuan Lee
“Aku harus tetap bertahan di stasiun radio. Karena kalau tidak, mereka mungkin mengira aku sudah menghilang.” Ucap Geu Rim. Tuan Lee menyetujuinya. 


Geu Rim mengirimkan pesan “Soo Ho-ssi, kau dimana?” Soo Ho yang berada di mobil tersenyum membacanya lalu membalas “Aku lagi di jalan mau  ketemu kau.” Saat itu Manager Kim masuk mobil melihat Soo Ho yang tersenyum sendiri sambil menatap ponsel.
“Aku sudah dapat proposal baru dari drama itu. Mereka sepakat untuk menyesuaikan  syuting di luar negeri. Mereka akan menunda jadwal tayang dan mempertimbangkan jadwal syuting  dilaksanakan duluan.” Jelas Manager Kim
“Baiklah... Kapan kita akan menandatanganinya?” kata Soo Ho merasa tak masalah
“Tapi ada syaratnya... Mereka ingin kau membintangi  drama berikutnya juga. Apa Kau tetap melakukannya?” tanya Manager Kim ragu.
“Cuma ini cara yang terbaik agar kau bisa siaran radio maupun  main drama... Lagipula tak ada pilihan lagi.” Kata Soo Ho
“Cuma butuh empat bulan untuk syuting drama... Apa kau harus sejauh ini?” kata Manager Kim merasa kasihan
“Untuk pertama kalinya, aku ingin berhasil walau merepotkan.” Ungkap Soo Ho lalu membaca kembali pesan Geu Rim “Baiklah kalau begitu...Aku merindukanmu.”
“Juga, soal rekaman Tee Ri kemarin...” kata Manager Kim seperti ragu untuk membahasnya. 


Tuan Lee datang dengan sebuah berkas dan diberikan oleh Nyonya Nam, Nyonya Nam ingin tahu apa isinya. Tuan Lee mengatakan "Mata ganti mata, gigi ganti gigi." Tapi menurutnya benci ungkapan itu tapi ketika seseorang mengancam  apa yang dicintai maka akan melakukan apapun,Walau itu hal yang dibenci.
“Anda menghancurkan  acara radio kesayanganku dengan cara Anda sendiri..., jadi aku berencana  menghancurkan artis kesayangan Anda dengan caraku sendiri pula. Harga diriku juga terluka melakukan ini, tapi apa boleh buat.” Ucap Tuan Lee
“Apa Pikirmu kami tidak punya  manajemen risiko?” kata Nyonya Nam seperti tak peduli dengan skandal
“Ini baru permulaan. Jadi Aku akan datang menemu Anda lagi dengan versi baru. Dan Soal Kim Dong Ju... Katanya dia mau pindah agensi. Anda tidak lagi main-main dengan kami, kan?” kata Tuan Lee sedikit mengancam
Nyonya Nam akhirnya duduk dengan wajah tegang dalam ruanganya. Sekertarisnya memberitahu Tuan Lee telah membuat isu tentang JH di studio dan bahkan punya teman wartawan. Ia juga mengatakan berita sudah memanas di media sosial. Nyonya Nam hanya diam saja. 


Tuan Kang bersama dengan yang lainya berjalan di lorong dan melihat Tuan Lee sdang melakukan demi sambil berteriak “JH Entertainment menyalahgunakan kekuasaan Minta maaflah.” Tuan Kang melihat anak buahnya menyuruh untuk diam. Tuan Lee tak peduli.
“JH menipu para pemirsa dan  pendengar kami. Minta maaflah.” Teriak Tuan Lee. Semua orang ikut berterik “Minta maaf” Soo Ho melihat dari kejauhan Tuan Lee sedang demo
“Kami memang lemah, tapi kami masih punya harga diri. Sampai kapan kita harus menuruti perintah mereka? Aku tidak akan merekrut artis JH lagi. Tidak boleh ada artis JH yang masuk ke studioku! Artis JH dilarang. Kami menolak bekerja sama dengan agensi JH.” Teriak Tuan Lee. 

Di ruang siaran
Seung Soo heran melihat Geu Rim yang ada di luar ruangan padahal sedang tak ada kerjaan sambil mengejek juniornya itu  tidak ada harga diri. Ra Hee pikir kalau Harga diri sudah diinjak-injak olehnya, lalu berpikir untu memanggil Geu Rim.
“Lalu bertanya kenapa dia di hotel sama Ji Soo Ho?”kata Ra Hee
“Hei... Kalau mau tanya itu..., apa kau juga harus memberitahu dia kenapa kita ke hotel itu juga.” Ucap Seung Soo. Ra Hee pun memilih untuk menutup mulutnya. 

Ga Moom mengeluh karena Tak ada habis-habisnya menyusun dokumen-dokumen ini. Dan melihat Geu Rim berpikir kalau seharusnya beristirahat  padahal dikasih waktu istirahat. Geu Rim hanya tersenyum saja.
“Bukankah kau tak suka  udara di studio kita ini?” ucap Ga Moom, Geu Rim mengaku suka.
“He.. Aku tadi lihat Lee Gang PD protes. Apa Kau yakin bisa melakukan comeback?” ucap Ga Moom khawatir. Geu Rim juga tak mengerti.
“Aku tidak mengerti apa  yang terjadi. Aku sudah kehabisan air mata.” Ucap Geu Rim.

Saat itu Seung Soo berbisik karena melihat Tae Ri yang datang.  Geu Rim pun melihat Tae Ri kembali setelah kejadian tadi malam. Tae Ri tak percaya kalau mereka jadi bertemu setiap hari dan mengaku senang. Geu Rim berani melawan mengaku Sama sekali tak senang.
“Sekarang ronde kedua... Sepertinya Jin Tae Ri yang akan menang. Dia sangat marah.” Ucap Seung Soo yakin
“Jangan meremehkan Song Geu Rim. Semangat dia kuat sekali.” Kata Ra Hee. 

Tae Ri menyindir tak percaya kalau  penggemar cepat sekali berubah berpikir kalau sebagai pengemarnya. Geu Rim pikir memutuskan  tidak menjadi penggemarnya. Tae Ri merasa itu sebabnya merencanakan acara melawan  hatersnya.
“Tapi, kau jadi topik utama berkatku. Bukankah kau harusnya berterima kasih?” sindir Geu Rim. Ga Moom panik meminta temanya tak cari gara-gara
“Kita harus bicara.” Ucap Tae Ri lalu keluar dari ruangan.Ga Moom ingin tahu apa ada dengan sikap Tae Ri. Geu Rim mengaku tak tahu. 

Soo Ho bertemu dengan Tuan Kang di ruangan membahas kalau timnya  telah dibubarkan dan ingin tahu apa kesalahan mereka. Tuan Kang seperti binggung ingin menjelaskan. Soo Ho pikir Selama sebulan menjadi DJm timnya cukup populer, dan  ratingnya paling tinggi.
“Apa salah kami sampai acara kami diberhentikan? Aku sungguh tidak bisa memahaminya. Dan Juga, apa yang diprotes  Lee Kang PD tadi?” kata Soo Ho binggung
“Ibumu... menyuruhku membubarkan tim radio karena jadwalmu. Apa Kau tidak dikasih tahu sama timmu” kata Tuan Kang. Soo Ho terkejut mendengarnya. 

Soo Ho keluar dari ruangan Tuan Kang mengingat kembali kejadian sebelumnya.
Flash Back
Geu Rim mengaku  ada yang terjadi pada acara mereka. Tuan Lee mengaku sudah membuat kesalahan jadi acara mereka diberhentikan sementara. Ia menegaskan Acara mereka dibatalkan sementara. Lalu saat Geu Rim mabuk tanpa sadar mengatakan
“Sudah sebulan  sejak aku menjadi penulis utama. Bisa-bisanya aku dipecat dalam satu bulan?” ucap Geu Rim
Soo Ho seperti sangat marah karena Geu Rim tak memberitahu kalau semua masalah yang terjadi adalah karena ibunya. Soo Ho langsung mengeluarkan ponselnya tapi tak diangkat. 

Geu Rim menemui Tae Ri di luar ruangany. Tae Ri bertanya apakah Geu Rim tak penasaran sama rekaman itu. Geu Rim mengaku Tidak sama sekali. Tae Ri bertanya apakah Geu Rim tidak penasaran tentang rahasia Soo Ho. Geu Rim menjawab dengan santai kalau tidak penasaran.
“Jika aku penasaran, aku pasti langsung bertanya padanya. Aku tidak butuh rekaman, karena Aku bisa tanya ke Ji Soo Ho sendiri.” Ucap Geu Rim tak peduli
“Kau tak tahu malu juga, ya... padahal kau pacaran sama Ji Soo Ho.” Ejek Tae Ri sinis
“Jin Tae Ri-ssi..., sepertinya kau harus meminta maaf karena menampar wajahku kemarin.” Ucap Geu Rim marah
Saat itu Soo Ho datang dan langsung menarik Geu Rim pergi. Tae Ri makin kesal melihatnya. 

Soo Ho terlihat sangat marah dengan Geu Rim yang  sungguh tidak mau dengar yang dikatakanya, karena Geu Rim yang tidak angkat teleponnya. Geu Rim memberitahu kalau Ponselnya ketinggalan di ruang siaran, lalu bertanya apakah Soo Ho marah karena  tidak  angkat telepon.
“Ada yang harus kaukatakan padaku, kan?” ucap Soo Ho. Geu Rim binggung bertanya ada apa dengan Soo Ho.
“Katakan padaku kalau ada yang mau kau katakan.” Ucap Soo Ho. Geu Rim tak mengerti meminta Soo Ho menjelaskan agar bisa mengerti.
“Itulah yang harusnya kukatakan. Bagaimana aku bisa tahu kalau kau tidak memberi tahuku? Kau padahal bisa memberi tahuku kemarin dan hari ini. Ini salahku kau dipecat dari pekerjaan yang kau cintai. Kau sangat menyukai radio tapi acara itu dibatalkan karenaku. Kenapa kau tidak memberitahuku?” ucap Soo Ho terlihat sangat marah
Geu Rim mencoba menjelaskan tapi terlihat binggung. Soo Ho menceritakan selalu mencari tahu tentang dirinya lewat artikel dan Geu Rim it tak tahu bagaimana perasaannya saat ini. Geu Rim pikir kalau Soo Ho mungkin marah jika memberi tahu Soo Ho.
“Lee PD dan aku berhati-hati...” ucap Geu Rim. Soo Ho ingin tahu Apa yang bisa Geu Rim lakukan sendiri. 


“Kami sudah mengurusnya. Ayo kita makan yang manis-manis dul baru melanjutkan pembicaraannya. Jadi Mari kita makan dulu.”kata Tuan Lee masuk ke dalam ruangan.
“Kau terus menganggap kita tim, jadi aku benar-benar mempercayainya.” Kata Soo Ho ikut marah pada Tuan Lee
“Kita memang tim... Aku menganggap kita sebagai tim sejati.” Kata Tuan Lee
“Apa ini yang namanya tim? Kau mengubahku jadi orang bodoh.” Ungkap Soo Ho
Tuan Lee mengaku tak tahu dan tidak pernah bermaksud membuat Soo Ho menjadi orang bodoh dan meminta maaf kalau Tuan Lee  berpikir seperti itu karena itu caranya untuk melindungi Soo Ho. Soo Ho binggung karena Tuan Lee itu bukan siapa-siapa  yang mau melindunginya lalu keluar dari ruangan, Geu Rim pun mengejarnya. 

Geu Rim memanggil Soo Ho mengajak untuk bicara karena menurutnya kalau pergi begitu saja, Soo Ho pikir akan memperbaiki semua masalah ini, jadi  Geu Rim jangan khawatir dan Akan dipastikan pekerjaan impianm Geu Rim akan kembali padanya.
“Kau tidak bisa mengurus masalah ini sendirian..., tapi aku bisa memperbaikinya  sekarang.” Ucap Geu Rim. 

Sek Nyonya Nam kembali melaporkan Informasi yang tertulis di dokumen dari Lee kang PD ternyata memang benar dan juga ia memberitahu kalau ada rumor tentang keluarga Nyonya Nam bahkan menerima beberapa panggilan hari ini.
“Bagaimana dengan Jung Da Seul?” tanya Nyonya Nam, Sek memberitahu kalau  Satu jam lagi, ada konferensi pers.

Da Seul duduk sendirian dalam ruangan yang kosong dan spanduk bertuliskan [Konferensi Pers Jung Da Seul Mengenai JH] Saat itu Nyonya Nam datang memberitahu kalau Tidak ada reporter yang datang. Da Seul yang marah hanya bisa meremas tanganya sendiria.
“Kau pasti ingin menjatuhkan kami... Benarkan? Jadi Jaga sikaplah. Menghancurkan karirmu itu sangatlah mudah dan Coba saja kau bertingkah lagi.” Kata Nyonya Nam mengancam lalu berjalan pergi. Da Seul hanya bisa berdiri sendirian. 



Soo Ho sudah ada di rumah ibunya ketika Nyonya Nam pulang. Ia kesal dengan Ibunya  menangani urusannya tanpa memberitahuku lagi. Nyonya Nam santai karena Soo Ho akhirnya tahu,  menurutnya kalau anaknya itu tidak bisa melakukan.
“Kenapa Ibu membenci radio?” tanya Soo Ho. Nyonya Nam menjawab Karena tidak menghasilkan uang.
“Makanya aku setuju main drama dengan gaji yang besar. Kau bilang Uang? Uang memang hal bagus. Aku juga suka kemewahan yang kunikmati. Tapi untuk pertama kalinya, Aku sudah memohon pada Ibu, izinkan aku melakukan hal yang ingin kulakukan. Tapi Ibu menghancurkan semuanya. Karena itulah aku akan pergi.” Kata Soo Ho sudah tak bisa menahan amarah. 


Nyonya Nam ingin tahu kemana,  Soo Ho mengatakan Pergi dari perusahaan dan rumah. Saat itu Tuan Ji masuk sambil berteriak memanggil istrinya dan melihat anaknya juga ada dirumah berpikir dan ingin memeluk istrinya karena Cuma yang bisa ia yang andalkan. Nyonya Nam seperti jijik mendorong suaminya.
“Hei.. Nak... Lihatlah ibumu... Dia tidak membiarkanku.... Dia tidak membiarkanku masuk.” Ucap Tuan Ji
“Kau mabuk. Tidurlah, atau keluarlah.” Kata Nyonya Nam. Tapi Tuan Ji kembali bicara pada anaknya.
“Soo Ho Kenapa kau tidak pulang? CEO Nam selalu panik karena kau. “ ucap Nyonya Nam
“Apa Karena aku? Bukan karena Ayah?” ucap Soo Ho kaget.  Nyonya Nam berteriak menyuruh Tuan Ji agar menutup mulutnya.
“Teganya kau... Jika kau masih punya  hati nurani, kau harusnya diam... Haruskah aku menghentikan  konferensi pers Jung Da Seul juga? Apa Kau punya hati nurani?” ucap Nyonya Nam marah
“Kau bilang Hati nurani? Kau juga tidak punya hati nurani.” Kata Tuan Ji. Soo Ho meminta keduanya agar bisa berhenti adu mulut.
“Kau tahu apa yang selalu kau katakan. Kalau kau kehilangan segalanya  karena Soo Ho.. Sudahlah. Pikirkan semua keuntungan  yang kau dapat karena Ji Soo Ho. Aku tahu kau selalu paranoid... Jika kau kehilangan dia, maka kau akan kehilangan segalanya.” Ucap Tuan Ji
Soo Ho meminta ayahnya agar tak membahasnya dan berpikir Sudah saatnya meninggalkan keluarga ini dan tidak ingin menipu orang lagi. Nyonya Nam pikir tak bisa melakukan apapun.  Soo Ho pikir bisa melakukan apa saja.
“Jika aku harus memutuskan hubungan  dengan ayahku, itulah yang akan kulakukan... Atau biarkan aku, Ibu...” kata Soo Ho.
Saat itu Tuan Lee langsung memberikan pukulan pada Soo Ho. Nyonya Nam tak suka melihatnya langsung memberikan pada Suaminya. Soo Ho memilih untuk pergi saja dari rumah, lalu saat di rumah seperti ragu untuk menelp Song Geu Rim karena masih marah 



Akhirnya Soo Ho memilih untuk mendengarkan radio dan terdengar siaran Kim Dong Ju. Tuan Kim duduk di meja siaran, “Seseorang pernah berkata jika kau ingin hidup tanpa penyesalan,  maka kuburlah masa lal .dan fokus saja ke masa depan.”
“Jika Anda sekalian ingin terlihat buruk, tunggulah hingga ada bisa melewati rintangannya. Apa Anda semua seperti melewati sebuah terowongan gelap? Apa salahnya tetap maju saja dan jangan tengok ke belakang? Anda akan segera melihat setitik cahaya terang.” Ucap Tuan Kim , Tuan Lee sibuk mengambil foto di ruang kontrol.
“Haruskah aku mengunggahnya dan mengatakan bahwa JH yang memintanya?cPenggemar Soo Ho pasti akan menggila. Aku akan menuliskan "Stasiun radio yang mengeluarkan Ji Soo Ho namun memasukkan Kim Dong Ju." Bagaimana kalau fansnya mengamuk?” ucap Tuan Lee
“Kudengar sebelumya...Ahh.. Tidak. Ini 'kan tidak direkam... Tapi aku takut memberitahukannya... Kim Dong...  Haruskah aku beritahu kau? Tidak perlu,  Apa yang harus kulakukan?” ucap Tuan Lee terlihat binggung.
Tuan Kang heran dengan sikap Tuan Lee. Ra Hee mengingatkan Tuan Lee kalau mereka sedang siaran langsung sekarang. Saat itu Tuan Lee menerima telp dari Soo Ho, wajah Tuan Lee dan Geu Rim langsung terlihat gugup. 


Soo Ho mengaku sengaja datang untuk menanyakan pendapat Tuan Kang tentang program siarannya. Tuan Tak mengerti maksudnya. Soo Ho pikir Tuan Kang sudah tahu kalau CEO JH adalah ibunya dan juga tahu kalau posisi Tuan Kang dan posisinya di radio sangatlah berbeda.
“Aku yakin Anda sudah dengar CEO Nam... membatalkan programnya karena pengaruh yang dia miliki. Tapi, jika aku tetap melakukannya..., apa yang akan Anda lakukan? Aku ingin tahu.” Kata Soo Ho
“Dengar, Soo Ho.. Para atasan memutuskan...” ucap Tuan Kang merasa tak bisa berbuat apa-apa
“Aku tak menanyakan situasinya. Tapi Aku menanyakan pendapat Anda. Bagaimana menurut Anda dengan melanjutkan siaran radionya?” ucap Soo Ho
“SeJujur saja, aku ingin melakukan siarannya denganmu. Kerjamu sangat baik dan aku sangat menantikannya.” Ucap Tuan Kang 
“Baiklah. Kalau begitu aku akan terus melakukannya. Aku akan membujuk CEO Nam jadi jangan khawatir.” Kata Soo Ho. 


Soo Ho keluar dari ruangan. Tuan Lee mengajak Soo Ho harus bicara empat mata. Geu Rim setuju dan mengajak untuk bicara saja. Soo Ho melirik Geu Rim berpikir kalau lebih suka bicara berdua. Tuan Lee setuju lalu menyuruh Geu Rim pulang lebih dulu dan akan menelpnya nanti setela berbicara dengan Soo Ho. Geu Rim pun tak bisa melawanya.
Bersambung ke Part 2

PS; yang udah baca blog / tulisan aku.. Tolong minta follow account IG aku yah dyahdeedee09  & Twitter @dyahdeedee09  jadi biar makin semangat nulisnya. Kamsahamnida.

FACEBOOK : Dyah Deedee  TWITTER @dyahdeedee09 

1 komentar: